NovelToon NovelToon
Terjerat Mantan Posesif

Terjerat Mantan Posesif

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Nikahmuda / Cinta Paksa
Popularitas:3.7k
Nilai: 5
Nama Author: Wattped Love

Runa seorang gadis cantik yang sudah lelah menjalin hubungan dengan kekasihnya yang posesif memilih mengakhiri sepihak. namun apakah Abi akan membiarkan gadis yang sudah di claim sebagai miliknya lolos dari genggamannya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wattped Love, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Perkara Makan di Kantin

Kringgg

" Baik anak-anak silahkan boleh istirahat, selamat siang." ucap Bu isti meninggalkan ruang kelas.

" Siang Bu." balas kompak para murid di kelas.

Runa mengangkat kepalanya dari meja. Selama jam pelajaran ia hanya tidur enggan mendengarkan pelajaran bahasa PKN yang menurutnya membosankan. Ia benci menghafal nama, tanggal, dan peristiwa masa lalu yang sangat banyak.

Runa lebih suka pelajaran bahasa inggris. Selain karena gurunya yang tampan cara mengajarnya juga asik dan santai.

" Kantin yuk." ajak Cika sembari merapikan alat tulisnya.

" Gas lah, laper gue." ucap runa merenggangkan kedua tangannya yang terasa pegal tertindih kepala.

" Ngapain tuh mantan lo kesini?"  tanya Amel menunjuk Abi yang berdiri di depan kelas bersama genknya.

Runa dan Cika mengikuti arah pandang Amel.

" Mana gue tau." balas runa cuek.

" Udah jadi mantan baru mau ke sini, kemaren kemana aja tuh."

Memang selama berpacaran Runa lah yang lebih agresif. Setiap jam istirahat ia akan selalu menghampiri abi di kelasnya untuk pergi ke kantin bersama. Terkadang runa juga membawa dua bekal untuk Abi dan dirinya. Tentunya untuk memikat hati dingin abi.

Ketiganya berjalan keluar kelas. Mengabaikan empat orang yang datang tanpa di undang. Tangan runa di tarik pelan oleh Abi saat melewatinya.

" Bareng." ucap Abi.

" Apa sih gak mau." tolak runa sensi. Perutnya sudah lapar tapi ada saja yang mengganggunya. Ia berusaha melepaskan tangannya di genggaman Abi tapi apalah daya. Kekuatannya pasti kalah dengan mantannya itu.

Abi mengabaikan protesan runa. Ia tetap menarik tangan lembut itu. Di belakangnya ada teman-temannya yang mengikuti. Juga para sahabat runa yang terpaksa ikut.

" Haii Cika tambah manis aja uyyy." goda Alex mencolek lengan Cika yang berjalan di depannya.

" Bagi nomor dong." tak menyerah Alex masih menggodanya.

" Cewek cantik jaman sekarang emang sombong yah." ujar Deni melihat sahabatnya di abaikan.

Alex merangkul pundak Deni sedangkan genta di sampingnya menggelengkan kepalanya tak kaget dengan tingkah keduanya yang sangat kompak jika sudah menyangkut perempuan.

" Itu salah satu trik mereka men biar di kejar sama cowok. Istilahnya jual mahal, padahal hatinya mah udah mleyot. apalagi kalo cowok setampan kita yang godain." ujar Alex menepuk dadanya sombong.

" Tinggal tunjuk aja tuh cewek-cewek bakal teriak histeris."

" Gini yah ahhhhww...ahhwwww." ucap Deni menirukan suara alay cewek ketika melihat cowok-cowok tampan.

" Wuusss... teriakannya merdu, pasti pas desah sexy banget tuh ahh....ahhhh...AHHHH!" imbuh Alex dengan bisikannya yang kotor.

