Kecelakaan mobil menewaskan kedua orangtua Aleesya saat berusia 5 tahun. Hanya Aleesya yang selamat dari kecelakaan maut itu. Dia diasuh oleh tante dan om-nya yang jahat.
Siap-siap banjir airmata yaa Readers !
Bagaimanakah nasib Aleesya selama ini?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Desty Cynthia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Semakin Cinta Aleesya
Honeymoon Aleesya dan Alarich berakhir sudah 2 minggu mereka menghabiskan waktu bersama menyusuri negara Eropa. Alarich sangat memanjakan istri tercintanya. Malam ini mereka akan kembali ke Indo.
Alarich dengan senang hati membantu istrinya memakai coat. Istrinya memang agak sedikit kesulitan dia tidak terbiasa memakai baju super tebal itu. Tubuhnya seakan tenggelam.
Bastian juga sudah menunggu di lobby. Ketiganya akan ke bandara. Pesawat juga sudah menunggu. Mereka sekarang menuju bandara, sampai disana Aleesya nampak kelelahan sekali
2 minggu bulan madu, Alarich dan Aleesya bercocok tanam hampir tiap hari, selama itu juga mereka terus jalan jalan ke berbagai kota disana. Bahkan tak jarang mereka pindah hotel. Sebenarnya 2 minggu waktu yang kurang bagi Alarich, tapi dia juga punya tanggung jawab pekerjaan.
"Tidur sayang, nanti aku bangunin kalau udah sampai.!"
"Mas ...waktu itu kamu bilang kita mau pindah ke rumah baru? Jadi ?" Tanya Aleesya setengah mengantuk dan sambil menguap juga.
"Jadi sayang, Kenny udah siapin semuanya. Jadi nanti lusa kita tinggal pin_!" Belum selesai Alarich bicara, istrinya sudah tertidur pulas di bahu suaminya. Alarich mengulas senyum dia mengecup kepala istrinya. Tangannya tak pernah melepaskan istrinya.
"Ya Tuhan... Aku sangat mencintai Aleesya. Jagalah dia untukku."
-
-
Alarich memposting photo bersama istrinya yang tengah berciuman sewaktu di Paris, di laman media sosialnya. Dia bahkan tidak pernah memposting apapun disana. Hanya ada 1 postingan, yaitu bersama istrinya sekarang.
Di balik postingan Alarich yang mengundang banyak Like dan ribuan komentar, ada seseorang yang tengah panas dan cemburu.
"BRENSGSEK! JADI BENAR ALARICH SUDAH MENIKAH?"
BRAK
Wanita itu menggebrak meja riasnya. Dia tidak terima dulu Alarich menolak perjodohan dengannya. Dia akan balas dendam demi mendapat kan Alarich. Dan menyingkirkan wanita yang kini menjadi istri Alarich.
"Honey... Sedang apa?" Tanya pria yang di duga kekasih gelapnya itu. "Tidak honey ... ayo kita lanjutkan permainan tadi." Lelaki itu menggendong wanitanya dan memasukan juniornya lagi ke lembah wanita itu. "Ohh honey...!"
Wanita itu langsung ber cumbu di atas ranjang dengan pria yang entah siapa itu. Mereka saling mendesah nikmat "Ahhh shit juniormu hebat !" Wanita itu terus melenguh nikmat.
-
-
-
Alarich dan istrinya telah sampai dirumah orangtua Alarich pada siang harinya. Orang tua Alarich sengaja tidak kemana mana karena ingin menyambut anak dan menantunya
"Sayang ... Alhamdulillah kalian udah pulang mamah kangen sekali." Mamah Winda langsung memeluk Aleesya, begitu juga dengan papah Arya yang memeluk anaknya.
"Iya mah tadinya mau nambah 2 bulan hehehe, tapi kerjaan Al numpuk." Alarich merangkul pinggang istrinya. "Waduh berarti papah harus cari pengganti kamu donk sementara hahahha!" Ledek papah Arya
"Makan dulu yah, habis itu kalian istirahat tidur. Menantu mamah engga boleh kecapean." Aleesya tersenyum simpul dia mengikuti mamah mertunya ke meja makan. Alarich dan papah Arya juga mengekor di belakang mereka.
Mereka makan berempat di meja makan. Aleesya dan Alarich juga menceritakan perjalanan bulan madu mereka ke Eropa sana. Alarich juga meminta ijin pada orangtuanya, untuk membawa Aleesya pindah dari rumah itu. Dengan alasan ingin mandiri.
