NovelToon NovelToon
Azzura

Azzura

Status: tamat
Genre:Tamat / Balas Dendam / Cerai / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Diam-Diam Cinta / Mengubah Takdir / Penyesalan Suami
Popularitas:280.5k
Nilai: 4.8
Nama Author: Rani

Dialah Azzura. Wanita yang gagal dalam pernikahannya. Dia ditalak setelah kata sah yang diucapkan oleh para saksi. Wanita yang menyandang status istri belum genap satu menit saja. Bahkan, harus kehilangan nyawa sang ayah karena tuduhan kejam yang suaminya lontarkan.

Namun, dia tidak pernah bersedia untuk menyerah. Kegagalan itu ia jadikan sebagai senjata terbesar untuk bangkit agar bisa membalaskan rasa sakit hatinya pada orang-orang yang sudah menyakiti dia.

Bagaimana kisah Azzura selanjutnya? Akankah mantan suami akan menyesali kata talak yang telah ia ucap? Mungkinkah Azzura mampu membalas rasa sakitnya itu?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

*Bab 26

"Zura. Aku ingin menyerahkan ini sebagai tanda permintaan maaf ku padamu. Aku telah salah menilai mu waktu itu."

Angga berucap dengan suara rendah. Tak lupa, tangannya menyerahkan sebuah kartu ATM berwarna gold yang sama persis dengan yang telah ia serahkan sebelumnya pada Zura.

Mata Zura melirik kartu tersebut. Hatinya yang kesal bertambah kesal lagi sekarang.

"Apa maksudnya ini?"

Satu pertanyaan Zura layangkan. Namun, belum sempat Angga menjawab, Zura malah tertawa lepas. Tawa yang tentunya bukan tawa bahagia sedikitpun.

"Tuan muda Hardian. Kamu pikir aku wanita apaan? Kamu berikan aku kartu ATM sebagai tanda permintaan maaf? Memangnya aku butuh uangmu, hah?"

"Bukan gitu maksud aku. Aku -- "

"Dengar baik-baik, tuan muda Hardian! Aku tidak butuh permintaan maaf darimu. Apalagi uang darimu. Bahkan, jika aku butuh uang sekalipun, aku tidak akan pernah mengambil uang dari kamu walau hanya sepeser pun. Ingat itu baik-baik! Aku lebih suka jadi pengemis di jalan dari pada menerima uang dari orang seperti kamu, Anggara. Camkan itu dalam benakmu!"

Angga langsung terpancing emosi karena ucapan Zura barusan. Mendadak saja, rasa kesalnya muncul walau dia sudah mewanti-wanti hati supaya tetap merendahkan diri di depan Zura.

"Jangan munafik, Azzura. Kamu bilang tidak ingin menggambil uang dariku. Tapi seratus juta yang aku kirimkan padamu setelah kita berpisah habis tak tersisa sedikitpun. Ulah apa itu sebenarnya?"

Langsung membulat mata Zura mendengarkan apa yang Angga katakan barusan. Amarahnya yang sudah susah payah ia tahan langsung meledak bak gunung api yang meletus.

"Tuan muda Hardian! Apa pikiranmu sudah rusak akibat di makan tikus? Dengar dan ingat baik-baik sekali lagi! Aku tidak pernah memakan uangmu walau hanya sedikit saja. Dan aku tidak akan pernah sudi menerima uang dari pria bajingan seperti kamu!"

"Buka pintu mobilnya sekarang juga! Jangan buat aku merusaknya, Anggara!"

Kemarahan Zura sudah mencapai ubun-ubun sekarang. Angga yang melihat hal tersebut sedikit tersentak. Gadis lemah lembut yang dulu ia kenal telah hilang. Meskipun dulu dia tidak pernah melirik Zura, tapi kakeknya selalu saja mencari cara untuk mendekatkan mereka. Karenanya, dia cukup tahu gadis itu seperti apa. Sayang, saat itu, dia malah mengabaikan wanita tersebut. Setelah berubah seratus delapan puluh derajat, dia malah baru menginginkannya.

"A-- Azzura."

"Jangan buat aku semakin kehilangan kendali, Anggara! Buka pintunya sekarang juga."

"Ba-- baiklah."

Entah mengapa, dia malah menjadi gugup saat ini. Tujuan utamanya malah ia lupakan. Pintu ia buka, Zura langsung keluar dari mobil tersebut dengan wajah yang memerah karena sedang sangat kesal.

Dua asisten yang sedang menunggu itupun langsung berpencar untuk menghampiri majikan mereka masing-masing.

"Mbak. Apa mbak baik-baik saja?"

"Gak papa. Ayo pergi sekarang, Lula."

"Baik, mbak."

Sementara itu, Adya langsung masuk ke dalam mobil. Dia juga sedang sangat cemas dengan keadaan tuan mudanya saat ini.

