Pernikahan yang awalnya dilandasi oleh Cinta, Keromantisan dan kasih sayang hanyut begitu saja hanya karena terjadi kesalah pahaman didalam bahtera rumah tangga mereka berdua...
Sang suami yang dulunya sangat percaya dan menyayangi istrinya kini berubah hanya karena fitnahan dari orang-orang sekitarnya sehingga membuat istrinya menderita.
Bagaimanakah kelanjutan dari kisah mereka, jangan lupa untuk terus ikuti perkembangan dari cerita novel saya...
Dan maaf, jika diawal cerita agak sedikit membosankan karena sebenarnya ini baru permulaan dari kisah ryan dan amanda.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ra H Fadillah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 32. Terlihat Gugup
Ryan menuju kearah mommynya yang terlihat mengobrol dengan teman seumurannya dia tampak sangat bahagia saat ini.
Usai memberitahu sang mommy ryan pun kembali menjemput istrinya yang kelihatan memijat telapak kakinya yang terasa sakit dia panik dan tanpa aba-aba langsung menggendongnya ala bridal style.
Dimana pandangan tersebut membuat tamu bersorak riuh sambil bersiul menggoda bagaimana tidak mereka melihat pemandangan kearah pasangan pengantin yang terlihat sangat romantis itu.
"Ryan turunkan aku,nanti kamu keberatan."
"Tidak sayang,tubuhmu sangat ringan tidak ada apa-apanya dibandingkan tubuhku yang sangat besar ini."
"Terserahmu saja aku sangat malu jadi bahan tontonan mereka lihat mereka bersiul untuk kita." Jawabnya sambil menyandarkan kepalanya pada dada bidang ryan.
"Apa kamu sangat tidak sabar sayang?."
"Maksud kamu?."
"Lihatlah kamu menyandarkan tubuhmu kearahku apa kamu tidak menyadari ada sesuatu yang sedang bergejolak diarea bawah sana." Ryan mengeluarkan unek-uneknya yang sudah ia tahan sejak dari tadi.
"Hemm..apa itu aku tidak mengerti." Jawab amanda sedikit berbohong.
"Tidak usah malu-malu sayangku,karena setelah sampai dikamar kita akan melakukannya bukan?."
"T..tapi.."
"Hustt.. tenanglah sebentar lagi kita akan sampai kekamar."
Tak terasa mereka berbincang-bincang dari lift hingga akhirnya sampai menuju kekamar mereka yang akan ditempati oleh dirinya dan istrinya.
"Sudah sampai sini biar aku bantu bukakan high heelsmu pasti kakimu sangat sakit bukan karenanya."
"Tidak usah mas,hemm aku baik-baik saja lagian aku bisa membukanya sendiri."
"Baiklah."
Amanda berdiri dari berbaringnya dan langsung membuka sepatu heelsnya sekaligus hijabnya dimana pemandangan tersebut membuat ryan terpana dengan lama ia mengagumi kecantikan dari wajah dan rambut dari istrinya yang selama ini tertutupi namun terawat dengan sangat baik.
"Mas kamu kenapa melamun,apa ada yang salah dari diriku?." Dia bingun meilhat suaminya yang melotot kearahnya.
"Tidak,ini indah benar-benar indah kamu sangat cantik sekali sayang." Puji ryan kepada istrinya.
"Hmm terima kasih mas." Jawabnya dengan malu-malu.
"What,kamu memanggilku apa tadi?." Tanya ryan dengan perasaan campur aduk.
"Mas..mas ryan,apa panggilannya tidak nyaman untuk kamu mas?." Dia balik bertanya.
"Tidak,aku suka sangat suka dengan panggilan yang kamu berikan untukku istriku,hah aku jadi tidak sabar untuk melakukannya."
"M..maksud kamu mas,melakukan apa?."
"Sayang kita ini sudah menjadi suami istri kan,jadi kita juga pasti akan melakukan ritual anu-anunya." Jawabnya menyeringai.
"Anu-anu apa mas?." Tanya nya dengan pura-pura bingung.
Ryan mendekati tubuh amanda sambil meniupkan udara kewajah istrinya dan menyelipkan sehelai anak rambut setelah itu dia membisikkan sesuatu hal yang berbau sangat intim.
"Apa perlu kita langsung mempraktekkannya baby,hemm?." Ryan meneguk ludah dan mengeluarkan suara deep voicenya itu.
Lain halnya dengan amanda yang benar-benar terasa sangat gugup sekaligus bulu kuduknya yang merinding membuatnya hampir jatuh namun segera ditangkap oleh ryan.
Mereka saling menatap satu sama lain,ryan yang nafsunya sudah dikabut oleh gairah yang kuat langsung menyerang kearah bibir ranum istrinya yang berwarna pink alami kemerah-merahan tersebut.
Dia melumatnya secara perlahan-lahan membuat sang istri hanya diam pasrah saja tidak melakukan apapun disatu sisi dia ingin membalas ciuman suaminya itu tetapi disisi lain dia juga bingung harus melakukan apa.
