NovelToon NovelToon
Ace Disciple

Ace Disciple

Status: tamat
Genre:Action / Fantasi / Sci-Fi / Tamat / Mengubah Takdir / Fantasi Isekai / Pendamping Sakti
Popularitas:2.4k
Nilai: 5
Nama Author: Mobs Jinsei

Seorang pemuda yatim piatu dan miskin yang tidak memiliki teman sama sekali, ingin merubah hidupnya. Buku warisan nenek nya menjawab tekadnya, 7 mentor atau guru yang berasal dari dunia lain yang jiwanya berada di dalam buku mengajari nya macam macam sampai dia menjadi orang yang serba bisa.

Kedatangan seorang gadis bar bar di hidupnya membuat dia mengetahui apa yang sebenarnya terjadi kepada keluarganya dan membuat dirinya menjadi yatim-piatu. Ternyata, semuanya ulah sebuah sekte atau sindikat yang berniat menguasai dunia dari balik layar dan bukan berasal dari dunia nya.

Akhirnya dengan kemampuan baru nya, dia bertekad membalas dendam pada musuh yang menghancurkan keluarganya dan menorehkan luka di keningnya bersama gadis bar bar yang keluarganya juga menjadi korban sindikat itu dan tentu juga bersama ke tujuh gurunya yang mendampingi dirinya.

Genre : Fantasi, fiksi, action, drama, komedi, supranatural.

mohon tinggalkan jejak ya, beri like atau komen agar author semangat upload.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mobs Jinsei, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 10

Tengah malam, ketika Evan dan Bella sudah tidur di ranjang bersebelahan, mata Evan bergerak gerak walau sudah terpejam.

“Huh,”

Evan kembali ke ruangan putih penuh garis seperti buku tulis, “tap,” tiba tiba pundaknya di tepuk, Evan menoleh, dia melihat Li Tian yang menepuknya dari belakang, tapi di sebelah Li Tian dia melihat seorang pria bertubuh besar, mengenakan jas lengkap dengan dasi warna hitam nya namun dua lengannya menggunakan lengan prostetik, berambut cepak dan memiliki janggut tipis di dagunya, usianya mungkin sekitar 30 tahun keatas.

“Um...kak Li Tian, om yang si sebelah kakak siapa ?” tanya Evan.

“Hah...kamu panggil aku apa ? lagipula aku sudah memperkenalkan diri kemarin, kamu lupa ?” tanya Gerard.

“Um...om,” jawab Evan.

“Hahahaha (menatap Evan dengan tajam dan berwajah serius) jangan sembarangan, aku bukan om mu, panggil bos,” ujar Gerard.

Melihat tatapan Gerard yang sedikit mengintimidasi, Evan bergerak mundur selangkah ke belakang,

“Um...bos,” ujar Evan.

“Bagus,” ujar Gerard puas.

“Oi jangan mengancam dia, kamu yang memanggil dia kesini dan ingin bertemu dengannya,” ujar Li Tian.

“Hahaha maaf, oi Evan, buka buku mu,” ujar Gerard.

“Um...caranya ?” tanya Evan bingung,

“Hah (menoleh kepada Li Tian) kamu belum ajari dia ?” tanya Gerard.

“Hmm belum,” balas Li Tian.

“Haaah payah, bilang profil di kepala mu,” ujar Gerard kepada Evan.

“Profil,”

******************************************************************

Disciple :

Name                    : Evan Mahendra.

Age                        : 15.

Gender                 : Male.

\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=

Mentor list :

1.       Zhao Li Tian, origin : Shenwu, course : inner strength and martial arts.

2.       Gerard Payton, origin : Xendia, course : leadership and sword man.

3.       ???

4.       ???

5.       ???

6.       ???

7.       ???

\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=

Skill book   :

1.       None.

******************************************************************

“Oh...begitu caranya,” ujar Evan.