" Berisik lo!" sentak Amel membalikkan badannya menatap tajam Alex dan Deni yang tak berhenti mengoceh tak jelas. Pipinya memerah mendengar desahan mereka yang terdengar geli dan menjijikkan. Bisa-bisanya mereka dengan santai berbicara tanpa di saring dulu.

Alex terlonjak kaget memeluk tubuh Deni erat  mendengar bentakan Amel.

" Kaget gue astaga, untung jantung gue masih di tempat." ucap Alex melepaskan pelukannya.

" Sama anjiir, galak amat tuh cewek." ucap Deni ngeri melihat mata amel yang melotot tajam.

" Makanya diem, cowok tuh ngga kebanyakan ngoceh!" sindir genta sinis. Ia berjalan mendahului Alex dan Deni yang masih diem di tempat.

" Bestienya pak bos ya gitu, sekali ngomong bikin jantung nyut-nyut." ujar Deni yang di angguki Alex.

" Woyy tungguin." keduanya berlari kencang menyusul mereka yang sudah berjalan jauh.

Kantin yang tadinya ramai berubah menjadi sunyi dalam waktu sekejap. Mata mereka terarah melihat para pentolan antariksa memasuki area kantin.

Abi membawa runa ke meja biasa mereka makan di kantin yang berada di pojok ruangan. Agar tidak terganggu dengan suara-suara brisik murid-murid lain.

" Duduk." suruh Abi menarik kursi untuk runa.

Dengan ogah-ogahan runa menjatuhkan pantatnya di kursi itu. Setelahnya Abi ikut duduk di sampingnya.

Amel dan Cika pun terpaksa ikut duduk satu meja dengan mereka. Takut sahabatnya itu kenapa-napa.

" Jahat kalian semua, tega bener ninggalin cowok seimut dan setampan kita." ucap Alex yang baru sampai.

" Untung gue sabar."

"  Bebeb Cika juga tega banget sih." Alex memanyunkan bibirnya pura-pura kesal.

" Najis." sinis Cika.

" Astaghfirullah sakit jantung Abang dek." ujar Alex memegang jantungnya dramatis.

" Hahaha....baru jalan udah di tolak aja lo." ejek Deni tertawa ngakak.

" Sialan loh!" kesal Alex memukul kepala Deni.

Dugh

" Awwh....sakit ogeb." Deni yang ingin membalas dipotong oleh Abi.

" Diem!" sentak Abi menatap tajam sahabatnya yang membuat deni dan Alex langsung merapatkan mulutnya.

Amel dan Cika mengulum bibirnya menahan tawa. Ternyata mantan sahabatnya cukup menyeramkan saat marah.

Tak lama seorang pelayan kantin menghampiri meja mereka dengan membawa makanan yang sudah lebih dulu Abi pesan sebelum ke menyusul runa.

Mata runa berbinar melihat mangkok-mangkok datang bergantian di atas mejanya. Mie ayam tidak terlalu masalah baginya.

" Asikk mie ayam." ucap runa menerima makanan itu dengan senang hati.

Abi memesan untuk semua termasuk sahabat runa juga kebagian. Karena ia tau pasti dua perempuan itu akan ikut kemanapun runa pergi.

" Ini bukan punya kamu." ucap Abi menggeser mangkok itu ke samping runa.

" Kok lo ambil sih." protes runa kesal. Baru saja ia akan menuangkan persambalan.

Abi mengganti makanan runa dengan nasi goreng yang tidak pedas.

" Kamu makan yang ini aja." ujar Abi menggeser nasi goreng juga teh manis hangat di depan runa.

" Kok ini sih, gue ngga mau." tolak runa menjauhkan piring itu dari hadapannya.

" Kamu kan baru sembuh, jadi jangan makan yang pedas-pedas dulu." balas Abi dengan lembut. Ia kembali menaruh piring itu di dekat sang kekasih.

" Kenapa lo ngatur? gue juga bayar sendiri." ucap runa keras kepala. Ia menatap sebal mantan kekasihnya itu.

