NovelToon NovelToon
Hinaan Dibalas Kesuksesan

Hinaan Dibalas Kesuksesan

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Pengantin Pengganti / Pernikahan Kilat
Popularitas:4.1k
Nilai: 5
Nama Author: yaya genza

pernikahan merupakan impian setiap wanita. apalagi mengadakan perayaan layaknya negeri dongeng. namun hal tersebut pupus bagi seorang wanita bernama nadin.
nadin merupakan seorang gadis cantik berusia 22 tahun, kuliah nya harus terhenti disaat majikan orang tuanya memaksa nya untuk menikah dengan putranya yang bernama Andreas.
Baca cerita lengkapnya yaaa...
stay tune sayangkuu🥰

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon yaya genza, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 3

"kalo begitu saya mau kamu bayar sekarang hutang kamu"

"sekarang.. Saya belum punya uang bu. Saya mau pinjam kemana? Kasih saya waktu bu. Saya janji akan melunasi semua hutang hutang saya sama ibu" ucap bu arum yang sudah tak dapat membendung tangisnya.

"saya nggak mau tau, saya kasih dua pilihan. kamu bayar hutang mu sekarang juga atau anak kamu menikah dengan andreas. Jika tidak, saya akan memasukkan kamu ke penjara beserta anak mu itu" ancam nya.

"jangan bu..saya mohon jangan masukkan saya dan anak saya ke penjara" pinta bu arum memohon.

"kalo begitu, lakukan apa yang saya perintahkan sekarang juga! " bentak nya.

"baik bu, saya akan membawa anak saya ke tempat ibu" jawab bu arum sambil terisak.

FLASHBACK OFF

"jadi gitu ceritanya tan, sedih banget ya kisah ku" ucap nadin sambil tertawa kecil.

"astaga, nadin.. Aku nggak nyangka bakal sampe kek gitu. Pantesan aja kamu nikah nggak undang undang. Maaf ya nad, aku ngga tau kalo kamu ngalamin hal ini. Rasanya aku ingin marah dan mencabik cabik tuh muka mereka" jawab tania yang agak emosi dengan cerita nadin.

"hehe iya nggak apa apa kok tan, oh iya kamu apa kabar. Gimana kuliah kamu disana. Pasti senang ya bisa kuliah di kota" tanya nadin.

"aku sih alhamdulillah baik nad. Kuliah nya juga lancar. Ya begitu lah nad. Lumayan menyenangkan di kota. Cuma saja tidak setenang di kampung. Disini terlalu bising bunyi kendaraan yang lalu lalang tiap hari, polusi juga. Beda kalo di kampung suasana nya masih asri dan nggak ada polusi"

"hmm iya sih tan. Syukur deh kalo kamu baik baik aja disana"

"iya nad. Eh ngomong ngomong bukannya kamu juga kuliah kan. Gimana kuliah kamu? Suami kamu izinin kan kamu lanjut kuliah? "

"hmmm aku berenti dulu kuliah sementara ini tan. Suami aku nggak ngijinan buat kuliah. Dia juga sama seperti mertua ku"

"apa? Jadi dia juga bersikap kasar sama kamu? " tanya tania tak percaya. akhirnya nadin juga menceritakan masalah rumah tangga nya dengan andreas.

"kurang ajar tuh laki. Bisa bisa nya dia berbuat kasar sama perempuan. Dia nggak nyadar apa ya, kalo ibu nya juga perempuan" kesal tania.

"hmm gimana lagi tan. biarin aja, nanti juga baik sendiri.

"oh iya tan, kamu ada info loker nggak ya? rencananya aku mau cari kerja sampingan aja, jadi waktu mas andreas pergi kerja, aku kerja sambilan juga buat jaga jaga nanti kalo dicerein mas andreas setidaknya aku udah ada tabungan"

"belum ada sih nad, nanti aku bantu cariin ya. Kamu yang sabar ya nad. Kalo ada apa apa jangan sungkan bilang sama aku"

"pasti tan, makasii ya kamu udah mau dengerin curahan hati aku yang menyedihkan ini"

Mereka menghabiskan waktu dengan mengobrol ria dan saling curhat satu sama lain.

***

seperti biasa, nadin bangun pagi pagi. Ia membersihkan diri nya dan mengamalkan ibadahnya pada sang ilahi.

"Berilah petunjuk mu ya Allah" lirih nadin.

