" Aku harap kamu tidak lupa apa yang terjadi semalam.Kamu lebih dulu menyerahkan diri padaku jadi jangan memintaku untuk bertanggung jawab dan satu lagi jangan perna katakan pada siapapun tentang ini karena aku akan menikah " Bara
" Ya aku akan menyimpan nya sampai mati " Aira rafiqah Herlambang
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon yhani_HT, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
SAH
Hari yang di nantikan akhirnya tiba di mana kini Bara sudah duduk di kursi berhadapan dengan ayah dari calon istri nya dan juga penghulu di samping nya .
di samping kanan kiri nya pun sudah ada dua saksi ,yaitu paman dari Naomi dan juga Opa Henry saksi dari bagian keluarga nya .
" Opa " Panggil Bara sedikit berbisik namun masih terdengar di telinga Henry .
" Bara grogi" Henry memutar bola matanya kesal dia mengira pria itu akan mengatakan hal yang penting " Jangan membuat malu keluarga " Cibir Henry membuat Bara tersenyum canggung .
" Maaf Opa " Jawabnya tersenyum kuda .
"Sudah siap pak " Penghulu menatap calon mertua Bara lalu menatap kedua saksi setelah mendapat kan jawaban kini penghulu meminta ayah Naomi untuk menjabat tangan Bara .
Semua berkas yang yang lainnya sudah lengkap tinggal melakukan tahap terakhir sebelum nantinya kedua insan Sah untuk bersama .
Melihat itu dada Bara semakin deg²an bahkan kini kedua tangan nya sudah keringat dingin dengan tangan bergetar Bara menerima uluran tangan pria yang akan menjadi mertua nya itu .
" Maaf ,bisa tolong berikan dulu air sama tisu " Ujar ayah menantu tersenyum sambil menatap Bara.
Opa Henry menatap tajam Bara membuat pria itu menundukkan kepalanya takut .
" Maaf pak " Elsa menyodorkan tisu dan sebotol air mineral di ujung meja .
" Minum dulu nak " Ayah Naomi melepaskan tangannya dari genggaman Bara membiarkan pria itu menenangkan dirinya sebentar.
" Bagaimana mau malam pertama kalau berjabat tangan saja kamu keringatan Bar " Canda Jeje tertawa .
" Itu beda cerita Opa " Balas Bara cepat .
" Sudah bisa di mulai " Bara mengaguk mantap lalu mengulur tangan nya yang langsung di sambut calon ayah mertua nya .
Di mulai dengan doa yang langsung di pimpin penghulu setelah itu Ayah Naomi mulai menggenggam erat tangan Bara .
"Saudara Bara Prakasa Mateo bin Radhi Alexander Mateo. Saya nikahkan dan saya kawinkan Anda dengan anak perempuan saya Naomi zaira bintu Muhamad dengan maskawin uang tunai senilai 2 milyar dan satu unit rumah di bayar tunai " Ujar ayah Naomi lantang .
"Saya terima nikah dan kawinnya Naomi Zahira bintu Muhamad dengan mas kawin tersebut dibayar tunai." Jawab Bara dalam sekali tarikan nafas .
" Gimana para saksi " Ujar penghulu menatap ke arah sampingnya dan juga keluarga.
SAH !!
Bara langsung mencium tangan ayah mertuanya membuat pria itu kaget ,lalu mengusap keringat yang sudah membasahi keningnya tanpa rasa bersalah.
Penghulu memanjat doa sebelum akhirnya meminta mempelai wanita untuk keluar.
Vania dan ibu Naomi langsung membawa mempelai wanita ke luar dari kamar ,bara yang sudah beberapa hari tidak bertemu Naomi langsung menatap ke arah tangga di mana Naomi turun di temani ibunya dan ibu mertua nya .
" Jangan menatap nya seperti itu " Tegur Elvina tak enak .
" Tidak bisa Oma , istri ku sangat cantik " Jawabnya yang langsung mendapatkan pukulan dari Elvina .
" Maaf pak " Ujar Henry tersenyum.
" Tidak papa pak " Jawab Muhamad ayah Naomi .
Bara terus menatap Naomi hingga wanita itu kini duduk di samping nya .
" Kamu sangat cantik sayang " Naomi langsung menunduk malu apa lagi di ruangan itu banyak orang .
" Mas " Cicit Naomi pelan .
" Nanti di lanjut kan lagi ya "Penghulu melerai keduanya " masih ada yang harus kalian selesaikan" Lanjut nya tersenyum menatap kedua pengantin itu .
" Maaf pak " Ujar Naomi malu² .
Bara dan Naomi langsung mendatangi buku nikah mereka , lalu kedua nya bertukar cincin di mana Naomi mencium punggung tangan suami nya sebagai bentuk baktinya pada suaminya dan di balas Bara mencium kening Naomi .
