NovelToon NovelToon
My Little Happiness

My Little Happiness

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Cintapertama / Dokter Genius / Diam-Diam Cinta / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Murni
Popularitas:2.3k
Nilai: 5
Nama Author: Gabijh1799

Setelah sekian lama dipertemukan kembali dia insan yang telah lama berpisah, berjalannya kisah mereka diiringi dengan berbagai macam rintangan yang mengharuskan mereka tetap bersama

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gabijh1799, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

32

Setelah beberapa hari Frans mulai terbiasa dengan posisi barunya yaitu wakil direktur yang sudah disepakati oleh Okta dan dewan direksi. Saat ini Frans masih penasaran dengan siapa yang akan menjadi direktur menggantikan dirinya nanti apakah Okta kembali atau siapa.

Saat sedang mengerjakan tugasnya, Frans dipanggil oleh Okta menuju ruangannya.

"Napa ta?" Frans yang kebingungan dirinya dipanggil oleh Okta

"Frans kenalin ini Aryo ponakan gw" Okta memperkenalkan Aryo pada Frans

"Halo om" sapa Aryo

"Jangan dong, pak aja gpp" balas Frans

Aryo menganggukkan kepalanya, "Iya pak" kemudian Aryo kembali melanjutkan membaca laporan

"Lo kenapa bawa dia ta?" Tanya Frans setelah berkenalan dengan Aryo

"Lo inget kan soal yang mau jadi direktur siapa" jawab Okta

"Iya inget"

"Dia yang gantiin Lo" Okta melirik pada Aryo

"Hah?!" Kaget Frans

"Napa Lo? Ngga yakin?"

"Bukan gitu, dia paham soal ini semua?" Frans yang meragukan kemampuan Aryo

"Tenang aja, gw udah kasih tau apa yang harus dikerjain dan kewajibannya juga" jawab Okta yang sudah mempersiapkan semuanya

"Lo ya ta kebiasaan"

"Hehehe sebenarnya sih dia yang ngotot mau gantiin gw tapi menurut gw dia belum siap" alasan Okta memilih Aryo

"Lah terus kenapa Lo ijinin sekarang?" Tanya Frans

"Menurut gw sih dia udah siap sama dia tau cara nyelesain masalah kita" jawab Okta yang melihat Aryo sedang sibuk mengecek berkas kembali

"Lo yakin?" Frans yang tidak yakin

"Yakin lah, gw yang bimbing masa yang ngga yakin" jawab Okta yang merasa Aryo sudah siap

"Gimana yah, gw masih takut barangkali dia teledor juga sama kayak gw" ucap kekhawatiran Frans

"Tenang aja dia tetep gw awasin" Okta menenangkan Frans

"Awasin gimana Lo udah pensiun"

"Gw jadi komisaris" ucap Okta sekarang menjabat sebagai komisaris

"Hah?!" Frans terkejut kembali

"Biasa aja kali Frans" Okta menutup telinganya

"Bukannya Lo udah cabut setengah dari saham Lo?" Tanya Frans yang sebelumnya Okta telah melepaskan sebagian sahamnya

"Iya tapi gw masuk lagi biar bisa ngawasin kalian juga" jawab Okta yang membeli kembali sahamnya

"Haduhh Lo ta ngga berubah sejak dulu, Lo beruntung bisa dapetin Gracia" Frans mengakui kemampuan Okta

"Udah jangan dibahas, gw agak males inget kejadian itu" Okta yang tidak ingin mengingat kejadian itu

"Iya ya, gimana Yo kamu udah siap buat pengumuman kamu jadi direktur?" Frans bertanya pada Aryo

Sahut Aryo kemudian dia menganggukan kepalanya dengan mantap, "Insyaallah siap pak"

"Ok gimana ta?" Frans bertanya kembali pada Okta

"Iya tinggal tunggu tanggal mainnya aja" Okta yang menunggu saja sampai Aryo benar-benar siap

"Iya kapan?" Tanya Frans yang ingin lebih spesifik

"Mungkin besok atau lusa" Okta menentukan waktunya

"Ok deh gw ngikut Lo aja" Frans yang mengikuti kata okta saja

"Ok, gimana bini Lo?" Tanya Okta tentang Anin

"Maksud lo?" Frans yang kebingungan

"Anin gimana kabarnya?" Okta memperjelas pertanyaannya

"Kenapa Lo mau godain bini gw?" ledek Frans

"Mata Lo, Lo kan habis gitu ya gw khawatir. Anin juga temen gw" Okta yang khawatir dengan temannya itu

