NovelToon NovelToon
Gadis Tawanan Mr.CEO

Gadis Tawanan Mr.CEO

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / One Night Stand
Popularitas:18k
Nilai: 5
Nama Author: Ny.prast

Melihat pengkhianatan sang kekasih bersama dengan adiknya sendiri, membuat Sienna begitu terpukul. SIenna dikhianati oleh dua orang sekaligus, dan karena merasa begitu patah hati, Sienna memutuskan untuk pergi ke bar, bermaksud untuk melupakan rasa sakitnya. Tapi siapa sangka, datang ke club itu, justru mempertemukan Sienna dengan penguasa bisnis, Devano ALexanders, lelaki yang dingin dan misterius. Pertemuan itu membawa Sienna dan Devan pada malam panjang yang tidak pernah dilupakan oleh keduanya.



Pertemuan antara Sienna dan Devan, yang sama-sama memiliki sisi rapuh antara keduanya, membuat cerita ini menjadi penuh dramatis dan romantis. Pada akhirnya, pengkhianatan yang Sienna alami, mengantarkan Sienna menemukan cinta sejatinya, meskipun tidak mudah namun perjalanan cintanya wajib dibaca.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ny.prast, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Sumber informasi

"Lalu, kau mendapatkan info ini dari mana? Apakah ini valid?" tanya Devan memastikan.

"Tentu saja Tuan, saya mendapatkan informasi ini dari orang yang dekat dengan Felly," jawab Felix dengan bangga.

"Felly? Kenapa Felly?" Devan menatap Felix dengan bingung.

"Karena Alvin menceritakan semuanya kepada Felly," jawab Felix.

"Lalu, siapa orang yang kau pergunakan untuk menjadi sumber informasi itu? Apakah bisa dipercaya, aku khawatir karena dia dekat dengan Felly," Devan tentu tidak mau kalau sampai informasi ini akan berakibat juga kepada Sienna nantinya.

"Tuan tenang saja, aku menggunakan sahabat dekat Felly untuk menjadi sumber informasi ku," jelas Felix lagi.

"Wanita itu, membutuhkan uang untuk biaya hidupnya, jadi dengan iming-iming uang, aku bisa membeli kesetiaan persahabatannya dengan Felly."

Devan menggelengkan kepalanya, menatap Felix dengan takjub. "Wah Felix, kau benar-benar pintar," puji Devan.

"Terimakasih Tuan," ujar Felix tersenyum bangga.

"Tapi, kau juga mengerikan, karena kau mempergunakan kelemahannya untuk membuat wanita itu berkhianat dengan sahabat baiknya," perkataan Devan tentu membuat senyuman Felix surut.

"Tuan, kenapa kau katakan hal itu? Aku menjadi sangat berdosa, padahal aku melakukan hal ini demi anda," Felix menekuk wajahnya sedih.

Melihat betapa lucunya Felix, Devan tidak kuasa menahan tawanya. "Astaga Felix, kau lucu sekali," ucap Devan disela tawanya.

"Aku hanya bercanda, tidak mungkin aku memihak kepada gadis jahat itu, yang sudah mengkhianati saudarinya sendiri," ucap Devan membuat Felix bernapas lega.

"Aku justru berterimakasih, karena kau sudah membantuku sejauh ini, aku sangat bangga dengan kinerja kamu," kai ini, perkataan Devan benar-benar tulus dari dalam hatinya. Mendengar perkataan Devan, entah kenapa Felix menjadi berkaca-kaca.

-//-

"Akhirnya, kaliaan berdua datang juga," Vellery menyambut kedatangan Devan dan juga Felix. Tidak lupa, Vellery juga melihat seksama penampilan Devan dan juga Felix yang terlihat begitu santai.

"Lihatlah, dengan pakaian santai ini, kalian terlihat semakin lebih muda dari usia kalian," puji Vellery.

"Saya memang masih muda nyonya, beda dengan tuan," jawab Felix setengah berbisik.

"Apa kau bilang?" Devan menatap sengit ke arah Felix, karena mendengar perkataan Felix barusan.

"Arggh sudah, kalian berdua itu sama. Sekarang, ayo ke meja makan, Mama sudah siapkan makanan untuk kalian berdua," Vellery membawa Devan dan Felix ke meja makan, dengan patuh Devan dan Felix pun mengikuti langkah Vellery.

"Di mana papa?" tanya Devan, sebab saat ini di meja makan, Devan tidak mendapati keberadaan papanya.

"Papa sedang pergi, bertemu dengan teman lamanya," jawab Vellery. "Sudahlah, ayo cicipi masakan Mama, kalian berdua sudah lama kan tidak makan di rumah ini dan makan masakan Mama." Velery dengan adil melayani Devan maupun Felix, bagi Vellery tidak ada bedanya antara Devan maupun Felix.

"Bagaimana Felix, apa enak?" tanya Vellery dengan antusias.

"Sama sekali tidak nyonya, semuanya enak," Felix memang sangat suka dengan masakan Vellery, bagi Felix masakan ibu dari atasannya itu, ssangbat pas di lidah Felix.