“Namaku sudah tercantum ya, setelah Li Tian giliran ku, bersiap siaplah,” ujar Gerard.

“Haaah...perkenalkan dirimu dulu Gerard,” ujar Li Tian di sebelah Gerard sambil mengusap rambutnya yang panjang.

“Hmm baiklah, aku perlihatkan siapa diriku,”

“Ctak,” Gerard menjentikkan jarinya, sebuah buku hologram besar terbuka dan menampilkan tayangan tentang kehidupan Gerard, di akhir hidup nya.

******

[Story of Gerard]

Di sebuah gedung pencakar langit yang besar dan berwarna hitam, di sebuah negara adikuasa yang sangat kuat dan menguasai dunia yang bernama Xendia.

“Bos Gerard, mereka naik ke tempatmu,” teriak seorang wanita di intercom.

“Biarkan saja mereka naik, kamu cepat pergi,” ujar Gerard.

“Bos juga, kalau bos mati, saya juga mati,” balas sang wanita.

Gerard tidak menjawab, dia melihat duduk membelakangi intercom di meja dan melihat ke luar jendela sambil menghisap cerutunya. Dia melihat ke bawah, ledakan terjadi dimana mana, pasukan pemberontak dan polisi sedang berlarian masuk ke dalam gedungnya.

“Haaah...sampai kapan semut semut itu mau datang menantangku...bosan sekali,” ujar Gerard itu menggelengkan kepalanya.

Dia berdiri dan memakai jas panjang berwarna hitamnya, dia membetulkan dasi hitam di kerah kemeja putih yang dia pakai, tangannya yang masih memegang cerutu mulai naik ke atas dan mengusap rambutnya yang cepak kebelakang, tiba tiba “Brak,” Pintu ruangannya di tendang, tapi ketika dia menoleh, tidak ada orang di balik pintu, dia melangkah ke tengah,

“Hei...ayo serang aku,” ujar Gerard dengan santai.

“Iblis....mati kamu,” teriak seorang pasukan pemberontak yang maju.

“Tratat...tratat...tratat,” setelah berteriak, pria itu menekan pelatuk senapan burunya, menembaki Gerard yang tetap mengisap cerutunya dengan santai , namun tidak ada satu pun peluru yang bisa mengenai Gerard karena ada sebuah pelindung dari api berwarna ungu berada di depannya. Melihat pria itu menembaki Gerard dengan bertubi tubi, ke lima teman lainnya yang datang bersamanya, keluar dari balik dinding kemudian masuk ke dalam dan langsung menembaki Gerard dengan senapan buru, bazoka dan senjata lain yang mereka bawa. Tapi tetap saja Gerard menghisap cerutunya dengan santai seakan akan tidak ada apa apa di depannya, kemudian Gerard melirik melihat para pria itu.

“Hei, apa kalian tidak bosan datang terus kesini dan berusaha membunuhku ?” tanya Gerard santai.

“Kembalikan istriku.....kembalikan anak anak ku yang kamu racuni dengan bubuk putih mu itu....kembalikan,” teriak seorang pria.

“Benar, mau sampai kapan kamu menguasai semua di dunia ini...kamu membunuh semua pemerintahan negara dan menguasai segalanya,” teriak seorang pria di sebelah pria pertama.

“Istriku bunuh diri karena di perkosa bergiliran oleh anak buahmu, tempat ku bekerja kamu tutup dan kamu jadikan pusat hiburan....kamu anggap nyawa manusia itu apa ?” tanya seorang pria lainnya.

“Haaah kalian semua hanya komplain itu itu saja, tidak sadarkah kalian kalau kalian yang terjerumus sendiri....aku hanya berbisnis dan mengambil hak ku atas dunia ini, para pemerintah itu hanya menghalangi, malah seharusnya kalian bersyukur aku membebaskan kalian dari pemerintah pemerintah bejat itu...hahahaha,” ujar Gerard.