"Bercanda ah, dia baik-baik aja udah kayak dulu lagi" canda Frans

"Lo yah Frans Anin sebegitunya sama Lo ehh Lo nya kayak gitu"

"Ya mau gimana lagi ta, gw khilaf" Frans yang masih merasa bersalah

"Iya deh terserah Lo aja kan Anin bini Lo"

"Emang bini gw"

"Ya udah Lo balik kerja lagi aja, gw masih ngebimbing dia lagi"

"Iya ya"

Frans kembali menuju meja kerjanya dan melanjutkan pekerjaannya. Sorepun tiba, Frans berencana untuk pulang membawakan sesuatu untuk istrinya yang bisa dibilang kejutan kecil untuknya.

Namun gagal karena Okta berencana untuk ikut pulang bersama dengan Frans karena Okta ingin bertemu dengan Anin yang sudah lama tidak bertemu dengannya.

*

Sesampainya di rumah Frans, Okta tidak heran karena selera Frans masih sama dengan dahulu yaitu rumah dengan desain sederhana tanpa ada hal yang aneh-aneh.

Mereka berdua pun masuk ke dalam rumah Frans dan melihat Anin sedang memasak untuk makan malam mereka.

"Ehh papah udah pulang" ucap Anin yang melihat Frans baru saja pulang

"Iya mah" sapa Frans melihat Anin sedang memasak

"Lah Okta" Anin yang terkejut melihat Okta bersama dengan suaminya

"Halo nin" sapa Okta

"Ya Allah apa kabar ta baru keliatan" Anin berpelukan dengan Okta

"Alhamdulillah baik nin, kamu tuh baru keliatan. Darimana aja kamu?" Balas Okta

"Aku balik ke kampung ta gara-gara ni orang" ledek Anin pada suaminya

"Emang ni orang ngeselin" Okta yang ikut meledek Frans

"Lo ngomong apa barusan" Frans yang mendengar itu

"Ehh udah udah Okta cuman bercanda pah" Anin meleraikan mereka berdua

"Iya ya"

"Tuh nurut sama istri" ejek Okta

"Ehh udah udah malah mau berantem"

"Dia yang duluan"

"Yee Lo yang dulu"

"Udah aku bilang, nanti kamu ngga dapet jatah loh" ancam Anin

"Iya ya"

"Giliran jatah cepet Lo diem"

"Kamu juga ta, aku laporin Gracia" ancam Anin pada Okta

"Ehh jangan dong" Okta yang memohon

"Makanya diem"

"Iya ya"

"Ya udah mumpung ada Okta disini kita makan malem bareng yuk" ajak Anin

"Wihh tumben kamu masak nin" Okta yang heran dengan Anin

"Iya lah, aku sering masak pas nikah sama Frans" ucap Anin yang membanggakan dirinya dapat memasak

"Tuh Frans Lo harusnya bersyukur ada yang masakin di rumah" ledek Okta kembali

"Lo sukanya mancing terus yah" Frans yang frustasi dengan sikap temannya itu

"Lah mancing apaan, gw ngga lagi di Empang"

"Ehh malah ribut disini, sekarang kalian berdua duduk disini biar diem" pinta Anin

"Iya mah"

"Iya nin"

Kemudian Anin kembali menuju dapur dan mereka berdua duduk anteng di meja makan menunggu .adakan anin selesai. Beberapa saat kemudian akhirnya masakan Anin telah selesai dibuat, mencium harumnya masakan Anin membuat Frans rindu dengan masakan istrinya itu.

"Masak apa mah?" Tanya Frans melihat hasil masakan anin

"Masak cah kangkung sama ikan goreng pah" jawab Anin dan menaruhkan hasil masakannya pada meja makan

"Wihh tumben mah" Frans yang kegirangan karena rindu dengan masakan Anin

"Iya lah, aku lagi pengin masak itu aja"

"Pasti enak nih" puji Frans

"Iya lah masakannya siapa" Anin membanggakan dirinya

"Ini gw dikacangin" sela Okta yang mereka mengabaikannya

"Hehehe oh iya ada kamu ta" kekeh Anin

"Ya udah yuk dimakan" lanjut Anin mengajak mereka makan bersama

Saat mereka ingin memakan makanan mereka, tiba-tiba terdengar suara ketukan dari pintu rumah Frans. Anin yang mendengar itu langsung menuju pintu dan membukakan pintu itu.

