WARNING BUKAN UNTUK BOCIL ❤️❤️
YANG DIBAWAH UMUR
MOHON UNTUK JANGAN BACA NOVEL INI!!
KARENA INI NOVEL KHUSUS UNTUK KAUM IYA-IYA 😝
TERIMA KASIH!! SELAMAT MEMBACA!!
ANNABELLA TASYA KUSUMA pegawai di salah satu perusahaan terbesar di Indonesia yang terletak di Jakarta ini sudah mengabdi di perusahaannya selama hampir 4 tahun.
Pekerjaannya lancar dan mengasyikan. Dia sangat mencintai pekerjaannya. Dia orang yang mudah bergaul, itu yang membuat dia sangat akrab dengan rekan-rekan di devisinya, yaitu devisi keuangan.
Tapi semua itu berubah, ketenangan di usik. Dia merasa diawasi, dikekang, dan diperlakukan tidak adil oleh CEO baru di perusahaannya.
Mampukah Tasya bertahan, atau Tasya memilih untuk keluar dari perusahaan nya itu?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ssyptr, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
EPISODE 18 - WANITA CANTIK?
YUK SEBELUM BACA PASTIKAN SUDAH
LIKE
COMMENT
VOTE
DAN JANGAN LUPA BERIKAN BINTANG l
LIMA.
SUPAYA AUTHOR-NYA BERSEMANGAT DAN RAJIN UPLOAD.
TERIMA KASIH CINTA-CINTAKU.
---------------------------------------------
Sean berjalan mendekat kearah Tasya, hingga kepala Tasya bertubrukan dengan dada bidang milik Sean. "Puaskan aku, jika tidak kau akan tau akibatnya."
Sean menarik dagu Tasya hingga pandangan mereka bertemu. Lalu secepat kilat Sean menempelkan bibir mereka, awalnya hanya bersentuhan, kini Sean mulai menggerakkan bibirnya. Tasya pun hanya diam tak berani melawan Sean.
Tasya takut sangat takut, entah mengapa Sean melakukan semua ini padanya. Apa Tasya ada salah pada Sean?
Lamunan Tasya buyar ketika tubuh indahnya diangkat oleh Sean dan dijatuhkan diatas ranjang. Sean sudah berada diatas tubuh Tasya.
Mereka berdua saling menghangatkan satu sama lain. Sean sangat menikmatinya. Ingat hanya Sean, sedangkan Tasya terus menerus menangis.
---------------------------------------------
"Bagaimana dokter ?"
"Kondisinya sudah sangat membaik, jika tidak ada halangan saudara Dylan bisa pulang nanti siang setelah hasil pemeriksaan keluar." jawabnya.
Bela dan Salma tersenyum sumringah mendengarnya. Setelah lebih dari 1 Minggu Dylan akhirnya bisa keluar dari rumah sakit ini juga.
"Baiklah kalau begitu, saya permisi dulu." kata dokter itu.
"Mari dok, terima kasih sudah merawat Dylan." jawab Tante Bella, dokter itu menjawabnya dengan anggukan dan senyuman tipis setelah itu pergi meninggalkan ruang inap Dylan.
"Kamu tunggu disini Salma, Tante mau menyelesaikan administrasi-nya dulu."
Salma menganggukkan kepalanya, "Kak, dokter tadi bilang kakak sebentar lagi akan pulang." katanya dengan senyum lebarnya.
"Iya sayang, kakak akan pulang. Kakak juga gak betah ada disini." jawab Dylan.
"Lagian salah sendiri kakak gak hati-hati. Kakak pake nyebut-ngebutan dijalan, harusnya kakak tuh habis pulang kerja hati-hati jadi kejadian kayak gini gak bakalan ke ulang lagi." ujar Salma sambil mengerucutkan bibirnya karena kesal dengan sikap kakaknya.
Tawa Dylan seketika meledak mendengar ucapan Salma, apalagi dengan bibirnya yang dimirip-miripkan dengan bebek itu. "Aduh adik aku lucu banget, bibirnya udah kayak bebek hahahaha."
"Ish.... Kakak jangan ketawaaaaa." jawab Salma sambil berteriak.
---------------------------------------------
Setelah mengantarkan adiknya sekolah, Tasya melakukan mobilnya menuju perusahaan tempat ia bekerja.
