Darah yang mengalir di tubuh ku merupakan darah seorang kesatria terkuat yang pernah ada, dan aku pun akan menjadi seperti dia melindungi yang lemah dan menghancurkan kebatilan di dunia ini.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lazuardi aqbar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Teman
Thien Yu melangkah pergi, namun baru beberapa langkah dia berjalan Syin Yin telah menahan langkanya.
"Tunggu!! bukan maksudku berkata seperti itu padamu, aku hanya tak ingin kau memberikan pedang Giok ungu yang mempunyai nilai jual tinggi itu kepadaku, karena aku tak ingin di masa depan diriku mempunyai hutang budi kepadamu," ucap Syin Yin.
"Ini adalah hadiah dariku, hadiah dari seorang teman yang ingin dekat denganmu, jangan kau lihat dari nilainya, lihatlah dari ketulusan hati orang yang memberinya.
Nona gemuk, sudah ku katakan jika aku telah menganggapmu sebagi teman, dan tak ada ruginya bagiku jika aku harus mengeluarkan koin emas demi untuk mendapatkan seorang teman sepertimu," ucap Thien Yu.
"Baiklah Thien Yu, aku menerima hadiah pedang Giok ungu ini darimu," jawab Syin Yin.
"Nah gitu dong, karena kau telah menganggapku sebagai seorang teman walaupun dengan terpaksa, maka aku juga akan memberikanmu kitab kuno tehnik pedang 8 pilar yang telah ku lepas segelnya, dan juga ada beberapa sumberdaya yang ada di dalam kotak penyimpanan ini, semua benda benda di dalam kotak ini dapat membantumu dalam berkultivasi," ucap Thien Yu sambil duduk di samping Syin Yin.
"Apa kau tak salah memberikan semua ini padaku? dan satu hal lagi, aku tak terpaksa menganggapmu sebagai temanku," ucap Syin Yin.
"Ha..ha..ha.., semua barang barang itu tak berguna bagiku, lebih baik aku memberikannya pada seorang teman, mungkin bisa lebih bermanfaat jika barang barang itu berada di tangannya, Nona gemuk aku tak akan kekurangan bila harus memberikan semua itu padamu, sebagai seorang teman, aku hanya ingin kau berlatih sungguh sungguh dan mempelajari tehnik pedang 8 pilar yang ada di dalam kitab kuno itu, agar kelak kau bisa menjadi seorang kultivator yang pilih tanding," jawab Thien Yu.
Syin Yin memasukkan barang barang pemberian Thien Yu kedalam kotak penyimpanannya, dan berkata.
"Mengapa kau terus saja memanggilku dengan sebutan nona gemuk, apakah kau tak ingin mengetahui namaku? dan mengenalku lebih dalam lagi melebihi rasa seorang teman?" tanya Syin Yin yang mulai terbawa suasana akan kebaikan Thien Yu.
"Hei..., anggap saja aku teman lama yang mungkin bertemu sekali ini saja, perasaan tak bisa di mainkan, dari awal saat aku melihat wajah mu di hutan waktu itu, aku sudah terkesan dengan mata indah di bawah alis tebal, terkesan dengan wangi tubuhmu, terkesan dengan bibir merah merekah dan hidung mancung mu, terkesan dengan wajah cantik merona yang ada padamu, karena itu aku tak ingin mengenalmu lebih dalam lagi, cukup sebagai teman saja," ucap Thien Yu.
"Maksud mu, aku tak pantas dekat denganmu melebihi seorang teman?" tanya Syin Yin.
"Nona gemuk, jika rasa itu melebihi dari seorang teman dan tak bisa saling bertemu, hal itu akan menyisakan bayangan, bayangan akan menyisakan rindu, dan rindu akan membuat rasa ingin bertemu, sementara kita berdua tau, kita telah terpisah jarak, ruang dan waktu, untuk melatih diri agar bisa menjadi seorang kultivator kuat di masa depan," jawab Thien Yu sambil berdiri dari duduknya.
"Nona gemuk, biarkan takdir yang menentukan langkah kita, biarkan takdir berjalan sesuai dengan iramanya, dan biarkan takdir yang mempertemukan kita kembali, aku pamit," ucap Thien Yu sambil melesat pergi meninggalkan Syin Yin.