"Ehh kamu gre" sambut Anin melihat Gracia datang

"Iya nin, ya Allah kangen banget" Gracia langsung memeluk Anin karena rindunya dengan sahabatnya itu

"Iya gre aku juga" balas Anin

"Kamu darimana aja sih, aku hubungin susah banget" Gracia melepaskan pelukannya

"Maaf gre, aku pulang kampung jadi susah dihubungi" ucap Anin kenapa dia pergi

"Pasti gara-gara dia kan?" Dugaan Gracia

"Gitu lah" anin menghembuskan nafas beratnya

"Mana orangnya coba" Gracia langsung ingin bertemu dengan Frans

"Ehh gre sabar dia udah ngakuin kesalahannya" Anin berusaha menenangkan Gracia

"Mana nin orangnya?" Gracia tetap bersikeras bertemu dengan Frans

"Di meja makan" akhirnya Anin memberitahu Gracia

Gracia langsung masuk ke dalam rumah Frans dan langsung bertatapan dengan Frans disana. Mereka berdua juga terkejut melihat siapa yang mendatangi mereka ternyata itu Gracia.

Tiba-tiba Gracia menampar Frans yang entah apa maksudnya dan itu membuat Okta terkejut dan mendekati Gracia.

"Sayang kamu kenapa?" Okta yang menjauhkan Gracia pada Frans

"Denger yah Frans, Anin itu tulus sayang sama Lo dan dia juga relain semua warisannya demi Lo tapi Lo malah kayak gini. Mau Lo apa hah?!" Tegas Gracia pada Frans

"Gre sabar, dia udah minta maaf" Okta berusaha menenangkan Gracia

"Tapi kalo ngga diginiin dia pasti ngga bakal berubah" elak Gracia

"Ada apa ini?" Anin yang terkejut melihat Frans tersungkur di lantai

"Gw habis ngasih pelajaran ke suami Lo" ucap Gracia dengan menunjuk Frans

"Pah bangun yuk" Anin menghampiri Frans dan membantunya berdiri

"Ngga mah, Gracia bener aku yang salah" Frans kembali merasa bersalah

"Pah jangan gitu, aku udah maafin kamu" Anin yang tidak ingin Frans kembali terpuruk

"Iya mah aku tau tapi apa yang Gracia ngomong itu bener" Frans membenarkan semua ucapan Gracia

"Gre gw minta maaf udah nyakitin hati Lo soal Anin, gw harap Lo bisa maafin gw" Frans mendekati Gracia dan berlutut di depannya

"Ok gw maafin Lo, tapi ada syaratnya"

"Apa itu gre?"

"Jangan bikin sahabat gw ini sakit hati lagi, kalo ke ulang lagi abis Lo sama gw" Gracia memberikan syarat

Frans menganggukkan kepalanya, "Iya gre"

"Udah yah sayang jangan marah-marah nanti kamu sakit lagi" Okta kembali menenangkan Gracia

"Dia sih bikin aku darah tinggi terus" kesal Gracia

"Udah yuk, tuh Anin masak banyak gimana kalo kita makan bareng aja" ajak Okta

"Boleh ta, ikut makan bareng sama kita ya gre" Ani  juga mengajak Gracia untuk bergabung dengan mereka

"Ok deh"

Mereka berempat duduk di kursi meja makan dan menikmati hasil masakan Anin kemudian dilanjutkan dengan obrolan ringan namun tidak dengan Gracia yang masih terdiam dan menikmati makanannya.

Setelah selesai Okta dan Gracia berpamitan pada mereka berdua dan juga berterimakasih telah menerima mereka sebagai tamu. Frans yang masih bersalah dengan Gracia itu sekarang dia memeluk Anin dari belakang yang sedang mencuci bekas makan mereka.

