NovelToon NovelToon
Bissmillah Cinta

Bissmillah Cinta

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama / Diam-Diam Cinta / Cinta Murni / Enemy to Lovers / Saudara palsu
Popularitas:869.2k
Nilai: 4.8
Nama Author: Andreane

Tak sekedar menambatkan hati pada seseorang, kisah cinta yang bahkan mampu menitahnya menuju jannah.

Juna, harus menerima sebuah tulah karena rasa bencinya terhadap adik angkat.

Kisah benci menjadi cinta?

Suatu keadaanlah yang berhasil memutarbalikkan perasaannya.

Bissmillah cinta, tak sekedar melabuhkan hati pada seseorang, kisah benci jadi cinta yang mampu memapahnya hingga ke surga

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Andreane, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

6

Dering ponsel membuat dua wanita mengurai pelukannya, suara itu berasal dari benda milik Yura yang ia letakkan di samping dia duduk.

Yura meraih ponselnya, menyentuh tombol angkat, lalu menempelkan di salah satu telinganya.

"Assalamu'alaikum"

"Wa'alaikumsalam, kamu dimana?" Tanya Juna lewat sebrang telfon.

"Masih di rumah ummah"

"Belum selesai urusannya?"

"Sudah"

"Terus ngapain masih di sana?"

"Kebetulan ketemu sama Azizah, jadi ngobrol bentar"

"Jangan pulang dulu sebelum aku ke rumah ustadz Zaki, iya"

"Kenapa memangnya? Aku sudah mau pulang"

"Jangan pulang dulu, okay!" Tekan Juna sekali lagi. "Mamah memintaku jemput kamu, tahu kan kalau kamu anak kesayangan mamah, beliau nggak ngijinin kamu pulang sendiri, ngerti!"

"Memangnya nggak ngerepotin?"

"Sudah biasa kan jadi supir kamu"

"Nggak usah jemput kalau gitu"

"Kenapa? Tersinggung sama kata-kataku barusan?"

"Enggak" Jawab Yura.

Terdengar helaan nafas Juna, ada jeda sesaat setelah itu.

"Tunggu ya, satu jam lagi aku sampai di rumah ustadz Zaki" Kata Juna akhirnya.

"Satu jam? Aku ngapain di sini selama satu jam?"

"Katanya ngobrol sama Zizah"

"Zizah juga sebentar lagi balik ngajar"

"Ngobrol sama ummah atau ngapain, kè..!"

"Aku pulang sendiri aja, kelamaan kalau nunggu satu jam"

"Kepala batu emang, ya" Ucap Juna, sedikit geram. "Pokoknya harus tunggu, awas aja kalau nggak nurut!" Usai mengatakan itu Juna langsung mematikan panggilannya.

Karena merasa galau, tak tahu harus ngapain selagi menunggu Juna menjemputnya, Yura pun memilih pulang karena sudah lebih dari satu jam pria itu belum juga tiba.

Ia berpamitan pada Ustadz Zaki dan istrinya.

"Saya mohon pamit ustadz, ummah" Kata Yura lembut.

"Juna belum sampai lho Ra, mungkin macet, coba tunggu sebentar lagi" Bujuk Khadijah.

"Saya baru ingat kalau harus nyari buku materi skripsi, ummah. Biar nanti saya hubungi mas Juna supaya jemput ke toko buku saja"

"Kamu yakin?"

"Iya ummah"

"Ya sudah, kamu hati-hati di jalan. Pokoknya, jangan fikirkan soal ta'aruf tadi. Nanti kalau dia milihnya Azizah, ustadz Zaki carikan yang lebih baik buat kamu, begitu sebaliknya. Jika kamu yang terpilih, ustadz Zaki akan mencarikan pria baik lainnya untuk Zizah"

Yura menarik bibirnya yang terasa kaku agar bisa tersenyum.

"Makasih, ummah"

"Sama-sama, sayang, bahagia selalu ya!"

