NovelToon NovelToon
Cinta Ke Dua

Cinta Ke Dua

Status: tamat
Genre:Tamat / Nikahmuda / Cerai / Cinta pada Pandangan Pertama / Mengubah Takdir / Romansa
Popularitas:5.7k
Nilai: 5
Nama Author: Indik

Kisah cinta akan membawa hati pada garis takdir nya masing - masing, seperti Dira yang selalu saja gagal dalam percintaan. Seorang gadis yang merasa dirinya sudah tak berarti, di benci mertua dan di campakan suami nya, memulai kisah cinta nya kembali meski selalu berujung pada penghianatan, namun Dira berharap akan takdir membawa nya pada cinta sejati nya, hingga pada akhir nya Tuhan benar - benar menjawab doa nya, mempertemukan Dira dengan cinta sejati nya, meski bukan yang pertama namun akan menjadi yang berarti.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Indik, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

KEMARAHAN ADAM 1 ...

Aku mendambakan kehidupan yang sederhana, kehidupan yang jauh dari kata mewah namun memiliki kebahagiaan yang sempurna. Tapi sayang nya aku kurang beruntung, untuk bisa memiliki semua itu.

Terkadang aku berfikir untuk pergi sejauh yang aku bisa, namun kenyataan menahan ku di sini. Aku hanya bisa bersyukur atas apa yang aku miliki saat ini.

Meski pun aku tak memiliki ayah seperti anak yang lain nya, tapi aku masih memiliki ibu yang luar biasa. Tak kan habis kata terangkai bahkan bait demi bait tak mampu menampung ungkapan rasa syukur ku memiliki mama Kiran dalam kehidupan ku. Tanpa nya, entah apa jadi nya aku.

Kini aku bukan hanya memiliki mama saja, tapi juga kang Adnan. Lelaki yang masuk dalam kehidupan ku setelah mas Aji. Tadi nya aku ragu untuk bersama kang Adnan, tapi setelah melewati beberapa fase yang tak mengenakan pada akhir nya, aku memilih pada jawaban dari sholat istikharah ku.

Di mana setelah tujuh hari tujuh malam lama nya aku meminta petunjuk dari Tuhan melalui ibadah sholat istikharah, aku mendapat mimpi yang sama dalam tiga hari terakhir ibadah ku. Bayang kang Adnan dan orang tua nya selalu muncul meski aku sedang tidak bermimpi.

Pada akhir nya, ternyata semesta pun memberi kan jalan untuk aku dan kang Adnan bersatu. Melalui kejadian Puji waktu itu, Tuhan memberi jalan kami untuk bersama. Setelah malam itu aku dan kang Adnan berkomitmen untuk hidup bersama.

Trauma pasti ada, bahkan aku sendiri tak kuasa untuk menghilang kan nya dari ingatan ku. Sangat terekam jelas jejak rasa sakit pada setiap luka yang aku dapat kan ketika menjadi istri mas Aji, hal itu lah yang menjelma menjadi rasa takut untuk kembali menjalin hubungan.

Bagaimana sih rasa nya memiliki hubungan yang sempurna. Salah paham itu pasti ada, perselisihan itu pasti akan menghiasi setiap kaki melangkah. Namun setelah itu kembali damai, tertawa bahagia, begitu lah kira - kira kehidupan yang aku damba kan dalam sebuah hubungan.

Aku bersyukur karena di hubungan ku yang sekarang tidak lagi ada drama, atau pun kekerasan, berkali - kali aku meragu berkali - kali juga kang Adnan dengan sabar meyakin kan aku, jika kedepan nya akan berhasil dan baik - baik saja.

Hingga kang Adnan bersumpah bila hanya aku satu - satu nya perempuan yang akan kang Adnan cintai. Perkataan mas Adnan itu pun sukses membuat aku meleleh bahagia.

Mas Adnan juga berencana ingin mengunjungi ayah Adam, untuk meminta doa dan restu, sebenar nya aku sangat malas bila harus bertemu dengan ayah. Orang yang telah membuang ku, menelantar kan aku dan mama.. Tapi lagi - lagi kang Adnan mengingat kan aku.

Mau bagaimana juga ayah Adam itu adalah ayah ku. Tak bisa di pungkiri perlahan rasa sakit yang aku rasa kan selama ini, nampak memudar semenjak kehadiran kang Adnan dalam kehidupan ku. Semoga kang Adnan memang jodoh yang Tuhan kirim khusus untuk ku. Semoga sikap dan perilaku kang Adnan tak akan pernah berubah terhadap ku, bukan seperti yang hanya manis di awal saja.

Ketika sedang asyik melamun pada harapan yang belum usai. Menunggu detik untuk bicara, semua hanya tinggal masalah waktu saja, akan ada saat nya kapan seseorang itu akan bahagia.