Selesai semua urusan itu akhirnya Bara dan Naomi melakukan foto keluarga .
Kini saatnya Naomi dan Bara melakukan sungkeman namun belum papa Bara dan Naomi sudah lebih dulu menangis .
Pertama kedua nya berhadapan dengan Opa Henry dan Grandpa setelah itu Oma Elvina dan Grandma nya lalu Radhi dan Vania hingga terakhir orang tua Vania .
Bara membantu istri nya untuk berdiri lalu menghapus sisa cairan yang masih membasahi pipi nya .
" Terimakasih sudah memilih Aku menjadi Imam mu " Ucap Bara sebelum akhirnya mencium bibir Naomi membuat ruangan itu heboh ,namun berbeda dengan Naomi wanita itu hanya bisa membulat kan matanya menatap suaminya.
" Astaga bajingan itu apa dia tidak sadar jika di sini ada anak² ku " Gerutu Edward bingung menatap anak²nya yang menatap ke arah depan ,dia tidak mungkin menutup semua mata anak²nya sedangkan tangan nya hanya dua.
Tidak jauh berbeda Rangga juga sedang berusaha menutup mata anak²nya namun apalah daya kedua tangan nya tidak bisa menyanggupi nya .
Plak
" Sssttt " Bara memegang pundaknya yang terasa panas " Grandma " Protes Bara manja.
" If you can't wait, take your wife to the room where your sister and nephew are " Jawab Grandma menatap Bara .
" Dasar bule " Cibir Bara cemberut.
" Mas " Tegur Naomi tidak suka " Maaf sayang" Jawab Bara tersenyum kuda .
Keluarga Naomi hanya tertawa melihat tingkah Bara , sedangkan keluarga Bara sudah ingin sekali melenyapkan pria itu .
Tidak ingin membuang waktu karena setelah ini mereka akan ke hotel .
Sehingga satu persatu mulai mengambil makanan karena ini juga sudah masuk makan siang .
" Maaf ya Pak Bu makanannya seadanya " Ujar Sekar Ibu Naomi .
" Mba Sekar akan menyesal mengatakan itu " Jawab Elsa tersenyum.
" Maaf jika nanti kami tidak menyisakan untuk orang rumah ya Mba,maaf kami keluarga besar " Timpal Aqila tertawa kecil .
" Silahkan , justru saya senang jika itu benar adanya " Jawab Sekar tersenyum.
Karena saat ini status nya sudah berubah ,Naomi langsung mengambilkan makanan untuk suaminya sekalipun dia sedikit kesusahan karena kebaya yang di pakai nya .
" Kamu mau ngapain Nak ? " Vania mendekati menantu nya sambil memegang piring yang sudah terisi lauk .
" Itu Bu mau ambil makan untuk mas Bara " Jawab Naomi salah tingkah.
" Oh ,Ibu juga mau ambilkan makan untuk ayahmu " Jawab Vania tersenyum.
" Hm ..Bu " Panggil Naomi pelan .
" Mas Bara suka nya makan apa ya ? " Lanjut nya menatap ibu mertua nya .
" Selama ini menurut mu apa Bara pemilih " Naomi terdiam lalu menggeleng " Tidak Bu " Jawab Naomi .
" Berarti dia makan semuanya selagi itu bisa di makan " Jawab Vania tersenyum.
" Makasih Bu " Ucap Naomi tulus .
Setelah mengambilkan makanan untuk Bara , Naomi langsung mendekati suaminya yang sedang bercerita dengan keluarga nya .
" Sekarang Bara sudah ada yang ambilkan makanan " Ledek Erland .
" Iya , sekarang ganti pelayan bukan lagi Syifa sama Syafa " Timpal Daffa .
" Jangan bicara sembarangan sialan " Umpat Bara menatap tajam Daffi.
" Mas " Tegur Naomi pelan .
" Kamu harus hati² sama dia , Karena baik nya hanya di awal saja " Ujar Gani
" Apa kalian tidak bisa diam Hah " Benyak Bara tertahan menatap satu persatu sepupu nya .
" Mas ,Naomi gabung sama si kembar ya " Izin Naomi sambil menunjuk kerumunan para wanita " di sini saja nanti aku usir mereka " Jawab Bara cepat .
" Tidak usah ,Naomi sama mereka saja " Ujar Naomi lalu meninggalkan Suaminya membuat mereka tertawa kencang hingga menarik perhatian keluarga Naomi dan yang lainnya .
" Astaga " Elsa ,Ana ,Elvina,Nabilla dan Aqila bisa mendesah panjang melihat tingkah Cucu mereka .
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
yg bnr yg mana
lanjuuut teruuus