NovelToon NovelToon
Pengantin Iblis

Pengantin Iblis

Status: sedang berlangsung
Genre:Horror Thriller-Horror / Iblis / Identitas Tersembunyi / Summon / Permainan Kematian
Popularitas:9.7k
Nilai: 5
Nama Author: Leona Night

Amélie, seorang eksekutif muda di Paris, mulai dihantui oleh mimpi buruk yang misterius. Dia tertarik pada Lucian Beaumont, CEO karismatik di perusahaannya, yang hidupnya tampak sempurna namun belakangan terungkap penuh rahasia gelap. Kemudian Amélie menemukan tato di tubuh Lucian sama dengan simbol yang terus muncul dalam mimpinya. Mantan kekasihnya, Dominic, seorang pengusaha advertisement, memperingatkannya tentang bahaya Lucian, namun Amélie terlanjur terjerat dalam pesona Lucian

Di Inggris, Amélie menemukan bahwa keluarganya terlibat dalam mafia "9 Keluarga Ular Hitam" dan sekte pemuja Lucifer. Saat ia tahu semakin dalam, Amélie dipaksa untuk menandatangani perjanjian gelap dan menjadi pengantin Lucifer dalam sebuah ritual. Dalam pergulatan untuk bebas dari kegelapan, ia bertemu dengan Lilith, dewi kuno yang menawarkan kekuatan untuk melawan mafia dan sekte tersebut.

Amélie memutuskan untuk bersekutu dengan Lilith demi melawan Lucian dan mafia yang mengancam hidupnya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Leona Night, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Dominasi Lucian

Gambar diatas adalah ilustrasi bagaimana Lucian ingin mendominasi kehidupan Amelie

...************...

Ting Tong….

Suara bel Appartemen berbunyi. Amelie masih malas untuk beranjak dari tempat tidurnya yang nyaman.

Ting Tong…

Untuk kedua kalinya bel berbunyi. Amelie segera turun dari peraduannya dan dengan langkah malas bergegas menuju pintu Apaprtemen nya. Di lihatnya melalui lubang intai. Nampak seorang petugas Apartemen sedang membawa Bouqet mawar merah  yang lumayan besar. Bergegas dibukanya pintu Appartemen.

“Selamat pagi nona, anda mendapat kiriman bouqet mawar besar. Mohon diterima,” ujar petugas delivery.

Amelie menandatangani tanda terima paket Bouqet, lalu mengambilnya dari tangan petugas. Setelah mengucapkan terimakasih, amelie menutup pintu dan membawa Bouqet Mawar merah tersebut serta meletakkannya di meja ruang tamu. Dibacanya kartu kecil yang menyertai Bouqet, disana tertera tulisan,” Dengan penuh cinta, Lucian”. 

Amelie tersenyum masam, lalu meletakkan kartu tersebut didekat Bouqet mawar. Lalu berjalan menuju jendela Apartemen mewahnya. Pemandangan Kota Paris di pagi hari yang sibuk. Ingin rasanya dia tinggal saja di Apartemen dan tidak bekerja hari itu. Diraihnya ponsel dan menelepon sekretaris pribadinya.

“Halo Eve, aku sepertinya kurang enak badan. Mungkin aku stay at home aja hari ini. Katakan pada Lucian atau siapa saja yang mencariku, aku lagi tidak minat untuk bekerja hari ini,” ujar Amelie. 

“Baiklah Amelie, akan aku sampaikan pada Bos,” jawab Eve dari seberang sana. 

Beberapa saat sebelum  Amelie masuk ke dalam Apartemennya yang hangat dan kemudian mematikan Ponselnya, Tanpa sengaja dia melirik ke arah parkir mobil di seberang Apartemennya.  Dii sana dilihatnya Lucian, sedang memandang ke arahnya dengan bersandar di mobilnya sambil melambaikan tangan

Amelie bergumam perlahan, “Sialan, kenapa bajingan itu sudah ada di depan apartemenya?’ 

Tanpa memperdulikan Lucian yang melambai padanya, Amelie tetap berjalan masuk ke dalam Apartemennya dan mengunci pintu Jendela. Tanpa pikir panjang dia masuk ke kamar mandi dan membersihkan diri. Tak berapa lama, dia keluar dari kamar mandi dan betapa terkejutnya amelie, ketika dilihatnya Lucian sudah ada di ruang duduk santai persis di depan kamar mandi. 

