NovelToon NovelToon
MENGUBUR CAHAYA

MENGUBUR CAHAYA

Status: sedang berlangsung
Genre:Epik Petualangan / Ruang Bawah Tanah dan Naga / Akademi Sihir / Dan perjuangan hegemoni / Perperangan / Kultivasi Modern
Popularitas:1.1k
Nilai: 5
Nama Author: Zyura

Di dunia yang memadukan sihir kuno dengan teknologi modern, seorang prajurit muda bernama Shaka bermimpi besar untuk menjadi Raja Ksatria. Demi mencapai tujuannya, Shaka mendirikan guild bernama Red Wings, tempat berkumpulnya para petualang pemberani dan unik. Setiap anggota Red Wings memiliki keterampilan dan tujuan yang berbeda-beda, namun semuanya berjuang demi mimpi Shaka yang ambisius: membangun era baru bagi para ksatria.

Impian Shaka untuk menjadi Raja Ksatria tak lepas dari pengaruh legenda Jovan Ardent, seorang ksatria pertama di dunia ini yang hidup seribu tahun lalu. Jovan tidak hanya menjadi tokoh legendaris; ia dianggap sebagai pendiri tatanan ksatria yang memengaruhi seluruh dunia hingga hari ini. Selama hidupnya, Jovan membawa kehormatan dan kekuatan yang mendefinisikan para ksatria sejati dan meninggalkan jejak sejarah yang memicu munculnya banyak pahlawan, termasuk Shaka.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zyura, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

pertanyaan yang tak terjawab

Mereka berbincang-bincang tentang pelatihan mereka selama tiga tahun. Nei menunjukkan sihir melukisnya kepada teman-temannya; gambar yang ia lukis bisa menjadi nyata. Shaka pergi keluar untuk melihat langit, namun tidak lama kemudian awan bergerak kencang menuju arahnya.

Ada seseorang di atas awan itu. Shaka memanggil Onyx, yang segera melihat sosok di atas awan itu. Awan semakin dekat dan menabrak Shaka dan Onyx. Onyx langsung bersiap dengan pedangnya, dan Shaka juga siap.

Ternyata yang menaiki awan itu adalah Sun Ling. Dia berdiri dan melihat Shaka dan Onyx dengan kaget. "Shaka!? Onyx!? Lama tidak berjumpa!" ucapnya.

Shaka terkejut, "Monyet!?" Sun Ling menyerang Shaka dengan tongkatnya, dan Onyx menangkis dengan pedangnya. "Sadarilah posisimu, dasar bodoh!" seru Onyx.

Sun Ling mundur dan berkata, "Kau tahu, Shaka? Kau selalu memanggilku begitu sejak pertama kali bertemu. Panggil aku Sun Ling." Shaka tersenyum dan meminta maaf kepada Sun Ling.

Sun Ling menjelaskan bagaimana ia bisa sampai ke sana. Dia dikeluarkan dari guild-nya karena bosan diperintah oleh atasannya. Kemudian, ia memutuskan untuk menjadi ksatria solo. Selama itu, ia selalu melakukan perjalanan sendirian. Suatu ketika, ia menemukan poster Shaka di Lost Blue dan melihat seorang wanita yang terburu-buru keluar dari kota sambil membawa tas.

Selama perjalanan, ia bertarung sendirian, menghadapi musuh dan bahkan para iblis. Pada suatu ketika, ia bertemu dengan seorang badut di sebuah hutan yang sedang memasak daging, namun Sun Ling mengabaikannya.

Tiga tahun yang lalu, ia mendengar ada kerusuhan di Negeri Symphony, lalu ia pun pergi ke sana menggunakan awan terbangnya. Sesampainya di sana, Sun Ling tidak bisa memasuki kota karena melihat sebuah wilayah absolut yang begitu besar, mencapai 140 meter. Kekuatan dari wilayah absolut itu membuatnya terhempas jauh.

