NovelToon NovelToon
Menantu Buruk Rupa Menjadi Mafia

Menantu Buruk Rupa Menjadi Mafia

Status: tamat
Genre:Tamat / Mafia / Menantu Pria/matrilokal / Mengubah Takdir / Identitas Tersembunyi / Kebangkitan pecundang / Anak Lelaki/Pria Miskin
Popularitas:4.1M
Nilai: 4.9
Nama Author: DF_14

Sungguh malang nasib seorang pria miskin nan buruk rupa. Jonatan selalu dihina oleh sang mertua dan dia tak pernah mendapatkan cinta dari sang istri yang sudah satu tahun dia nikahi, bahkan mereka selalu tidur dengan terpisah.

Suatu hari, Jonathan tidak sengaja membunuh seorang preman demi melindungi sang istri, sehingga Jonathan harus dipenjara dan divonis hukuman mati. Nasib Jonathan semakin memilukan ketika dia harus kehilangan adiknya yang mati dengan cara yang sangat mengenaskan.

Disaat perjalanan dari pengadilan menuju lapas, tiba-tiba terjadi sebuah kecelakaan yang membuat Jonathan telah dikira mati, padahal sebenarnya dia ditolong oleh seorang pria yang mengaku bahwa dia adalah kepercayaan ayahnya.

Lima tahun berlalu, Jonathan kembali ke Indonesia mengubah identitasnya menjadi Rafael Wilson. Menantu yang dulu buruk rupa kini telah berubah menjadi seorang pria yang sangat tampan. Dan dia adalah sang penguasa di dunia kegelapan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DF_14, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 34

Jonathan terburu-buru kembali ke Indonesia, karena anak buahnya telah berhasil menangkap seorang dokter yang telah memasukkan racun ke dalam tubuh Vanya, mendiang adiknya. Dokter tersebut bernama Nino.

Setelah sampai di Markas Lucifer, Jonathan langsung menemui Nino yang kini sedang disekap di markas dalam keadaan kaki dan tangannya diikat oleh rantai pada tiang besi besar, dengan keadaan berdiri.

Tatapan Jonathan begitu mengerikan, dengan amarah yang meluap-luap di dalam dada, nafasnya bergemuruh hebat. Dia meraih alat cambuk yang tersedia disana, lalu mencambuk tubuh pria itu dengan keras dan kasar sebanyak enam kali.

Ctaass!

Ctaass!

Ctaass!

Ctaass!

Ctaass!

Ctaass!

Jonathan telah membabi buta mencambuk seorang dokter yang seharusnya memiliki kewajiban untuk menyelamatkan pasien yang dia tangani, tapi pria itu malah tega melenyapkan nyawa adiknya.

"Arrrgghhh!"

"Arrrgghhh!"

Nino menjerit kesakitan, seketika tubuhnya merasakan perih dan terluka. Bahkan baju yang dia kenakan telah ada yang robek dan berdarah akibat kerasnya cambukan yang dilakukan oleh Jonathan kepadanya.

"Si-apa kamu? Kenapa kamu tega sekali melakukan ini padaku?" tanya Nino dengan nada ketakutan, kemudian dia pun merintih kembali. Sungguh badannya terasa seakan telah remuk ketika merasakan sakitnya alat cambuk mengenai tubuhnya, tepatnya pada bagian perut dan dada.

Sebelum menjawab pertanyaan dari Nino, Jonathan kembali mencambuk tubuh Nino sebanyak tiga kali pada bagian kakinya.

Ctaass!

Ctaass!

Ctaass!

"Arrrgghhh!" Dan suara rintihan pun kini terdengar kembali. Rasa sakit dan perih semakin menjadi, menjalar ke seluruh tubuhnya.

Setelah puas mencambuk Nino, Jonathan melemparkan alat cambuk yang dia pegang ke lantai, nafas pria itu terengah-engah menatap dengan penuh kebencian kepada Nino.

Kemudian Jonathan meraih sebuah berkas yang terletak diatas meja. Lalu berkas tersebut Jonathan lemparkan dengan keras ke wajah Nino.