Syin Yin terdiam sambil terus melihat kepergian Thien Yu hingga hilang di gerbang kota. Perasaan hatinya menjadi tak karuan, setelah mendengar perkataan dari mulut Thien Yu.
"Aku ingin takdir itu mempertemukan kita kembali, disaat kita telah sama sama dewasa dan dapat berfikir dengan matang, di saat itu aku akan menjadi kultivator kuat seperti keinginanmu, dan aku akan tunjukkan kepadamu jika aku mampu melakukannya," bisik Syin Yin.
Hari itu adalah hari perpisahan Syin Yin dan Thien Yu. Kereta kuda terus membawa Syin Yin menuju ke kota bunga persik tempat keberadaan klan Wutang berada, sementara Thien Yu melesat kembali ke penginapannya.
Sementara itu, selepas kepergian seluruh kepala negara untuk kembali ke kerajaan mereka masing masing, ratu Yan Ling memanggil Jendral Gong Lang untuk menemuinya.
"Hamba menghadap ratu," ucap nya.
"Apa yang kau ketahui tentang pemuda yang bernama Thien Yu itu?" tanya sang ratu.
"Thien Yu adalah anak dari putri Xing Xia Lin, yang kini dalam perlindungan Naga Giok leluhurku sekaligus guru baginya, Naga Giok akan melatih Thien Yu dan berjanji akan membawanya kembali di ke kaisaran phoenix, saat pertarungan dengan pangeran Huang Qin yang akan berlangsung 3 tahun dari sekarang
Naga Giok meminta kepada yang mulia ratu agar tak mencari Thien Yu selama 3 tahun itu, biarkan Thien Yu fokus di dalam latihannya, agar mampu untuk mengalahkan pangeran Huang Qin di dalam sebuah pertarungan yang kelak akan terjadi," jawab jendral Gong Lang.
Tubuh sang ratu bergetar, menahan rasa yang ada dalam dirinya, dia tak menyangka jika putra nya masih hidup.( Karena ratu Yan Ling tak mempunyai anak, maka anak dari putri Xing Xia Lin dan suaminya telah dianggapnya sebagai anak kandungnya sendiri).
"Ini merupakan kabar gembira bagiku, putraku pewaris kekaisaran pheonix masih hidup, dia akan menjadi putra mahkota setelah kedatangannya kembali dari perjalanannya," ucap ratu Yan Ling.
Setelah mengetahui jika putranya masih hidup, keseharian ratu Yan Ling menjadi lebih ceria, tak ada lagi wajah murung yang selama ini melekat di wajahnya, selepas kepergian sang suami yang memilih untuk menjadi jendral tertinggi di istana langit.
Dengan keceriaan sang ratu, membuat suasana di istana pheonix menjadi lebih tentram dan damai.
Sementara itu di tempat nun jauh di sana, tepatnya di dalam klan Zhi, tampak penatua Ziq Qi begitu sangat kagum akan kecerdasan Feng Yu dalam berlatih tehnik tehnik yang telah di ajarkan padanya.
"Aku yakin di masa depan kau akan menjadi kultivator yang pilih tanding, dan mulai hari ini aku akan mewariskan padamu tehnik mistik cahaya embun yang belum pernah terkalahkan ke padamu," ucap penatua Ziq Qi.
"Tapi untuk menguasainya kau harus merubah struktur tulangmu, paling tidak menjadi tulang Naga langit, agar pondasi tubuhmu menjadi kuat untuk menahan kekuatan besar dari tehnik mistik cahaya embun," ucap penatua Ziq Qi.
"Guru, bantu aku untuk merubah struktur tulang ku agar dapat menguasai tehnik mistik cahaya embun itu," jawab Thien Yu.
"Aku pasti membantumu, karena aku mempunyai cara khusus untuk merubah tulang tubuhmu menjadi tulang Naga Langit, besok pagi kita akan masuk ke dalam hutan klan, persiapkan dirimu, perbanyaklah istirahat karena esok adalah hari tersulit bagimu," ucap penatua Ziq Qi.
"Baik guru!!" ucap Feng Yu singkat.
...lihat selengkapnya
Dengan kutukan Mata Raksa Langit
Yang di ucapkannya