Kemunculan Pewaris Tersembunyi adalah, sebuah karya yang menceritakan perjalanan hidup seorang pemuda yatim piatu yang telah hidup lebih dari 10 tahun menjalani hidup dalam kemiskinan dengan adik perempuannya tanpa kedua orang tua. orang tua pemuda itu meninggal akibat kecelakaan pesawat.
untuk kisah lengkapnya silahkan baca ( Kemunculan Pewaris Tersembunyi )
!!!!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Elang Malam, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 34 (Proses Pemindahan Mikel)
Di rumah sakit kota andaru.pak Agus sedang berdiri di depan pintu kaca ruangan ICU, memandangi mikel yang masih terbaring yang belum sadarkan diri.
Dengan masih memakai seragam kerja yang masih melekat di tubuhnya.
Dari ujung lorong rumah sakit,firman berjalan sambil menenteng sebuah kantong plastik di salah satu tangannya.
Firman menghampiri pak Agus yang berdiri di depan pintu ruangan ICU itu.
“Pak Agus,saya sudah kembali”.ucap firman,yang membuat pak Agus tersadar dari lamunannya yang sedang memandang ke arah mikel.
“Kamu sudah datang firman”.sahut pak Agus.
“Bagaimana dengan keadaan Karin,apa dia baik-baik saja setelah kalian kembali dari rumah sakit sore tadi”.tambah pak Agus bertanya dan mengkhawatirkan keadaan Karin.
“Karin saat ini sudah sedikit tenang,sebelum saya ke sini,saya sudah minta tolong kepada Bu Yasmin agar menemani Karin”.balas mikel.
“Oh bagus,lah”.sahut pak Agus.
Bu Yasmin adalah istri dari pak agus.sebenarnya sebelum firman berangkat ke rumah sakit,Karin bersikeras ingin ikut dengan firman.
Namun melihat keadaan Karin yang lemah dan menyedihkan,firman menolak mengabulkan keinginan Karin itu.
Firman berusaha meyakinkan Karin,firman juga berjanji kepada Karin,jika mikel sudah tersadar dari komanya,firman akan segera memberitahu karin.
Firman juga menitipkan Karin kepada istri pak Agus untuk menemani Karin yang sendirian di rumahnya sebelum firman berangkat ke rumah sakit.
“Pak Agus,saya rasa bapak pasti belum makan dari tadi sore,kebetulan sebelum saya ke sini saya membeli dua nasi kotak,ayo kita makan dulu di kantin rumah sakit”.ucap firman
Firman tau,jika pak Agus pasti belum makan malam,jadi sebelum berangkat ke rumah sakit,firman menyempatkan diri untuk membeli dua buah nasi kotak untuk makan malam dia dan pak Agus.
“Baiklah kalau begitu,ayo kita makan dulu”.sahut pak Agus yang langsung berjalan ke arah kantin rumah sakit bersama firman.
Di luar rumah sakit,terlihat dua buah helikopter tentara dengan lambang huruf A di bagian ekor helikopter yang sedang melayang di atas gedung rumah sakit.
Masing-masing dari helikopter itu menjulurkan tali tepat di atap gedung rumah sakit,lalu sekelompok tentara bersenjata lengkap turun menggunakan tali itu di atap gedung rumah sakit.
Toni dan anak buahnya tiba lebih dulu di rumah sakit kota andaru,Toni bertujuan mengamankan lokasi di rumah sakit terlebih dulu,agar proses pemindahan mikel berjalan dengan lancar tanpa ada gangguan.
Setelah Toni dan anak buahnya turun semua,dua helikopter itu langsung pergi menjauh dari rumah sakit.
Toni Langsung bergerak cepat turun dari atap gedung rumah sakit,Toni menempatkan seluruh anak buahnya di sepanjang jalan dari atap gedung rumah sakit menuju ruang ICU, yang mana mikel di rawat saat ini.
Sebelumnya Hendri sudah menghubungi Jefri sebelum berangkat ke kota andaru.hendri memberi tahu Jefri bahwa malam ini keluarga adinata akan melakukan pemindahan perawatan pemuda bernama mikel dari rumah sakit kota Andaru menuju pulau terlarang.
