Pernahkah kamu menyatakan cinta pada seseorang, yang kamu sukai di depan umum?
Celine Ainsley, pernah menyatakan cintanya pada seorang lelaki, kakak seniornya, saat ia duduk di bangku sekolah menengah atas.
Joseph Scott, menolak pernyataan cinta Celine dengan dingin, membuat Celine jadi bahan tertawaan semua teman sekolahnya.
Peristiwa yang sangat memalukan!
Momen itu terjadi, lima tahun yang lalu, dan sekarang tanpa di duga, mereka bertemu lagi di reunian lima tahun sekolah mereka.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon KGDan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 5.
Sudah satu jam berlalu, Celine melihat Joseph belum juga meninggalkan restoran Ayahnya.
Sementara pria itu sudah selesai sarapan sedari tadi, tapi ia masih tetap duduk, dan bahkan memesan secangkir teh panas lagi.
Celine pun tidak memperdulikan Joseph, karena ia kembali sibuk dengan tugasnya.
Hingga setengah jam kemudian, Celine melihat Joseph masih tetap duduk di sudut restoran.
Tapi kali ini, Joseph tampak tengah mengkotak-katik sebuah laptop di atas meja.
Apa? ia bekerja di sini? pikir Celine tidak percaya, apa sebenarnya maunya dia? apakah aku menegurnya? dan berbicara padanya, agar dia pergi?
Celine jadi tidak senang melihat Joseph, yang masih tidak pergi juga setelah selesai sarapan.
"Pa, apakah Papa tidak berbelanja bahan yang sudah habis untuk besok pagi?" tanya Celine kepada Ayahnya, agar ia pergi untuk menghindari Joseph, yang membuat ia tidak nyaman.
"Oh, iya ada!" jawab Ruben.
"Biar aku yang pergi berbelanja, pelanggan sudah tidak banyak lagi, Sasa bisa sendiri, kan?" tanya Celine kepada pegawai Ayahnya.
"Iya, aku bisa sendiri, pergilah berbelanja!" sahut Sasa.
"Baiklah, ini uangnya, dan ini catatan apa saja yang harus di beli!" kata Ruben memberikan uang dan secarik kertas kepada Celine.
Dengan cepat, tangan Celine menerima uang itu, dan kertas catatan belanjaan yang di berikan Ayahnya.
Ia pun kemudian membuka celemek nya, dan bergegas dengan langkah cepat keluar dari restoran Ayahnya.
Melihat Celine pergi, dengan cepat tangan Joseph menutup laptopnya, dan buru-buru bangkit dari duduknya.
Sementara Celine dengan sepeda motor listriknya, sudah meluncur ke jalan raya menuju pasar.
Joseph memandang sepeda motor listrik Celine, yang telah pergi semakin menjauh di jalan raya. Membuat Joseph diam-diam menghela nafas tidak rela.
Sementara di dalam restoran, Ronald sedari tadi sudah melihat kedatangan Joseph. Dan diam-diam melirik Joseph, yang tidak beranjak dari kursinya.
Ia tidak membicarakan tentang Joseph kepada Celine, karena ia tidak ingin Celine berbicara dengan Joseph.
Ternyata Celine telah mengetahui kehadiran Joseph, saat Celine menghampiri Joseph untuk menanya pesanan Joseph.
Ronald sendiri merasa heran dengan Joseph, yang ia tahu telah menolak Celine lima tahun yang lalu.
Dan, setelah Joseph tamat, Celine tidak pernah bertemu lagi dengan Joseph, tapi semenjak reunian kemarin, Joseph jadi terlihat aneh.
Ronald telah melihat dua kali Joseph membuntuti Celine. Pertama, saat Celine akan pulang, sebelum reunian mereka selesai.
Dan, yang ke dua, pagi ini Joseph tiba-tiba muncul di restoran Ayah Celine.
Dan, yang paling herannya, dari mana Joseph mengetahui restoran milik Ayah Celine?
Kening Ronald berkerut memikirkan sikap Joseph, yang berubah 180 derajat terhadap Celine, setelah lima tahun tidak pernah bertemu.
Sementara itu Celine yang telah sampai di pasar, merasa lega telah berhasil menghindari Joseph.
Ia berencana akan langsung pulang ke rumah, kalau sudah selesai berbelanja. Setelah itu ia akan lanjut kerja part time, di sebuah toko baju termahal, pada sebuah mall terkenal di kota mereka.
Setelah Celine selesai berbelanja, dan menaruh belanjaannya dengan rapi ke dalam kulkas, ia pun bersiap-siap pergi lagi untuk bekerja.
Masih dengan menggunakan sepeda motor listriknya, Celine meluncur menuju mall yang cukup terkenal di kota mereka.
Ia memarkirkan sepeda motor listriknya, di area parkir khusus bagi para pegawai mall. Ia pun bergegas menuju lift khusus karyawan.
Sebelum ia keluar dari dalam lift, dengan cepat Celine membenarkan seragam karyawannya, dan kemudian keluar dari lift, begitu lift sampai di lantai tempat ia bekerja.
"Celine, untung kau cepat datang, hari ini Dina tidak masuk kerja, aku dan Liana sedari tadi hanya berdua saja melayani pelanggan!"
Celine di sambut teman sekerjanya, dengan begitu ributnya mengeluhkan, soal betapa repot nya ia dan Liana melayani pelanggan.
"Tapi tidak sampai mengecewakan pelanggan, kan?" tanya Celine sembari berjalan ke tempat ia biasa melayani pelanggan.
Toko tempat Celine bekerja cukup besar, dengan tiga stand, yaitu pakaian, tas dan sepatu.
Celine di bagian pakaian, sama dengan temannya yang baru saja mengeluh, Imelda, sementara Dina di bagian sepatu, dan Liana di bagian tas.
"Iya, sih.. tapi kan, kami agak kerepotan jadinya!" kata Imelda menggerutu dengan wajah cemberut.
Celine kemudian memulai pekerjaannya, melayani di bagian pakaian mewah.
Bersambung.....
udh d usir scra hlus,msh ga ngrti....
malu woooyyy....