Darah yang mengalir di tubuh ku merupakan darah seorang kesatria terkuat yang pernah ada, dan aku pun akan menjadi seperti dia melindungi yang lemah dan menghancurkan kebatilan di dunia ini.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lazuardi aqbar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pertarungan di tepi danau
Putri Yan Chi bangkit berdiri dan merasakan tubuhnya telah pulih dan bertenaga kembali, hal itu membuat nya sangat terkejut, akan tetapi amarah di dalam dadanya yang sudah tak terbendung lagi mengesampingkan rasa keterkejutannya itu, putri Yan Chi langsung menyerang Thien Yu dengan sebuah tendangan yang di aliri tenaga dalam tingkat tinggi.
Thin Yu yang merasakan adanya sebuah gelombang angin yang mengarah padanya, langsung berjumpalitan ke depan untuk menghindari serangan dari belakangnya.
Melihat serangannya luput, putri Yan Chi kembali mengirimkan serangan susulan dengan pukulan dan tendangan putar mematikan ke arah tubuh Thien Yu, yang membuat Thien Yu mau tidak mau harus menghindari, dan menangkis menggunakan tangannya.
"Hentikan...!!" teriak Thien Yu.
Teriakan Thien Yu tak digubris sama sekali oleh putri Yan Chi, akal sehatnya telah dikalahkan dengan rasa malu yang ada di dalam pikirannya, hal itu membuat sang putri terus terusan menyerang Thien Yu.
Thien Yu segera mencerna keadaan yang ada, dan berfikir keras bagaimana caranya untuk menghentikan pertarungan yang sia sia, dan tak ada gunanya itu, karena pertarungan yang terjadi merupakan kesalah pahaman belaka.
"Putri Yan Chi hentikan!!" teriak Thien Yu tiba tiba.
Mendengar namanya disebut oleh lawan tarungnya, membuat sang Putri langsung menghentikan serangannya walau pun sang putri masih merasa marah dan belum puas untuk menghabisi Thien Yu.
Thien Yu segera menggenggam tinju memberi hormat pada sang Putri.
"Kau ..!! bukannya kau pemuda yang mengurusi kuda-kuda ku bersama pak Warza di Paviliun bunga?" tanya sang putri sambil tetap mengeluarkan aura tingkat awan bintang 3 dari dalam tubuhnya.
"Untung saja wanita ganas ini mau di ajak berbicara, jika tidak pasti pertarungan akan terus berlanjut hingga salah satu dari kami ada yang terluka," batin Thien Yu.
"Benar putri, itu aku!!" ucap Thien Yu singkat.
"Aku ingin kau menceritakan padaku bagaimana aku bisa memakai baju ini, jika sampai kau macam-macam dan tak jujur padaku maka jangan salahkan aku jika umurmu hanya sampai hari ini," ancam putri Yan Chi sambil melesat cepat dan tau tangannya telah cengkraman leher Thien Yu.
Thien Yu sengaja tak menghindari serangan cepat yang di lakukan sang putri, semua itu bertujuan agar amarah sang putri bisa diredam dan suasana tak semakin keruh.
"Baik putri, aku akan menceritakan semua mengapa anda bisa sampai memakai baju itu," jawab Thien Yu.
Thien Yu lantas menceritakan apa yang telah terjadi, dan menghilangkan cerita tentang cara mengobati sang putri dengan tehnik jari mataharinya, dia hanya bercerita jika dirinya telah membawa sang putri pergi dari binatang roh serigala cambuk api, hingga masuk kedalam danau yang membuat serigala itu tak mengejarnya lagi.
Setelah itu dirinya membawa sang putri masuk kedalam goa, dan memakaikan baju yang di pakai putri Yan Chi dengan cara menutup mata.
"Bagai mana bisa kau menutup mata dengan melihat keadaanku yang sudah tak berdaya?" tanya putri Yan Chi dengan mencengkram leher Thien Yu semakin kuat.
"Tunggu putri dengar penjelasan ku dulu!!, aku memang waktu itu menutup mataku, aku memakai kain yang kuambil dari lengan baju anda, coba lihat itu!!, itu adalah kain yang kupakai untuk menutup mataku," jawab Thien Yu sambil menunjuk kearah kain yang tergeletak di lantai Goa.
