NovelToon NovelToon
Karma Untuk Tiara

Karma Untuk Tiara

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis
Popularitas:6.5k
Nilai: 5
Nama Author: Zia Ni

Kiara dan Tiara adalah gadis cantik kembar identik dari ibu tunggal yang bernama Shopia. Suami Shopia telah meninggal karena penyakit jantung sejak kedua putri mereka berumur 9 tahun. Sekalipun Kiara dan Tiara adalah saudara kembar, tapi sifat mereka jauh berbeda, bak langit dan bumi.

Penasaran dengan ceritanya?? baca yuk!

Ingat ya, ini hanyalah karangan fiktif semata...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zia Ni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 32 Tindak Lanjut Handoko

"Jimy benar-benar minta maaf, Pa...," untuk kesekian kalinya cowok itu meminta maaf pada Handoko.

"Nih, kamu cucikan piring bekas makan Papa, setelah itu kamu panaskan makanan yang masih sisa ini lalu simpan di lemari makan," perintah pria paruh baya tersebut sambil menggeser piring bekas makannya ke arah Jimy.

"Iya, Pa," cowok itu langsung bangkit berdiri lalu mengerjakan apa yang diinstruksikan papanya tadi.

Sambil memantau pekerjaan Jimy, Handoko membalas pesan masuk di WA yang sekiranya dia anggap penting, sekaligus mengirim pesan ke Bu Lia, kepala Panti Asuhan Harapan Kasih, terkait Jimy yang dia suruh menjadi pekerja di sana.

"Besok kamu ada kesibukan apa, Jim?" tanya pria paruh baya itu dengan sepasang mata tidak beralih dari HP nya.

"Gak ada Pa, besok Jimy sedang longgar," jawab cowok tersebut sambil memanaskan sisa capcay.

"Kalau begitu besok pagi kamu bantu Bik Lastri bersih-bersih rumah sama ngepel," perintah Handoko.

"Iya, Pa," karena ingin menunjukkan kesungguhannya, cowok itu menuruti semua perintah papanya.

"Kamu tahu alamat rumahnya Tiara, Jim?" lanjut pria paruh baya tersebut.

"Tahu, Pa. Untuk apa Papa tanya alamatnya Tiara? Bukannya Kiara nglarang Papa datang ke sana?" Jimy kepo campur was-was.

"Sekalipun Kiara nglarang Papa datang ke rumahnya, tapi Papa tetep merasa sangat bersalah dan gak bisa tenang, Jim. Besok Papa mau kirim sembako ke sana tapi nama pengirimnya anonim saja," terang Handoko yang membuat Jimy lega.

"Jalan Sultan Diponegoro no. 67, Pa," cowok itu menyebutkan alamat rumah Tiara.

"Trus nama Mamanya siapa?" imbuh pria paruh baya tersebut.

"Shopia Kumala Sari, Pa," sahut Jimy.

Mendengar Jimy menyebutkan sebuah nama, Handoko menghentikan aktifitasnya chatingan untuk sejenak karena teringat seseorang, yakni istri mendiang sahabatnya saat dia kuliah dulu yang bernama Nico.

"Ada apa, Pa?" cowok itu merasa heran dengan reaksi papanya setelah mendengar nama mamanya Tiara.

"Nama Mamanya Tiara kok sama dengan nama istri dari mendiang sahabat Papa saat kuliah dulu. Kalau beneran, kamu gak Papa anggap jadi anak lo, Jim," pria paruh baya tersebut mengancam anaknya lagi.

"Jimy gak tahu soal itu, Pa... Plis Pa, jangan ngusir Jimy. Jimy gak mau kembali ke Mama," entah untuk yang keberapa kalinya cowok itu memohon pada Handoko.

"Memangnya kenapa kalau Papa ngembalikan kamu ke Mamamu? Kamu takut gak merasakan harta kekayaan Papa lagi?" tebak pria paruh baya tersebut.