Para sahabatnya hanya menonton dua orang yang saling berdebat itu. Mereka enggan ikut campur takut di semprot Abi.

Cika dan amel pun memilih diam. Dalam hatinya mereka membenarkan ucapan Abi yang melarang runa makan sembarangan karena baru keluar dari rumah sakit.

Abi mengambil nasi goreng itu dengan sendok berniat menyuapi runa.

" Makan sayang!" ucap Abi dengan nada peringatan. Mengabaikan protesan runa.

" Ngga mau." sentak runa melipat kedua tangannya di dada.

Abi menarik napasnya pelan menahan emosinya. Sejak mereka putus tingkah runa memang berubah total. Sudah tidak pernah merenngek dan mudah di atur.

Tapi bukan Abi namanya jika langsung menyerah begitu saja. Abi memasukkan nasi goreng itu ke dalam mulutnya. Lalu menarik kepala runa agar mendekat. Dengan cepat ia mencium bibir runa memaksanya agar membuka mulut.

Abi memindahkan makanan yang ada di mulutnya ke mulut runa. Runa yang kaget tak sempat menghindar.

Prang

Amel dan Cika kompak menjatuhkan sumpit mereka ke lantai. Keduanya tak percaya dengan apa yang mereka liat saat ini. Astaga mata mereka ternodai. Tapi yang lebih parah nasib bibir sahabatnya yang sudah tidak suci lagi.

Sedangkan Alex dan deni menutup mulutnya yang terbuka dengan telapak tangan. Mereka tau abi itu terkadang gila tapi tidak pernah mereka pikirkan akan segila itu. Hanya genta yang bersikap santai. Sudah tidak kaget dengan tindakan Abi karena sifat mereka tak jauh berbeda.

Abi memaksa runa agar menelan makanan itu dengan lidahnya. Runa yang tak punya pilihan lain akhirnya menelannya. Abi melepaskan pangutan bibinya. Ia mengusap ujung bibir runa dengan jempolnya.

" Mau lagi?" tanya abi dengan suara beratnya. Mata tajamnya tak berhenti menatap runa.

Mata runa berkaca-kaca. Harga dirinya seperti di lecehkan oleh mantan sialnya itu. Rasanya ia ingin memukul wajah tampan itu. Tapi ia sadar mantannya pasti akan berbuat yang lebih gila lagi jika ia semakin berontak.

" Jawab sayang!" bisik Abi pelan sembari merapihkan rambut runa yang menghalangi wajah cantiknya.

Tubuh runa sedikit bergetar mendengar suara Abi yang mirip sekali seperti saat di taman belakang. Pelan namun menusuk. Lidahnya kelu sampai tidak bisa berkata-kata.

Runa hanya menggelengkan kepalanya pelan. Tak berani menjawab apalagi menatap wajah Abi.

Dengan tangan bergetar runa mulai menyuapkan nasi goreng itu ke dalam mulutnya. Rasanya hambar karena tak berselera.

" Good." ucap Abi tersenyum tipis mengacak rambut runa pelan.

Cika dan amel saling berpandangan. Mengkode dengan liriknya mata. Keduanya tidak mengerti kemana hilangnya sifat runa yang berontak dan tidak suka di atur. Apalagi oleh orang yang hanya berstatus mantan.

Pasti ada yang sahabatnya sembunyikan yang membuat tingkah runa sedikit berbeda. Atau ada hubungannya dengan waktu itu. Runa yang mereka kenal bukan runa yang akan diam dan pasrah saat ada yang melarang atau mengusiknya. Mereka harus mencari tahu.

1
~abril(。・ω・。)ノ♡
Jadi ingin jadi penulis.
Wattped Love: semangat kak buat nulisnya
total 1 replies
Daisy
Nuansa yang mendalam
Wattped Love: makasih kak 👋
total 1 replies
Quản trị viên
Endingnya bikin nagih.
Wattped Love: makasih kak👋
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!