NovelToon NovelToon
Bissmillah Cinta

Bissmillah Cinta

Status: tamat
Genre:Cintapertama / Diam-Diam Cinta / Cinta Murni / Enemy to Lovers / Saudara palsu / Tamat
Popularitas:1M
Nilai: 4.7
Nama Author: Andreane

Tak sekedar menambatkan hati pada seseorang, kisah cinta yang bahkan mampu menitahnya menuju jannah.

Juna, harus menerima sebuah tulah karena rasa bencinya terhadap adik angkat.

Kisah benci menjadi cinta?

Suatu keadaanlah yang berhasil memutarbalikkan perasaannya.

Bissmillah cinta, tak sekedar melabuhkan hati pada seseorang, kisah benci jadi cinta yang mampu memapahnya hingga ke surga

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Andreane, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

6

Dering ponsel membuat dua wanita mengurai pelukannya, suara itu berasal dari benda milik Yura yang ia letakkan di samping dia duduk.

Yura meraih ponselnya, menyentuh tombol angkat, lalu menempelkan di salah satu telinganya.

"Assalamu'alaikum"

"Wa'alaikumsalam, kamu dimana?" Tanya Juna lewat sebrang telfon.

"Masih di rumah ummah"

"Belum selesai urusannya?"

"Sudah"

"Terus ngapain masih di sana?"

"Kebetulan ketemu sama Azizah, jadi ngobrol bentar"

"Jangan pulang dulu sebelum aku ke rumah ustadz Zaki, iya"

"Kenapa memangnya? Aku sudah mau pulang"

"Jangan pulang dulu, okay!" Tekan Juna sekali lagi. "Mamah memintaku jemput kamu, tahu kan kalau kamu anak kesayangan mamah, beliau nggak ngijinin kamu pulang sendiri, ngerti!"

"Memangnya nggak ngerepotin?"

"Sudah biasa kan jadi supir kamu"

"Nggak usah jemput kalau gitu"

"Kenapa? Tersinggung sama kata-kataku barusan?"

"Enggak" Jawab Yura.

Terdengar helaan nafas Juna, ada jeda sesaat setelah itu.

"Tunggu ya, satu jam lagi aku sampai di rumah ustadz Zaki" Kata Juna akhirnya.

"Satu jam? Aku ngapain di sini selama satu jam?"

"Katanya ngobrol sama Zizah"

"Zizah juga sebentar lagi balik ngajar"

"Ngobrol sama ummah atau ngapain, kè..!"

"Aku pulang sendiri aja, kelamaan kalau nunggu satu jam"

"Kepala batu emang, ya" Ucap Juna, sedikit geram. "Pokoknya harus tunggu, awas aja kalau nggak nurut!" Usai mengatakan itu Juna langsung mematikan panggilannya.

Karena merasa galau, tak tahu harus ngapain selagi menunggu Juna menjemputnya, Yura pun memilih pulang karena sudah lebih dari satu jam pria itu belum juga tiba.

Ia berpamitan pada Ustadz Zaki dan istrinya.

"Saya mohon pamit ustadz, ummah" Kata Yura lembut.

"Juna belum sampai lho Ra, mungkin macet, coba tunggu sebentar lagi" Bujuk Khadijah.

"Saya baru ingat kalau harus nyari buku materi skripsi, ummah. Biar nanti saya hubungi mas Juna supaya jemput ke toko buku saja"

"Kamu yakin?"

"Iya ummah"

"Ya sudah, kamu hati-hati di jalan. Pokoknya, jangan fikirkan soal ta'aruf tadi. Nanti kalau dia milihnya Azizah, ustadz Zaki carikan yang lebih baik buat kamu, begitu sebaliknya. Jika kamu yang terpilih, ustadz Zaki akan mencarikan pria baik lainnya untuk Zizah"

Yura menarik bibirnya yang terasa kaku agar bisa tersenyum.

"Makasih, ummah"

"Sama-sama, sayang, bahagia selalu ya!"