Setelah kurang lebih 35 menit, Tasya sambil kedalam basement Perusahaan. Sedikit memoles lipstik berwarna nude lalu merapikan rambutnya. "Semangat Tasya, apapun yang terjadi hari ini. Kamu bisa, kamu kuat, kamu gak sendiri. Ada Lula yang selalu jadi penyemangat-mu."
Clek....
Pintu mobil terbuka, Tasya keluar dari mobilnya, seperti biasa banyak pasang mata yang menatap kagum pada Tasya karna kecantikannya. Tasya hanya tersenyum tipis menanggapi itu.
Saat sampai di devisi keuangan. Tasya melihat rekan kerjanya itu heboh membicarakan sesuatu hal yang sayangnya tidak dapat didengar oleh Tasya.
"Hah, sumpah gue gak nyangka."
"Iya, ceweknya cakep banget."
"Apa model itu ya."
Tasya menghiraukan suara Mela dan Dinda yang sedang bergosip, ia duduk di meja kerjanya sembari menyalakan laptopnya.
"Eh Tasya udah dateng, gue ada berita hot nih Sya, lo pengen tau gak?"
"Hahaha, iya Sya. Berita terhot sepanjang sejarah." sambung Dinda.
Tasya sebenarnya malas menanggapi omongan Mela dan Dinda itu, tapi bagaimanapun ia harus menghormati kedua temannya itu.
"Emang ada apa sih, kelihatannya heboh banget ?"
Mela dan Dinda saling lirik sebelum menjawab pertanyaan Tasya. "Ekhem, tuan Sean punya pacar. Aaaaaaa." ujar Mela yang bersemangat dengan teriakan nyaringnya.
Deg....
Entah kenapa tiba-tiba hati Tasya seperti ada yang mencubit. "Apa tadi dia bilang pacar? lalu aku apa? apa aku hanya sebagai pemuas nafsunya?" batinnya seakan berteriak tidak terima.
"Iya Sya, tadi mereka berdua jalan mesra banget. Ceweknya yang cantik itu megang lengan tuan Sean erat banget. huhuhu aku jadi iri." tambah Dinda.
Sakit. Sangat Sakit. itu yang Tasya rasakan saat ini. Hatinya sakit menerima kenyataan ini, Tasya pikir Sean menyukainya karena setiap mereka bercinta Sean selalu melayangkan kata-kata manis pada Tasya.
"Heh, kalian bertiga kenapa pada gosip. Buruan kerja, oh ya Tasya tolong mintain tanda tangan sama tuan Sean ya. Ini berkasnya." kata Bagas
"Lah kok gue sih Gas ?" tanya Tasya
"Gue minta tolong banget Sya, gue harus nyelesain beberapa masalah. Habis ini gue sama pak Dimas bakalan ke Bank buat minta cek pengambilan uang." jawab Bagas
Dengan lesu Tasya mengambil berkas ditangan Bagas lalu keluar menuju lift. "Thank you Tasya, sayang banget deh gue sama Lo." teriak Bagas saat Tasya hampir menaiki Lift.
Tasya yang mendengar itu hanya mendesah pelan lalu menekan angka pada lift. Tak lama lift terbuka pada lantai ruangan Sean.
"Mbak, saya mau minta tandatangannya tuan Sean." ujat Tasya pada Sasa sekretaris Sean.
"Hmmm." jawab Sasa singkat.
Tasya serasa ingin sekali merobek baju Sasa yang sangat ketat. "Sombong banget sih jadi orang....kesel." gumam Tasya.
Tasya membuka pintu ruangan Sean dengan hati-hati. Dan saat pintu terbuka, pandangan Tasya seketika fokus pada kedua orang yang saling mencumbu mesra. Tak lupa sang wanita duduk dipangkuan Sean di kursi kebesarannya.
Tak terasa air mata Tasya turun begitu saja.
---------------------------------------------
BERSAMBUNG
JANGAN LUPA LIKE DAN KOMEN ❤️
KALO SUKA BOLEH YA SEKALIAN DI VOTE
TERIMA KASIH SUDAH MEMBACA
SEMOGA SUKA YA SAMA CERITA INI.
DUKUNG CERITA INI DENGAN CARA VOTE+KOMEN+LIKE.
TERIMA KASIH CINTA-CINTAKU.
sean benar2 kejam, kasian Tasya🥺