Jimy terdiam. Di kedalaman hatinya, cowok itu memang takut kalau kebutuhannya tidak akan terpenuhi lagi jika ikut dengan mamanya.

"Kalau kamu diam berarti tebakan Papa benar. Iya kan? Kamu sama Mamamu memang gak ada bedanya, Jim. Sama-sama murahan dan materialistis," sindir Handoko terang-terangan.

"Untung Papa gak laporin kamu, Mamamu, dan Kakek Nenekmu ke polisi. Kalau Papa laporin, bisa masuk prodeo setahun lebih kalian," lanjut pria paruh baya itu yang membuat Jimy langsung bungkam.

Begitu selesai memantau kerjaannya Jimy, pria paruh baya itu pun lalu masuk ke ruang kerjanya kemudian mengirimkan pesan lewat WA ke beberapa pemilik toko yang dia kenal dan menjadi langganannya.

Tidak tanggung-tanggung, Handoko memesan: 100 kg beras, 25 kg minyak goreng, 3 dus mie instan, 5 kg gula pasir, 2 kg telur, susu kental manis coklat 15 sachet besar, 2 tabung gas elpiji ukuran besar, segala jenis perbumbuan, buah-buahan, beberapa macam biskuit dan peralatan sekolah.

Setelah usai memesan berbagai macam barang tersebut, pria paruh baya itu langsung mentransfer jumlah tagihannya.

*

Hari Minggu jam 6.47 pagi...

"Tumben Ti kamu mau bersih-bersih rumah tanpa disuruh Mama. Kesambet apa kamu?" sekeluar dari kamar, Shopia merasa heran saat melihat Tiara sedang nyapu lantai rumah dengan inisiatifnya sendiri.

"Gak kesambet apa-apa Ma...," sahut gadis itu dengan jantung deg-deg an.

Sejak kepergok kemarin, hati Tiara sangat gelisah dan takut. Ketika Shopia mengajukan pertanyaan seperti itu, tentu saja gadis tersebut tidak berani bicara jujur apa alasan dia rela melakukan tugas yang biasa dikerjakan oleh saudara kembarnya.

"Mama kok jadi curiga. Jangan-jangan ada udang di balik batu nih," selidik wanita paruh baya tersebut.

"Mama kok berprasangka buruk gitu sih. Anggap saja Tiara lagi seneng karena tim basket sekolah Tiara kemarin menang tanding dan maju ke babak semi final," cewek tersebut memberikan alasan yang sekiranya masuk akal.

"Oo, tim basket sekolahmu kemarin menang, ya syukurlah kalau begitu. Tapi yang namanya bersih-bersih rumah itu kan sudah jadi kewajiban Ti, bukan mau ngerjakan kalau lagi mood saja," lanjut Shopia sambil menyindir anak gadisnya tersebut.

"Tiara kan gak ada bedanya dengan Mama. Kalau badan lagi capek, ya pasti males bersih-bersih rumah," di saat mengalami masa-masa panik, bisa-bisanya gadis itu masih membela diri.

"Kamu itu sukanya nyari alesan saja Ti. Memang capekmu sama kayak capeknya Mama gitu? Mama bukan cuma capek tenaga dan capek pikiran untuk kerjaan lo, Ti. Tapi juga capek mikir biaya hidup kita, mikir biaya sekolah kalian, dan tetek bengek lainnya," omel wanita paruh baya tersebut sambil mengeluh.

Mendengar perkataan Shopia, Tiara hanya diam saja. Gadis itu tidak mau omongan mamanya merembet kemana-mana.

"Sudah selesai masak, Kak?" tanya Shopia saat sudah berada di dapur.

"Sudah, Ma," jawab Kiara sambil mencuci perkakas bekas masak.

"Kamu nanti jadi nonton lomba basket lagi?" lanjut wanita paruh baya itu seraya membuka tudung saji dan mencomot lalu mencicipi sebuah bakwan goreng buatan Kiara yang rasanya lumayan enak.

