Elena Andrade gadis 19 tahun tumbuh diantara keluarga konglomerat yang penuh konflik....
Sang ayah menikah lagi dengan sahabat baik mendiam sang ibu,membuat Elena sering bertengkar dengan ayah nya itu,karna tidak terima sang ayah menikah dengan sahabat masa kecil ibu nya sendiri....
bagaimana kisah nya?
yuk mampir dan baca....
(boca harap minggir)🚩
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon medusa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
episode 23
Elena berjalan pelang sambil membayangkan adegan pelukan mesra yang tadi ia lihat,ia masih mau mencoba berpikir positive saja,mungkin Ricky hanya kasihan kepala Tina,.aka dari itu,Ricky memeluk Tina untuk menenangkan nya....
"Elena," panggil Inez menghentikan langkah kaki Elena.
Elena pun begegas mengusap air mata nya,lalu memasan senyuman di bibir nya,seolah tidak terjadi apa-apa....
"I~iya," sahut Elena.
Inez terus berjalan menghampiri Elena,lalu menarik lengan Elena menuju kelas secepat kilat,lalu teman Inez yang lain pun mulai berkumpul di bangku duduk Elena,membuat posisi Elena tepat di tenga-tenga mereka semua....
"Elena.sebenarnya kami ingin sudah lama ingin memberitahu mu,tapi kami tidak enak hati,melihat kamu begitu mencintai Ricky dan juga menyayangi Tina," ucap Inez membuka obrolan.
"Memang nya ada apa? Tolong jangan membuatku penasaran," pinta Elena dengan wajah sedih menatap mereka semua secara bergantian.
"Tina sebernarnya menyukai Ricky," jawab Inez.
Elena mengelengkan kepala menolak untuk percaya,karna ia sangat mempercayai Tina,dan Tina tidak mungkin berkhianat....
"Tina,tidak mungkin melakukan itu," bantah Elena.
"Haaahh...terserah kamu Elena,yang jelas kami sudah memperingati kamu," ujar Inez pasrah sambil menghela nafas berat.
Namun tak lama guru berjalan masuk ke dalam kelas,membuat mereka semua bubar dan duduk di bangku masing-masing,dan terlihat Ricky pun berjalan masuk bersamaan dengan Tina....
"Apakah kamu benar melakukan itu di belakan ku,Tina?" batin Elena bertanya-tanya,sambil menatap nanar ke arah Tina dan Ricky.
Dan kelas pun di mulai,2 jam kemudian jam istirahat pun tibah,dan Elena bangkit dari duduk nya,lalu menghampiri meja belajar Tina....
"Tina," panggil Elena dengan lembut.
Tina pun memutar bola mata dengan malas,lalu melirik ke arah Elena....
"Iya,ada apa?" sahut Tina bertanya dengan nada ketus.
"Ini,aku ingin mengundang mu ke acara ulang tahun ku,datang ya," ucap Elena sambil tersenyum hangat.
"Aku tidak memiliki baju," ujar Tina.
"Kamu tidak perlu khawatir kok,nanti setelah sekolah selesai,kita pergi belanja," ajak Elena.
Mendengar kata belanja,Tina langsung tersenyum bahagia,karna dia tau kalau Elena akan membelikan barang-barang mahal dan bermerek untuk nya juga....
"Iya sudah,nanti kita belanja," ujar Tina setuju dengan penuh semangat.
(Di perusahaan Anderson)
Terlihat Mathew sedang sibuk mengecek beberapa berkas yang ada diatas meja,namun pandangan nya terhenti saat menatap foto Elena yang ia gunakan sebagai wallpaper di komputer miliknya....
"Astaga...aku hampir lupa kalau 1 minggu lagi gadis kecil ku akan berulang tahun yang ke 20," gumam Mathew memijit pelipis nya.
Mathew pun menoleh ke arah samping,lalu dengan cepat meraih telfon,lalu menghubungi Fidel....
"Datang ke ruangan ku,sekarang," perintah Mathew singkat,lalu mematikan telfon tersebut.
Tak lama Fidel pun datang dan langsung menghampiri Mathew....
"Iya Tuan,apakah ada yang bisa kubantu?" tanya Fidel.
"Hhhmm...menurut mu,kado apa yang cocok untuk Elena?"
Fidel pun mulai memutar otak dengan keras,soal nya di kurang paham soal gadis,atau apapun,karna hingga saat ini dia masih saja jomblo....
"Hhhmm...bagaimana kalau boneka Tuan," usul Fidel.
"Itu terlalu sederhana,aku mau kado yang terlihat simple tapi mengandung makna yang berbeda,misal ungkapan perasaan," ujar Mathew santai.
"Apa? Maksud Tuan?" batin Fidel bertanya-tanya menatap Mathew dengan wajah kebingunan.
"Ehem...sebenarnya aku dan Elena mempunyai hubungan yang lebih dari ponakan dan paman,jadi aku ingin memberikan hadiah khusus untuk nya," ungkap Mathew tampa ragu.
Slurrrpppp
"Uhuk,uhuk,uhuk,ma~maaf Tuan,aku hanya sedang tidak enak badan,"
Fidel yang kaget langsung tersedak ludah nya sendiri,karna dia tidak mengetahui kalau atasan nya itu menyukai ponakan angkat nya itu....
"Sudah sana minum obat,dan siapkan kado yang kuminta," usir Mathew mengibaskan tangan nya dengan malas.
"Ba~baik Tuan,"
Fidel pun kembali keluar dari ruangan sambil menjernihkan pikiran nya,karna ia mengira mungkin dia salah dengar,namun setelah beberapa menit berpikir keras,akhir nya Fidel tau,kalau tadi yang dia dengar memang perkataan langsung dari Mathew,atasan nya itu....
"astaga! Bagaimana kalau kalau tuan Nathan mengetahui hal ini,dia pasti akan marah besar," gumam Fidel menjadi pusing sendiri.
Namun ia tidak berhak untuk mengurusi urusan pribadi atasan nya itu,dan lanjut mencari kado sesuai keinginan Mathew....
(Di sisi lain)
Beberapa jam kemudian jam kelas pun selesai,dan Elena langsung membawa Tina untuk berbelanja dan pergi ke salon,setelah semua aktifitas mereka yang melelahkan selesai,Elena pun menempatkan diri untuk mengantar Tina pulang....
"Bye Tina,sampai ketemu besok," pamit Elena tersenyum sambil melambaikan tangan.
Tina pun tersenyum dan membalas lambaian tangan kepada Elena,lalu mobil yang Elena tumpangi itu pun pergi meningalkan perkarangan rumah Tina,namun tak sengaja malah berpapasan dengan motor milik Ricky....
"Mau kemana Ricky?" tanya Elena sambil bergumam lalu menoleh ke arah belakan mengikuti laju motor Ricky.
"Kita berhenti disini dulu,"
"Baik,Nona,"
Sang pengawal Elena pun menepikan mobil di tepi jalan dan menungu,tak lama motor yang di kendarai oleh Ricky kembali keluar dari gan masuk rumah Tina,sambil membonceng Tina,dan lewat tepat di samping mobil yang Elena tumpangi....
Deg!
"Ricky,Tina...."lirih Elena dengan perasaan mulai cemas.
Mathew harus lebih hati² lagi dalam bertindak agar tidak ketahuan nathan
hoo yg lagi happy karena cintanya gk bertepuk sebelah tangan
duh dasar om nakal