Setelah 5 menit berciuman dan melihat istrinya sedikit kewalahan dan hampir kehabisan nafas ryan pun akhirnya menghentikan pergaulatan bibir mereka.
"Hmpt...muachh kamu membuatku sesak nafas ryan."
"Cup.."Dia mencium bibirnya sekali lagi.
"Ryan apa yang kamu lakukan."
"Cup cup.." Menciumnya lagi dua kali.
"Ryan sudah."Kata amanda memohon.
"Cup cup cup cup cup.." Dan memberinya kecupan bertubi-tubi kearah wajahnya dan bibir istrinya yang merah merona.
"Ryan berhenti." Mohnnya kali ini.
"Jangan memanggil ku dengan nama seperti itu sayang,kamu membuatku gemas ingin menciummu kembali ha?."
"Hemm maaf aku lupa mas."
"Yasudah tidak apa-apa tetapi lain kali jangan memanggilku dengan sebutan seperti itu,apa kamu mengerti baby?."
"Iya mas,aku minta maaf tidak sopan,bisa kamu lepaskan rangkulannya mas aku ingin mandi badanku terasa bau dan lengket."Kata nya sambil memegang kedua lengannya.
"Silahkan,apa perlu aku bantu sayang?."
"Bantu apa mas?."
"Membuka gaunmu."
"Hmm boleh tapi hanya kancing nya saja ya mas."
"Iya sayang."
Pelan-pelan ryan membuka kancing yang berada digaun istrinya dan memperlihatkan lekuk tubuh yang sangat indah,putih,mulus tanpa noda sedikitpun ryan yang melihatnya memberi kecupan pada bahu istrinya itu.
"Cup..cup.. ini benar-benar lembut,kamu pandai merawat tubuhmu sayang."
"Hmm mas aku kekamar mandi dulu,aku masuk ya permisi."
Dengan perasaan tergesa-gesa amanda masuk kekamar mandi dan mengunci pintu setelah itu dia mendengar suara ketukan pintubdari luar kamar mandi.
"Sayang,apa kamu butuh sesuatu kenapa tergesa-gesa seperti itu rileks saja sayang."
"Apa? Rileks katanya dia tidak tahu segugup apa aku tadi saat menghadapi sikapnya yang tiba-tiba bernafsu seperti itu,apa dia tidak bisa sabaran sebentar saja." Batin amanda menggerutu.
"Hmm tidak hmm aku hanya butuh handuk saja ia cukup handuk saja." Jawabnya dengan terbata-bata.
"Baiklah aku akan mengambilkannya untukmu sayang."
Ryan memberikan handuk kepada amanda terlihat amanda yang membuka sedikit celah pintu dimana hanya memperlihatkan tangannya yang putih mulus itu.
"Tunggu." Kata ryan sambil menahan tangan amanda.
"Ada apa mas kenapa tanganku ditahan?."
"Sial,melihat tangannya saja aku sudah bernafsu apalagi jika dia memperlihatkan seluruh badannya pasti menara ku sudah sangat tegang nantinya." Ryan tampak menahan hasratnya sedikit lagi sambil menunggu istrinya bersiap-siap terlebih dahulu.
"Apa perlu aku bantu."
"Hemm bantu apa lagi mas?."
"Bantu membukakan yang itu." Maksudnya bagian baju dalaman istrinya.
"Hah tidak perlu mas aku bisa sendiri." Jawab amanda dengan cepat ia menarik tangannya.
"Ho'oh baiklah sayang tidak perlu greget tenang saja setelah ini kamu akan merasakan sensasi liar dari dalam diriku yang tersembunyi ini."
"Terserahmu saja mas,(dasar lelaki kampret kenapa dia mengatakan hal seperti itu,aduhh bagaimana ini aku semakin gugup dibuatnya)." Bicaranya dalam hati.
10 menit kemudian amamda pun selesai dari ritual mandinya ia pun keluar dari kamar mandi sambil memakai sebuah baju kurang bahan dan sangat pendek namun sangat pas melekat ditubuhnya tetapi tertutupi oleh handuk kimononya.
"Kamu sudah selesai sayang?." Tanya ryan sambil melihat kearah tangan istrinya yang tampak menutupi area bagian sensitifnya.
"Sudah kamu boleh gantian mandi mas,aku ingin merapikan gaunku tadi dan memasukkannya kekeranjang agar besok bisa dicuci."
"Kamu tidak perlu repot-repot melakukannya sayang,sudah ada pelayan yang bertugas nantinya."
"Iya mas aku tahu makanya ini mau aku taruh dikeranjang agar memudahkan mereka esok hari."
oalah untung gk mati hrse amanda tu setelah pulang dr RS krn keguguran mnding pergi jauh dah di KDRT juga masih pulang ke rumah suami kyak gk ngemis ae.