Suara kegaduhan riuh terdengar di depan gerbang, ketika aku mengintip dari jendela kamar, yang terletak di lantai dua rumah ku. Untuk mencari tahu siapa gerangan yang mengacau di depan rumah orang malam - malam begini. Tuhan, bahkan jantung ku seakan berhenti berdekat detik ini juga. Melihat siapa yang ada di depan rumah ku saat ini.

Tin ... Tin ... Tin ...

Suara klakson motor tak berhenti berbunyi, seketika membuat rame suasana malam yang biasa nya sunyi membisu.

" Kiran keluar kamu, Kiran, Dira, cepat keluar kalian... " seru ayah Adam dengan tak henti membunyi kan klakson motor nya.

Para tentangga komplek deretan gang rumah ku, semua mulai berdatangan dan berkumpul di depan rumah ku. Mungkin mereka ingin memastikan ada kejadian apa di rumah ku, atau mungkin hanya sekedar ingin tahu saja.

Terpantau genk tiga A pun turut hadir di tengah keriuhan malam ini. Meski hanya ada April yang terlihat turut serta dalam perkumpulan warga tukang julid.

Melihat semakin rame warga yang mulai berdatangan, lantas aku pun segera bergegas menuju kamar mama untuk membangun kan mama.

Namun belum juga sampai, ku lihat pintu kamar mama sudah terbuka lebih dulu, langsung memperlihat kan sosok cantik dan baik hati ini.

" Dira kamu belum tidur, pasti ke ganggu dengan suara berisik itu ya. Emang di luar sedang ada apa sih kok banyak orang begitu mama lihat dari jendela. " tanya mama Kiran.

" Di luar lagi ada ayah Adam mam, ini maka nya aku ke mari untuk memberi tahu masalah ini. " jawab ku.

" Ya ampun, ngapain sih itu mas Adam malah bikin huru - hara malam - malam begini. Kamu masih nyimpen nomer ayah kamu kan sayang, cepat sekarang coba kamu telepon ayah kamu bilang untuk jaga sikap, dan berhenti bikin keributan di sini. " ucap mama.

" Aduh, kenapa mesti Dira sih mam.. Lebih baik sekarang kita keluar saja, ada baik nya kita tanya langsung ke ayah. Ada apa sampai membuat geger seantero jagad. " sahut ku.

" Iya bener, ayo kita samperin aja ayah kamu itu. " jawab mama yang langsung menggandeng tangan ku, untuk keluar.

" Siap mam.. " balas ku seraya mengekor di belakang tubuh mama.

" Maaf mas ini ada apa sih... Kenapa kamu membuat keributan begini malam - malam, bila ada hal yang perlu untuk kita diskusi kan kita bisa bicara kan ini secara baik - baik mas, tak perlu kamu bikin drama kehebohan ini. " ucap mama yang langsung pada inti nya.

" Apa diskusi, ha ha apa aku tak salah dengar Kiran. Memang nya jika aku ngomong secara baik - baik, lantas kamu akan baik pula, lalu menganggap aku sebagai ayah nya putri mu. Tidak kan, nyata nya hal besar saja kamu putus kan sendiri, saat dalam keadaan terpojok baru deh ngomongin soal diskusi, kemarin - kemarin ke mana aja. sekarang lihat hasil dari didikan mu itu... Putri mu yang kamu bangga - bangga kan ini, sekarang sudah berani nggak sopan terhadap ayah nya, hingga aku ini seperti orang asing bagi putri ku sendiri. Apa ini yang kamu ingin kan selama ini Kiran, dengan melihat aku jauh dari putri ku sendiri. Puas kamu sekarang sudah berhasil membuat hati ku sesakit ini. " ucap ayah panjang lebar.

" Maaf mas sebaik nya kita bicara di dalam saja, biar lebih nyaman.. Nggak enak di saksikan oleh banyak orang begini. Nanti orang malah berfikir yang aneh - aneh, padahal aku juga nggak tahu ada apa sebenar nya sama kamu. " balas mama meminta ayah untuk masuk ke dalam rumah.

Namun dengan angkuh nya ayah menolak permintaan mama.

" Tidak perlu, justru lebih baik kita bicara di sini saja. Biar semua orang yang ada di sini juga tahu, bagaimana busuk nya kamu sebagai orang tua, yang tidak bisa mengajari anak kamu tentang tata krama, yang baik sama orang tua. Aku ini ayah nya lho Kiran, bisa nya kamu tidak memberi tahu pada ku soal Dira yang sudah berpisah dari Aji, bahkan sekarang kata nya sudah bertunangan dengan pria lain. Murahan sekali, baru juga pisah ini udah sama yang lain aja. Aku ini ayah nya Kiran, seenggak nya kamu bisa kan sekedar memberi tahu pada ku, tentang perkembangan anak mu itu. Jangan mentang - mentang kamu ibu nya, lalu seenak nya main ambil keputusan. Aku sangat kecewa sama kamu Kiran. " sergah ayah penuh aura kemarahan di dalam nya.

