Karena kesalah pahaman Satria harus menikahi cewek yang masih duduk di bangku kuliah bahkan masih satu fakultas dengannya.
Lalu apa yang terjadi pada satria selanjutnya?
wajib baca sampai end !
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Taurus girls, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 3
Pagi ini, Eria sudah bisa masuk kekampus. Dan sekarang sudah pukul tujuh tiga puluh. Jam kuliah akan dilangsungkan tiga puluh menit lagi.
Dan dia sekarang ada disini didepan kost menunggu Satria yang katanya akan menjemputnya.
"Ck, kok lama sih ini si Satria minat jemput nggak sih?"
Eria menggumam dia sedikit gelisah takut terlambat kekampus.
Brummm bruummmmm!
Akhirnya suara khas motor milik Satria terdengar dan bocahnya juga kelihatan. Satria berhenti didepan Eria tanpa mematikan mesin.
"Ayok Ri naik keburu telat!" Satria sedikit teriak takut kalau Eria tidak mendengar.
Eria tersenyum lalu berpegangan kedua bahu Satria dan naik keatas boncengan. Motor Satria pun melaju kencang dan Eria yang berada dibelakangnya tentu takut terjatuh. Terpaksa dia memeluk perut Satria demi keamanan.
Dibalik helm full facenya Satria tersenyum memang ini yang dia mau.
Memang sengaja sih laju motornya dia buat kencang tujuannya ya supaya begini dipeluk pacar.
Eh pacar pura-pura tepatnya.
Selama sepuluh menit motor Satria sampai ditempat parkir biasanya dan disana sudah ada motor teman-temannya. Eria turun dari boncengan membiarkan Satria parkirkan motor dahulu.
"Sat aku masuk duluan ya?" Mendongak menatap Satria yang melepas helmnya.
Satria mengangguk dan Eria pun langsung sedikit berlari untuk kedalam kelasnya dia tidak mau jadi pembicaraan mahasiswa lainnya.
Diparkiran yang tidak jauh dari Satria parkir motornya, cewek yang dari tadi sudah perhatikan Eria dan Satria menepuk spion motornya, ia tak terima cowok yang dia gebet sejak SMA kelihatan dekat dengan Eria.
Cewek ini memang satu angkatan dengan Eria dan Satria hanya saja cewek ini beda kelas. Namanya Lika dulu pas SMA satu kelas sama Satria.
Melihat Satria yang beranjak Lika juga ikutan beranjak. Dia punya ide cemerlang.
"Aw!"
"Eh maaf"
Satria membantu cewek yang tadi ia tabrak untuk berdiri. Terlalu fokus kedepan sana makanya Satria tidak lihat ada cewek ini.
"Nggak papa kok. Eh lo--"
"Lika! Eh lo kuliah disini juga?"
Sela Satria memang tidak tahu kalau Lika ngampus disini juga makanya dia juga kaget.
Lika yang merasa dapat celah untuk lebih dekat tentu merasa senang.
"Iya. Lo juga kuliah disini? Gue baru liat lo hari ini"
"Maaf ya gue nggak liat makanya bisa nabrak lo"
Satria meminta maaf karena memang merasa bersalah. Apa lagi Lika adalah teman sekelasnya dulu di SMA.
Dulu mereka lumayan dekat lah karena ikut dikegiatan yang sama dan sering dikasih tugas berdua oleh guru.
"Ck, enggak papa lagi cuma gini kok nggak sakit juga cuma kaget aja sih tadi"
Aku Lika tentu berbohong. Sudah jelas dia yang tadi nabrak-kin diri ke Satria.
Eh beruntung banget karena Satria tidak pahami.
"Eh itu ada Pak Bima gue kekelas dulu ya"
Ucap Satria yang melihat pak Bima menenteng tasnya.
"Nanti lo kekantin dekat kelas. gue traktir"
Lanjut Satria pada Lika untuk menebus kesalahannya karena tadi sudah menabrak Lika.
Lika mengangguk so' manis. "Oke"
Lalu Lika berlari untuk kekelasnya yang tidak jauh dari kelasnya Satria, hanya berjarak tiga kelas saja sih tapi kelasnya lumayan gede jadi.
Ya lumayan jauh hehe...
Dikelas.
Eria sudah duduk dikursinya. Melihat jam yang dipergelangan tangan dan benar saja saat mendongak sudah ada Pak Bima yang diikuti Satria masuk kedalam.
"Selamat pagi!"
"Pagi Pak !" semuanya kompak.
Termasuk Satria yang sudah duduk dikursi belakang sana. Pagi ini Satria merasa lebih gembira dari biasanya.
