Arina khumaira putri seorang ibu rumah tangga, dengan 3 orang anak yg masih kecil yang dipanggil Bunda, Anak pertama bernama Muhammad Gala Samudera berumur 8 thn dipanggil Gala, Anak kedua seorang perempuan bernama Arumi Chintya Ananda berumur 3 tahun dipanggil Rumi, Anak ketiga bernama Muhammad Raihan Al Gibran di panggil Al.
Aku harus meninggalkan rumah bersama ketiga buah hatiku dan kota tempat kami tinggal secara diam- diam tanpa sepengetahuan suamiku dengan bantuan sahabatku astrid, akibat kekerasan fisik yang aku dapatkan dari suamiku seminggu yang lalu membuat aku membulatkan tekad ku untuk pergi meninggalkannya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sha-Queena, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 19. Suara Itu.....???
Mama memberi kode ke Farid untuk masuk, dan ketika Farid masuk dia langsung spontan teriak ketika melihat apa yang lagi Astrid perbuat...
"Astagfirullah....ASTRID WULANDARI" teriak Farid kencang, namun tidak membuat Astrid bergeming dari depan laptopnya, dia dengan asyiknya nonton sambil ngemil, beda dengan mama nya yang ada didekat Farid, karena teriakan Farid yang keras membuat mama nya menutup kedua telinganya.
Mama langsung saja menjewer telinga Farid, setelah dia berteriak karena jengkel dengan kelakuan putranya yang teriak kencang sekali, sedangkan yang diteriaki lagi asyik nonton sambil ngemil.
"Aduhh...aduhhh....sakit ma, kok aku dijewer sih?"protes Farid ke mama nya sambil memegang telinganya yang memerah.
"Lagian kamu ya pakai teriak segala, mana kencang sekali teriakannya, sedangkan yang kamu teriaki mana dengar...tuh liat dia lagi apa?" jawab mama sambil menunjuk kearah astrid yang lagi asyik dengan dunia drakor nya, tanpa menyadari kalo di kamarnya sekarang sudah ada mama dan kakaknya.
Mama Farid langsung mendekat ke ranjang Astrid, dan melepas head sheet dari telinga Astrid, dan barulah Astrid tersadar kalo di kamarnya sudah ada dua makhluk Tuhan, bukan makhluk jadi-jadian ya thor....
"Ehhh mama...kak Farid pada ngapain dikamar astrid?" tanya Astrid bingung, sedangkan farid masih dengan mode on jengkel, karena abis dijewer mama sama kelakuan Astrid yang membuat dia sampai teriak tadi.
"Lagian kamu ya dek kebiasaan itu nonton pake head sheet, sampai pintu kamar diketuk atau sampai didobrak pun kamu pasti tidak akan dengar" jawab Farid kesal sedangkan yang ditanya hanya keliatan bingung.
"Lho kok kakak jadi marah sih sama aku, kan aku hanya nonton bukan melakukan hal - hal yang aneh dikamar ku ini, lagian mana asyik nonton kalo tidak pake head sheet sih kak" ucap Astrid juga mulai kesal karena telah diganggu acara nonton nya.
"Ya tidak perlu juga kali pakai head sheet kan bisa nonton sambil dibesarkan volume laptopnya" jelas Farid lagi
"ihhhh suka - suka aku dong kak, mau pakai atau tidak kenapa kakak yang sewot sih" gerutu astrid
Mama yang melihat kedua anaknya malah jadi bertengkar berdua, makin pusing dibuatnya, dan harus segera jadi penengah sebelum pecah perang dunia lagi antara mereka berdua.
"Farid...Astrid...bisa diam dulu tidak nak, biar mama yang bicara ya" sahut mama yang berusaha menenangkan kedua anaknya yang sudah mulai panas masing -masing.
"Astrid yang dikatakan kakak kamu itu ada benarnya juga nak, kenapa mama bilang begitu, karena dengan kamu memakai head sheet seperti itu kamu tidak bisa mendengar, dan misalnya ada kejadian apa diluar kamu jadi tidak tau, seperti barusan kakak kamu dari tadi ketuk ketuk pintu kamarmu, tapi kamu tidak merespon, karena kamu tidak dengar....dan Farid juga kalau mau kasih tahu adeknya tidak usah sambil sewot dan marah - marah segala nak, kan bisa ditanya baik-baik kan?" jelas mama panjang lebar agar kedua anaknya bisa mengerti.
"Iya mama" sahut Farid dan Astrid bersamaan.