"Gak jadi Ma, Kiara capek... Kiara mau nyetrika baju saja," jujur gadis cantik tersebut.

"Kalau kamu memang pingin lihat lomba basket, ya lihat saja, Kak. Biar Mama yang nanti nyetrikain bajunya," imbuh Shopia sambil mengunyah bakwan goreng.

"Gak usah Ma, biar Kiara yang nyetrika bajunya. Mama pasti capek kan karena sering lembur," Kiara bersikeras karena memang kasihan dengan mamanya.

"Ya sudah kalau gak jadi. Trimakasih banyak ya Kak kamu sudah meringankan beban Mama," ucap wanita paruh baya itu tulus.

"Tidak usah berterimakasih Ma, kan ini sudah kewajiban Kiara sebagai anak Mama. Kiara hanya pingin jadi anak yang berbakti."

Mendengar perkataan Kiara, Shopia merasa tersentuh hatinya. Andai saja dari dulu dia tahu kalau salah satu anak gadisnya itu benar-benar memiliki karakter yang baik dan tahu beban orang tua.

Wanita paruh baya tersebut menyesal dan merasa bersalah karena sebelumnya dia percaya begitu saja dengan laporan Tiara yang seringkali memfitnah saudara kembarnya.

Sementara itu, Tiara, yang saat itu masih menyapu lantai. Dia menyimak percakapan antara mamanya dan saudara kembarnya dengan perasaan was-was, takutnya Kiara mengadu tentang kejadian kemarin. Namun akhirnya, Tiara cukup merasa lega karena saudara kembarnya menepati janjinya.

1
Pisang Semangka
bagus ceritanya , sem
oga Tiara sadar kelakuan buruknya...
Kezia Suhartini: trimakasih kak untuk apresiasinya... 🙏
total 1 replies
Kezia Suhartini
maaf ya readers, dua hari ini authornya sedang tidak enak badan, updatenya bakal telat... 🙏
M O R C H
Cerita nya baguss jir, keren banget thor aslie, ini cerita noveltoon pertama yg aku baru baca hari jni. Pokoknya buat author semangatt, kamu keren thor 🤩
Kezia Suhartini: baca juga ya novelku yang lain yang judulnya "Petualangan Japri 2 : Penemuan Jasad di Hutan" 🙏
Kezia Suhartini: terimakasih banyak utk apresiasinya 🙏

salam sukses
total 2 replies
M O R C H
Saudari nya emang rada2 konslet 😹
Rey
pemaksaan perasaan
Kezia Suhartini
halo readers baca juga ya novelku yang lain yang judulnya "Petualangan Japri 2 : Penemuan Jasad di Hutan"

trimakasih dan salam sukses buat kalian 🙏
Rey
akhirnya up jg ni thor
Kezia Suhartini
maaf ya readers, 2 atau 3 hari ini author belum bisa update karena lagi ada acara penting di surabaya... 🙏
Rey: waduh lama bet, up 2 chap nanti thor
total 1 replies
Raka Wahyudi
anjing
Rita Riau
bagus Kiara,jgn mau semena mena nya Tiara lagi.
Kezia Suhartini: trimakasih kak sudah mampir... 🙏
total 1 replies
Rey
lanjut thor, seru ceritanya
Rey: untung aku hanya 1, karna takut kena writer block🤣
Kezia Suhartini: trimakasih untuk apresiasinya kak... 🙏

minimal update nya 2 hari sekali karena sedang nulis 2 novel dalam waktu bersamaan, jadi nulisnya gantian 🙈

salam sukses
total 2 replies
Rey
liat cowok kaya, langsung suka, itulah cewek🤣
Rey
ada ada aja emang kelakuannya🤣🤣🤣
Kezia Suhartini: makasih sudah mampir... 🙏
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!