Orang tua Alarich tidak keberatan, asal membawa Kenny dan mbok inem untuk menemani Aleesya. Papah Arya juga akan menyewa seorang bodyguard khusus untuk menantunya itu. Mengingat ada anggota keluarga dari papahnya Aleesya yang masih mencarinya.
Selesai makan Alarich dan Aleesya menuju kamarnya. Mereka membersih kan diri dulu sebelum rebahan di kasur. "Huft ... Padahal tadi aku tidur, kenapa makin ngantuk yah!" Aleesya terus menguap di atas kasur. "Sini tidur dulu, tadi kan tidur di pesawat pasti engga nyaman.
Aleesya mengangguk pelan, dia tersenyum lalu memejam kan matanya perlahan. "Besok kita bermalam disini sehari lagi, nanti lusa kita pindah ya sayang. Kita mulai lembaran baru." CUP Alarich mencium pucuk kepala istrinya yang sudah terlelap.
"Lucu banget sih sayangku kalau tidur gini kayak anak bayi hehehe." Alarich bak anak abg yang sedang puber.
Dia mengukir wajah istrinya dengan jarinya. Dia menciumi seluruh wajah istrinya dengan lembut. Sungguh Alarich tak akan membiarkan istrinya di sakiti siapapun. Dia sangat mencintai Aleesya.
-
-
Ditempat lain tante Mira sedang marah marah. Dia tidak terima Aleesya menikah dengan Alarich. Sementara dia tidak mendapatkan apa-apa.
"BRENGSEK!! Berani beraninya dia menikah tanpa persetujuanku dan papah! Awas aja kamu Aleesya, kamu harus membayar apa yang sudah kami keluarkan!" Geram tante Mira.
Dia juga ingin menikmati kekayaan Alarich. Harusnya Alarich meminta ijin padanya juga suaminya, Lukman. Tapi Alarich dengan seenaknya menikahi Aleesya. Dia akan meminta ganti rugi pada Alarich. Tante Mira sendiri sengaja menyewa mata mata untuk mencari informasi kemana Aleesya
Dia mendapati Aleesya tengah bulan madu ke Eropa. Tante Mira semakin panas. "Enak aja dia liburan ke Eropa, sementara aku harus disini. Ini tidak bisa dibiarkan! Aku harus buat perhitungan sama anak syalan itu !"
"Kenapa mah?" Miko turun dari lantai atas, dia mendengar mamahnya mengomel dan marah marah sendiri.
"Aleesya!! Dia menikah dengan Alarich!" Ucap tante Mira ketus.
Miko mengerutkan dahinya, sejak kapan Aleesya menikah? Tapi dia sedikit lega setidaknya sekarang Aleesya sudah ada yang menjaganya. Dia tidak akan di siksa lagi oleh papah dan mamahnya yang ke jam.
"Baguslah, Aleesya sudah besar. Dia sudah bisa menentukan jalan hidupnya. Mamah ngapain pakai marah marah?" Tanya Miko yang heran.
"APA?? Kamu engga mikir ya Miko, kita udah banyak keluarin uang buat Aleesya. Sekarang dia menikah dengan seorang anak konglomerat di negeri ini. Dia harus ganti rugi donk!!" Ketus tante Mira. Miko menggelengkan kepalanya. Yang ada di otak mamahnya hanya uang dan uang.
"Ada apa lagi sih ini mah? Papah pusing tahu!" Gerutu om Lukman yang mendengar teriakan istrinya. "Pah, Aleesya menikah dengan Alarich! Papah harus kesana kita harus minta ganti rugi pah! Papah kan omnya, papah juga harus kebagian donk!" Jawab tante Mira makin mengompori suaminya.
"CUKUP MAH! Mah, Miko mohon jangan pernah usik hidup Aleesya lagi. Apa mamah belum puas melihat Aleesya menderita karena ulah mamah? Aleesya udah sangat tersiksa ada dirumah ini dulu, mamah jangan nambah masalah!" Miko memijat pangkal hidungnya.
Om Lukman nampak terdiam mendengar istri dan anaknya berdebat tentang Aleesya. "Ada benarnya juga mah, baik papah besok akan menemui Aleesya dan Alarich!" Om Lukman langsung pergi ke kantor.
Miko juga sama dia pergi tanpa pamit keluar. Dia sangat kesal sekali dengan mamahnya. Miko melajukan motornya sangat kencang sekali. Dia mengingat setiap tangisan Aleesya dirumah itu. Rumah bagaikan neraka bagi Aleesya.