Entah sih karena habis dapat pelukan, maybe!
"Sebelum kita mulai belajar mari kita awali dengan berdo'a mulai" Ucap Pak Bima.
"Berdo'a selesai"
Setelah itu Pak Bima membuka tasnya dan mengambil buku. "Tugas yang kemarin tolong dikumpulkan"
🛐🛐🛐🛐
Pukul 12 siang.
Brummm brummmm!
Motor Satria tiba dikost milik Eria. Kemudian cewek berjilbab ini turun dari boncengan belakang.
"Sat mampir yuk! Kita kerjakan tugas yang tadi barengan. Mau nggak?"
Satria melepas sarung tangan melepas helm full facenya. Kemudian mematikan mesin motor.
"Boleh?" Tanyanya sambil turun dari motor.
Eria mengerutkan kening.
"Dih! Kan aku yang minta masa masih nannya boleh atau enggak!"
Satria tersenyum tipis senyum yang tak terlihat.
"Yuk!"
Satria merangkul Eria lalu keduanya berjalan sampai dikursi yang ada didepan kost.
"Jangan lupa buatin minum yang kaya kemarin tapi"
Celetuk Satria sambil mengedipkan satu matanya kearah Eria.
Posisinya Satria masih merangkul Eria ya.
Dikedip seperti itu Eria tersipu malu.
"Dih! Nggak tahu malu"
Eria melepas rangkulan Satria membuka pintu kamar kost yang dikunci. Buru-buru masuk kedalam kost saat pintu sudah terbuka dari kuncinya.
Eria diam didepan lemari merasakan detak jantungnya yang berdebar hebat.
"Kenapa ya kalau disamping Satria aku selalu dibuat salting begini?"
Diluar kost.
Satria duduk dikursi yang terbuat dari bambu. Dia menaruh tas disisinya mengambil hape yang ada disaku kemeja warna merah maroon.
[ Makasih traktirannya Sat gue seneng.
Emoji tersenyum merona ] 0889xxx
Satria mengernyit membaca chat yang masuk beberapa menit yang lalu tapi baru sempat dibuka sekarang.
Mata Satria menatap kearah jalan raya sana sambil berfikir.
Satria mengetik beberapa huruf saat dia sudah mengingat kalau tadi habis makan bareng Lika dikantin. Dan disana Lika menyodorkan hape meminta nomornya.
Tapi si Satria rame-rame ya sama temen-temennya juga. Jadi tadi mereka makan bertujuh Eria tentu tidak ikut karena tidak mau.
[ Sama-sama. Sukur kalau lo seneng gue juga seneng ] send 0889xxx
"Sat minumnya sama kaya kemarin"
Meletakan dua minum teh dan satu piring camilan buah salak dan kelengkeng.
"Dikost cuma tinggal ini doang belum kepikiran beli"
Satria menoleh menaruh hapenya diatas tas.
"Nggak papa. Gue juga nggak suka yang aneh-aneh kok" Lalu tersenyum menggoda seperti biasanya.
🛐🛐🛐🛐
Dua jam sudah Satria dan Eria mengerjakan tugas kampus berbarengan. Dan tentu membuat Eria dan Satria merasakan pegal ditangan.
"Akhirnya tugas kelar juga kalau dirumah udah gue tinggal tidur"
Satria mengemasi alat tulisnya memasukan kedalam tas.
Sama, Eria pun juga memasukan alat tulis kedalam kost.
Satria menatap kearah gerbang kost disana ada satu mobil mewah masuk dan berhenti tepat disamping motornya.
Seorang pria yang pernah Satria temui sekali.
"Bocah Eria dimana?"
Saat si pria sudah didepan pintu kost yang memang dibuka.
Satria melengos tidak terniat untuk menjawab.
"Sat--Eh kak Novan"
"Ri ada undangan dari bos Mikel harus datang ya aku langsung pamit"
"Loh kak kok nggak mampir dulu!"
Eria sedikit teriak karena Novan sudah ada di dekat mobilnya.
terimakasih thor.
Hadehh Eria Eria....dibalikin pulang lu baru rasa
walaupun kamu nggak cinta tapi satria adalah suami kamu.
ada orang yang bilang.
lebih baik di cintai daripada mencintai
si eria kok gitu apa beneran nggak ada rasa sayang buat satria secara kan mereka suami istri.
eria /Angry//Angry/
erianya baru bangun tidur nyenyak.
/Proud//Proud/
jadi pingin tahu reaksi eria pas tahu satria yang keadaannya kaya gitu.