Yura tersenyum seraya mengangguk, ia lantas meraih punggung tangan Khadijah, setelahnya menangkupkan kedua tangan ketika di depan ustadz Zaki.

"Salam buat Azizah, ummah. Assalamu'alaikum!"

"Wa'alaikumsalam, hati-hati, nak! Nanti ummah sampaikan ke Zizah, salam juga buat mamah"

"Iya ummah"

Pelan, Yura mulai mengangkat kakinya, berjalan keluar rumah menuju gerbang.

Karena mencari buku hanya alasan Yura saja, ia melangkah tanpa arah entah mau kemana. Mengusir bayangan pria yang ia kagumi menjadi milik sahabatnya.

Yura sudah bulat merelakan Malik untuk Azizah, demi persahabatan yang ia jalin sejak sekolah di RA dan berlanjut hingga MI, Mts, dan juga MA.

Meski saat kuliah mereka terpisah, tapi tak membuat tali silaturrahmi terputus, hubungannya justru kian erat karena Khadijah dan Jazil juga bersahabat baik.

Sungguh sekarang ini pikiran Yura benar-benar kacau, baru pertama kali tertarik pada pria sampai jatuh cinta, tapi langsung di patahkan hatinya hingga berkeping-keping. Tentu saja dia merasa tak enak jika dialah yang terpilih, mengingat Azizah merupakan putri dari ustadz Zaki dan ummah Khadijah.

Yura bahkan sudah membayangkan hidup berumah tangga dengan pria yang ia sukai. Malik Ibrahim Gauvan.

Tapi sayang, ekspektasinya mungkin harus ia pendam dalam-dalam.

***

Hingga tak terasa tahu-tahu langkah Yura sudah sangat jauh dari rumah ustadz Zaki, hari pun sudah mulai gelap sementara waktu maghrib sudah hampir menjelang.

Ia menoleh ke kanan dan kiri karena baru sadar kalau dirinya berada di tempat sepi.

Beberapa saat kemudian, tiba-tiba saja ada dua pria asing yang menghampirinya. Entah dari arah mana datangnya, detik itu juga Yura terserang rasa panik sekaligus takut.

Ia menelan ludahnya seiring dengan ketakutannya yang kian memuncak.

"Hai, mbak. Mau kemana?"

Yura tak menjawab, dia melebarkan langkahnya mencari keramaian.

"Jangan terlalu cepat mbak, nanti tersandung" Ucap pria lainnya.

Kembali Yura tak merespon.

Tanpa permisi, salah satu pria yang terus mengikutinya meraih pergelangan tangan Yura, namun Yura segera menepisnya.

"Jangan sentuh saya!" Desisnya takut-takut.

"Berikan tasmu pada kami. Kalau tidak, bukan hanya tas yang akan kami ambil, tapi_"

Pria itu menatap genit tubuh Yura, kembali ia mencengkram pergelangan tangannya kali ini dengan sangat kuat.

"Lepas!" Kata Yura berusaha mengurai tangannya. "Saya akan beri kalian uang, tapi tolong lepaskan saya"

"Jangan hanya uang dong, sayang. Kita juga butuh jam tangan dan juga ponselmu"

"Baik, saya akan berikan jam tangan saya" Yura sangat berharap ada seseorang yang lewat, tapi nihil. Jalanan sangat sepi, bahkan satu kendaraan pun tak ada. "Tapi maaf, saya tidak bisa memberikan ponsel saya, ada banyak tugas kuliah di hape saya"

"Kami nggak mau tahu, cepat berikan" Pintanya dengan nada tegas.

Satu pria lainnya membisikkan sesuatu di telinga rekannya.

"Bro, di dekat sini ada pabrik bihun yang sudah tidak terpakai, bagaimana kalau kita bawa dia ke sana, kita sikat saja sekalian"

"Benar juga" Balasnya.

Detik itu juga mereka menarik tangan Yura dan membawanya menuju gedung yang luasnya memanjang. Otomatis rasa takut Yura naik di level paling atas.