"Setelah kamu membunuh adikku, akhirnya kamu telah memiliki rumah sakit sendiri. Bagaimana rasanya membunuh orang yang sedang berjuang dengan keras melawan penyakitnya untuk bisa bertahan hidup?" Jonathan berkata dengan nada tinggi, wajahnya terlihat memerah penuh amarah, mata pria itu berkaca-kaca.

Nino terperangah, seketika dia menjadi teringat dengan kesalahan yang telah dia lakukan lima tahun yang lalu. Dia suruh oleh Arga dan Tuan Abian untuk membunuh Vanya, karena mereka tidak ingin Vanya menjadi benalu di kehidupan Luna.

"La-lalu kamu siapa?" Nino menatap Jonathan dengan penuh tanda tanya. Seingat dia pasien bernama Vanya tak memiliki keluarga lagi selain dari kakaknya yang bernama Jonathan. Sementara Jonathan telah dinyatakan mati setelah mengalami kecelakaan.

Nino terperanjat begitu menyadari betul bahwa pria dihadapannya itu adalah seorang pewaris dari Wilson Group. "Bukankah kamu Rafeal Wilson? Ada hubungan apa kamu dengan Vanya?"

Jonathan berjalan mendekati Nino, dia mencekik leher pria itu dengan penuh amarah. "Ya, aku Rafael Wilson. Aku datang kesini untuk memberikan perhitungan kepada kalian semua yang sudah berani membunuh adikku dan menghancurkan hidupku."

Krkkkk!

Krkkkk!

Krkkkk!

Nino merasakan dirinya hampir kehabisan nafas, tubuhnya meronta-ronta merasakan lehernya kesakitan karena telah dicekik oleh Jonathan.

Jonathan semakin mengencangkan cengkramannya pada leher Nino. Seandainya Vanya masih hidup, pasti saat ini dia telah menjadi seorang dokter yang hebat, dari kecil Vanya bercita-cita ingin menjadi seorang dokter. Hati Jonathan sangat sakit karena telah gagal menepati janjinya kepada sang ibu untuk melindungi adiknya.

Setelah puas mencekik leher Nino, Jonathan pun melepaskan cengkeramannya pada leher pria itu. "Aku tahu yang menyuruh kamu membunuh adikku adalah Abian dan Arga. Kamu tidak pantas menjadi seorang dokter."

"A-adik?" Nino seketika memandangi wajah Jonathan, apakah mungkin pria dihadapannya itu adalah Jonathan? Tapi rasanya tidak mungkin, Jonathan sudah mati. Dan Dia masih ingat penampilan Jonathan seperti apa, karena dia pernah bertemu beberapa kali dengan Jonathan saat Jonathan menjaga adiknya di rumah sakit lima tahun yang lalu.

"Apakah kamu..."

"Ya, aku Jonathan. Sudah lama tidak bertemu denganmu, Dokter Nino." potong Jonathan.

Nino menjadi gelagapan, "Ampuni aku! Aku mohon tolong ampuni aku! Jangan bunuh aku! Aku sangat menyesal sudah membunuh adikmu."

Jonathan tersenyum miring, "Menyesal? Apa dengan kata menyesal bisa membuat adikku hidup kembali heuh?"

"Aku mohon ampuni aku. Tolong lepaskan aku!" Nino memohon-mohon untuk dilepaskan oleh Jonathan.

Jonathan berjalan menuju sebuah pintu, kemudian dia membuka pintu tersebut, keluarlah empat ekor anjing liar berukuran besar berlarian ke arah Nino.

Guuk!

Guuk!

Guuk!

Guuk!

Keempat ekor anjing itu berebutan mengigit kaki Nino. Seketika Nino menjerit-jerit kesakitan.

"Arrrgghhh!"

"Arrrgghhh!"

"Arrrgghhh!"

"Selamat menikmati sarapan pagi kalian!" ucap Jonathan kepada keempat ekor anjing tersebut, sebuah hukuman yang harus didapatkan oleh Nino karena telah menjadi seorang eksekutor, membunuh adiknya.

Kemudian Jonathan keluar dari ruangan itu, dia sama sekali tidak memperdulikan Nino yang sedang menjerit-jerit kesakitan.

Jonathan berkata kepada salah satu anak buahnya, "Sisakan bagian tubuh atasnya! Dan kirimkan kepada Abian Xander sebagai hadiah."