Karena tidak ada yang bisa dilakukan di sana, Sun Ling memutuskan untuk berkelana. Akhirnya, ia sampai di pesawat Guild Red Wings.

Setelah mendengarkan penjelasan dari Sun Ling, Nei tiba-tiba keluar untuk memastikan apa yang sedang terjadi. Sun Ling menunjuk ke arah Nei dengan terkejut lalu berkata, "Dia wanita yang kutemui saat itu!" Nei kebingungan.

Shaka bertanya, "Baiklah, lalu apa yang kau rencanakan selanjutnya?" Sun Ling merengek agar Shaka merekrutnya menjadi anggota nya karena merasa sangat kesepian selama perjalanannya yang panjang itu.

Onyx menegaskan, "Kau dikeluarkan karena tidak ingin diperintah, bukan? Di Guild Red Wings, perintah kapten itu mutlak! Kapten di guild ini adalah Shaka!" Sun Ling berjanji akan mengikuti perintah Shaka apa pun itu, namun Shaka tidak langsung menerimanya dan hanya ingin Sun Ling berada di sini selama Shaka mempercayainya.

Sun Ling setuju dengan syarat Shaka, lalu Shaka memperkenalkan Sun Ling kepada anggota lainnya, namun Sun Ling seperti merasa malu melihat semua anggota Shaka yang sudah banyak.

Apel menghampiri Shaka dan berkata, "Hm, Shaka, ada yang ingin ku katakan padamu." Shaka menjawab, "Apa itu?" Apel menjelaskan bahwa dirinya bisa berubah menjadi manusia dan dia juga memiliki nama lain yaitu Arthur.

Apel menunjukkan wujud manusianya dan membuat seluruh anggota guild terkejut. Lalu Arthur menjelaskan semuanya. Saat semuanya sudah mengerti apa yang dijelaskan oleh Arthur, Brock berkata, "Wujud manusiamu ini palsu kan? Yang asli hanyalah wujud apelmu?" Arthur menjawab, "Sebenarnya, ini adalah wujud asliku. Ceritanya sangat panjang jika dijelaskan."

Seluruh anggota guild terkejut lagi, karena selama ini apel ternyata memiliki nama asli yaitu Arthur dan juga dia memiliki rahasia yang belum diungkapkan.

Arthur menjelaskan semuanya bahwa umurnya sekarang sudah lebih dari seribut tahun. Arthur berasal dari sebuah negeri yang sangat sulit untuk ditemukan dan juga dikenal sebagai negeri mitos, yaitu Negeri Peri. Di Negeri Peri, terdapat pohon-pohon yang sangat indah serta tanaman-tanaman yang berbeda dengan dunia manusia. Namun, mereka juga memiliki kerajaan di mana ada seorang ratu peri yang memiliki ukuran besar bernama Ratu Lilith. Dia sudah tertidur selama 800 tahun yang lalu. Dialah yang menjaga keseimbangan Negeri Peri dan menyembunyikan negeri tersebut agar manusia tidak bisa kesana.

Namun, Negeri Peri di ambang kepunahan karena keseimbangan di sana mulai tidak normal akibat Ratu Lilith yang tertidur. Pohon-pohon sudah mulai tua dan tumbang, sungai yang sudah mulai mengering, dan buah-buahan yang sangat sulit untuk ditemukan.

Arthur memutuskan untuk pergi dari Negeri Peri dan mencari cara untuk membangunkan Ratu Lilith. Dengan cara mempelajari sejarah kuno dari kertas-kertas peninggalan Jovan, dia berkelana ke berbagai wilayah dan penjuru dunia.

Dia telah menemukan delapan kertas, namun tidak ada kaitannya dengan Negeri Peri. Arthur bertemu dengan seorang elf bernama Gabal, Arthur menceritakan semuanya kepada Gabal, lalu Gabal berkata bahwa dia memiliki kertas yang serupa di negerinya.