Mendengar penuturan ayah, semua yang kebetulan ikut kumpul di sekitaran rumah ku, mendadak pada saling berbisik, entah apa yang mereka bicara kan. Pasti nya bukan lah hal yang baik.

Aku yang melihat mama selalu di salah kan, dan di pojokan seolah semua ini mama yang bersalah. Merasa tak terima dengan perkataan ayah, aku pun langsung angkat bicara.

" Maaf yah, jika Dira lancang sebenar nya bukan mama yang salah didik Dira. Tapi ayah yang tak pernah ada buat Dira, oke lah bila ayah nggak punya waktu untuk mama itu nggak masalah, karena mama juga sudah nggak ada hubungan apa - apa lagi sama ayah. Tapi ini aku yah, putri ayah bukan hanya putri mama Kiran, mana selama ini bahkan sedetik pun ayah nggak pernah ada waktu, meski hanya sekedar untul mendengar keluh kesah ku. Jadi jangan salah kan mama lagi, bila putri mu ini, menjadi terbiasa tanpa ayah. " sahut ku dengan mata yang berkaca - kaca, rasa nya sakit banget, sulit untuk ku menahan air mata ku agar tidak jatuh. Karena aku tak ingin terlihat lemah di hadapan ayah.

" Nah, seperti ini nih.. Contoh nya, hasil dari didikan mama mu itu, berani melawan ayah nya hanya demi membela mama nya yang jelas - jelas salah. " ujar ayah sembari menunjuk - nunjuk muka ku, di hadapan orang banyak.

Betapa malu nya aku, hingga terlihat seperti anak yang durhaka kepada ayah kandung nya sendiri. Aku bahkan sudah tak tahu lagi, harus dengan cara yang bagaimana lagi aku menjelas kan nya. Ayah tetap tak mau mengerti seperti sudah kerasukan setan, yang mau nya benar sendiri.

Namun pertolongan Allah datang tepat pada waktu nya, rupa nya keributan malam ini sampai ke pak RT hingga langsung turun tangan menegur ayah. Hingga pada akhir nya ayah memilih untuk pergi dari rumah ku. Sebelum pergi ayah sempat berteriak entah kata - kata itu di tunjukan kepada aku atau mama.

" Dengar, pembicaraan kita ini belum selesai.. Lihat saja aku pasti kan kalian juga merasa kan rasa sakit yang sama seperti ku. Di permalukan di depan orang banyak, di usir layak nya hewan. Aku nggak akan pernah lupa ini, seumur hidup ku. Kalian akan mendapat kan karma yang setimpal dengan apa yang aku rasa kan saat ini. "

...****************...

1
Amelia
aku mampir Thor...👍👍👍
nurzia aeni
oon dira nya gmpng bngt prcaya laki2 sama laki2 bgtu
nurzia aeni
novel nya bnyak pemeran ya bnyk msalah nya ko ribet tr ending nya gmna y pngn deh thor orang2 yg sakitin dira dpt krmh mnderita dan hidup dlm penyesalan krna udh sakitin dira dan mmhnya apalg aji sama bpk nya tuh adam sm vara biar dpt krma ya thor
Indyra Maniez: siap 💙, makasih atas kritik dan saran nya...
total 1 replies
Dwi Purnomo
semakin seru ay
Dwi Purnomo
Dira... Adnan....
Dwi Purnomo
wah seru bet 🤭
Dwi Purnomo
semoga Adnan dan Dira bisa bersatu
Dwi Purnomo
Yee menyala Dira, Adnan...
Dwi Purnomo
selalu suka...
Dwi Purnomo
cerita yang menarik, nggak bikin boring. jadi kaya lagi curhat ke temen. sukses buat author sehat terus, biar bisa baca kelanjutan cerita nya.
Dwi Purnomo
asyik Adnan
Dwi Purnomo
kapan nih bab Dira sama Adnan lagi,
Dwi Purnomo
kaya.nya bakal seru nih
Dwi Purnomo
penasaran sama yang jadi cinta ke dua nya itu Adnan atau siapa y.
Dwi Purnomo
udah gemes sama cerita nya..
Mariloly Salas Sandoval
Ngga nyangka, seru banget!
Mochiiz!
Sudah jatuh cinta.
emi_sunflower_skr
Aduh, tangan sudah gatal, cepat update dong thor!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!