Nana adalah kembang desa yang sangat cantik, Ada lima pemuda yang pernah melamar dia dan semua nya di tolak dengan berbagai alasan.
Hingga suatu hari Nana merasakan dada nya sangat sakit luar biasa, Berobat kedokter sudah dan di nyatakan tidak ada kanker payudara. Namun payudara nya sangat sakit, Seminggu kemudian sudah membusuk dan membuat Nana sangat menderita.
Banyak yang menduga bahwa Nana di santet.
Siapa kah yang sudah menyantet Nana?
Mampu kah Nana melawan santet ini?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon novita jungkook, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 23. Pacaran di bawah jembatan
Sam seorang genderuwo patah hati yang sekarang berada dalam asuhan agensi nya Purnama, Dia banyak menghabiskan waktu untuk berkelana mencari teman yang bisa di ajak ngobrol. Sampai sekarang malah tak ada sama sekali teman yang bisa masuk dalam pikiran nya, Semua selalu tak sepemikiran dan mereka akhir nya pasti berlawanan karena tak sejalan tadi. Kadang kala menjalan kan tugas pula dari Purnama yang memang banyak memiliki urusan dengan mahluk ghaib, Bila tak ada kerjaan maka hanya bisa diam melihat pemandangan dan kadang pula usil bila ada manusia yang di rasa nya tak baik, Maka Sam pasti akan jahil kepada mereka.
Hari ini Sam ikut dengan Arya adik nya Purnama yang akan membeli lahan sawah, Sama hal nya dengan sang Kakak, Hidup Arya mulai menanjak elok setelah kelahiran putra pertama nya bersama Fatma. Arya lebih banyak membeli lahan sawah untuk padi, Dia juga punya ladang sawit walau tak seluas dan sebanyak milik Purnama. Hanya cukup untuk warisan putra nya saja, Apa lagi sekarang Fatma sudah mengandung anak kedua nya lagi, Pasangan ini kebobolan sehingga putra pertama mereka yang baru berusia empat bulan, Fatma sudah hamil kembali. Namun dia tak mempermasalahkan nya karena beranggapan itu sudah rezeki dari allah, Tak bisa juga mau di tolak.
Sam ikut dengan Arya karena di rumah juga sedang gabut tak ada pekerjaan, Jadi lebih baik ikut Joko Ulo saja yang sedang menuju rumah orang yang akan menjual sawah nya. Jalanan sini cukup buruk dan membuat Sam yang berada di boncengan belakang terus terpental pental akibat Arya yang tak mau pelan walau jalan nya tidak mulus. Sumpah serapah terus keluar dari mulut genderuwo yang sudah di sucikan ini, Menyesal pula sudah ikut Arya masuk kedalam kampung lain yang jalan nya sangat lah jelek, Namun sudah terlanjur dan Arya memang butuh teman untuk ngobrol selama perjalan menuju area persawahan.
"Masih jauh ndak, Ar? Bokong ku sakit karena jalan yang buruk." Keluh Sam.
"Sebentar lagi sampai." Jawab Arya yang masih fokus melihat jalan.
"Dari tadi kau bilang sebentar lagi sampai, Ku rasa sudah tiga kali kau bilang begitu!" Rutuk Sam.
"Ya sabar lah kau! Aku juga tak tahu apa kah masih jauh atau tidak." Arya kesal juga.
"Aduh! Sakit sekali rasa nya bokong ku." Keluh Sam yang sudah tak betah.
Untung nya tak lama motor Arya sudah sampai di area persawahan yang sangat luas, Motor nya di parkir dekat jembatan besi yang tak seberapa panjang, Arya menemui orang yang akan menjual tanah sawah nya yanh sudah di tanami padi tampak hijau hijau, Pertanda tanah sini sangat subur sekali.
"Maaf ya menunggu lama, pak! Saya kurang hapal jalan tadi." Ucap Arya agak sungkan karena Pak Toni menunggu lama.
"Ya ndak masalah kok, Mas. Sampean baru pertama kali to kesini?" Tanya Pak Toni.
"Iya! Saya memang belum pernah jalan kesini, Karena warga sini tak ada yang laundry ketempat saya." Jawab Arya sambil tersenyum.