Yura tersenyum seraya mengangguk, ia lantas meraih punggung tangan Khadijah, setelahnya menangkupkan kedua tangan ketika di depan ustadz Zaki.

"Salam buat Azizah, ummah. Assalamu'alaikum!"

"Wa'alaikumsalam, hati-hati, nak! Nanti ummah sampaikan ke Zizah, salam juga buat mamah"

"Iya ummah"

Pelan, Yura mulai mengangkat kakinya, berjalan keluar rumah menuju gerbang.

Karena mencari buku hanya alasan Yura saja, ia melangkah tanpa arah entah mau kemana. Mengusir bayangan pria yang ia kagumi menjadi milik sahabatnya.

Yura sudah bulat merelakan Malik untuk Azizah, demi persahabatan yang ia jalin sejak sekolah di RA dan berlanjut hingga MI, Mts, dan juga MA.

Meski saat kuliah mereka terpisah, tapi tak membuat tali silaturrahmi terputus, hubungannya justru kian erat karena Khadijah dan Jazil juga bersahabat baik.

Sungguh sekarang ini pikiran Yura benar-benar kacau, baru pertama kali tertarik pada pria sampai jatuh cinta, tapi langsung di patahkan hatinya hingga berkeping-keping. Tentu saja dia merasa tak enak jika dialah yang terpilih, mengingat Azizah merupakan putri dari ustadz Zaki dan ummah Khadijah.

Yura bahkan sudah membayangkan hidup berumah tangga dengan pria yang ia sukai. Malik Ibrahim Gauvan.

Tapi sayang, ekspektasinya mungkin harus ia pendam dalam-dalam.

***

Hingga tak terasa tahu-tahu langkah Yura sudah sangat jauh dari rumah ustadz Zaki, hari pun sudah mulai gelap sementara waktu maghrib sudah hampir menjelang.

Ia menoleh ke kanan dan kiri karena baru sadar kalau dirinya berada di tempat sepi.

Beberapa saat kemudian, tiba-tiba saja ada dua pria asing yang menghampirinya. Entah dari arah mana datangnya, detik itu juga Yura terserang rasa panik sekaligus takut.

Ia menelan ludahnya seiring dengan ketakutannya yang kian memuncak.

"Hai, mbak. Mau kemana?"

Yura tak menjawab, dia melebarkan langkahnya mencari keramaian.

"Jangan terlalu cepat mbak, nanti tersandung" Ucap pria lainnya.

Kembali Yura tak merespon.

Tanpa permisi, salah satu pria yang terus mengikutinya meraih pergelangan tangan Yura, namun Yura segera menepisnya.

"Jangan sentuh saya!" Desisnya takut-takut.

"Berikan tasmu pada kami. Kalau tidak, bukan hanya tas yang akan kami ambil, tapi_"

Pria itu menatap genit tubuh Yura, kembali ia mencengkram pergelangan tangannya kali ini dengan sangat kuat.

"Lepas!" Kata Yura berusaha mengurai tangannya. "Saya akan beri kalian uang, tapi tolong lepaskan saya"

"Jangan hanya uang dong, sayang. Kita juga butuh jam tangan dan juga ponselmu"

"Baik, saya akan berikan jam tangan saya" Yura sangat berharap ada seseorang yang lewat, tapi nihil. Jalanan sangat sepi, bahkan satu kendaraan pun tak ada. "Tapi maaf, saya tidak bisa memberikan ponsel saya, ada banyak tugas kuliah di hape saya"

"Kami nggak mau tahu, cepat berikan" Pintanya dengan nada tegas.

Satu pria lainnya membisikkan sesuatu di telinga rekannya.

"Bro, di dekat sini ada pabrik bihun yang sudah tidak terpakai, bagaimana kalau kita bawa dia ke sana, kita sikat saja sekalian"

"Benar juga" Balasnya.

Detik itu juga mereka menarik tangan Yura dan membawanya menuju gedung yang luasnya memanjang. Otomatis rasa takut Yura naik di level paling atas.

"K-kalian mau membawaku kemana?" Tanya Yura, panik.

