"Aku, Dia, dan Sahabatku" adalah sebuah novel yang mengeksplorasi kompleksitas persahabatan dan cinta di masa remaja, di mana janji dan pengorbanan menjadi taruhannya. Lia Sasha putri, seorang siswi SMA yang ceria, memiliki ikatan persahabatan yang kuat dengan Pandu Prawinata , sahabatnya sejak SMA . Mereka membuat janji untuk bertemu kembali setelah 8 tahun, dengan konsekuensi yang mengejutkan: jika Pandu tidak datang, berarti Pandu sudah meninggal. Namun, seiring berjalannya waktu, hubungan mereka diuji ketika Lia jatuh cinta dengan Angga, seorang laki-laki yang pengertian dan perhatian. Di tengah gejolak cinta segitiga, persahabatan mereka menghadapi ujian yang berat.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Selvia Febri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 30
Mereka bertiga kemudian menikmati es tebak mereka. Suasana sore itu terasa hangat dan menyenangkan.
Setelah menikmati es tebak mereka, Lia, Clara, dan Raya pun berpamitan dengan Mak Ijah. Mereka bertiga kemudian pulang ke rumah masing-masing.
"Gue pulang dulu ya, kalian," ujar Lia dengan nada yang lembut.
"Iya, hati-hati ya," jawab Clara dan Raya serentak.
Lia menangguk mengerti. Ia kemudian berjalan menuju rumah nya.
Lia merasa bahagia bisa bertemu dengan Clara dan Raya.
Lia berjalan menuju rumah nya. Ia merasa sedikit lelah setelah sepanjang hari beraktivitas di sekolah.
Lia merasa bahagia bisa pulang ke rumah. Ia merasa ingin beristirahat dan menikmati waktu bersama keluarga nya.
Tiba-tiba, Lia bertemu dengan Angga di jalan. Angga terlihat sibuk dengan kamera dan alat syuting lainnya.
"Hai, Lia," sapa Angga dengan senyum yang menawan.
"Hai, Angga," jawab Lia dengan senyum yang lembut.
"Lo mau ngapain?" tanya Angga dengan nada yang penasaran.
"Gue mau pulang," jawab Lia dengan nada yang lembut.
"Oh, ya udah," jawab Angga dengan nada yang menyenangkan. "Gue lagi mau syuting nih."
"Syuting apa?" tanya Lia dengan nada yang penasaran.
"Gue lagi syuting film indie bareng teman-teman," jawab Angga dengan nada yang bersemangat.
"Wah, keren nih," ujar Lia dengan nada yang kagum.
"Iya, gue lagi seneng nih bisa nyoba jadi sutradara," jawab Angga dengan nada yang bersemangat.
"Oke, gue duluan ya, Angga," ujar Lia dengan nada yang lembut.
"Iya, hati-hati ya," jawab Angga dengan senyum yang menawan.
Lia kemudian berjalan menuju rumah nya. Ia merasa sedikit terharu bisa bertemu dengan Angga.
Lia merasa bahagia bisa pulang ke rumah. Ia merasa ingin beristirahat dan menikmati waktu bersama keluarga nya.
Saat Lia sampai di depan rumah, ia terkejut melihat rumah nya terlihat rame. Ia mendengar suara tawa dan obrolan dari dalam rumah.
Lia merasa sedikit penasaran dengan apa yang terjadi di dalam rumah. Ia kemudian mengetuk pintu rumah nya.
"Assalamualaikum," sapa Lia dengan nada yang lembut.
"Waalaikumsalam," jawab Ibu Lia dari dalam.
Pintu rumah kemudian dibuka oleh Ibu Lia.
"Lia, kamu udah pulang?" tanya Ibu Lia dengan senyum yang menawan.
"Iya, Bu," jawab Lia dengan senyum yang lembut.
"Kamu masuk saja. Ada tamu," ujar Ibu Lia dengan senyum yang menawan.
Lia kemudian masuk ke dalam rumah. Ia terkejut melihat rumah nya rame dengan tamu.
"Kok rame banget, Bu?" tanya Lia dengan nada yang penasaran.
"Ini ada tamu dari KK Dina," jawab Ibu Lia dengan senyum yang menawan.
Lia menangguk mengerti. Ia kemudian menyapa tamu yang ada di rumah nya.
"Assalamualaikum," sapa Lia dengan nada yang lembut.
"Waalaikumsalam," jawab tamu KK Dina dengan senyum yang ramah.
Lia merasa sedikit penasaran dengan tamu KK Dina. Ia ingin mengetahui siapa tamu itu dan apa tujuan nya datang ke rumah Lia.
Lia kemudian duduk di sofa dan menikmati waktu bersama keluarga dan tamu KK Dina.
Lia merasa bahagia bisa bertemu dengan keluarga dan tamu KK Dina. Ia merasa ingin beristirahat dan menikmati waktu bersama keluarga nya.
"Bu, Lia mau ke kamar dulu ya, ganti baju," ujar Lia dengan nada yang lembut.
"Iya, Dek," jawab Ibu Lia dengan senyum yang menawan.
Lia kemudian berjalan menuju kamar nya. Ia merasa sedikit lelah setelah sepanjang hari beraktivitas di sekolah.
Lia merasa ingin beristirahat dan menikmati waktu bersama keluarga nya.