Putri Yan Chi meregangkan kembali cengkraman tangannya di leher Thien Yu, karena melihat kain yang terletak di lantai goa.
"Jika kau tak melihatku waktu itu, berarti kau telah meraba raba tubuhku kecuali kau bukanlah laki laki normal!!, jangan jangan kau telah meremas...?" kembali amarah sang putri memuncak dengan apa yang ada di dalam pikirannya.
"Put..put..put..ri..!! sungguh aku tak melakukan apa apa pada anda, jika aku mau berniat jahat tentunya aku sudah menodai anda dan setelah aku puas menodai anda, aku pasti akan membunuh anda," jawab Thien Yu dengan terbata bata akibat cengkraman yang sangat kuat di lehernya.
Putri Yan Chi mencerna perkataan Thien Yu, dan kemudian melepaskan cengkeramannya.
"Untuk saat ini aku percaya padamu, jangan sampai aku mengetahui kau berbohong, maka kedepannya aku akan memburumu, dan tak segan-segan untuk menghabisi nyawamu," ancam putri Yan Chi dan dengan cepat melesat pergi keluar goa.
"Ah.., dasar wanita..!!, ini salah..!!, itu salah..!!, maunya dia saja yang benar..!!, untung saja dia telah pergi jadi aku bisa merasa tenang," ucap Thien Yu dengan kekesalan yang ada.
Thien Yu pergi kearah daging kelinci yang telah di panggang dan memakannya karena memang sedari tadi dia sudah sangat lapar. Sesaat kemudian dia menghentikan makannya karena tiba saja suara terdengar dari alam batinnya.
"Thien Yu, gadis itu tak aman, serigala roh itu pasti akan terus memburunya, karena serigala roh itu telah mengetahui aroma tubuh gadis itu, apalagi gadis itu masih di dalam daerah kekuasaan para serigala cambuk api," ucap Naga Giok.
"Guru, mengapa serigala roh itu ingin terus memburunya?" tanya Thien Yu.
"Serigala roh cambuk api merupakan binatang roh pendendam, sepertinya gadis itu telah melukainya atau bisa juga telah melukai keluarga dari sang serigala roh, hingga serigala roh itu begitu membencinya," jawab Naga Giok.
"Celaka, putri Yan Chi pasti dalam bahaya, mengingat serigala roh itu merupakan serigala yang telah mencapai kekuatan ranah tingkat kaisar, aku tak mungkin berdiam diri di sini sementara dia berada dalam bahaya, aku bukan lah laki laki yang tak ingat balas budi, aku akan membantunya hitung hitung untuk membalas budi karena dia dulu pernah menolongku saat ingin masuk kedalam kota pheonix," batin Thien Yu.
Dengan segera Thien Yu melesat keluar goa, untuk mencari keberadaan Putri Yan Chi yang telah pergi meninggalkan goa.
"Ternyata guru benar, serigala itu dapat mengetahui keberadaan Putri Yan Chi dengan cepat," batin Thien Yu setelah mendengar adanya sebuah pertarungan di dekat danau.
Dengan cepat Thien Yu melesat, dan masuk ke arena pertarungan karena melihat putri Yan Chi telah terdesak hebat.
Belati merah darah yang berada di genggaman tangan Thien Yu bergerak cepat, dan...
Cresss..!!!
Thien Yu berhasil melukai kaki kiri sang serigala roh, yang membuat sang serigala roh menghentikan serangan nya terhadap putri Yan Chi.
"Apa yang telah kau lakukan pada serigala roh itu, apakah kau telah menyakiti keluarganya? sehingga dia terus menerus memburumu? tanya Thien Yu yang membuat sang putri tersentak.
"Para pengawal ku telah memburu dan membunuh serigala betina, kami tak mengetahui jika serigala itu mempunyai dua ekor anak yang tengah menunggunya di dalam goa, dan kurasa serigala yang telah membunuh pengawal ku dan memburuku adalah pejantannya," jawab Thien Yu.
"Pantas saja serigala roh itu memburumu karena kau telah membunuh keluarganya, sekarang di manakah anak serigala itu?" tanya Thien Yu.
Belum sempat putri Yan Chi menjawab pertanyaan Thien Yu, puluhan bola api yang di lepaskan oleh serigala roh langsung menghujam bertubi tubi kearah meraka berdua.