perjalanan seorang pria taat agama dan sholeh yang selalu saja ada ujian yang menerpa dirinya,segala ujian hidup ia lalui dengan keikhlasan dan penuh kesabaran sampai tiba di mana kebahagiaan datang kepadanya, dengan air mata kebahagiaan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bunda sri ana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 32.
Allahu Akbar
Allahu Akbar
Allahu Akbar
Terdengar suara adzan Subuh berkumandang di masjid Al Fallah,di kediaman tempat tinggal Al saat ini.dan yang barusan saja mengumandangkan adzan adalah Farhan alias Al. karna sebelum subuh tadi Farhan datang terlebih dahulu ke masjid,sebelum pak Somat datang.
Tak lama kemudian sholat subuh pun di mulai dengan pak Somat sendiri yang menjadi imam subuh kali ini dengan beberapa warga sekitar yang sholat di mesjid itu.
Akhirnya sholat subuh pun telah selesai setelah mereka bersalaman dan langsung membubarkan diri dan pulang ke rumah masing-masing.dan kini tinggal Farhan dan pak Somat yang paling belakangan buat pulang.
”Hari ini kamu kerja nak." Ujar pak Somat pada Farhan saat keluar dari masjid.
”Kerja pak,emang ada apa ya." jawab Farhan seraya melihat pak somat.
”Gini, rencananya nanti malam akan ada pengajian,bapak mau minta tolong sama kamu buat menjadi pembaca Al-Qur'an dan pembawa acara. tapi kalau kamu nanti lembur dan sibuk Nggak usah Nggak apa-apa kok.kemarin bapak mau menyampaikan pesan ini kepada kamu cuman bapak lupa apalagi kamu kemarin pulang malam kan begitu nggak sempet bapak bilangnya."
” Gini aja Pak, insya Allah nanti saya usahakan saya pulang cepat,saya juga mau jadi pembaca Alquran sekaligus pembawa acara,atau bila perlu saya bilang izin ke atasan saya agar minta dipulangkan lebih cepat karena ada acara." balas farhan dengan tersenyum, karena tidak enak Farhan terus menolak begitu saja padahal Pak Somat minta tolong sesekali aja bukannya sering ,masak gimana gitu aja nggak ia tidak bisa.
” Emang nggak papa kalo kamu bilang kepada atasan kamu supaya pulang cepat. kalo kamu nggak bisa juga nggak papa nak, bapak nggak maksain kok takut nanti bos kamu marah kalo kamu pulang cepet dari pada karyawan yang lainnya, dan itu malah berdampak pada pekerjaan kamu yang sekarang."
” Insya Allah nggak kok Pak,lagian Bos saya itu baik kok orangnya dan tidak akan mempengaruhi pekerjaan saya, lagian saya kan izin pulang lebih cepat hanya sekali aja Bukan tiap hari pasti di bolehkan kok." Jelas Farhan pada pak Somat.dan seolah-olah Farhan adalah pemilik dari perusahaan tersebut yang izin kapan pun ia mau. padahal Emang kenyataan kalau Farhan adalah pewaris satu-satunya perusahaan yang saat ini dipegang oleh Pak Wisnu, cuman saat ini statusnya lagi ia sembunyikan, karena Farhan ingin menjadi orang biasa bukan orang kaya yang dipandang orang biasa seperti raja karena ia tidak suka yang begitu.
Dan setelah itu pun Al pulang ke kontrakan, untuk mengganti baju Koko dengan pakaian cleaning service.
karena jam sudah menunjukkan pukul 05.30 pagi, akhirnya sebelum berangkat kerja Farhan pun memasak sarapan ala kadarnya, dengan bahan yang ia miliki di dalam kulkas. walaupun sekarang Farhan tahu kalau dia anak orang berada namun kesederhanaan yang ia jalani selama 5 tahun ini tidak mungkin ia lupakan begitu saja, apalagi pekerjaannya masak mencuci atau membersihkan rumah sudah terbiasa bagi Al, tanpa dibantuin oleh orang lain semuanya serba ia lakukan sendiri. walaupun saat ini Iya mampu untuk menyewa art, namun itu tidak melakukan karena ingin hidup sederhana demi mencari teman yang benar-benar tulus berteman dengan dirinya tanpa memandang ia anak seorang pengusaha.
Akhirnya masakan alakadar yang Al buat telah selesai, yaitu nasi goreng plus telur ceplok, walaupun itu manu sederhana namun sudah sangat nikmat lagi bagi al.
