Seorang dokter militer yang tangguh dan cerdas, secara tidak terduga terlempar ke masa lalu, dia masuk ke tubuh nona tertua dari kediaman perdana menteri yang terkenal bodoh dan berperangai buruk.
Perdana menteri yang mengetahui bahwa jenderal Li Chen di curigai berkhianat dan akan segera di asingkan menjadi kalut, dia sangat menyayangi putri keduanya yang berharga, sehingga bertekad mengirim nona tertua untuk menikahi sang jenderal.
Di hari pernikahannya, Jiang Jiyun melihat seluruh properti keluarganya di sita, status bangsawan mereka di cabut dan mereka di asingkan ke hutan.
Dalam kebingungan dan kesedihan, Jiyun bertekad untuk membela suaminya dan membongkar konspirasi di balik fitnah tersebut.
Menggunakan pengetahuan medis dan keterampilan strategisnya, Jiyun merancang rencana untuk menyelamatkan Li Chen dan membersihkan nama mereka.
Akankah Jiyun berhasil mengubah nasib mereka dan mengalahkan musuh yang bersembunyi dalam bayang-bayang?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arlingga Panega, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BERKOMPROMI
Saat Jiang Jiyun terbangun, Qian Qian telah berdiri di depan pintu kamarnya sambil berjalan mondar-mandir.
"Nona! Akhirnya anda bangun!" ucap gadis pelayan itu, wajahnya terlihat sangat buruk.
"Ada apa Qian Qian? Kenapa kau terlihat begitu khawatir?" tanya Jiang Jiyun sambil mengerutkan dahinya.
"Nona, bagaimana mungkin Qian Qian tidak khawatir, keluarga Li itu benar-benar sangat buruk, tuan perdana menteri telah mengunjungi rumah mereka untuk membatalkan pernikahan, namun nyonya tua Li membawa seluruh anggota keluarganya ke sini untuk membuat keributan. Mereka memaksa agar perdana menteri mengirimkan salah seorang putrinya untuk menikah dengan jenderal Li." jawab Qian Qian.
Jiang Jiyun mengangguk, "Sepertinya keluarga Li tidak bisa kita anggap enteng. Qian Qian, apa yang terjadi? Apakah ayah sudah memutuskan siapa yang akan pergi?"
"Nona, itu, itu," Qian Qian langsung berlutut di depan Jiang Jiyun, dia tak bisa menjawab pertanyaan yang diajukan oleh majikannya.
'Sepertinya perdana menteri bodoh itu benar-benar ingin agar aku melompati tembok, ciiih! Dasar selir rubah, lihat saja! Sebagai seorang pemilik ruang angkasa, aku pasti akan mengosongkan seluruh harta kekayaan yang dimiliki oleh kediaman perdana menteri, sebelum melangkahkan kaki menuju ke keluarga biadab itu!'
Jiang Jiyun mengepalkan tangannya, dia melirik ke arah Qian Qian. "Ambilkan pena dan kertas, aku akan menulis surat untuk sepupuku."
"Baik nona," jawab Qian Qian sambil bergegas, dia tidak boleh membiarkan majikannya melompati lubang api, apalagi keluarga Li telah benar-benar meremehkan Jiang Jiyun.
'Karena mereka ingin aku masuk ke keluarga itu, maka aku akan melakukannya. Mari kita lihat, apakah aku bisa bertahan di masa depan ataupun tidak! Li Chen! Meskipun aku bukan pemilik tubuh yang sebenarnya, mengingat penghinaan yang keluargamu berikan pada pemilik tubuh asli, aku pasti akan membalas budi pada kalian semua!'
Qian Qian kembali, dia memberikan kertas kepada Jiang Jiyun, kemudian menggiling tinta. Jiang Jiyun menerimanya dengan sangat tenang, dia mengayunkan kuas itu dan segera menulis.
"Nona!" panggil Qian Qian, melihat surat yang sudah di lipat oleh Jiang Jiyun, mata gadis itu langsung melotot.
"Gunakan burung merpati untuk mengirimkan pesan!" ucap Jiang Jiyun sambil menuangkan teh.
Qian Qian mengangguk, dia mengambil surat dan segera mencari burung penyampai pesan.
'Semoga saja surat itu bisa sampai tepat waktu, aku tidak bisa membiarkan hidup nona tertua hancur, karena harus menikahi jenderal Li.'
Perdana menteri muncul, dia berjalan dengan selir Wen dan Jiang Mei menuju ke paviliun milik Jiang Jiyun untuk menyampaikan hasil rembukkan.
"Ayah! Bibi! Adik! Kalian disini?'' ucap Jiang Jiyun sambil mempersilahkan ketiga orang itu untuk duduk.
"Yun'er! Dengarkan ayah, kami telah mengunjungi kediaman keluarga Li untuk memutuskan pernikahan, sayangnya wanita tua itu membalas kunjungan nya ke kediaman kita, mereka memaksa agar kamu pergi untuk menikah!" ucap perdana menteri, tangan kanannya terkepal di atas meja.
Jiang Jiyun terdiam, matanya memerah, dia tampak seperti gadis kecil yang baru saja dianiaya. "Ayah! Anda menyetujuinya?"