Arthur pergi ke Negeri Elf, dan Gabal memberikan kertas itu kepada Arthur. Namun, sama saja tidak ada kaitannya dengan Ratu Lilith. Arthur memutuskan untuk mencarinya lagi, namun sebelum dia pergi, Gabal memberikannya sebuah ramuan yang akan membuatnya abadi karena perjalanannya ini sangat panjang.

Arthur menerima ramuan itu, dan dia melanjutkan perjalanannya lagi seorang diri. Untuk kertas selanjutnya sangat sulit ditemukan, dan Arthur membaca semua kertas yang dia temui lagi sekali dengan teliti.

Lalu Arthur berkata, "Kuncinya ada di zaman kuno. Jika saja aku bisa kembali ke masa lalu, aku bisa tahu kebenarannya!" Arthur menemukan petunjuk soal kertas selanjutnya, yaitu di sebuah gua. Namun, kertas itu dijaga oleh sebuah makhluk yang mirip dengan naga, namun sangat sulit dijelaskan. Seluruh tubuhnya berwarna gelap kemerahan.

Arthur bertarung dengannya, namun kekuatan Arthur tidak setara dengannya dan membuatnya kalah. Dia memutuskan untuk mundur dan akan mengambil kertas itu nanti. Tidak lama kemudian, seorang iblis yang memiliki rambut yang sama seperti makhluk tadi, serta memiliki wujud seperti manusia, bernama Rauru, berkata, "Apa yang kau cari?"

Arthur tidak menjawabnya, dan Arthur juga sudah terluka parah. Rauru berkata lagi, "Aku bisa merasakan energimu. Kau dari Negeri Peri, ya?" Rauru mengeluarkan kekuatannya dan mencekik Arthur serta menyerap kekuatannya, lalu menjadikannya sebuah apel.

Kekuatan Arthur melemah, dan dia memutuskan untuk pergi ke Negeri Elf. Gabal sempat tidak mengenalinya, namun Arthur menjelaskan semuanya. Gabal berkata, "Arthur, kami bisa membuat ramuan agar kau bisa kembali menjadi manusia, namun itu tidaklah mudah. Selama itu, kau harus menunggu!" Arthur mengerti.

Lalu Arthur memutuskan untuk menyembunyikan namanya menjadi Apel. Selama Arthur menjadi apel, Arthur lupa dengan namanya sendiri dan juga dia lupa akan tujuannya. Lalu saat Gabal menyiramnya dengan ramuan yang ia buat, Gabal berkata, "Cobalah ingat semuanya." Setelah Arthur menjadi manusia kembali, Arthur mengingat semuanya dan tujuannya. Lalu Arthur berkata, "Panggil aku Arthur." Setelah itu, Arthur mengingat Gabal dan semuanya.

Setelah mendengar penjelasan dari Arthur, semuanya mengerti dan memang sangat tidak menyangka bahwa apel selama ini adalah manusia. Lalu Arthur sekarang bisa berubah wujud menjadi apel dan manusia sesuka hatinya, dan juga kekuatannya telah kembali. Ini memperkuat Guild Red Wings.

"Begitu ya, jadi Ratu Lilith masih tertidur sampai sekarang?" ucap Shaka. Lalu Arthur menganggukkan kepalanya. Meskipun raut wajah Arthur yang sudah tua, dia masih memiliki badan yang kekar, dan juga jika dia terluka maka luka itu akan beregenerasi.

Setelah mendengar penjelasan itu, semua anggota yang tadinya terkejut menjadi normal kembali, dan mereka sekarang akan berfokus ke Negeri Silver.

