Ellina damara, gadis berusia 18 tahun yang di adopsi keluarga damarta.
Awalnya kehidupannya baik baik saja sebelum kedatangan sahabat sekaligus calon istri kakak sulungnya. Yang mengakibatkan dirinya di benci oleh sang kakak karena di tuduh berbuat jahat pada calon istrinya.
Hingga sebuah tragedi terjadi. Mereka tidur bersama hingga mengakibatkan ellina hamil. Namun sayangnya Arion sang kakak tak ingin bertanggung jawab. Dan memaksa menyuruh ellina menggugurkan kandungannya.
Dengan sakit hati ellina memilih pergi dari kehidupan Arion seta keluarganya. Melahirkan dan membesarkan anaknya sendiri.
Hingga beberapa tahun mereka bertemu kembali. Dengan ellina yang telah berubah bersama sang putra tampan.
Bagaimana kelanjutannya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DnieY_ls, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 3
"kita keluar yuk? Udah lama kita gak happy happy bareng". ajak prisila sahabat dekat ellina.
kini el tengah berada di sekolahnya. bel pulang sekolah el baru saja berbunyi. ellina Dan sila tengah berjalan beriringan menuju parkiran.
" nanti akan deh kayaknya sil. kemarin aku abis dimarahin sama kakak Dan mami aku karena pulang malem". jelas el.
Semalam mami Rasti bertanya perihal dirinya yang pulang malam dan pingsan. Dia terpaksa memberi jawaban bohong jika dirinya bermain ke rumah temannya. Namun ketika pulang dirinya hampir tertabrak dan pingsan. Untungnya mami Rasti percaya dan hanya menasihati nya semalam.
" pulang malam?". dahi sila mengerut. El menjawabnya hanya dengan anggukan.
" tumben lo pulang malem? abis Dari mana?". Tanya sila heran.
karena jujur ellina itu anak rumahan. Dan sulit keluar rumah. jadi dia lebih betah tinggal di rumah sambil nonton drakor kesukaannya dari pada keluyuran tengah malam. Karena menurut maminya, anak gadis gak baik keluar malam malam.
" kemarin gue di ajak kak Nadia buat temenin Dia. eh taunya gue malah di ajak ke tempat yang ia rencanakan buat fitnah gue. dan rencananya berhasil". jelas ellina menceritakan kejadian yang menimpanya kemarin.
prisila adalah sahabat ellina yang sudah ia anggap seperti saudara. El selalu mencurahkan isi hatinya pada sila karena sila dapat Di percaya.
" kak Arion marah besar sama gue karena Dia kira gue celakain kak Nadia Di kolam renang". lanjutnya lagi.
" ck. dasar lampir gak tau diri. licik banget sih Dia. Lo kenapa gak Lawan Dan malah ngikutin si lampir sih. udah tau Dia lampir masih aja lo ikutin". marah sila karena sahabatnya yang selalu lemah jika berhadapan dengan keluarganya serta pacar keluarganya.
" ya mau gimana lagi dia maksa bakal aduin gue ke kak Arion. Lo tau kan gue takut sama dia".
" kakak Lo juga bodohnya banget bisa cinta sama lampir kek dia. percuma juga punya otak cerdas kalo gak bisa bedain mana cewek yang baik sama yang gak baik". gerutu sila.
ia jadi kesal sendiri mendengar kisah dari sahabat dekatnya. bahkan tangannya mengepal menahan amarah.
" Pokoknya kalian nanti si lampir itu nyuruh lo datang jangan datang. sekalipun dia ngancem lo gak usah nurutin dia kalo nggak Lo langsung telpon gue biar gue yang hadapi". nasihat sila menepuk pundak ellina. Elina pun mengangguk.
tak lama mereka sampai di parkiran Dan sila langsung pamit pulang karena sudah ada yang menjemputnya. Sedangkan el masih diam menunggu jemputan.
di tengah menunggunya ellina tak sengaja melihat Nadia yang sedang bergandengan Mesra bersama seorang pria. Dan pria itu bukan kakaknya melainkan lelaki lain.
Pandangan ellina terus mengikuti kemana langkah arah keduanya. hingga Pandangannya terhenti ketika nadia dan pria tadi memasuki Toko sepatu yang ada di dekat sekolahnya.
hampir setengah jam keduanya berada di dalam hingga akhirnya mereka keluar dengan membawa beberapa tas besar.
ellina pastikan di dalamnya barang barang mewah hasil dari pemberian pria itu.
mata ellina terus mengikuti Nadia Dan sosok pria yang kini memasuki tempat makan Dan duduk dengan sangat romantis membelakanginya.
keduanya makan dengan tampak Mesra bahkan saling suap suapan. tak jarang tangan pria itu mengusap punggung bahu bahkan paha nadia yang terekspos. Dan nadia hanya tertawa Geli.
setelah makan keduanya pun keluar dari cafe namun tatapan ellina bertemu dengan mata Nadia yang tengah menatapnya terkejut. dengan cepat ellina mengalahkan Pandangannya seolah ia tak sengaja melihatnya.
ellina melirik Nadia dari ekor matanya Dan terlihat Nadia yang sedang mengobrol dengan pria itu. tak lama nadia hendak pergi ke arahnya namun urung akibat mobil yang menjemput El datang.
dengan terburu buru El masuk ke dalam mobilnya setelahnya mobil itu melaju.
di dalam mobil el tampak menghembuskan napas panjang setelah tadi sempat menahan napas.
" hampir saja" gumamnya.
ia selamat Dari amalan Dan Ancaman nadia. namun mungkin untuk saat ini entah di lain waktu.
****************