"Tuan muda. Bagaimana? Apa semua berjalan sesuai harapan?"

Angga yang sedang memejamkan mata dengan posisi bersandar di tempat duduk mobil langsung membukakan matanya. Namum, posisi duduknya tidak ia ubah sedikitpun.

"Tidak, Adya. Aku mengacaukan semuanya. Aku merusak segalanya." Angga berucap dengan nada sedih dan putus asa.

Adya hanya bisa menatap prihatin pada tuan mudanya. "Tenang, tuan muda. Kita pasti punya jalan untuk memperbaiki semuanya nanti."

Angga langsung membenarkan posisi duduknya. "Apakah aku masih punya kesempatan untuk memperbaiki kesalahan yang telah aku perbuat, Adya?"

"Tentu saja, tuan muda. Percayalah. Dengan usaha yang keras, dan juga dengan ketulusan yang tinggi, tidak ada yang tidak mungkin bagi tuan muda untuk memperbaiki kesalahan yang telah tuan muda perbuat."

Angga terdiam sesaat. Lalu, dia pun mengeluarkan ucapan kembali. "Apa aku juga punya kesempatan untuk mengejarnya, Adya?"

Sontak, tatapan lekat langsung Adya berikan.

"Me-- mengejarnya, tuan muda? Mak-- maksud tuan muda bagaimana?"

"Aku ingin mengejar Zura lagi, Adya. Aku ingin memilikinya kembali."

Adya langsung melongo sesaat. Tapi, dia sadar akan apa yang saat ini sedang terjadi. Sudah dia duga sebelumnya kalau tuan mudanya telah jatuh hati pada wanita yang telah ia sia-siakan. Wanita yang seharusnya sudah ia miliki di masa lalu. Tapi malah ia buang begitu saja. Sekarang, setelah semua terjadi, wanita itu malah ia harapkan. Ia kejar kembali. Ingin ia miliki. Sungguh membingungkan hidup ini, bukan?

"Adya."

"Ya, tuan muda."

"Apa yang sedang kamu pikirkan sekarang? Apa kamu berpikir jika aku dan dia tidak akan pernah punya kesempatan untuk bersama? Bukankah kamu yang bilang kalau usaha yang keras dan tulus itu akan berhasil?"

"Ya ... betul, tuan muda. Tapi, jika ingin bersama. Tuan muda harus menanggung resiko yang besar. Resiko hati terluka dalam mengejar kembali. Mengejar hati yang telah tersakiti tidak sama dengan mengejar hati yang baik-baik saja, tuan muda. Resiko dari mengejar hati yang tersakiti sangat besar. Butuh kesabaran sekuat baja untuk melakukannya. Tidak boleh marah dan pantang mengeluh."

"Aku paham. Dan aku sudah memutuskan untuk mengambil resiko apapun. Aku akan mengejarnya kembali sesulit apapun itu jalan yang akan aku tempuh. Aku akan tetap berusaha," ucap Angga dengan penuh keyakinan.

Angga hanya memberikan anggukan pelan saja. Jujur, hatinya kini merasa sangat takut. Angga mungkin tidak akan kuat. Dan, dia tidak ingin kalau Angga akan terluka parah hatinya. Lalu, usahanya juga akan sia-sia. Bagaimanapun, kesalahan yang sudah Angga perbuat di masa lalu sangat besar. Kata maaf saja sulit untuk ia dapatkan. Lalu bagaimana dengan cara untuk mengejar agar bisa memiliki. Hal itu terdengar sangat tidak mungkin. Tapi Adya tidak mungkin menghancurkan harapan Angga secara terang-terangan. Bagaimanapun, tuan mudanya memang butuh semangat dan tujuan untuk hidup.

"Tuan muda."

"Hm."

"Itu, anu. Jika tuan muda berniat mengejar mantan istri. Lalu bagaimana dengan ... nona Tania? Bukankah dia .... "

"Kamu akan tahu apa yang akan terjadi dengan Tania nantinya, Adya. Sekarang, jangan bahas soal wanita itu. Aku merasa sangat tidak nyaman."

"Baik, tuan muda."

"Oh ya, aku punya tugas untukmu.

"Tugas apa, tuan muda?"

"Selidiki saksi yang Tania bawa saat ingin meyakinkan padaku kalau dialah yang menyelamat kakek. Aku ingin saksi itu sekarang."

"Maksudnya, tuan muda merasa ada yang janggal dengan saksi itu?"

Angga langsung mengatakan tentang bukti baru prihal penyelamat kakeknya. Dia kini meyakini kalau Tania telah berbohong. Yang telah menyelamatkan kakeknya memanglah Zura.

"Tuan muda. Jadi .... "

"Ya. Tania telah berbohong padaku selama ini. Bukan dia yang menyelamatkan kakekku. Melainkan, Azzura. Wanita yang telah aku sakiti hatinya karena aku pikir dia telah berbohong. Pantas saja kakek selalu datang ke dalam mimpiku setelah kejadian itu."