Jonathan ingin memberikan sebuah bingkisan untuk mertuanya.

"Baik, Tuan."

...****************...

Setelah dari Markas Lucifer, Jonathan pergi ke kantor Wilson Group, karena dia harus bertemu dengan salah satu pemilik perusahaan di Indonesia. Pria itu ingin Jonathan bekerjasama sama dengan perusahaannya.

"Maafkan saya, Tuan Marchel. Saya belum bisa memutuskan Wilson Group bekerjasama dengan perusahaan yang mana." ucap Jonathan, setelah mendengarkan penjelasan panjang lebar dari Tuan Marchel tentang perusahaannya, berharap Jonathan tertarik bekerjasama dengannya.

"Iya, tidak apa-apa, Tuan Rafael. Sungguh saya sangat berharap bisa bekerjasama dengan anda, Tuan. Kalau begitu saya harus kembali ke kantor, saya harap Tuan mau mempertimbangkan perusahaan saya." ucap Tuan Marchel dengan penuh harap.

Jonathan hanya menganggukkan kepalanya.

Setelah Tuan Marchel pergi, Jonathan yang sedang duduk di kursi kebesarannya, dia termenung dengan tatapan kosong. Mungkin karena dia masih emosi setelah bertemu dengan seorang dokter yang telah menjadi eksekutor dalam pembunuhan terhadap adiknya.

Jonathan menjadi teringat dengan Luna, dia nampak kebingungan, mengapa Luna masih perawan? Padahal foto yang diperlihatkan oleh Matteo kepadanya nampak Luna dan Arga yang sedang berpelukan dengan mesra di sebuah taman yang berada di Amerika. Arga dan Luna terlihat sangat menikmati kebersamaan mereka di Amerika, disaat dirinya masih di penjara.

"Apakah ada seorang pengkhianat masih mempertahankan kesuciannya?" gumamnya dengan pelan. Hatinya dipenuhi dengan tanda tanya.

Jonathan pun mengembuskan nafas dengan pelan. Dia ingin mengecek rekaman CCTV yang ada di vila, tepatnya vila miliknya yang berada di Singapura itu. Apakah Luna masih berada di Singapura atau sudah kembali ke Indonesia? Namun, dia mengurungkan niatnya begitu mendengar suara ketukan pintu.

Tok!

Tok!

Tok!

"Masuk!" suruhnya dengan volume sedikit tinggi.

Terlihat Noah menyembul dari balik pintu, masuk ke dalam ruangan tersebut, sambil membawa sebuah berkas yang akan dia serahkan kepada Jonathan. "Saya sudah menyelidiki apa yang Tuan perintahkan tentang Nona Luna."

1
Wendra Efendi
Bagus skali
Normila Aspul Anwar
kpn jo tau klo Luna amnesia
Kim Sri
bagus ceritanya
Jie Fitri
Luar biasa
herlin meigo
keren
Lyn
klo papa Devina lebih suka menantu yg kaya, Noah kaya, bukan cuma si Mario aja, Klo kuat dan hebat, lebih hebat Noah, dan lebih setia Noah jdi tuan Barack buang aja si penjahat Mario itu, Noah Adalah calon kriteria menantu terbaik lho
Anonymous
keren
Dudinsyarah
Luar biasa
Chandra Scoty
Kecewa
Ismi M2
bagus ..alur cerita dan penulisan keren walau ada sedikit typo tapi tetap bisa di fahamj
risa Muawenah
Luar biasa
Konny Rianty
kerennnn thorrrr" puasss bc nya" makasih thorrrr...
Symsnr_
Kecewa
Symsnr_
Buruk
Gafita Almas
Biasa
Konny Rianty
thorrr" cepat lh jumpa kan luna dgn jjonathan thorrr" kasian mereka berdua masih sm² cintaaa
Konny Rianty
thorrr" buat jonathan tau luna istri nya lg amnesia...
Konny Rianty
thorrrr" bikin luna ingat lg sm jonathan " biar mereka balikan lg,kasiannn lunaaa
Konny Rianty
thorrrr" bikin luna ingat siapa diri nya, ,bikin luna sm jonathan balikan lg
Gafita Almas
Biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!