Nadin sudah berniat akan mencari pekerjaan dibelakang andreas. Dia sudah tak sanggup jika harus disakiti terus oleh andreas dan juga mertuanya. Bahkan andreas terang terangan bilang ingin menceraikan nya. Jadi nadin ingin jaga jaga jika nantinya ia benar benar di ceraikan andreas, setidaknya ia punya pegangan untuk memulai kehidupannya yang baru.

Nadin selalu bardo'a kepada yang kuasa, agar suaminya bisa berubah dan menjadi lebih baik lagi serta bisa menerimanya sebagai istri. meskipun mereka nikah karena paksaan, nadin tak mau jika ia harus bercerai dengan andreas menjadi janda. Baginya itu hanya akan membuat keluarganya malu dan semakin direndahkan oleh orang orang di kampungnya apalagi mereka berasal dari keluarga yang serba kekurangan dan dipandang miskin.

Rumah orang tua nadin tak terlalu jauh dari rumah andreas tempat nadin tinggal sekarang. Hanya beda kampung saja. bahkan jika berjalan kaki cuma butuh waktu sekitar 15 menit, karena ya emang nggak terlalu jauh.

Nadin dianggap beruntung oleh para tetangga dan warga kampungnya karena bisa menikah dengan andreas seorang pria yang punya penghasilan lumayan besar bagi orang orang di kampung mereka.

Andreas bekerja di salah satu perusahaan yang memiliki gaji lumayan besar. Andreas sendiri bisa digaji 20 sampai 30 juta perbulan. Namun sayang nya ia tak pernah memberikan uang itu untuk nadin. Selama menikah nadin hanya ia beri 2 juta untuk segala keperluan rumah. Sisanya ia simpan sendiri dan terkadang ia berikan pada mamanya.

Nadin melihat jam dinding, sudah menunjukkan pukul 9 malam. Namun andreas belum juga pulang ke rumah.

"mas andreas kok belum pulang juga ya, apa dia lembur malam ini? " gumam nadin sembari mengintip keluar jendela.

"apa jangan jangan mas andreas ada wanita lain ya?" pikir nadin.

"ah tidak tidak" ucap nadin cepat menggelengkan kepalanya menghilangkan pikiran buruk tersebut.

"tapi bagaimana kalo iya? , aku nggak mau di ceraikan mas andreas, tapi aku juga ngga mau sampe di duakan" pikir nya lagi.

Nadin berdiri di depan cermin, melihat pantulannya dirinya yang terlihat lusuh dan kucel.

"apa gara gara pakaian ku yang lusuh dan kucel ini ya, pasti mas andreas malu punya istri kek gini. Pasti dia merasa jijik. Andai saja aku punya uang, akan ku beli baju baju bagus, bedak dan keperluan lainnya agar mas andreas nggak jijik lagi liat aku" ucap nadin pada dirinya sendiri.

Nadin duduk di atas sofa ruang tengah sambil melihat lihat info loker di ponsel nya sembari menunggu andreas pulang. nadin terus scroll scroll layarnya hingga ia sendiri tertidur disana.

Terdengar suara mobil andreas masuk ke pekarangan halaman membuat nadin terbangun. Ia merapikan dirinya dan langsung bergegas membukakan pintu untuk andreas.

"mas..kamu kemana aja, kok baru pulang jam segini, kamu lembur?" tanya nadin kembali menutup pintu setelah andreas masuk.

"bukan urusanmu! " jawab andreas ketus. Lalu terus berjalan menuju kamar nya di lantai 2.

Nadin pergi ke dapur mengambilkan air hangat untuk andreas lalu menyusulnya ke kamar.

Toktoktok...

"mas... Ini aku bawakan air hangat" ucap nadin di depan pintu. Namun tak ada respon apapun dari dalam kamar.

"mungkin mas andreas sudah tidur, yaudah kalo gitu besok aja aku nanya sama mas andreas" pikirnya. Kembali membawa gelas air hangat tersebut ke dapur sebelum ia pergi ke kamar nya.

Nadin memang sudah menikah dengan andreas, namun andreas tak mengijinkannya untuk tidur satu kamar dengannya. Andreas menyuruh nadin untuk tidur di kamar yang ada di lantai bawah. Ia merasa jijik jika harus tidur satu kamar sama perempuan kampung dan anak pembantu mamanya tersebut.

HAPPY READING♥

JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK SAYANGKU♥

1
Ayunnn Ayunn
lanjut
Yanti Oktaviano
ya....begitulah
Yanti Oktaviano
nadin terlalu lemmmmmaahhhhĥ....yang tegas dan punya harga diri dong,,,,
Agus Sudrajat
mau pake handset
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!