Perdana menteri mengganggukan kepala, "Ayah terpaksa melakukannya. Yun'er, anda mungkin sudah mendengar bahwa keluarga Li akan segera diasingkan, karena dicurigai ingin melakukan pemberontakan terhadap kekuasaan dari Kaisar. Kali ini ayah terpaksa membiarkan mu menderita, tapi ingatlah, ayah akan memastikan keselamatan mu. Kita tidak bisa menunjukkan dukungan secara terang-terangan, tapi ayah akan mempersiapkan beberapa orang untuk mengikutimu, agar kau tidak kelaparan saat berada di jalan.''
Jiang Jiyun tersenyum sinis, "Ayah, apakah aku masih putrimu? Kenapa kau tega melakukan ini padaku? Ayah, anda ingin aku menjadi rakyat biasa dan di asingkan. Aku tidak menyangka, ayah akan benar-benar memanjakan selirnya dan menindas putri sah."
Wajah perdana menteri langsung berubah menjadi sangat gelap. "Yun'er! Kau harus tenang, ayah akan memikirkan cara untuk memindahkan mu kembali ke ibu kota."
Jiang Jiyun menggelengkan kepala, "Tidak perlu! Jika ayah telah memutuskan untuk mengirimku ke sana, apa lagi yang harus aku katakan? Aku hanya bisa berharap agar kalian bertiga bisa hidup dengan rukun dan bahagia di kediaman ini."
"Yun'er! Maafkan ayah, tapi jika Jiang Mei pergi, dia tidak akan bisa berbuat apa-apa. Ayah hanya bisa menyinggungmu, untuk mengambil alih tanggung jawab ini." ucap perdana menteri.
Selir Wen tiba-tiba saja berdiri, dia melangkahkan kakinya ke arah Jiang Jiyun sambil mengusap rambut panjang dan hitam gadis itu. "Yun'er, bibi sangat mengetahui bagaimana perasaanmu. Kau pasti merasa hancur dan sakit hati, karena jendral Li lebih memilih untuk menikahi adik keduamu. Dengarkan bibi! Gunakan kesempatan ini untuk membalas dendam!"
Jiang Mei juga bersuara, "Kakak, apa yang dilakukan oleh keluarga itu terhadapmu, anda memiliki kesempatan untuk membalasnya. Jangan disia-siakan! Anda adalah nona tertua dari kediaman bangsawan kelas 1, bagaimana mungkin keluarga jenderal kecil bisa menginjak-injak kepala anda. Kakak, aku akan membantumu, mempersiapkan berbagai benda yang mungkin saja akan anda butuhkan, saat pengasingan."
Jiang Jiyun menatap sinis pasangan ibu dan anak itu, sudut bibirnya terangkat ke atas. 'Siapa orang yang sedang kalian bodohi? Jika itu Jiang Jiyun yang asli, dia pasti akan berteriak dan mengucapkan terima kasih, tapi aku bukan dia, aku tahu bahwa kalian berdua sedang berusaha untuk menyeret ku ke bawah.'
Jiang Jiyun menarik nafas panjang, "Baiklah ayah, anda tidak perlu merasa tidak enak hati. Aku akan pergi! Tapi bibi, adik, seperti yang kalian berdua katakan sebelumnya, selain perak, aku juga membutuhkan beberapa benda seperti pisau, anak panah, pedang, obat-obatan dan racun. Bagaimana? Bisakah kalian berdua menyiapkannya?"
Selir Wen tersenyum hangat, "Yun'er, seberapa banyak yang anda butuhkan? Katakan saja! Bibimu pasti akan menyiapkannya."
"Itu benar kakak, aku akan segera menyuruh pelayan untuk mencarinya, anda tidak perlu khawatir." ucap Jiang Mei.
"Ayah akan mencarikan seorang penjaga bayangan untuk melindungimu, pengasingan ini tidak akan mudah, tapi jika Yun'er bisa mengambil sendiri nyawa jenderal Li, ayah pasti akan menghadap yang mulia untuk meminta berkat, agar status pengasingan Yun'er segera di batalkan dan kembali ke ibu kota dengan gelar bangsawan." ucap perdana menteri.
Jiang Jiyun menganggukkan kepala, "Ayah, bisakah anda mencarikanku beberapa macam jarum? Sepertinya ini juga akan cukup berguna selama perjalanan."
Perdana menteri mengangguk, "Tuliskan semua yang Yun'er butuhkan, bibi Wen akan menyiapkannya."
"Baiklah ayah, aku akan memikirkannya dengan baik, setelah yakin, aku akan meminta Qian Qian untuk mengirimkan daftarnya." ucap Jiang Jiyun sambil tersenyum.
"Itu bagus, istirahat lah lebih awal, kau harus menjaga tubuhmu agar tetap sehat!" ucap perdana menteri sambil berdiri, dia segera berjalan meninggalkan tempat itu.
Sementara Jiang Jiyun memasang wajah dingin, 'Ingin memanfaatkan ku? Kalian masih harus belajar 100 tahun lagi!'
Jiang Jiyun
Jiang Mei
Li Chen
Li Jiang
Li Feng
Li Yu
Li Yue
Li Shuang
Nyonya Li
Qian Qian
Tuan paviliun
Tuan Aula
Tuan Balai
Su Yuan
Putri Zhao Ning
dikirain udh belah duren