Bismillahirrahmanirrahim allahumma bariklana fima rozakkana wakina azabannar amin.
Dan setelah membaca doa akhirnya Farhan pun makan dengan tenang dan lahap dengan menu pagi yang sangat sederhana namun sangat Al nikmati,Tampa mengeluh sedikitpun.
Karna jam sudah menunjukkan pukul 06.15. akhirnya Al bersiap siap buat berangkat kerja, setelah menyelesaikan makannya dan juga membawa bekal nasi goreng yang segaja ia buat lebih untuk makan siang di kantor.
Lalu mengeluarkan motor dari dalam dan ia panaskan sebelum pergi.dan setelah mengunci pintu Farhan pun memakai helm dan pergi dari kontrakan dan tersenyum ramah pada tetangga yang sedang berangkat kerja.
”Pagi mas Farhan,mau berangkat kerja ya." sapa tetangga dengan ramah.
”Iya pak,mari."
”Iya mas Farhan,hati hati."
Begitulah rutinitas setiap pagi Farhan berangkat kerja,keramahan, kesopanan sapaan setiap warga yang menyapa Farhan dengan baik,apa lagi Farhan yang membuat anak di sekitar kompleks situ pada mau mengaji dan sholat di mesjid yang dulunya sepi kini menjadi ramai kembali dan kini menjadi kesayangan warga sekitar dengan kedatangan Farhan yang merubah mindset warga sana agar mengenal lebih dalam soal agama islam.
Setelah 30 menit berkendara dengan motor,akhirnya Farhan pun sampai di kantor milik kedua orang tuanya, Iya di situ bekerja bukan sebagai atasan namun sebagai cleaning service, atas kemauannya sendiri walaupun sekarang indah sudah mengingat semua tentang keluarganya dan masa lalunya,namun ia tidak mau menikmati hasilnya dengan begitu saja tanpa harus merasakan kehidupan dari bawah.
Dan di saat yang bersamaan mobil pak Wisnu pun datang dengan disopiri oleh Pak Samsul dan turun di depan lobby kantor.
Saat mata Farhan bertemu dengan mata papa wisnu,Farhan hanya tersenyum ramah,dan di balas senyum tipis oleh pak Wisnu lalu masuk kedalam kantor dengan di ikuti oleh sang asisten pribadi yaitu pak Rinto dari belakang.
Begitu juga dengan Pak Samsul yang tersenyum kepada tuan mudanya, walaupun Farhan bekerja sebagai cleaning service tak di perusahaan orang tua sendiri namun tidak menghilangkan kalau Farhan adalah anak dari pemilik perusahaan tersebut.
Setelah itu Farhan pun masuk kedalam,setelah pak Wisnu dan sang asisten sudah masuk kedalam lift.
” Assalamualaikum selamat pagi Farhan." sapa Dedi yang baru datang.
” Waalaikumsalam Mas Dedi baru datang ya mas."tanya Farhan dengan ramah.
” Iya nih Farhan kamu juga baru datang kan."sambil meletakkan tas di dalam loker khusus karyawan.
” Iya Mas saya juga baru datang."
”Ya udah kalau gitu saya duluan ya Farhan soalnya saya membersihkan lantai atas." pamit Dedi.
” Iya Mas silakan Saya habis ini juga mau langsung bersih-bersih lantai depan."
Setelah Dedi pergi Farhan pun kini mengambil peralatan untuk membersihkan lantai depan seperti kain pel ember dan kain lap.dan langsung membawa ke depan,tempat yang akan ia bersihkan.
Sambil menyapa karyawan lain dengan sopan,walau ada kalanya yang sombong,jutek dan merendahkan pekerjaan nya.namun tidak membuat Farhan marah,malahan terkadang Farhan membalas dengan senyuman saja walaupun direndahkan oleh karyawan kantor sang papa, namanya ini juga pilihannya jadi segala konsekuensinya harus ia terima walaupun harus direndahkan oleh karyawan kantor.
setelah selesai Farhan mengapa lantai keluar masuk kantor akhirnya Farhan mengangkat ember yang buka setelannya namun saat melangkah tiba-tiba saja ia ditabrak oleh sosok orang hingga ember tersebut dan berisikan air kotor itu berjatuhan mengenai pakaian pria itu.
brukk
” Anda ini nggak punya mata,apa bodoh, apa gimana nggak lihat Saya lagi lewat begini, hingga baju saya kotor semua." bentak pria itu pada farhan sambil penunjuk wajah Farhan dengan tangannya.
....
”