Larisa gadis yang sederhana,diam-diam mencintai sahabatnya sendiri,Larisa bersahabat dengan 2 lelaki sejak mereka duduk di bangku SMP.Keluarga mereka sudah saling mengenal baik satu sama lain,kedua sahabat larisa berasal dari keluarga yang cukup kaya dan juga terpandang.Sementara Larisa hanya anak dari seorang karyawan yang bekerja di perusahaan salah satu sahabatnya.
Sampai akhirnya ada satu peristiwa yang membuat Larisa menjadi pengantin dari sahabat yang ia cintai,diam-diam.
Larisa pikir,ia akan bahagia,karena menikah dengan orang yang ia cintai,tapi ternyata tidak..
penasaran dengan kisah Larisa???
Baca selengkapnya di novel ini yaa...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nadhira ohyver, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 29
"Pokoknya ayah harus bertindak,kita gak bisa biarin Davin terus-terusan bodoh,dan menyakiti Larisa Yah..."Ucap bunda Davin.
"Ayah liat sendiri gimana tadi itu anak,kan?".
"Kita gak bisa bicara baik-baik sama dia."Ucap bunda Davin lagi.
"Ayah harus buat Bella pindah ke luar negeri,kalo perlu selamanya dia disana,pokoknya bunda gak mau tau,susah dapetin bukti Bella selama ini udah selingkuh dari Davin".
"Sementara Davin gak pernah dengerin ucapan bunda,anak ayah itu bodohnya kebangetan,percaya banget sama Bella,sama sekali gak pernah mau menyelidiki Bella".
"Bunda cape Yah...bunda gak mau Larisa terus disakitin sama Davin,meskipun Davin anak bunda,tapi bunda gak setuju dia berbuat seperti itu sama Larisa".
"Apalagi untuk wanita modelan kaya Bella,Larisa jauh lebih baik kemana-mana Yah..."Ucap bunda Davin lagi.
...****************...
Davin duduk di pinggiran kasur,sedikit membungkuk,menahan wajahnya dengan kedua tangannya,dan menutupi wajahnya dengan kedua telapak tangannya.
Tiba-tiba ia teringat semua kenangan manisnya bersama Larisa,saat mereka pergi ke paris.
"Sa...kamu dimana?,maafin aku Sa."Ucap Davin lirih.
"Aku harus cari kamu kemana Sa?".
"Aku gak ngerti sama perasaan aku sendiri,aku gak bisa memilih diantara kalian berdua,aku ingin terus ada di deket kamu,tapi aku juga gak bisa mengabaikan Bella".
"Aku harus gimana Sa..."Lirih Davin Lagi.
...****************...
Di apartemen,Larisa langsung menghubungi rekannya dokter Hedy.
Larisa tidak menceritakan yang sebenarnya kepada dokter Hedy,ia tidak ingin banyak orang yang tau atau terlibat dalam masalah percintaannya bersama Davin.
Kini Larisa bisa bernafas sedikit lebih lega,karena dokter Hedy bisa mengerti dan memahami Larisa,memberikan keringanan untuk Larisa.
Larisa bangun dari duduknya,berjalan perlahan ke arah kopernya,ia mengambil buku tebal,yang isinya album foto mereka bertiga saat masih sama-sama bersekolah dulu.
"Vin...kalo setelah ini,kamu gak bisa nentuin pilihan juga,aku akan mundur Vin...".
"Aku akan bener-bener ikhlas sin kamu,dan menghapus nama kamu dari hati aku."Larisa mengusap lembut foto dirinya,Liam dan juga Davin.
Air matanya menetes,jatuh diatas foto yang sedang Larisa pandangi.
...****************...
2 hari kemudian...Bella sudah keluar dari rumah sakit,dan benar saja,entah bagaimana caranya,ayah Davin membuat Bella,pindah berkarier di paris.
Bella tau,jika apa yang terjadi padanya adalah ulah dari ayah dan juga bunda Davin,tapi untuk saat ini,Bella memilih untuk mengalah sementara waktu.
Karena ia tidak ingin kariernya hancur,apalagi ia belum pasti bisa mendapatkan Davin kembali.
Jika saja,Davin sudah ada dalam genggamannya seutuhnya,ia tidak perduli dengan kedua orang tua Davin.
Bella yakin,namanya orang tua,tidak akan tega dengan anak kandungnya sendiri,lambat laun,pasti kedua orang tua Davin bisa menerima Bella,dan melupakan semua kesalahan yang pernah Bella lakukan terhadap Davin.
Saat ini,Bella sedang ada di bandara,menunggu pesawat yang akan membawanya ke paris.
...****************...
Selama 2 hari juga,Larisa terus mengabaikan panggilan masuk dari Davin,dan juga mertuanya.
Tapi kali ini rasanya Larisa tidak tega terhadap ibu mertuanya tersebut,bunda Davin tidak bersalah padanya,sebagai menantu,ia tetap harus menghormati ibu mertuanya tersebut.
