NovelToon NovelToon
SENANDUNG KEIKHLASAN

SENANDUNG KEIKHLASAN

Status: tamat
Genre:Tamat / Poligami / Penyesalan Suami
Popularitas:3.3M
Nilai: 4.9
Nama Author: mama reni

*Juara 1 YAAW 9*

Tiga tahun mengarungi bahtera rumah tangga, Vira belum juga mampu memberikan keturunan pada sang suami. Awalnya hal ini tampak biasa saja, tetapi kemudian menjadi satu beban yang memaksa Vira untuk pasrah menerima permintaan sang mertua.

"Demi bahagiamu, aku ikhlaskan satu tanganmu di dalam genggamannya. Sekalipun ini sangat menyakitkan untukku. Ini mungkin takdir yang terbaik untuk kita."

Lantas apa sebenarnya yang menjadi permintaan ibu mertua Vira? Sanggupkah Vira menahan semua lukanya?

Ig. reni_nofita79
fb. reni nofita

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mama reni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 1. Perdebatan Dengan Ibu Mertua

Seperti biasa, Vira selalu menyempatkan waktunya memasak sarapan sebelum berangkat kerja. Yudha yang telah berpakaian rapi berjalan mendekati istrinya. Pria itu memeluk tubuh istri yang sangat dia cintai dari belakang.

"Sayang, masak apa? Wangi banget," ucap Yudha dengan berbisik dan mengecup telinga istrinya.

"Mas, geli. Jangan ganggu! Aku sedang masak. Nanti baju Mas kotor."

"Aku bisa ganti baju lagi. Aku suka bau tubuhmu yang bercampur dengan bau bumbu dapur." Yudha berucap sambil terus mengecup pipi Vira.

Pria itu tetap memeluk pinggang Vira. Walau sedikit kesulitan, wanita itu tetap memasak dengan pelukan suaminya.

"Hhhmmmmm," dehem Desy ibu mertua Vira.

Yudha dan Vira serempak memandang ke arah asal suara. Saat melihat ibunya, Yudha langsung melepaskan pelukannya di pinggang Vira.

Suami Vira itu menghampiri ibunya dan mencium tangan wanita paruh baya itu. Yudha duduk di samping Ibu Desy.

Nasi goreng yang Vira masak, disajikan ke piring. Setelah semua terhidang, Vira duduk berseberangan dengan suami dan mertuanya.

Sejak ayah mertuanya meninggal setahun yang lalu, Yudha meminta izin dengan Vira untuk mengizinkan ibunya tinggal bersama mereka. Tentu saja Vira menyetujui permintaan suaminya itu.

Namun, tanpa pernah Vira duga, pilihannya mengizinkan ibu mertua tinggal bersama mereka adalah pilihan yang salah. Ibu Desy terlalu banyak ikut campur dengan urusan rumah tangga mereka.

Kebutuhan sehari-hari Ibu Desy yang mengatur. Gaji pembantu juga ibu yang tentukan. Semua uang gaji Yudha yang biasa diberikan untuk Vira, sejak setahun lalu diserahkan pada ibu mertua. Semua kebutuhan rumah tangga Ibu Desy yang mengatur.

Vira tidak begitu mempermasalahkan keuangan yang diatur ibu mertuanya, karena gaji wanita itu jauh lebih besar dari Yudha. Yang tidak Vira sukai, sikap mengatur dan nyinyir Ibu Desy. Dia selalu saja menyindir Vira. Seperti pagi ini, ibu kembali menyindir tentang kehamilan.

"Bermesraan tiap hari, tapi tiga tahun menikah belum juga ada tanda kehamilan pada istrimu. Apa kamu tidak menginginkan keturunan, Yudha?" tanya ibu pada Yudha.

Walau ibu bertanya dengan Yudha, tapi Vira merasa ibu menyindir dirinya. Vira hanya diam tanpa ada keinginan menjawab ucapan ibu mertuanya.

"Jangan-jangan kamu mandul, Vira?" tanya Ibu langsung dengan menantunya itu.

Mendengar pertanyaan Ibu Desy mertuanya, tenggorokan Vira terasa tercekat, dadanya terasa sesak. Wanita itu menarik napas panjang, mencoba tersenyum seceria mungkin, padahal hatinya terasa sakit.

Vira tidak ingin terlihat rapuh. Dia selalu berusaha menunjukkan pada ibu mertuanya, betapa kuatnya wanita itu selama ini.

Saat teman kerjanya bertanya atau tetangga bertanya kapan punya anak, Vira juga berusaha kuat dan tersenyum. Walau jantungnya terasa diremas kuat, sakit rasanya.

"Ibu, aku dan Mas Yudha telah periksa ke Dokter. Tidak ada masalah antara aku atau pun Mas Yudha. Kami berdua sehat. Mungkin Tuhan yang belum menitipkan kepercayaan untuk kami memiliki anak," ucap Vira lembut.