“Mati kamu iblis,” teriak semua pria itu.

“Cklek...cklek,” Peluru para pria yang masuk ke dalam akhirnya habis, Gerard membuka telapaknya, sebuah pedang hitam dan bergagang merah muncul di tangannya, dia langsung menyabetkan pedangnya ke udara, “cress,” “pluk,” Seluruh kepala pria di depannya jatuh ke bawah, tubuh mereka langsung berjatuhan, darah menggenangi lantai sampai menjadi sangat merah. Setelah itu, pasukan pemberontak dan pasukan polisi yang menyusul masuk juga langsung bernasib sama dengan ke enam pria yang masuk sebelumnya.

“Lagi lagi seperti ini....mana pahlawan yang katanya di panggil dari dunia lain, aku sudah lelah dan sudah sangat bosan, ku harap dia bisa membunuhku,” ujar Gerard dalam hati sambil mengusap rambut di kepalanya dan menghisap cerutunya.

Dia kembali duduk di kursinya  dan memandang keluar jendela menikmati ledakan di sekitar gedungnya. Dia merenungi hidupnya, wajahnya benar benar terlihat sudah sangat letih dan Gerardan. Tiba tiba terdengar langkah kaki orang berlari yang perlahan mendekati ruangannya, seorang anak muda yang membawa sebilah pedang besar bersinar putih datang dan berdiri di depan pintu sambil mengacungkan pedangnya, wajah anak muda itu terlihat kaget karena banyak tubuh di atas genangan darah di dalam ruangan,

“Aaaah...akhirnya kamu datang, aku sudah menunggu mu,” ujar Gerard.

“Gerard Payton, aku datang untuk membunuhmu,” teriak pemuda berpedang sinar putih itu.

Gerard berdiri, dia berjalan kembali ke tengah dan memegang pedang hitamnya, dia melempar cerutunya yang sudah pendek,

“Majulah,” ujar Gerard.

“Hiyaaaaaah,” Pemuda itu mengangkat pedangnya berlari maju menyerang Gerard, “trang,” Gerard menahan ayunan pedang pemuda itu dengan pedang pedang hitam nya, pertarungan adu pedang pun terjadi, pemuda itu terus menyerang dengan sabetan dan tusukan ke segala arah, Gerard tersenyum melihatnya, sebab tidak banyak orang yang bisa masuk ke dalam pelindung api berwarna ungu miliknya.

“Ahh...mungkin kamu bisa mengabulkan keinginan ku,”

Gerard membuang pedangnya dan merentangkan tangannya, wajahnya menghadap ke atas melihat langit langit, “bress,” Pemuda itu menusuk jantung Gerard sampai tembus ke belakang punggungnya. “ohok,” Mulut Gerard mengeluarkan darah,

“Terima kasih pahlawan muda...sekarang akhiri aku,” balas Gerard kepada sang pemuda.

“Ka..kamu...kenapa tidak melawan ?” tanya sang pemuda bingung.

“Aku sudah lelah aku hanya ingin mati saja,” jawab Gerard.

“Baik, aku tidak akan mengampuni mu.” balas sang pemuda.

“Aku tidak butuh pengampunan, aku butuh kematian, cepat lakukan,” Gerard memberi isyarat untuk langsung menebas lehernya menggunakan tangan prostetik nya sambil tersenyum.

Melihat lawannya seperti itu, pemuda itu menjadi takut. Tapi Gerard malah mencabut pedang pemuda yang besarang di dadanya keluar. Pemuda itu semakin bingung ketika Gerard meletakkan pedang sang pemuda di lehernya. “sriiing,” pemuda itu langsung menebas leher Gerard sampai kepala Gerard terpental jauh terlepas dari tubuhnya, ketika terpental dan berputar di udara, Gerard melihat semuanya berputar, di ambang kematiannya, dia tersenyum dan menutup mata,

“Terima kasih, akhirnya aku bisa mati,” pikir Gerard tersenyum.