"K-kalian mau membawaku kemana?" Tanya Yura, panik.

"Jangan banyak tanya kalau kamu ingin selamat" Jawab pria berkaos biru gelap.

"Cepat sedikit bro, nanti ada yang lewat" Ucap pria lainnya.

Karena firasatnya semakin tak menentu, Yura pun memberanikan diri untuk berteriak sekencang-kencangnya.

"Tolong!" Ia berusaha melapas cengkraman tangan dari pria asing. "Tolong!" Teriaknya lagi.

Juna yang kebetulan sedang mengendarai mobilnya dengan kecepatan rendah melewati jalan itu, sekelebat melihat sosok yang tak asing ketika pandangannya mengedar. Ia sangat yakin kalau itu adalah sang adik.

"Yura!" Cicitnya membulatkan sepasang iris sambil menepikan mobil.

Ia lantas mematikan mesin, kemudian melepas sabuk pengaman sebelum akhirnya keluar dari mobilnya.

Tanpa pikir panjang, pria itu langsung berlai dengan sangat cepat, sembari meneriaki nama Yura

"YURA!" Panggil Juna, namun tak ada respon dari wanita yang ia sebut namanya.

"RA!!" Panggilnya lagi kali ini dengan suara sangat keras.

Tiga orang itu pun menoleh ke belakang, sedikit Yura merasa lega karena yang memanggilnya adalah kakak angkatnya.

"Hai kalian, jangan beraninya sama wanita!" Juna terus berlari, melangkahkan kakinya selebar mungkin.

"Cepat bro!"

"Ini juga sudah cepat!"

Tiba-tiba satu pria tersungkur karena tendangan kuat dari kaki Juna di punggungnya.

Bersambung

1
Rika
Luar biasa
Dewi Kasinji
kalo smpai keluarganya nuntut , apa dasarnya coba ... kan gak ada yg nyuruh juga dia ngejar di Juna
Dewi Kasinji
Alhamdulillah kalo mbak dini masih dikasih hidayah kesadaran ...
Dewi Kasinji
makanya mbak dini jadi org jangan dipupukin penyakit hatinya
Ranny
yg pastinya itu Yura hamil kan Thor 🤭 karena cuma author yg bisa buat Yura hamil ya nggak 😄😄😄
Retno Widiyati
Luar biasa
Anne
salah nulis berarti..
Ranny
author aku tuh heran ya kok sdh lebih dr satu setengah tahun yg lalu tapi usia Yura tetap 22 thn dan Juna 26 thn tak bertambah satu thn ya 🙄🤭
Ranny
anak mantu sialan lu Dini sombong kali ya diri mu 🤦🏻‍♀️
Ranny
Sindi Sindi bisa jadi itu semua cerminan hidupmu kali ya....🙄
Dewi Kasinji
haduh mbak Yura sok sokan menikah harus karna cinta katanya ... la dia sama Hasan ada cinta kah ... kan enggak ... CK ck ck
Dewi Kasinji
Luar biasa
Dewi Kasinji
memang banyak orang yg hanya bisa maedo kak dan julidin org lain. gpp kak masih banyak yg suka tulisan mu . semakin semangat 😘😘😘
Dewi Kasinji
bener banget kata mas Juna , sok iyes banget tu di Malik ... kyk paling wow aza . hadewww
Ranny
teman kok nusuk dari belakang 🤦🏻‍♀️
Ranny
jangan salah ya...karena di tolak sama Yura akhirnya Malik memilih Azizah yg hanya jadi pelarian nya saja 😄😄😄
Dewi Kasinji
hadeww ternyata wanita munafik ...
Ranny
wanita seperti Azizah tdk bisa di jadikan sahabat yg baik karena sifatnya yg suka menikung sahabat sendiri sebab sahabat yg baik itu seharusnya saling mendukung /Puke/
Aghnia Raina
Luar biasa
𝕸𝖆𝖗𝖞𝖆𝖒🌹🌹💐💐
semoga Yura dan Juna berjodoh
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!