Setelah penjelasan dari Arthur, suara ShellVP dari pesawat Guild Red Wings berbunyi, panggilan dari Sawyer yang mengatakan bahwa dia berada di bawah pesawat Guild Red Wings. Sawyer berkata bahwa mereka akan segera sampai di negeri tujuan. Tidak lama kemudian, awan hitam datang disertai dengan angin kencang. Shaka mengira ini ulah Hraesvelgr, namun ternyata ini adalah bencana alam alami. Pesawat Guild Red Wings terhempas ke atas langit, dan kapal terbang milik Sawyer pun ikut terhempas. Mereka tiba di sebuah negeri yang berada di langit, bernama Palace of Wind.

"Sawyer, apa yang terjadi?" tanya Shaka khawatir.

"Sial, kita terjebak dalam badai angin besar! Coba cari tempat aman untuk mendarat!" jawab Sawyer dengan suara terbata-bata melawan suara angin yang kencang.

Shaka dan anggota Guild Red Wings lainnya berusaha keras untuk menstabilkan pesawat. Dalam keadaan genting itu, Arthur bersama brock dan Nei mencoba mempertahankan arah pesawat agar tidak terhempas oleh angin.

Tidak lama kemudian, mereka berhasil menemukan celah di antara badai dan mendarat di Palace of Wind dengan selamat.

Shaka tidak menyangka bahwa ada negeri di atas langit dan juga pulau serta kota-kota di sana. Namun, Sawyer mengingatkan mereka untuk tetap fokus pada misi mereka.

"god hand, ini bukan waktunya untuk bersenang senang ayo kita kembali ke misi kita !" ucap sawyer dengan tegas.

Namun, Shaka tersenyum dengan penuh kegembiraan. "Kami tidak tahu kapan akan memiliki kesempatan seperti ini lagi. Ayo, kita jelajahi negeri ini!"

Sebagian anggota Guild Red Wings, termasuk Arthur, Nei, dan beberapa lainnya, memilih untuk bergabung dengan Shaka. Namun, Elena dan Onyx memilih untuk tetap di pesawat.

Sawyer terlihat agak kesal, tetapi akhirnya ia memutuskan untuk mengikuti Shaka. "Baiklah, kita jelajahi negeri ini secepat mungkin dan kembali ke misi kita."

Mereka pun berangkat ke kota di negeri langit tersebut, siap untuk menjelajahi dan mencari tahu apa yang bisa mereka temui di sana.

Mereka bertemu dengan penduduk lokal, yang tampak kagum melihat kedatangan tamu. Salah satu warga berkata, "Sudah lama sekali kami tidak kedatangan tamu."

Shaka dan anggota lainnya melanjutkan perjalanan mereka di sekitar kota itu. Saat berjalan-jalan, Shaka melihat sebuah patung ksatria yang sedang melompat dan memegang dua tongkat. Tertarik, Shaka bertanya kepada salah satu penduduk lokal tentang patung itu.

"dewa Lyaether, kami menyembahnya sebagai dewa langit," jawab penduduk lokal tersebut dengan penuh hormat.

Shaka merasa agak heran bahwa penduduk lokal menyembah patung, namun Nei dengan cepat memperingatkannya. "Kita harus menghormati kepercayaan mereka, Shaka. Ini adalah bagian dari budaya mereka."

Shaka menyadari kesalahannya dan mengangguk mengerti. Mereka melanjutkan penjelajahan mereka di sekitar kota, sambil tetap menghargai kepercayaan dan budaya penduduk setempat.

Arthur merasakan adanya energi yang kuat berasal dari sebuah pulau kecil di dekatnya. Tanpa ragu, Arthur memutuskan untuk menjelajahi pulau itu sendirian. Shaka melihat Arthur pergi ke arah pulau itu sendirian, dan meskipun agak khawatir, dia memilih untuk memberi Arthur ruang untuk mengeksplorasi.

Arthur memasuki hutan pulau kecil itu dan menemukan sebuah batu raksasa dengan tulisan kuno yang diukir di permukaannya. Matanya berbinar saat dia menyadari bahwa itu adalah apa yang dia cari. "Ini dia!" ucap Arthur dengan antusias.