“Blugh,” kepala Gerard jatuh ke tanah dan wajahnya kaku walau tersenyum, Gerard sudah tiada. Penguasa tirani, raja kegelapan, demon lord, iblis dari segala iblis yang bernama Gerard Payton akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya setelah menunggu sekian lama untuk pergi dari dunia.

Kisah seorang tirani yang kejam dan tidak terkalahkan pun berakhir, dunia Xendia bergerak menuju  jaman dan masa depan yang baru. Sebuah buku melayang ke atas kepala Gerard yang sudah kaku dan menyerap jiwa Gerard masuk ke dalam buku. “Plop,” buku itu menghilang begitu saja di udara tanpa di sadari oleh sang pahlawan yang masih berdiri meratapi musuh nya.

*******

Setelah menonton tayangan, Evan menoleh melihat Gerard yang terlihat senang dan bangga di sebelahnya,

“Um....bos, apa bos adalah hantu ?” tanya Evan.

“Hah...enak saja, aku bukan hantu, walau pun kepala ku di penggal, dewa tidak akan mengijinkan aku mati, suatu hari nanti aku akan hidup lagi atau bereinkarnasi, untung sekarang aku ada di buku ini dan terlepas dari genggaman para dewa,” jawab Gerard.

“Ja..jadi bos raja iblis ?” tanya Evan.

“Hah...kamu itu jangan sembarangan, aku manusia, raja iblis itu julukan ku,” balas Gerard.

“Oh...gitu,” balas Evan.

“Hahaha wajar saja, semua juga menganggap mu raja iblis kan waktu kamu pertama datang kesini,” ujar Li Tian tertawa.

“Haaah terserahlah, mau panggil raja iblis kek, penguasa tiran kek, raja kegelapan kek, masa bodoh, tunggu aku bulan depan, aku akan menjadikan kamu kaya dan semakin kuat tunggu saja tanggal mainnya,” balas Gerard sambil mengusap rambut cepaknya ke belakang.

“I..iya, jadi tidak sabar haha,” ujar Evan terpaksa tersenyum.

“Oh dan satu lagi, setelah aku mendidik mu nanti, gadis di sebelah mu akan suka rela membuka pakaiannya untuk mu dan akan sepenuhnya mencintai mu, aku jamin itu,” ujar Gerard.

“Huh,” Evan sedikit kaget mendengar ucapan Gerard, kemudian Gerard maju ke depan, tangan prostetik nya memegang pundak Evan dan dia mendekatkan wajahnya ke telinga Evan,

“Awalnya dia berniat memanfaatkan mu, alasan nya kamu mirip dengan orang yang dia benci, tapi belakangan dia mulai tertarik pada mu, mengerti,” ujar Gerard berbisik.

“Huh...benarkah itu ?” tanya Evan.

“Hei Gerard, kamu sudah janji tidak beritahu dia sebelum waktu mu mengajari dia !” tegur Li Tian.

“Haha maaf, abaikan saja, tapi jangan naif dalam menilai sesuatu, aku hanya ingatkan itu,” ujar Gerard mundur sambil menaikkan kedua lengan prostetik nya ke atas dan berkedip kepada Evan sambil tersenyum.

1
Stay Stronger
/Scream//Scream//Scream/
R.I.P
good job
Mobs Jinsei: makasih kakak
total 1 replies
Anna
udah aku beri kopi
Mobs Jinsei: makasih ya kak
total 1 replies
marrydiana
semangat kak, mampir juga ya di cerit aku❤️
Dian
Lanjut thor semangat❤️
Dian
Semangat thor,💪🏻💪🏻ayo saling dukung mampir jg ke karya aku “two times one love”❤️
Mobs Jinsei: Sudah mampir ya kak, makasih support nya /Pray/
total 1 replies
Aulia Nur
good job 🔥
darryl gunawan
Luar biasa 👍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!