“Oh…kau…bagaimana kau bisa masuk ke unit ku? Mau apa kau?” tanya Amelie ketus. 

Lucian mendekati Amelie yang hanya mengenakan kimono handuk. Amelie mundur selangkah setiap kali Lucian maju selangkah, hingga dia terjebak di sudut ruangan dan Lucian mengunci langkahnya sehingga sekarang tepat dirinya ada dalam penguasaan Lucian. 

“Amelie, jangan takut darling. Aku tidak bermaksud jahat. Bos mu ini cukup ditakuti di dataran Eropa sayang, kalau hanya untuk masuk ke Unit Appartemenmu ini, sangat mudah dan bisa aku lakukan kapanpun aku mau,” jawab Lucian dengan desahan yang menghembus di pipi dan telinga Amelia.

“Stop melecehkan aku Lucian, stop,” Amelie mendorong tubuh Lucian menjauh.

Lucian tidak sabar, diraihnya tangan Amelie, dan dikembalikannya tempatkannya tubuh Amelie berbalik menghadap tembok. Kali ini Lucian persis ada di belakangnya dan kembali berbisik di telinganya, ”Aku bukan orang jahat Amelie, aku hanya ingin memastikan, pagi ini kau masuk kerja dan mendampingiku rapat dengan beberapa pejabat penting kota Paris. Kecuali jika kau ingin mengulang kejadian di mobil malam kemarin, aku siap melayanimu sampai malam anti.”

“Lepaskan alu Lucian, lepaskan,” teriak Amelie sambil mulai berurai air mata. 

“Kau sungguh keterlaluan, aku bukan pelacur yang bisa kau bayar, kau nikmati semaumu lalu kau campakkan,” kembali amelie berteriak dengan keras. 

“ Tidak ada yang menganggapmu pelacur sayang, aku hanya ingin mengendalikan dan bukan dikendalikan. Mungkin selama ini kau terbiasa menggunakan laki laki untuk kepentingan pekerjaan jabata, atau uang. Tapi tidak denganku Amelie, kau harus patuh padaku, dan bukan sebaliknya. Segera pakai bajumu, aku tunggu dibawah. Kita akan melakukan meeting dengan beberapa pejabat penting kota paris, untuk kepentingan bisnis kita. Aku tunggu kau dalam 20 menit.” Ujar Lucian. 

Tak lama Lucian membiarkan amelie masuk dan berganti baju, sementara dia beranjak keluar dari Apartemen amelie, menuju mobil yang sudah menunggunya di area parkir. 

****

Meeting dengan para pejabat penting Kota paris terkait bisnis Real Estate perusahaan Lucian berjalan dengan lancar. Waktu menunjukkan pukul 12 siang ketika Lucian dan Amelie meninggalkan balai kota. Berdua mereka meluncur kembali kekantor. 

Sesampainya di Kantor, Lucian bersikap dingin dan cuek pada Amelie. Bahkan sepanjang perjalanan menuju kantor pun Lucian asyik berbicara lewat ponselnya, tanpa memperdulikan Amelie sedikitpun. 

Eve sangat terkejut, ketika meliha Amelie berjalan di koridor kantor dengan langkah Gontai dan segera menuju ke ruang pribadinya. 

Eve berlari kecil mengikuti langkah Amelie, menuju ke ruang kerja Amelie. Belum sempat dia bertanya pada Amelie, mengapa dia masuk kerja setelah pagi tadi menyatakan ijin, Amelie sudah menganggkat tangannya tanda tidak ingin diganggu. 

“Jangan ganggu aku Eve. aku capek dan tidak mood untuk berbicara apapun. Buatkan aku teh hangat dan keluar lah dari ruanganku,” Ujar Amelie dengan nada dingin. 

Eve yakin, pasti ada sesuatu yang terjadi, sehingga bosnya tampak tidak mood dan datang justru bersama CEO yang baru, Lucian Beaumont. Dalam benaknya dia bisa memperkirakan, hal buruk sedang terjadi. 

Amelie membanting dirinya di kursi kerjanya yang mewah. Kursi kerja yang aerodinamis, mengikuti lekuk tubuh. Dipejamkannya matanya sejenak, untuk mengusir segala kepenatan yang menggantung di kepalanya hari itu. 