"Kenapa pah?" Tanya Anin yang masih mencuci piring

"Maaf yah mah" Frans menenggelamkan wajahnya pada pundak dan leher Anin

Anin menyudahi mencuci piring dan membalikan badannya, "Pah udah yah, mamah udah maafin papah dan sekarang papah jangan gitu lagi yah"

"Tapi papah bikin mamah sakit hati" Frans menundukkan kepalanya

"Pah masa lalu buat pembelajaran yah jangan diambil hati" Anin mengelus lembut pipi Frans agar dia lega

Frans menganggukkan kepalanya, "Iya mah"

"Ya udah papah mau nonton tv atau ke kamar?" Pinta Anin agar dia dapat menyelesaikan mencuci piring

"Kamar aja mah, aku mulai ngantuk" jawab Frans yang sedari tadi merasakan kantuknya

"Ya udah kamu sana dulu ya nanti mamah nyusul"

"Iya mah"

Frans mulai melangkah menuju kamar mereka dan merebahkan tubuhnya, saat itu juga dia mengingat semua kejadian yang membuat keluarga mereka merenggang.

Saat itu memang Frans masih merasakan rasa bersalah yang sangat mendalam, walaupun Anin dan Christy sudah memaafkannya namun rasa itu masih saja menghantui dirinya.

Beberapa saat kemudian, Anin masuk ke dalam kamar mereka dan ikut merebahkan tubuhnya di sebelah Frans yang masih terjaga.

"Kenapa pah kok masih bangun katanya ngantuk" Anin menghampiri Frans dan memposisikan dirinya senyaman mungkin

"Gpp mah" Frans merangkul Anin

"Jangan gitu pah, gpp cerita aja" Anin yang khawatir

Frans menghembuskan nafas beratnya, "Gimana yah mah, papah masih ngerasa bersalah"

"Pah coba mulai lepasin masalah itu, pelan-pelan aja memang kadang suka keinget tapi seiring waktu pasti berlalu sendiri" saran Anin agar Frans tidak terpikirkan tentang masa lalu mereka

Frans menganggukkan kepalanya, "Iya mah nanti papah coba"

"Oh iya tadi Christy udah pulang" Anin mengingatkan Frans Christy sudah kembali

"Baru pulang dia?" Frans yang terkejut

"Iya pah dia diajak Rio jalan-jalan ke luar kota" jawab Anin

"Terus tidurnya?" Frans mulai khawatir

"Mereka pisah kamar kok pah tenang aja" Anin yang mengetahui itu dari Christy

"Alhamdulillah" Frans mengelus dadanya karena merasa lega

"Semoga Rio bisa jadi suami Christy ya mah" doa Frans pada anak mereka

"Iya pah"

"Ya udah mah kita tidur yuk"

"Iya pah, selamat malam"

"Malem juga"

Mereka berdua terlelap dalam tidur mereka. Memang rasa bersalah itu masih melekat pada dirinya yang membuatnya merasa terpuruk namun dengan kelembutan hati istrinya, Frans berlahan mulai kembali bangkit dan menjadi pribadi yang baru.

***

Alhamdulillah akhirnya author bisa update lagi cerita ini, ngga kerasa yah author udah lama ngga update hehehe...

Maaf yah kawan-kawan sekalian author updatenya lama karena ada beberapa deadline yang harus dikerjakan dan juga ada masalah internal jadi mohon bersabar yah...

Untuk cerita yang lain insyaallah author akan menyusul agar tidak menumpuk yah, terimakasih atas kesabaran dan support kalian...

Ngga kerasa 3 hari lagi seorang Aninditha Rahma Cahyadi akan lulus dari JKT48, gimana yah author lihat story IG dia tuh seperti dia akan nikah tapi ambigu juga mungkin dia lagi nemenin temennya atau buat dirinya sendiri entah lah...

Tapi yah mau gimana lagi, kita tetap support pilihan dia dan juga antar dia sampai hari tersebut yah...

Kalo beneran nikah sih itu calon suaminya beruntung banget kayak pria yang berhasil nikahin ex-member yang lain, semoga dia dapat menjaga oshi kalian yah...

Semoga kalian sehat semua yah dan jangan lupa jaga kesehatan yah, dan semoga kalian suka part kali ini dan jangan lupa untuk vote, komentar, dan share ya...

Thanks for reading...

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!