Pak Toni juga tersenyum senang karena calon pembeli orang nya sangat ramah, Pasti nanti tam akan sulit untuk negosiasi. Arya di ajak keliling melihat luas nya tanah dan menunjukan betapa subur nya juga lahan ini, Arya memang sudah tampak sreeek dan yakin mau membeli karena dia memang mau menambah tanah nya, Bila suatu saat sudah tak membuka usaha laundry lagi, Maka bisa menggarap sawah dan tetap menghasilkan yang tentu nya.
"Apa enggak kurang lagi harga nya, Pak?" Arya mencoba untuk menawar.
"Kurang sedikit ya bisa lah, Mas! Kalau sudah mau kita bisa bicarakan di pondok saja." Ajak Pak Toni.
"Boleh lah, Agak panas soal nya di sini." Arya menatap matahari.
Dia segera kepondok untuk berteduh, Melupakan Sam yang entah kepanasan hingga terbakar di jembatan saja, Karena dia masih ingin segera merampungkan proses jual beli tanah ini dengan Pak Toni. Setelah semua nya beres dan sertifikat sudah ada di tangan Arya, Baru lah mereka pun berpisah pulang kerumah masing masing. Pak Toni sudah membawa uang nya dengan senang hati, Dia memang mau pindah kekota dan karena itu lah maka sawah nya di jual.
"Kemana Sam tadi?" Arya mencari genderuwo peliharaan nya.
Lama Arya mencari Sam yang entah kemana rimba nya, Takut pula bila sampai Sam di culik orang, Tapi siapa yang mau menculik setan semacam Sam walau dia sangat tampan sekalipun. Sam tetap lah setan, Langka orang yang bisa melihat kehadiran nya, Kalau pun ada itu pasti hanya orang langka saja tentu nya.
"Eh kok kayak ada suara orang yang sedang tertawa." Arya mendengarkan lebih jeli.
Suara nya berasal dari bawah jembatan dan Arya segera turun kesana untuk melihat siapa yang sedang bercanda, Suara nya seperti lelaki dan perempuan, Arya menduga bahwa itu adalah orang yang sedang pacaran. Maka dengan perlahan saja saat turun kebawah agar mereka tak sampai dengar ada orang yang akan menangkap mereka, Jalanan kebawah sangat curam dan salah sedikit maka pasti akan tercebur kedalam parit kecil itu, Malu sekali bula Arya sampai masuk kedalam parit.
"Walau Abang akan jarang bertemu dengan mu, Percaya lah bahwa cinta Abang hanya untuk mu saja." Ujar si pria.
"Iiih Abang ganteng banget sih, Adik jadi tercandu candu ini." Jawab wanita.
"Pokok nya adik tenang saja, Abang pasti akan datang menemui mu lagi." Janji pria.
"Jangan bohong ya! Adik nungguin Abang di sini." Wanita tak ingin di bohongi.
"Apa kah ada di wajah Abang ini tanda kebohongan? Percaya lah dengan ucapan ku, Di." Sam berkata sambil merentangkan tangan.
Arya melongo karena yang sedang menggombal ini adalah peliharaan Kakak nya, Pantas tadi suara nya seperti tidak asing di telinga nya. Ternyata genderuwo patah hati sedang mencari mangsa kuntilanak bawah jembatan, Tentu saja kuntilanak itu akan sangat tergila gila karena wajah Sam yang sangat tampan menawan.
"Bisa ya kau di tinggal sebentar saja sudah menggatal!" Gertak Arya.
"Eh, Joko! Sudah selesai urusan mu?" Sam bangkit.
"Sudah! Kau ngapain pacaran di bawah jembatan gini?" Arya mendelik kesal.
"Pingin punya pasangan, Aku sendirian yang jomblo." Sam berkata dengan nada merajuk.
"Sialan kau! Ayo pulang, Akan ku adukan kau dengan Kakak." Ancam Arya.
"Eh jangan! Jangan cepu gitu dong, Ar!" Sam berlari mengejar.
Arya tak peduli dan segera menghidupkan motor nya meninggalkan kawasan ini, Biar lah Sam di tinggal lagi pula dia bisa terbang kesana sini dengan bebas sehingga tak perlu kendaraan lagi.