Baru saja dia dia merasa rileks, ponselnya kembali berdenting, tanda ada pesan singkat masuk. Dilihatnya sekilas pesan singkat itu. Dari Lita. Dengan menghela nafas panjang, Amelie membuka pesan masuk dari lita, “ Nanti malam pukul 19.00 pimpnan Temple Of lucifer, bersedia menemuimu. Segera Amelie duduk dan membalas Pesan Lita, “Oke siap, berikan saja alamatnya, aku segera meluncur ke sana nanti malam,” balas Amelie.

Setelah itu amelie mencatat semua detail alamat dari Temple of Lucifer. Kemudian dia kembali bersandar dan mencoba memejamkan mata. Tak lama Eve masuk membawa teh hangat pesannanya,” Amelie, ini teh hangat pesananmu, apakah ada hal lain lagi yang bisa aku bantu? ‘Tanya Eve. 

“Ada Eve, tolong kau ambilkan kunci Mobilku yang aku tinggal semalam di sini. Aku lupa memintanya pada security semalam,” jawab Amelie singkat. 

“Ah ok baik lah Amelie, aku akan ambikan untukmu,” jawab Eve. 

****

Pukul 19.30 waktu Paris, Amelie sudah berada di dalam ruang tunggu tamu temple of Lucifer. Tak berapa lama Andrew suami Lita datang. Setelah bersalaman, Andrew kemudian berkata pada Amelie,” Aku sudah menceritakan semua tentang mimpimu iu pada Tuan Crowley. Dia adalah pimpinan pendeta Temple of Lucifer di Paris. 

Amelie mengangguk pelan tanpa suara. Baru saja Amelie hendak berbicara, Tuang Crowley sudah memasuki ruangan dan menyapa mereka. Setelah berbasa basi sebentar, Tuan Crowley lalu melhat ke arah Amelie. 

“Berapa lama kau selalu bermimpi tentang simbol itu Nona Amelie?” tanya Tuan Crowley.

“Sejak aku masih kecil. Mimpi yang sama dan berulang ulang. Dulu mimpi itu berulang sebulan sekali. Namun belakangan, mimpi itu semakin intens dan berulang hampir setiap hari. Aku hanya ingin tahu makna dari simbol itu Tuan,” tanya Amelie

Seperti tidak menjawab langsung pertanyaan Amelie, tuan crowley berkata, “ Beberapa waktu lalu aku dan Andrew, membicarakan kemungkinan dirimu menjadi pilihan pengantin Lucifer. Namun mohon maaf, kau jauh dari kriteria. Usiamu sudah lebih dari 30 tahun. Walaupun kau masih single. Sepertinya kau hanya terlalu tersugesti dengan hal hal berbau Daemonology. Mungkin orang tuamu pernah punya gambar atau buku yang memuat gambar itu, dan tanpa kau sadari, memory bawah sadar mu merekamnya.”

“Hemm bisa jadi Tuan. Aku bersyukur jika mimpi ku itu bukanlah hal penting seperti yang barusan anda katakan. Intinya aku tidak akan terlibat dan masuk dalam berbagai hal terkait symbology Lucifer itu bukan?” tanya Amelie. 

“Sepertinya kemungkinan itu terlalu kecil Amelie. Aku rasa kau bisa menghubungi Psikolog untuk membantumu. Aku pastikan kau bukan lah calon pengantin Lucifer untuk wilayah Eropa ini,” jawab tuan Crowley

Amelie merasa sedikit lega. Walaupun masih banyak pertanyaan yang ingin diajukannya, tetapi waktu juga yang membatasi pertemuan mereka. Segera Amelie pamit dan undur diri. Setelah mengucapkan terimakasih pada andrew, amelie segera keluar dan menuju area parkir tempat dimana mobilnya berada. 

Baru saja dia masuk ke dalam mobilnya, Sebuah suara menyambutnya dengan lembut.

“Apa yang kau cari di Temple Of Lucifer Amelie?” ujar suara itu. 

Amelie terkejut setengah mati dan segera menoleh ke arah kursi penumpang di bagian belakang. Ternyata Lucian sudah duduk di sana dengan santai sambill tersenyum penuh makna. 

