Aku, Dia, Dan Sahabatku

Aku, Dia, Dan Sahabatku

Bab 1: Senyum Pagi di Bawah Langit Biru

Matahari mulai mengintip di balik tirai jendela, menorehkan sinar keemasan yang lembut di wajah Lia. Gadis SMA berusia 17 tahun ini memiliki rambut panjang hitam legam yang selalu terurai indah membingkai wajah bulatnya. Matanya berwarna coklat yang ceria, mencerminkan kebahagiaan yang selalu ia pancarkan.

Lia terbangun dengan senyum manis di bibirnya. Ia mencintai pagi hari. Udara segar dan suasana tenang di rumah membuat hatinya merasa tentram.

"Selamat pagi, Mama Papa," sapa Lia dengan suara yang merdu, sambil mencium tangan kedua orang tuanya yang sedang sarapan.

"Selamat pagi, Sayang. Kamu sudah siap berangkat sekolah?" tanya Mama Lia dengan senyum hangat.

"Sudah, Ma," jawab Lia. "Aku sudah siap. Hanya saja aku masih sedikit bingung memilih baju hari ini."

Lia berdiri dan melihat koleksi bajunya yang tersusun rapi di lemari. Ia memiliki banyak baju yang cantik, tapi ia tak mudah memutuskan baju mana yang akan dipakai hari ini.

"Kamu mau memakai baju yang mana, Sayang?" tanya Papa Lia.

"Aku bingung, Pa," jawab Lia. "Baju ini cantik, tapi aku takut kelihatan terlalu formal. Baju itu lucu, tapi takutnya terlalu kasual. Aku bingung!"

Papa Lia tersenyum. "Tidak apa-apa, Sayang. Kamu memakai baju apa pun pasti cantik."

Mama Lia menangguk. "Iya, Sayang. Yang penting kamu merasa nyaman dan percaya diri."

Lia tersenyum. Ia mencintai orang tuanya. Mereka selalu memberikan dukungan dan cinta padanya.

"Baiklah, aku akan memakai baju ini saja," kata Lia, sambil menunjuk ke baju yang berwarna biru pastel. Baju itu terlihat simple dan elegan.

Lia berganti baju dan menata rambutnya dengan rapi. Ia melihat cermin dan tersenyum puas. Ia terlihat cantik dan siap untuk bersekolah.

Lia menurunkan tangga dan mendekati kedua orang tuanya. Ia mencium tangan kedua orang tuanya lagi sebelum berangkat sekolah.

"Aku pergi sekolah dulu, Ma Pa," sapa Lia. "Hati-hati di jalan."

"Iya, Sayang," jawab Mama Lia. "Hati-hati di jalan. Dan jangan lupa makan siang ya!"

"Iya, Ma. Terima kasih!" jawab Lia.

Lia mencium pipi Papa Lia dan berjalan keluar rumah. Ia menaiki sepeda dan berangkat ke sekolah.

Lia menaiki sepeda dan berangkat ke sekolah. Ia menikmati udara pagi yang segar dan suasana kota yang tenang. Di benaknya, Lia memikirkan pelajaran di sekolah hari ini.

Lia adalah siswi kelas XI IPA di SMA Pelita. Ia adalah siswi yang pintar dan rajin. Namun, selama ini Lia merasa ragu dengan pilihan jurusannya. Ia memimpikan untuk menjadi wanita karir yang sukses di bidang bisnis dan manajemen. Tapi, ia terdaftar di jurusan IPA karena mendapat dukungan dari orang tuanya.

"Ah, aku harus berani mengutarakan keinginan aku pada Mama dan Papa," gumam Lia, sambil menggerakkan sepeda. "Aku ingin berpindah jurusan ke IPS. Aku ingin mempelajari bisnis dan manajemen. Aku ingin mencapai cita-cita aku untuk menjadi wanita karir yang sukses."

Lia tersenyum sedikit. Ia merasa semangat dengan keputusannya. Ia akan berani mengutarakan keinginannya pada orang tuanya. Ia percaya orang tuanya akan mendukungnya.

"Tapi, bagaimana dengan Clara ?" gumam Lia lagi. "Clara adalah sahabat aku sejak kecil. Ia adalah satu-satunya orang yang benar-benar mengerti aku. Tapi, Clara berada di jurusan IPA. Apakah Clara mau Nerima jika aku berpindah jurusan?"

Lia terdiam. Ia memikirkan Clara dengan hati yang sedikit galau. Ia menyayangi Clara. Clara dan Fatimah adalah sahabat sejati yang selalu memberikan dukungan padanya. Tapi, Lia juga ingin mencapai cita-citanya untuk menjadi wanita karir.

"Ah, aku harus berani menghadapi semuanya," gumam Lia lagi. "Aku harus berani memilih jalan hidup yang ingin aku tempuh."

Lia tersenyum sedikit. Ia mengangkat kepala dan menatap langit biru. Ia merasa semangat untuk menjalani hidupnya. Ia akan berani menghadapi semua tantangan yang ada di depannya.

"Aku akan menjadi wanita karir yang sukses. Aku akan mencapai mimpiku," gumam Lia dengan penuh semangat.

Lia terus mengayuh sepedanya. Ia bergerak menuju sekolah dengan semangat baru. Di hatinya, Lia merasa optimis dan bersemangat untuk menghadapi masa depannya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!