"Jangan banyak tanya kalau kamu ingin selamat" Jawab pria berkaos biru gelap.

"Cepat sedikit bro, nanti ada yang lewat" Ucap pria lainnya.

Karena firasatnya semakin tak menentu, Yura pun memberanikan diri untuk berteriak sekencang-kencangnya.

"Tolong!" Ia berusaha melapas cengkraman tangan dari pria asing. "Tolong!" Teriaknya lagi.

Juna yang kebetulan sedang mengendarai mobilnya dengan kecepatan rendah melewati jalan itu, sekelebat melihat sosok yang tak asing ketika pandangannya mengedar. Ia sangat yakin kalau itu adalah sang adik.

"Yura!" Cicitnya membulatkan sepasang iris sambil menepikan mobil.

Ia lantas mematikan mesin, kemudian melepas sabuk pengaman sebelum akhirnya keluar dari mobilnya.

Tanpa pikir panjang, pria itu langsung berlai dengan sangat cepat, sembari meneriaki nama Yura

"YURA!" Panggil Juna, namun tak ada respon dari wanita yang ia sebut namanya.

"RA!!" Panggilnya lagi kali ini dengan suara sangat keras.

Tiga orang itu pun menoleh ke belakang, sedikit Yura merasa lega karena yang memanggilnya adalah kakak angkatnya.

"Hai kalian, jangan beraninya sama wanita!" Juna terus berlari, melangkahkan kakinya selebar mungkin.

"Cepat bro!"

"Ini juga sudah cepat!"

Tiba-tiba satu pria tersungkur karena tendangan kuat dari kaki Juna di punggungnya.

Bersambung

1
Anonymous
Adem denger kata2 nya😊
Ari Sawitri
ternyata Malik seorang pecundang sejati.. untung Yura mundur dr ta'aruf.
Ari Sawitri
kok aku ikutan tahan nafas ya selama mereka buka segel 😄🤭
Ari Sawitri
dari hbs nikah banyak banget gangguan nya .. honeymoon aja keluar kota biar ga ada yg ganggu 😄🤭 yg baca juga ikutan gemess
Ari Sawitri
hellow habis nikah mosok ya ga cuti .. ga masuk akal lah ..
Ari Sawitri
iya Juna jg sikapnya ga pasti gt. sdh minta Yura nikah dg nya tp sikap dia kayak gt. ditanya mamanya seakan dipaksa gt. jd ga jelas semuanya
Ari Sawitri
lama lama jengkel ma Yura .. asal nuduh aja ga mau liat niat tulus dan perubahan sikap Juna .. kesel lama lama 😕🤨
Ari Sawitri
kalau kamu milih lanjut kamu berarti tolol dan bodoh Yura .. sdh tau kelakuan Hasan spt itu masih mikir lanjut. goblok bgt kamu .. klu mau keluar sdh kost sja atau beli rumah beres kan .. kok mesti maksa nikah dg laki yg ga bermoral gt. kayak gt orang paham agama.. prettt 😡😡
Ari Sawitri
aku baca kok Kasian ya ama Yura, mencari jodoh agar segera bs keluar dr keluarga angkatnya. kesannya kok spt orang luar dia pdhal kedua orang tua angkatnya sangat sayang dg nya
Susanti Susanti
Luar biasa
Ari Sawitri
bisa bisa nya Rezki nikah dg wanita busuk hati gitu. salah milih mantu ini mama jizah .. semoga mereka segera sadar dg busuknya dini
Haryati
Kecewa
Haryati
Buruk
Anne: jangan di baca
total 1 replies
DozkyCrazy
asli ya lagi tegang jadi ngakak
DozkyCrazy
bisaaa ajj ci mamah hehe
tapi iya juga sih
DozkyCrazy
makasih author
ilmunya
DozkyCrazy
wkwkwk lucu y Jun
gpp demi kebaikan
Marlina Prasasty
bgus
Maryami
ikutan hanyut bahagia
Maryami
kok udh part, egk rela pisah
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!