Bukan Sebatas Istri Status

Bukan Sebatas Istri Status (32)

Sejak pulang dari tempat wisata, Azzurra lebih banyak diam. Fathur sadar istrinya kesal karena quality time mereka terganggu. Namun, itu di luar rencananya.

Bahkan ia sudah berniat mengajak istrinya ke tempat lain tapi Azzurra menolak karena moodnya sudah buruk.

Flashback on

" Kita ke pantai ya?," walau butuh waktu lebih dari satu jam, Fathur berharap itu bisa merubah mood istrinya.

" Pulang. Aku mau tidur saja," jawab Azzurra sambil memejamkan matanya.

Tidak hanya itu, Azzurra bahkan sedikit memposisikan dirinya ke arah jendela. Membelakangi suaminya yang sedang menyetir.

" Maaf. Mas tidak tahu kalau kita akan bertemu mereka disana," jelas Fathur sadar penyebab kekesalan istrinya.

"Semua di luar kehendak kita," timpal Azzurra yang sebenarnya bukan mempermasalahkan pertemuannya. Tapi, bagaimana suaminya menanggapi apa yang terjadi.

Azzurra yang diabaikan dan mereka mengobrol seolah hanya ada mereka disana.

Harusnya mas mengajakku pergi dari awal. Kesal Azzurra yang hanya bisa ia ungkapkan dalam hatinya.

Azzurra tak terlalu nyaman saat berkumpul dengan laki-laki yang bukan keluarganya. Sekalipun itu sahabat suaminya. Belum lagi ada wanita yang selalu mencuri pandang pasa sang suami. Membuat hatinya terbakar.

Fathur hanya menghembuskan nafasnya. Sadar sangat sulit membuat mood ibu hamil itu berubah seperti sebelumnya.

Flashback end

" Bagaimana kemarin? Pasti menyenangkan kan?,"

Azzurra kembali ramah dan full senyum jika berhadapan dengan anak-anak sambungnya.

" Lebih menyenangkan jika pergi dengan Mami," jawab Freya.

" Loh kenapa?,"

" Rasanya beda saja. Kalau jalan-jalan Mami dan Daddy bagaimana?," tanya Daisy penasaran.

" Lebih menyenangkan kalau ada kalian," jawab Azzurra.

" Kenapa? Kalau jalan berdua kan tidak ada gangguan dari Yaya, Mam?," heran Daisy terkekeh melihat wajah sang adik yang masam.

Freya memang selalu memonopoli Azzurra jika mereka sedang pergi sehingga Fathur tak pernah bisa mendekati istrinya itu.

" Tidak apa-apa. Hanya ada yang kurang saja,"

" Apa perjalanan kalian gagal karena Daddy ada panggilan dari rumah sakit?," tanya Freya penasaran.

Hal itu sering terjadi saat ia pergi dengan sang Daddy dan sang Daddy langsung mengantarnya pulang saat itu juga.

" Tidak. Hanya saja Mami tiba-tiba ingin pulang saja. Membosankan,"

" Kalau begitu Mami perginya kalau ada Yaya saja?," Usul Freya polos berpikir ayahnya pasti tidak menyenangkan saat dia ajak jalan berdua.

" Sepertinya memang harusnya seperti itu,"

Jawaban Azzurra membuat Fathur kesal.

...******...

" Kenapa membuang-buang uang hanya agar dia pergi dari negara ini?,"

Asap mengepul di udara. Alex menatap temannya.

" Aku menjauhkannya dari kekacauan. Aku tidak mengerti dengan sikapnya. Sangat terobsesi pada mantan suaminya hingga berpikir melakukan tindakan kriminal,"

" Dia tidak mencintaimu," Gelas kecil itu terisi minuman yang bisa menghilangkan kewar@san seseorang.

" Aku akan membuatnya terikat denganku selama kita di luar negeri,"

" CK, kau juga terobsesi padanya,"

" Tapi, setidaknya dia bukan milik siapapun saat ini,"

" Tapi, apa kamu yakin setelah film ini selesai kamu akan membuatnya menjadi brand ambassador kosmetik dari perusahaan mu?,"

" Ya. Tentu saja. Harus ada sesuatu yang membuatnya bertahan di sana! ,"

Alex harus bisa membuat Dara bertahan di luar minimal sampai Istri Fathur melahirkan.

Tidak banyak yang tahu jika Alex pun salah satu pemilik saham terbesar di salah satu perusahaan kosmetik ternama.

" Ya, ya. Buatlah dia hamil anakmu kalau kamu ingin mengikatnya," ucap sang pria pergi meninggalkan Alex di apartemen seorang diri.