"Jika kamu memang tidak ada masalah, apa kamu sengaja menunda kehamilan karena tidak ingin terganggu dengan kehadiran anak kecil? Kamu takut tidak bisa bebas keluar rumah hingga malam hari," ucap Ibu mertua Vira lagi.

Vira menarik napas dalam. Mencoba tenang, tidak terbawa emosi. Dia tidak ingin bertengkar dengan Yudha. Pernah Vira menjawab ketus ucapan ibu mertuanya, suaminya marah dan tidak mau menegurnya.

Yudha berkata, apa karena rumah ini dibeli dari uang gajinya hingga Vira bicara ketus dengan ibunya. Pria itu berpendapat karena Vira tidak bisa terima ibu tinggal bersama mereka, makanya dia selalu bicara keras.

"Bu, aku pulang malam bukan keluyuran tapi lembur kerja," ucap Vira dengan lembut.

"Vira, Ibu bukan menuduh kamu keluyuran. Ibu berkata begitu, karena lbu tidak tahu kamu lembur," ucap Mas Yudha membela ibunya.

Mendengar Yudha membelanya, ibu mertua Vira semakin merasa di atas angin. Dia tersenyum. Ibu Desy tahu, walau se cinta apa pun Yudha dengan Vira, dia tetap memilih membela ibunya.

"Kamu dengar Yudha. Istrimu ini selalu saja salah paham atas ucapan ibu. Sejak ibu tinggal dengan kalian, dia selalu saja berkata kasar dengan ibu. Apa sebenarnya Vira tidak suka ibu tinggal di sini?" tanya Ibu dengan suara yang dibuat sedih.

Yudha memeluk ibunya. Memandangi Vira dengan tatapan tajam. Berbeda saat tadi di dapur, Yudha memandangi wajahnya penuh cinta.

"Vira, ibu hanya bertanya. Aku harap kamu bisa menghargai Ibuku. Jangan buat Ibu bersedih begini," ucap Yudha.

"Maaf, aku juga tidak bermaksud bicara ketus. Maafkan aku, Bu," ucap Vira.

Setelah mengucapkan itu Vira berdiri. Dia berjalan menuju kamar untuk mandi dan segera berangkat kerja.

"Kamu lihat istrimu. Meminta maaf dengan terpaksa. Mana ada orang minta maaf dengan ibu mertuanya dengan cara begitu," ucap Ibu masih terus mengompori Yudha agar memarahi Istrinya Vira.

...****************...

Selamat Pagi. Jumpa lagi dengan novel terbaru mama. Novel ini ikut dalam event AIR MATA PERNIKAHAN tema mertua kejam. Mama mohon dukungannya berupa like dan koment. Terima kasih. Lope-lope sekebon 😍😍😍

1
Fitrian Delli
mampus lo weny karma
Fitrian Delli
untuk apa memungutnya dr sampah dasar benalu yudha sm ibu nya dia sdh tau hidup miskin mau hidup kaya buatlah kata2 pedas bagi orang tua itu
Fitrian Delli
mampus lo karma datang
Fitrian Delli
dasar bodoh vira aturan sembunyi biar tau rasa lo
Fitrian Delli
mampus. lo jd babu racun saja weny biart tau rasa
Fitrian Delli
mampus lo d usir dr rmush klu d dunia nyata, aku tepok tangan dasar benalu kalian bertiga
Fitrian Delli
jual rumah dan minta cerai
Fitrian Delli
minta cerai sana bodoh gaji besar maunya d tindas mertua tidak ada akhlaknya, klu aku jd km d dunia nyata sdh ku racun dan ku usir dr rumah
Fitrian Delli
maka nya jd mertua jgn sok sdh miskin byk rasan lo, usir vira dr rumah biar tau rasa lo
Fitrian Delli
kasih racun tikus mbak klu enggak obat tidur lo
Kelabu Biru
mertua anj*ng
Fitrian Delli
apa lg gaji km gede vira usir saja mertua mu masih banyak lekaki lain jgn bodoh k. vira
laelatul qomar
Luar biasa
Mira NR
kasar loh ini, sakit bgt dituding mandul.
Anonymous
ok
Anna Wamey
kabar yudha bagaimana thor,,,?
Anna Wamey
Lumayan
Anna Wamey
apa desy menyadari kehamilan weny dg waktu pernikahannya dg yudha,,thor,,?,,,mengapa cepat sekali hamil nya,,?🤔
Anna Wamey
bukannya weny itu kerja kantoran thor,,,,??,,
Zizi
halo Kaka author, maaf izin promote ya..Yg suka genre romance-CEO-One stand night.
mampir yuk ke karyaku "Indara &Indira" ditunggu kunjungannya ya~ Terimakasih🥰
Untuk Kaka author ku ksi bunga, sbg tnda terimakasih udh diizinkan promote..🌹🌹 sukses sll kak
Zizi: semoga ramainya kunjungan karya kakak, nular ke aku ya 😍🤭
Mama Reni: 😍😍😍😍😍
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!