Hendri menyuruh Jefri menghubungi pihak rumah sakit kota Andaru agar pihak rumah sakit mempersiapkan dan mengatur semua kebutuhan untuk pemindahan mikel.hendri juga meminta Jefri mengirimkan denah lokasi rumah sakit beserta ruangan mikel di rawat.
Di ruang direktur rumah sakit,seorang pria paruh baya bernama Hartanto sedang mondar mandir di ruang kerjanya,saat ini Hartanto sangat gugup,seperti orang yang sedang menunggu hasil keputusan persidangan saja,saking gugupnya Hartanto.
Hartanto adalah direktur utama rumah sakit tempat mikel di rawat.
Dari arah luar ruangan direktur,asisten Hartanto berlari ke ke arah ruangan Hartanto dengan ketakutan.
Asisten itu tanpa mengetuk pintu ruangan Hartanto lebih dulu,dia langsung nyelonong masuk ke dalam ruangan Hartanto.
“Pak Hartanto,,, sekelompok tentara bersenjata lengkap sedang berjaga di setiap sudut rumah sakit ini,saya sangat takut,sebenarnya ini ada apa pak Hartanto! “ ucap asisten itu dengan ketakutan bertanya kepada Hartanto.
“Apa mereka sudah datang!” Sahut Hartanto yang sama terkejutnya dengan asistennya itu.
“Ayo kita tunggu mereka di ruangan ICU” ajak Hartanto kepada asistennya itu.hartanto langsung berjalan ke arah ruangan ICU bersama asistennya.
Di atas gedung rumah sakit terlihat lagi sebuah helikopter komersial berwarna hitam dengan lambang huruf A yang sama dengan lambang helikopter tentara yang sebelumnya.
Helikopter itu mendarat di atas gedung rumah sakit.hendri dan Herman keluar dari dalam helikopter,mereka berdua langsung menuju ruangan mikel dirawat.
Saat ini di kantin rumah sakit,pak Agus dan firman baru saja selesai makan.
“Pak Agus! Sebaiknya pak Agus pulang saja,biar saya yang menggantikan pak Agus menjaga mikel malam ini.soalnya pak Agus semenjak pulang kerja,pak Agus belum pulang ke rumah”.ucap mikel.
“Apa kamu tidak apa-apa sendirian menjaga mikel”.jawab pak Agus.
Sebenarnya pak Agus tidak enak hati membiarkan firman sendirian menjaga mikel malam ini.tapi pak Agus tidak tidak dapat berbuat banyak.
Pak Agus juga mempunyai keluarga dan kesibukannya sendiri,jadi pak Agus akan menemui mikel esok paginya sebelum berangkat bekerja.lagi pula pak Agus juga mengkhawatirkan keadaan Karin saat ini.
“Baiklah! Besok pagi saya akan kesini lagi,tapi sebelum pulang saya mau melihat keadaan mikel terlebih dulu”. Jawab pak Agus.
Setelah membayar minuman di kantin rumah sakit,firman dan pak Agus langsung keluar dari kantin rumah sakit menuju ruang ICU mikel berada.
Di tengah perjalan menuju ke ruangan mikel,firman dan pak Agus keheranan akibat melihat banyaknya tentara bersenjata lengkap di setiap lorong rumah sakit itu.
“Pak Agus! Ada apa ini,kenapa ada banyak sekali tentara bersenjata lengkap di setiap lorong rumah sakit ini” tanya firman yang penasaran.
“Entah lah! Saya juga tahu apa yang sebenarnya telah terjadi.ayo kita melihat keadaan mikel saja”. Jawab pak Agus yang tidak ingin tahu apa yang dilakukan para tentara itu.
Hanya tinggal satu ruangan lagi jarak firman dan pak Agus menuju ruangan mikel,langkah firman dan pak Agus langsung dihentikan oleh salah satu tentara anak buah Toni yang mengamankan proses pemindahan mikel.
“Maaf tuan! Kami sedang melakukan pengawalan pemindahan Pasien VIP dari rumah sakit ini.saya harap tuan bersabar sebentar menunggu pemindahan pasien VIP itu” ucap salah satu anak buah Toni.
Pak Agus dan firman hanya dapat menunggu sebentar.
Tidak lama setelah itu,terlihat seorang pasien di atas ranjang sedang didorong oleh beberapa orang perawat melintas di depan pak Agus dan firman.