"Tuan muda tenang saja. Semua akan saya selidiki dengan sangat baik. Kebohongan yang telah ia lakukan akan terbongkar tak lama lagi."

1
Jumiah
sombong bangat ,dikira azura
mata duitan ,azura bisa lebih
mendapat kan uang dengan cara
hasil keringat nya sendiri ..
bisa jd azura lebih jaya ,dri pd kmu
angga ...lanjut
Siti Nurullatifah
Lumayan
🍁⒋ⷨ͢⚤Ꮶ͢ᮉ᳟Å𝐧𝐧ⱥ𝐀⃝🥀❤️⃟Wᵃf❣️
murahan sekali Tania kmu itu🥱🥱🥱
Rani: wkwkwkwkw
total 1 replies
🍁⒋ⷨ͢⚤Ꮶ͢ᮉ᳟Å𝐧𝐧ⱥ𝐀⃝🥀❤️⃟Wᵃf❣️
pretttt orang baik dari mana???
Rani: huhuhu ....
total 1 replies
Raisha Mieyka
terbaikkk
Rani: makasih buanyak🥰🥰🥰
total 1 replies
Euis Ratnasari
maaf thor kalau bisa paman azzura jgn manggil azu,kalau zura kayanya lbih enak
Rani: hehe, iya. udah aku ubah kok selanjutnya.
total 1 replies
Fay
Luar biasa
Rani: makasih buanyak💖💖💖💖
total 1 replies
Dwi Setyaningrum
Thor enakan manggilnya Ra drpd zu ditelinga itu kedgrannya gmn gt ga enak aja😁😁
Rani: huahahahaha .... aduh maaf, udah end plak ceritanya. hm, lain kali aja deh yah.
total 1 replies
Dwi Setyaningrum
gpp lah Angga berkorban utk zura itung2 penebusan dosa utk zura walau luka yg dirasakan zura tdk berdarah ditebus dg luka berdarah asalkan Angga bisa sembuh dan dg jln itu Angga bisa kembali dg zura ya ga Thor😁😁
Rani: huahahahaha .... iya-iya iya. 😅😅😅😅
total 1 replies
ami
Bagus
Rani: makasih buanyak🥰
total 1 replies
Lala Kusumah
ceritanya bagus menarik dan inspiratif bagi para wanita tangguh yang ada di dunia ini.... lanjuuuuuuuuuuutttt teruslah berkarya dengan karya karya yg baru dan bagus lg....
Rani: makasih banyak🥰🥰🥰🥰
seneng ... banget aku.
total 1 replies
Lala Kusumah
Alhamdulillah... akhirnya happy ending....
Rani: hihihi ... baca karya aku ngga perlu cemas. wkwkwk .... soalnya, karya aku selalu happy ending. huahahaha
total 1 replies
vania
good jobs Thor sudah menghibur kita terimakasih
Rani: terima kasih kembali udah mau baca karya aku yah. 🥰
total 1 replies
Endang Supriati
klu sy jd azura bicara begitu sama sngga, suruh buat tabia dan bpknya mati, atau suruh angga bugil keliling komplek
Rani: huahahaha ... sedih plus lucu aku.
total 1 replies
Endang Supriati
supaya rasa bersalahmu hilabg terhadap zyra,ayahnya zyra dan kakekmu, balas kebodohanmh dgn sewa 5 org oreman syruh perkosa Tania rame2 itu balasan yg adil. kau sdh mempermalukan azura,dan membunuh ayahnya. skrg balas tania dgn dipermalukan kembali dan buat bpknya Tania mati!!
Rani: ish, serem nya pembalasan. 😅
total 1 replies
Endang Supriati
klu sy tdk tkut xuma di gampar di bsnding dgn rumah.
hrsnya zura hbs nonjok hidung dan matanya tendang perut dan dada nya si mirna di jamin kelojotan
Rani: yaaaaahhhhh .... terlalu sadis
total 1 replies
Endang Supriati
masacuma gampar, tonjok hidung dan matanya.
Rani: huhuhuhu ..... seremnya.
total 1 replies
Tri Handayani
akhirnya berakhir dgn bahagia,semua menemukan jodoh dan kebahagiaan masing"sukses terus thorrr,semangat berkarya
Rani: makasih banyak yah, uwuuuuuu🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰
total 1 replies
Noey Aprilia
Laahhh.....
srius end kk????
D tnggu crta slnjtnya y....ttp smngttt....
Rani: serius pake banget.
wkwkwkwkwk ....
total 1 replies
mustika ikha
wow, akhirnya happy ending,, semangaaaat thor di tunggu novel barunya /Determined//Determined//Determined//Determined/
Rani: yuhu .... lagi proses yah. sabar hihihi ....
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!