Akhirnya Larisa mengangkat panggilan dari ibu mertuanya.
"Iya bunda..."Jawab Larisa.
"Sayang...kamu dimana?,bunda khawatir sama kamu".
"Pulang yaa,Nak...bunda mohon".
"Bunda harus bilang apa nanti,kalo tiba-tiba otang tua kamu datang,dan nanyain kamu Sa".
"Sa..."panggil bunda,karena Larisa hanya diam saja.
"Iya bunda..."Jawab Larisa.
"Pulang yaa,bunda bisa jamin,kali ini gak ada lagi yang akan ganggu hubungan kamu dengan Davin".
"Gak akan ada lagi yang berusaha merusak rumah tangga kalian".
"Tolong kasih kesempatan sekali lagi buat anak bunda sayang..."Bunda Davin mulai terisak.
"Larisa tidak bisa mendengar suara tangis seorang ibu,hati nya seperti ikut merasakan sakit".
"Bunda mohon Sa...tolong,,,jangan biarin anak bunda jatuh ke tangan wanita yang salah".
"Maaf bunda...tolong kasih Larisa waktu untuk berfikir lagi".
"Larisa gak mau,Davin masih terus seperti ini,terkadang Davin bersikap manis sama Larisa,tapi setelah itu dia acuh sama Larisa".
"Rasanya sakit bun...dia bahkan menerima telpon dari Bella di depan aku bund,,,aku juga denger Davin manggil Bella,sayang".
"Tolong kasih aku waktu lagi bunda."Ucap Larisa.
Setelah itu Larisa mengakhiri obrolannya di telpon bersama sang mertua.
...****************...
"Gimana bund...?"Tanya ayah Davin,keduanya sedang duduk bersama di pinggiran kasur,di dalam kamar mereka.
Bunda Davin menghembuskan nafas panjang.
"Larisa minta waktu lagi Yah..."Jawab bunda Davin,nada suara nya lemas.
"Yasudah gak papa bund...kita juga gak bisa memaksakan Larisa,Davin sudah keterlaluan bund...".
"Kalo Larisa tetep kekeuh dan gak mau ngasih kesempatan buat Davin,gimana Yah..?"Ucap bunda Davin.
"Yaahh...mau gimana lagi bund...mungkin mereka berjodoh cuma sampai saat ini aja."Jawab ayah Davin.
"Bunda rasanya gak ikhlas,kalo mereka sampe pisah Yah...".
"Belum tentu Davin dapet wanita yang seperti Larisa lagi".
"Meskipun sekarang dia udah sukses sebagai dokter,tapi dia tetap rendah hati,dia juga gak sombong,yang terpenting dia gak memanfaatkan kekayaan kita."Ucap bunda Davin.
"Kita bantu doa aja,semoga Larisa masih mau memberikan kesempatan untuk Davin lagi."Ucap ayah Davin.
...****************...
Sementara itu,Davin sudah tau,akan kepindahan Bella keluar negeri.
Tapi Davin merasa aneh dengan dirinya sendiri,ia seperti merasa lega,Bella sudah tidak ada lagi didekatnya,hati nya serasa damai.
Ia bahkan tidak bisa berpura-pura sedih,atau menangisi kepergian Bella,justru yang ada di pikirannya sekarang hanyalah Larisa.
Davin tidak mengerti dengan dirinya sendiri.
...****************...
"Tadi bunda Davin nelpon aku,Liam..."Ucap Larisa,bercerita kepada Liam.
Keduanya sedang duduk bersama di ruang televisi,apartemen Liam.
Liam baru saja datang,untuk menjenguk Larisa.
"Terus...bunda ngomong apa?"Tanya Liam.
"Bunda mohon-mohon sama aku,untuk ngasih kesempatan lagi buat Davin,bunda juga bilang,udah gak akan ada lagi yang ganggu hubungan aku dan Davin."Jawab Larisa.
"Apa yang harus aku lakuin,Liam?".
"Aku gak mau,kalo terus berulang seperti ini."Ucap Larisa
"Tapi hati kamu nyuruh kamu untuk ngasih kesempatan Davin,kan?"Tanya Liam.
Larisa hanya mengangguk pelan.
"Ikutin kata hati kamu,aku bahagia kalo kamu juga bahagia Sa."Jawab Liam.
Setelah itu Liam mendekap Larisa,dan membelai lembut kepala Larisa.
"Aku harap,setelah ini,kamu akan berbahagia bersama Davin Sa..."Bathin Liam...
siap-siap sakit hati kau Vin...
menghadiri pernikahan mantan istri dengan sahabat sendiri....😅
tapi Larisa yang baik malah tersakiti terus...
apakah selamanya hanya akan diajak ajakin Bella...
CEO kok bdh sih.. ijazahnya dapat beli ya...
harusnya kali ini jangan gengsi vin... minta tolong sama ayah dan bunda. mereka lebih pinter dari pada kamu...