" Ya, itu rencanaku," gumamnya pelan.

Sementara di apartemen yang lain, seorang perempuan menatap ke arah jalanan di bawahnya yang mulai ramai.

" Aku sudah memutuskan kembali agar bisa memilikimu. Tapi, kenapa kamu malah sudah memiliki istri lagi?,"

Olivia menetap di luar negeri karena menemani neneknya yang sakit. Ia sudah ingin kembali ke tanah kelahirannya untuk menjalankan misi mendekati duda beranak dua itu namun selalu gagal.

Kini, setelah neneknya meninggal, tidak ada alasan lagi baginya untuk menetap di sana.

" Kalau saja aku bisa kuliah di tempat yang sama dengan Fathur, mungkin dia akan menjadi milikku tanpa harus menikahi Dara sebelumnya,"

Ada rasa kecewa karena ia harus pergi sejak lulus SMA dan membuatnya jauh dari laki-laki pujaan hatinya.

Tapi, tangannya tiba-tiba meremas kuat pagar besi di balkon apartemennya.

" Kenapa kalian tidak mendukung ku?," kesalnya.

Flashback on

" Berhenti menganggu Fathur," Calvin memberikan ancaman.

" Mengganggu?," tanya Olivia heran tak mengerti.

" Aku tahu kamu di balik semua yang terjadi pada perempuan yang dulu sangat di cintai Fathur saat sekolah,"

Deg

" Jangan mengada-ada," Olivia tertawa mengusir rasa khawatirnya.

Sudah bertahun-tahun berlalu dan ia pun sudah lupa tentang hal buruk yang pernah ia lakukan di masa lalu.

" Kamu lah yang menabrak Kasih bukan?"

Jeduarrr

" Aku..."

" Tidak usah mengelak. Aku tahu. Aku sangat tahu,"

Olivia diam. Ia tak mampu berkata-kata.

" Dulu, aku diam karena aku tak punya kekuatan untuk mengungkapkan semuanya. Buktiku kurang kuat. Kamu juga pastinya akan di bela habis-habisan oleh ayahmu yang saat itu jadi pejabat daerah,"

Olivia mengepalkan tangannya.

" Buktinya ayahmu langsung mengirimi ke luar negeri sebelum pengumuman kelulusan saat itu,"

" Kamu salah paham. Nenek ku sakit. Itu alasan aku langsung pergi ke luar negeri. Ini tidak ada sangkut pautnya dengan kecelakaan yang menimpa Kasih," elak Olivia.

Calvin hanya tersenyum sinis.

" Aku pikir kamu akan minta maaf dan mengakui Kesalahanmu. Tapi, rupanya Olivia yang ada saat ini masihlah Olivia yang sama. Yang punya ambisi kuat untuk melakukan berbagai cara untuk mendapatkan apa yang ia mau,"

" Vin, aku tidak mungkin melakukan hal nekat seperti itu. Apalagi saat itu usiaku masih muda."

Calvin tertawa. " Kalau itu remaja lainnya, mungkin aku akan percaya. Tapi, ini kamu, Oliv. Ini Olivia Jennifer Jason. Anak tunggal yang biasa mendapatkan apa yang ia inginkan sejak baru dilahirkan."

Sudah menjadi rahasia umum, jika keluarga Jason sangat memanjakan Olivia. Penerus satu-satunya keluarga kaya raya di kota itu.

" Tapi, pamor keluargamu saat ini sudah tidak seperti dulu sejak ayahmu ketahuan korupsi,"

" Ayahku tidak terbukti korupsi,"

" Dia bebas karena uang yang berbicara. Jangan pura-pura tidak tahu,"

Olivia bungkam walaupun emosi sudah menguasainya. Ia harus mempertahankan image nya sebagai wanita berkelas.

" Aku tidak akan membiarkanmu melakukan apa yang sudah kamu rencanakan,"

Flashback end

...******...

"Itu apa, Pak Udin?," tanya Azzurra saat melihat security di rumahnya mengarahkan beberapa orang ke taman belakang.

" katanya pesanan Den Fathur, Non,"

" Pesanan apa?,"

" tanaman Bunga untuk di tanam di taman belakang,"

" Benarkah?,"

" Iya non. Itu yang tadi pak Erlan katakan,"

" Pak Erlan?,"

" Iya. Orang yang Den Fathur perintahkan untuk membuat taman di belakang,"

" Permisi, saya Erlan yang akan membuat taman sesuai yang Pak Fathur perintahkan," seorang laki-laki menghampiri Azzurra dan Pak Udin.

.

.

.

TBC