Bai Ying Huan gadis cantik yang selalu di Salah kan atas perbuatan yang tidak pernah dia lakukan selama ini, dia di tuduh membuduh adik laki-laki nya di benci ibu ayahnya.
Sampai suatu hari dekrit kaisar datang untuk Bai Ying Huan untuk menikah dengan putra mahkota, bukanya senang ayah ibu nya malah mengutuk Bai Ying Huan karena ibu dan ayahnya sangat tidak setuju jika Bai Ying Huan yang menjadi permaisuri masa depan, begitu juga putra mahkota merencanakan pembunuhan di hari pernikahan dengan tragis.
Orang pikir dia mendapatkan berkah dengan mendapatkan dekrit pernikahan tetapi sayang bukan kebahagian yang dia dapat namun kematian,
Tapi Bai Ying Huan di beri kesempatan untuk kembali hidup untuk merubah takdir nya yang menyedihkan.
Mampukah Bai Ying Huan merubah takdir nya menjadi lebih baik, apakan Bai Ying akan mendapatkan cinta tulus dari seseorang.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon inda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
kemarahan nyonya besar Bai Yen Yen
"Baiklah mulai sekarang kalian dalam perlindungan ku, karena aku akan membuka usaha di kekaisaran jadi beberapa dari kalian ikutlah dengan ku untuk membangun tempat Kita disana, nanti aku akan memanggil kalian jika sudah menemukan tenpat yang cocok dan luas" ucap Ying Huan
"Baik nona kami mengerti, biar kami berenam yang mengikuti anda terlebih dahulu setelah itu yang lain menyusul, tapi nona bagaimana dengan wajah kami jika di kenali" ucap salah satu dari mereka
"Kalian tenang saja, gunakan topeng ini dan untuk lainya juga gunakan ini saja ohya satu hal lagi aku tidak mau kalian merampok lagi bagaimana jika orang yang kalian rampok itu juga sedang membutuhkan uang mendesak karena ada yang sakit misalnya, untuk sementara gunakan koin ku ini untuk makan dan kebutuhan kalian, aku akan mencari dengan cepat tempat untuk kita semua" ucap Ying Huan mendengar itu mereka menyesal dan merasa bersalah
"Baik nona kami mengerti dan terima kasih" ucap mereka semua terharu
"Ini untuk kalian jika ingin memberi kabar pada kami tuliskan disini apa yang ingin kalian katakan di kertas ini maka ia akan sampai pada kami" ucap Chun Lai
"Baik tuan kami mengerti terima kasih dan hati hati kami menunggu kalian" ucap mereka yang tinggal
"Ohya tapi kalian punya tempat tinggal kan di sini?" tanya Ying Huan dengan khawatir
"Ada nona di sebelah sana" ucap salah satu pria itu
" Baik lah hari sudah semakin siang agar tidak kemalaman kami pergi dulu, sembari menunggu kami kalian latihan lah dan ini buku untuk belajar, dan Gege siapa namamu aku menunjuk mu sebagai pelatih mereka ya Dengan buku ini" ucap Ying Huan
"Nama saya tulian, baik nona saya menerima perintah" ucap nya
" Baik lah kami pergi sekarang" ucap Chun Lai dan Ying Huan serta enam pria itu dan semuanya kembali ke persembunyian
*****
Sedangkan di kediaman jendral Bai saat ini sedang kedatangan sang ibu yaitu nyonya besar Bai yen yen yang menanyakan keberadaan Ying Huan, saat tau jika Ying Huan menghilang dan di beri tau jika Ying Huan melarikan diri bersama pria lain oleh nyonya Ning ma ibu dari Ying Huan, nenek dari Ying Huan itu Sangat marah tapi bukan marah kepada Ying Huan melainkan kepada nyonya Ning ma yang berbohong.
"Kau pikir aku anak kecil yang tidak mengetahui apapun, kau dan suami mu la yang membuat dia pergi dan kau ingin memfitnah nya sekarang, kau ini ibu macam apa kau tidak pantas menjadi ibu ingat baik baik jika suatu saat kau mengetahui kebenarannya aku harap kau belum terlambat untuk menyesali nya dan jangan meminta bantuanku karena aku sudah sering memberi tau kalian ucap nyonya besar Bai yen yen pergi meninggalkan nyonya Ning ma
Sedangkan nyonya Ning ma terdiam memikirkan ucapan ibu mertuanya tapi lagi lagi dia lebih mempercayai anak keduanya Itu
Bai Di Wei sendiri saat ini sedang di dalam kamarnya mengamuk karena besok adalah hari pernikahan putra mahkota dengan anak dari Jendra Luan yaitu putri Mey Luan, iya setelah kepergian Ying Huan permaisuri dan raja Hong mengirimkan dekrit pernikahan kepada Mey Luan karena permaisuri percaya apa yang di ucapkan putri angkat jika Mey Luan pantas untuk menjadi pendamping putranya itu,
Sedangkan putra mahkota yang sudah mengetahui jika Bai Di Wei menipu nya dia pun marah dan menerima pernikahan ini demi untuk menebus kesalahannya,
"Kurang ajar kalian semua, aku akan membalas kalian karena telah menikahkan putra mahkota dengan wanita itu, Aaakkkk!" seru Bai Di Wei marah dan menangis menghancurkan isi kamarnya semua pelayan ketakutan
di posisi Ying Huan
Pada sore harinya Ying Huan dan Chun Lai beserta keenam pelajar itu telah sampai di kota kekaisaran Qiancheng,
"Lebih baik kita cari penginapan lalu makan dan istirahat besok kita akan cari tempat" ucap Chun Lai
"Baiklah Chun Lai Ge ayo kita menginap di situ saja" ucap Ying Huan
Mereka pun memesan kamar dan memesan makan untuk di antarkan ke kekamar Ying Huan
Setelah beberapa saat kumudian makanan pub sampai dan di hidangkan
"Ayo kita makan dulu setelah itu kita bicara" ucap Ying Huan
"Baik nona" ucap semuanya, selesai makan para pelayan pun datang untuk membereskan semuanya setelah selesai mereka pergi dan dengan cepat Ying Huan memasang arai tanpa di ketahui siapapun
"Besok kita berpencar ya Ge , Gege dan ketiga Gege ini pergi mencari arah sana sedangkan aku dan ketiga Gege ini pergi kearah sana, setelah satu jam kita berkumpul kembali di depan penginapan ini, carilah lahan yang luas atau kediaman yang luas agar bisa menampung kita semua" ucap Ying Huan menjelaskan semua yang di inginkan setelah selesai berbicara dan semua telah sepakat mereka pun kembali kekamar mereka masing masing.
Setelah semua pergi Ying Huan pun masuk kedalam ruang dimensi nya dan kedatangan nya di sambut oleh Ying Jing
"Apa kau lelah Huan'er ?" tanya Ying Jing dengan sayang
"Iya lelah, tapi yang lelah hati bukan kaki kalau kaki lelah bisa di pijat tapi jika hati yang lemah bagaimana pijatnya" ucap Ying Huan dengan memejamkan matanya mendengar ucapan Ying Huan Ying Jing pun tertawa lucu.
Apa lagi melihat tingkah Ying Huan "Jika mengantuk tidurlah di kamar mu Huan'er tapi berendam lah dulu agar lelah mu hilang" ucap Ying Jing
Bersambung