Lia masuk ke kamar nya. Ia kemudian melepas sepatu dan tas nya. Lia merasa ingin beristirahat sebentar sebelum menikmati waktu bersama keluarga nya.
Lia merebahkan diri di tempat tidur nya. Ia merasa nyaman dan tenang berada di kamar nya.
"Lia, ayo makan siang," panggil Ibu Lia dari luar kamar.
"Iya, Bu," jawab Lia dengan nada yang lembut.
Lia kemudian bangun dari tempat tidur nya. Ia merasa sedikit segar setelah beristirahat sebentar.
Lia kemudian keluar dari kamar nya. Ia berjalan menuju ruang makan.
Lia merasa penasaran dengan tamu KK Dina. Ia ingin mengetahui siapa tamu itu dan apa tujuan nya datang ke rumah Lia.
Saat Lia sampai di ruang makan, ia terkejut melihat tamu KK Dina. Tamu itu adalah Pak Yusuf, guru olahraga di sekolah Lia.
"Pak Yusuf?" ujar Lia dengan nada yang terkejut.
Pak Yusuf tersenyum menatap Lia. "Hai, Lia," sapa Pak Yusuf dengan nada yang ramah.
Lia merasa sedikit malu dengan pertemuan itu. Ia tidak menyangka kalau Pak Yusuf akan datang ke rumah nya.
"Bapak ngapain di sini, Pak?" tanya Lia dengan nada yang penasaran.
"Saya mau melamar Dina," jawab Pak Yusuf dengan senyum yang menawan.
Lia terkejut mendengar perkataan Pak Yusuf. Ia tidak menyangka kalau Pak Yusuf akan melamar KK Dina.
"Hah? Beneran?" tanya Lia dengan nada yang terkejut.
"Iya, beneran," jawab Pak Yusuf dengan senyum yang menawan.
"Wah, selamat ya, Pak," ujar Lia dengan nada yang tulus.
Pak Yusuf tersenyum menatap Lia. "Terima kasih, Lia," jawab Pak Yusuf dengan nada yang ramah.
Lia merasa sedikit penasaran dengan Pak Yusuf. Ia mendengar kabar kalau Pak Yusuf adalah guru olahraga yang terkenal muda dan banyak fans.
"Pak Yusuf itu kan guru olahraga yang terkenal muda dan banyak fans," gumam Lia dalam hati.
"Beneran KK Dina mau dilamar? KK terima apa enggak tadi?" tanya Lia pada KK Dina dengan nada yang penasaran.
KK Dina tersenyum menatap Lia. "Iya, Dek. KK terima," jawab KK Dina dengan senyum yang menawan.
"Bentar lagi Pak Yusuf ini jadi abang ipar kamu," ujar KK Dina dengan senyum yang menawan.
Lia terkejut mendengar perkataan KK Dina. Ia tidak menyangka kalau KK Dina akan menerima lamaran Pak Yusuf.
"Wah, selamat ya, KK," ujar Lia dengan nada yang tulus.
"Makasih, Dek," jawab KK Dina dengan senyum yang menawan.
"Ingat ya, Pak Yusuf, jangan pernah sakiti KK Dina. Awas aja kalo nyakitin, berhadapan sama Lia!" ujar Lia dengan nada yang tegas.
Pak Yusuf tersenyum menatap Lia. "Tenang aja, Lia. Bapak gak akan melukai hati KK kamu. Yang ada, bapak sayang sama KK kamu," jawab Pak Yusuf dengan senyum yang menawan.
KK Dina pun tersenyum mendengar jawaban Pak Yusuf. Ia merasa bahagia dengan perhatian Pak Yusuf pada nya.
"Eh, Yusuf, Lia itu anak yang nakal nggak sih di sekolah?" tanya Bapak Lia dengan nada yang penasaran.
"Alhamdulillah, gak, Pak Buk. Lia anak yang baik. Malahan Lia ini jadi murid teladan," jawab Pak Yusuf dengan senyum yang menawan.
"Berkat Lia, murid yang paling ujung yang sering guru bilang nakal, sekarang menjadi lebih baik. Karena ada Lia," ujar Pak Yusuf dengan senyum yang menawan.
Lia merasa sedikit tersipu mendengar perkataan Pak Yusuf. Ia tidak menyangka kalau Pak Yusuf akan mengatakan hal itu pada nya.
"Ah, lebay sih, Pak," jawab Lia dengan nada yang malu.
"Enggak kok, Lia. Saya serius," jawab Pak Yusuf dengan senyum yang menawan.
Lia menangguk mengerti. Ia merasa sedikit terharu dengan perkataan Pak Yusuf.
"Ya sudahlah, kita lanjutkan makan siang nya," ujar Ibu Lia dengan senyum yang menawan.
Lia kemudian duduk di meja makan. Ia menikmati waktu makan siang bersama keluarga dan tamu KK Dina.
kyk"Lia menghela nafas dalam-dalam", "Jangan takut, pandu itu sebenarnya baik" kasih kyk cerita lai gt spy pembaca juga menikmatinya tdk hny kalimat itu" sj dr bab 1-5 Lia cerita k keluarganya, tmn" ny bhkn guru" nya di mohon dong jgn terlalu banyak cerita seperti itu! tolong berikan cerita yang lebih menarik lagi!