"Ya sudah mama ke kamar kamu nak cuma mau ingatkan, apakah puding untuk acara pengajian besok sudah kamu pesan sama Arina? trus mama bisa minta dipesankan juga kue lekker holland tidak nak, karena mama pengen makan kue buatan Arina itu, sudah lama tidak pernah lagi mama makan kue tersebut" jelas mama dan dengar mama nya sebut nama Arina, Farid jadi berdebar-debar dada nya...ada apa ya????
"Kalo puding sudah kupesan ma....tapi untuk lekker hollandnya aku tanya Arin dulu, dia bisa atau tidak, karena takutnya bahannya tidak ada, sedangkan tadi belanja hanya untuk bahan puding saja" sahut Astrid....dan untuk memanggil arina itu dia memang hanya memanggil dengan kata nama ARIN lebih manis katanya Astrid.
"Ya sudah coba kamu telpon nak biar mama saja yang bicara sama Arina" jawab mama Astrid
"Tunggu ma aku ambil ponsel aku dulu" sahut Astrid lagi, kemudian setelah mengambil ponselnya Astrid segera menelpon Arin karena mama nya mau bicara sendiri
Disaat deringan ketiga baru telponnya Astrid diangkat oleh Arina.
[Assalamu alaikum rin....] Astrid mengucapkan salam terlebih dahulu
[Waalaikum salam As..Kenapa As masih kangen ya sama aku, padahal tadi sudah ketemu ...hehehe] jawab Arina diseberang sambil menggoda Astrid
[Idihhh...sorry la ya ini juga kalo bukan mama yang mau bicara, aku tak telpon kamu abis gara-gara mama ini masuk ke kamarku sama ka Farid, jadi ganggu deh acara nonton aku] gerutu astrid dan langsung menyerahkan ponselnya ke mama nya agar bisa bicara sama arina
"Ini ma....bicara sama Arin saja langsung" kata Astrid sambil memberikan ponselnya ke mama nya
Mama Astrid lalu mengambil ponsel tersebut lalu meloudspeaker nya karena mama Astrid tidak suka menerima telpon langsung ke telinga.
[Assalamu alaikum nak...] salam mama ke Arina
[Waalaikum salam mama...] jawab Arina, dan Arina memanggil mama nya Astrid juga dengan kata mama, bukan tante karena permintaan mama Astrid sendiri, karena sudah menganggap arina sudah seperti anak perempuan nya juga.
[Arina sayang mama boleh pesan dibuatkan kue lekker holland tidak? Abis mama kepengen sekali makan kue buatan kamu itu, kayaknya sudah lama sekali mama tidak pernah lagi makan kue tersebut...nanti sekalian mama tambahkan biayanya, bersamaan dengan puding pesanan kemarin] jelas mama
[MasyaAllah mama .... kalo cuma mau di buatkan kue itu kan bisa Astrid bilang saja tadi hehehe....iya mama sayang nanti Arina buatkan yang special buat mama dan keluarga, dan Arina bawa bersama puding pesanan Astrid, dan Arina minta maaf mama, karena arina sudah jarang kerumah mama karena sibuk mengurus bocah- bocah ku] jawab arina
[ oh iya ma...untuk lekker holland nya mama tidak usah bayar, itu arina buatkan special buat mama dan keluarga hitung - hitung permintaan maaf arina karena sudah jarang kerumah mama] jelas arina lagi.
[Aduuh jangan nak....mama jadi tidak enak lho , kan ini mama pesan jadi ndak apa-apa sayang sekalian nanti sama biaya pudingnya]jawab mama lagi
"Asyik dapat kue gratis lagi kita dari Arin ma....ini karena mama yang bicara, coba kalo aku tadi yang bicara pasti dikasih bayar aku nya sama dia hahaha" Astrid menyela pembicaraan mamanya dengan Arina
[Ehh...tidak begitu juga ya konsepnya ASTRID WULANDARI sayang, walau kamu juga tadi yang pesan, tetap aku tak mau dibayar untuk kue tersebut, karena memang aku buatkan special buat mama dan keluarga disitu] jelas Arina
[Wah terima kasih banyak anak mama yang cantik...semoga berkah usahanya sayang dan makin banyak rejekinya...Aamiin] jawab mama
[Aamiin mama sayang...makasih atas doanya] jawab Arina
" Aamiin...."jawab astrid dan farid bersamaan
Diseberang sana arina yang mendengarkan suara laki- laki yang mengaminkan juga barusan bersamaan Astrid jadi teringat dengan suara penelpon misterius itu yang mengaku MATA ELANG....
"Suaranya itu....????
Orangtua Afni malu dgn kelakuan anaknya
selamatkan Willy ya thor