Dia mulai membaca catatan yang terukir di batu itu. Kali ini, catatan itu memiliki kaitannya dengan Ratu Lilith. Jovan, dalam catatan tersebut, menceritakan tentang hubungannya dengan negeri peri dan upaya mereka untuk beraliansi dengan dirinya dalam menghadapi raja iblis.

Arthur membaca pesan terakhir Jovan dengan seksama. Jovan mengungkap bahwa meskipun upaya untuk menyegel Raja Iblis tidak berhasil sepenuhnya, mereka berhasil melukainya cukup parah. Namun, dia merasa bahwa aliansi mereka tidak memberikan hasil yang diharapkan. Ada pesan yang terpotong oleh batu itu, meninggalkan banyak pertanyaan tanpa jawaban.

Dari catatan itu, Arthur berasumsi bahwa jika Raja Iblis tidak berhasil disegel oleh Jovan, maka kemungkinan besar Raja Iblis masih berada di dunia ini. Namun, kekuatannya mungkin telah melemah, memungkinkan Tujuh Dosa Besar yang memimpin pasukan iblis saat ini.

Namun, ada hal lain yang membuat Arthur penasaran yaitu adalah sosok Rauru yang mengubahnya menjadi apel. Saat ini, Rauru memiliki kekuatan peri dan keberadaannya masih misterius baginya. Arthur bertekad untuk menemukan jawaban atas misteri ini.

Arthur membaca kembali catatan di batu itu, mengingat semua pengalaman yang telah dia alami bersama Shaka, termasuk pertemuannya dengan makhluk bernama Hraesvelgr. Namun, tiba-tiba, sebuah pemikiran menghantamnya, membuatnya merinding hingga menutup mulutnya. Arthur mulai mempertimbangkan kemungkinan bahwa Jovan telah bersekutu dengan Hraesvelgr, Negeri Elf, dan bahkan Negeri Peri, serta banyak lagi, dalam upaya untuk mengalahkan Raja Iblis.

Namun, Arthur tidak bisa menahan rasa kagumnya atas kekuatan Raja Iblis yang begitu kuat sehingga aliansi Jovan tidak berhasil mencapai tujuannya. "Seberapa kuatkah Raja Iblis itu? Hingga aliansi Jovan tidak berhasil!" gumam Arthur, mencoba memahami kedahsyatan musuh yang mereka hadapi.

Arthur meninggalkan hutan itu dengan langkah cepat, kembali ke arah teman-temannya di kota. Saat ia tiba, suasana kota sedang meriah dengan sebuah festival untuk memperingati Dewa Langit mereka. Penduduk lokal bersemangat, memainkan drum dan meriahkan acara tersebut. Shaka dan yang lainnya menatap festival itu dengan kagum.

Sawyer berkata "sepertinya tidak ada yang bisa kita lakukan disini, ayo pergi !" ucapnya dengan tegas, namun akhirnya mereka berhasil menemukan Palace of Wind, negeri mitos yang tercatat dalam sejarah. Shaka dan kawan-kawan memutuskan untuk kembali ke pesawat, tetapi Shaka memperhatikan ekspresi cemas di wajah Arthur.

"Hei, Arthur, apa yang terjadi? Kau terlihat cemas," tanya Shaka.

Arthur tersenyum, mencoba meredakan kekhawatiran temannya. "Ah, tidak apa-apa. Hanya sedikit pusing."

-BERSAMBUNG-

1
Delita bae
salam kenal jika berkenan mampir juga👍💪💪💪🙏👋
Tanata✨
Gk ada motivasi bngt ya😅 dibiarkan mengalir aja kah thor? ini tipe mc yang bodo amatan, dan mungkin minim strategi.
zyura: seiring perjalanan waktu mc nya bakal berubah😁
total 1 replies
Tanata✨
Ini duel sampai mati kah?🤔
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!