" Aldara kamu dipindahkan Kerumah Sakit Jiwa Cabang dengan merawat Tuan Gracio Adyson"..
Sontak membuat Aldara terkejut saat Kepala Rumah Sakit mengatakan perpindahan Lokasi kerja..
Siapa yang tak mengenal Gracio Adyson? Pria yang bertahun-tahun sakit dengan gangguan mentalnya, yang tak suka melihat orang tiba didepannya..
Hal itu membuat Aldara menjadi sedikit menciut karena dia tau dengan rumor yang ada..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon NisfiDA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 19
Pukul 6 pagi.. Aldara yang sudah keluar dari ruangannya kini berjalan kearah meja Lobby dimana disana telah ada dokumen Pasien..
" Selamat pagi Suster".. Sapa Aldara sambil senyum
" Selamat kembali Dokter Aldara, ini semua Dokumen Pasiennya".. Sahut Suster itu sambil memberikan Dokumennya
" Wah ternyata banyak juga ya, ayo semangat!".. Ucap Aldara sambil mengambil Dokumen itu Suster yang ada disana hanya terkekeh mendengarnya
Kini Aldara memulai memeriksa Pasiennya dengan mendorong trolinya itu, itu dilakukan hanya sendirinya saja
Disisi lain Gracio yang sedang siap-siap untuk berjumpa dengan Aldara, dia tersenyum bahagia akhirnya dia akan bertemu Aldara..
Tepat di jam 8 pagi dimana Gracio telah berangkat menuju rumah sakit dimana Aldara berada..
Btw.. Dari tempat tinggalnya Gracio menuju Rumah Sakit jIwa Cabang butuh waktu 4 jam perjalanan kesana..
Disisi rumah sakit, Aldara yang masih sedang sibuk memeriksa semua Pasiennya. Dengan sendirinya dia memeriksa.. Meminta bantuan kepada Delvaro dan Angga juga tidak mungkin karena mereka berdua melakukannya dengan sendiri juga..
Tibalah jam 12 tepat.. Dimana Aldara menyelesaikan memeriksa Pasiennya, Aldara merasakan sangat lelah dan capek..
Kini Aldara dimeja lobby untuk menyerahkan kepada Suster,
'"Suster tolong dirangkum ya, jika sudah nanti kasih tau aku ya.. Soalnya mau aku kasihkan kepada Profesor Julian".. Ucap Aldara
" Baik Dokter Aldara". Ucap Suster itu
Saat Aldara ingin melangkahkan kakinya tiba-tiba..
" Aldara".. Panggil seseorang yang mampu membuat Aldara berhenti melangkahkan kakinya..
Sontak Aldara sangat kaget saat membalikkan badannya kearah yang memanggil dirinya.. Rasa tidak percaya bahwa didepannya adalah Gracio..
" Astaga, bukankah itu Tuan Gracio Adyson?".. Ucap Suster yang dilobby itu
" Benar dia adalah Tuan Gracio Adyson".. Sahut Temannya disampingnya
Aldara menghampiri Gracio dengan senyumnya.. Kini Gracio sedang memegang sebuh buket bunga dan tersenyum bahagia melihat Aldara..
" Hay, apa yang kamu lakukan disini?".. Tanya Aldara dengan tersenyum
" Untuk menemui mu Aldara".. Ucap Gracio sambil memberikan buket bunga itu
" Untukku?".. Tanya Aldara diangguki oleh Gracio".. Terima Kasih".. Ucap Aldara sambil tersenyum
Disisi lorong sebelah kiri terdapat Delvaro dan Angga yang baru saja selesai memeriksa Pasiennya..
" Del.. Del.. ".. Panggil Angga sambil menepuk-nepuk pundak Delvaro..
" Apasih Angga, aku lagi fokus ini".. Ucap Delvaro sambil melihat ke arah berkasnya
" Noh lihat".. Ucap Angga sambil memutarkan wajah Delvaro kearah Aldara dan Gracio
Posisi Gracio dan Aldara sekarang saling bertatapan dengan gaya Gracio kedua tanggannya disaku sedangkan Aldara memegang buket..
Bagaimana coba bayangkan? Hihi.. Tinggi Gracio mencapai 170cm.. sedangkan Aldara hanya 150cm..
Delvaro pun berlari ke arah Aldara dan Gracio diikuti oleh Angga..
Shiittttt..
Suara decikkan sepatu Delvaro saat mengerem dari larinya.. Dengan nafas ngos-ngosnya..
" Selamat Siang Tuan Gracio".. Sapa Delvaro
" Selamat Siang kembali Dokter Delvaro".. Sahut Gracio
" Bagaimana kabar Tuan setelah satu tahun ini?".. Tanya Angga
" Sangat baik".. Ucap Gracio dengan senyum
Dari kejauhan ada yang memerhatikan Aldara dan Gracio serta Delvaro dan Angga.. Iya dia adalah Profesor Julian.. Btw umur Profesor Julian itu 32tahun ya dia masih jomblo..
" Apa kedatangan Tuan Gracio kali ini ingin bertemu dengan Dewi kami?".. Tanya Delvaro dengan santainya
Plak!!!...
Aldara memukul lengan Delvaro, membuat mereka berdua terkekeh bahwa Aldara sangat malu..
" Tentu saja, saya ingin bertemu dengan Dokter Aldara".. Ucap Gracio sambil memicingkan matanya kepada Aldara
" Baiklah Tuan, bawa saja Dewi kami dia sudah selesai dari pekerjaannya".. Ucap Delvaro sambil mendorongkan Aldara kepada Gracio
Sontak Aldara membulatkan matanya, rasa tidak percaya seniornya malah mendukung..
padahal itu bujuk rayu yang semu dan akan lupa bahwa sudah beristri dan punya anak untuk dapat leluasa dalam mengarungi kesenangan maka istri sah jadi dan anak menjadi tumbal kebiadaban ibu tiri dan bapak nya nauzubillah