“Lucian, bisakah kau biarkan aku dengan urusan hidupku, dan jangan menggangguku lagi. Kita sudah impas. Maafkan aku salah melanggar batasanmu, Namun aku sudah membayarnya dengan menuruti semua kemauanmu bukan? So, Please jangan ganggu aku diluar hal terkait pekerjaan,” Ujar Amelie. 

Tanpa babibu, Lucian turun dari Mobil Amelie. Segera dia berjalan menuju tempat Amelie duduk, membuka pintunya dan mempersilahkan Amelie Turun. 

“Turunlah, masuk ke Limosinku. Ada beberapa hal yang harus kita bicarakan,” ujar Lucian

“No, aku tidak mau…” 

Belum selesai Amelie berbicara, Lucian sudah menariknya keluar dari dalam Mobil, dan memaksanya memasuk ke dalam Mobil Lucian. Lalu beberapa Bodyguard Lucian segera mengambil alih mobil amelie dan membawanya pergi.

“Kau bawa kemana Mobilku Lucian?” ujar Amelei

“Masuklah ke dalam Limosinku, masuk!” perintah Lucian pada Amelie.

Lalu tanpa memberi kesempatan Amelie berbicara, Lucian segera mendorong Amelie masuk ke dalam Mobilnya. Di dalam Mobil Lucian mendekap Amelie, dan kembali mencium bibir Amelie dengan Buas. 

“Kau bisa menjelaskan semuanya terkait Temple Of Lucifer, begitu kita sampai di kepulauan Bahama. Malam ini kau dampingi aku ke sana. Kita mengadakan pertemuan dan pesta pantau dengan beberapa orang penting. Sekarang diamlah dan jangan banyak mulut,” ujar Lucian

Amelie terhenyak di Kursi penumpang. Ingin rasanya dia berteriak. Tapi memang Kantornya sedang mengadakan acara di Kepulauan Bahama, hanya dia tidak terpikir, dirinyalah yang akan terbang ke sana mendampingi Lucian. Karena acara itu bukan dari devisi Amelie. Namun apa daya, Sang CEO baru ini selalu melibatkannya dalam banyak urusan. 

“Kau tidak perlu khawatir tentang baju dan segala perlengkapan yang kau butuhkan. Eve sudah menyiapkan segalanya, kau tenang saja. Kau dampingi aku ke Kepulauan Bahama, dan tolong, bersikaplah manis,” ujar Lucian dengan nada dingin. 

Mobil mereka melaju disuasana malam Kota paris, menuju hanggar Privat Jet milik Lucian.  Dalam hati Amelie hanya bisa bertanya, “Pengalaman dan peristiwa apa lagi yang menantiku di kepulauan Bahama?”

****

1
Iind
Mampir sebentar, besok balik lagi 🫢
Leona Night: Terimakasih /Heart/ semoga suka sama ceritanya
total 1 replies
Efrianto
ok, lanjut
Efrianto
Aku mampir kak, titip semangat buat author💪🏻
Leona Night: Terimakasih /Heart/
total 1 replies
Scorpio Hidden
Semangat terus ka ❤️ Jangan lupa mampir yah 🤭
Leona Night: Aku sudah mampir. Sukses yaa
total 1 replies
𝓐𝓷𝓾
masih belum dikasih lihat
Rens09
mantap
𝓐𝓷𝓾
percaya diri sajalah /Ok/
Efrianto
Gila Thor, ... Panas banget itu🤭
Efrianto
lanjut kak
Efrianto
Sampai sini masih okey, lanjut bab berikutnya.
Efrianto
Keren kak, aku suka gaya penulisannya. sangat rapih ... Semangat kak💪🏻💪🏻
Efrianto
Aku mampir ya kak, menurut aku ceritanya bagus. Bab pertama memberi orang perasaan misterius dan penasaran, cuman kak. kalau boleh kasih saran, usahakan kurangi penjelasan latar belakang yang terlalu banyak. Karena itu bisa buat pembaca bosan ... itu saja si.
Leona Night: Terimakasih semoga menikmati ceritanya /Heart/
total 1 replies
Rens09
semangat kak
Yung Rubyantoro
👍💙
Leona Night: Halo terimakasih sdh support karya leona/Heart/
total 1 replies
Rens09
semangat kak
Leona Night: Terimaksih sayang/Heart//Pray/
total 1 replies
Lathif
salam kenal
Leona Night: Terimakasih sudah Like. salam kenal juga/Heart/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!