"Kalau kamu suka, nanti akan Mama bawakan juga ya, di apartement kamu bisa hangatkan," ujar Vellery, dan Felix pun mengangguk dengan semangat.

"Jadi, apa yang sebenarnya membuat Mama mengundang ku ke sini?" tanya Devan to the point. Devan yakin, kalau ada sesuatu hal yang ingin Vellery bicarakan. Felix hanya menyimak obrolan ibu dan anak itu, karena bagi Felix, makanan di depan matanya jauh lebih menarik perhatiannya.

"Kamu ini bertanya apa? Apa salahnya, kalau mama meminta kamu pulang? Kamu sudah lama tidak pulang ke rumah, dan kita juga jarang sekali menikmati moment seperti ini," Vellery merasa, hubungannya dengan Devan memang semakin jauh, terkadang Vellery merasa rindu dengan suasana rumah yang ramai. Vellery sangat berharap, dengan Devan berhubungan dengan Sienna, mampu merubah Devan menjadi sosok lelaki yang lebih lembut.

"Mama merindukan kamu Devan, dan Mama rindu sekali melihat kamu makan masakan Mama," mata Vellery mulai berkaca-kaca. "Tidak masalah, kalau kamu tidak mau makan masakan Mama, setidaknya ada Felix, yang mau menghargai kerja keras Mama," Vellery tersenyum menatap ke arah Felix, berbeda dengan Devan yang justru menatap Felix dengan tatapan intimidasi.

"Sudahlah Tuan, makan saja, ini juga enak, bahkan sangat lezat," Felix seolah masa bodoh dengan tatapan yang dilayangkan untuknya, dia justru terus fokus pada makanan yang ada di hadapannya saat ini.

Devan pada akhirnya mau menyentuh makananya. "Makanan ini, tidak hanya mengobati lidah ku yang merindukan masakan Mama, tapi juga membuat hati ku menjadi hangat dan berbunga-bunga," gumam Devan.

Vellery tersenyum penuh haru, melihat dua sosok lelaki di hadapannya yang tengah memakan masakannya. "Terimakasih Tuhan, hari ini Engkau memberikan aku kebahagiaan," batin Vellery.

"Oh iya, tadi di mall Mama bertemu dengan Sienna," ucap Vellery di tengah aktivitas makan mereka. Devann yang mendengar hal itu pun langsung tersedak.

"Hati-hati Tuan." Felix langsung menepuk punggung Devan dan memberikan air minum, Felix yakin kalau Devan terkejut dengan perkataan Vellery.

"Mama pergi ke mall, dan bertemu dengan Sienna? Jangan-jangan Mama bertemu Sienna yangh sedang bersama dengan Alvin," batin Devan was-was.

"Nyonya bertemu nona Sienna di mall? Memang nona Sienna sedang apa?" Felix memilih untuk bertanya lebih dulu, setidaknya itu akan lebih baik dari pada Devan yang bertanya.

"Sienna bilang dia sedang merayakan ulang tahun sahabatnya, Mama juga bertemu tidak sengaja, karena kami bertemu di toilet," jelas Vellery. Devan dan Felix sama-sama bernapas lega, karena pikiran buruk mereka berdua tentu saja tidak terjadi.

"Syukurlah, berarti aman," batin Devan.

"Oh iya, Devan bagaimana hubungan kamu dengan Sienna?"

Devan menatap Vellery sekilas. "Biasa saja, seperti pasangann kekasih pada umumnya," jawab Devan singkat.

"Dasar Tuan Devan aneh, harusnya berikan jawaban yang lebih spesifik," gumam Felix kesal.

"Mama merasa, hubungan kamu dan Sienna sudah sangat cocok," Vellery mencoba memuji hubungan Devan dan Sienna, setidaknya itu memang benar bagi Vellery.

Devan menaruh sendok dan garpu miliknya, mungkin dirinya sudah mulai merasa terganggu. "Katakan saja Mah, apa yang sebenarnya Mama ingin katakan," ucap Devan dengan tegas.

"Tuan Devan ini, kaku sekali bicara dengan Nyonya," lagi-lagi Felix hanya bisa mengatakan dalam hatinya, sangat tidak mungkin dirinya ikut buka suara antara ibu dan anak itu.

"Mama cuman ingin mengatakan, jika kalian sudah merasa cocok, jangan ditunda lagi Devan. Mama dan papa sudah sangat siap, jika kamu mau meminang Sienna dalam waktu dekat," ucap Vellery, akhirnya dirinya mengatakan titipan pesan dari Shandiego, suaminya. Sejujurnya, cukup berat bagi Vellery menyampaikan hal ini, karena bagaimanapun hubungan Devan dan Sienna baru saja terjalin. Akan tetapi, perintah dari suaminya juga tidak bisa ditepis begitu saja.

"Jadi, dugaan ku benarkan, ada maksud lain Mama mengundang ku ke rumah ini."

1
Ika Shanti Budipertiwi
felix jangan cari gara2 kau, aku sentil nih👌
Reni Anjarwani
doubel up thor
Reni Anjarwani
lanjut trs
Reni Anjarwani
doubel up thor
🤩😘wiexelsvan😘🤩
Lumayan
🤩😘wiexelsvan😘🤩
bener" keren karyamu thorrr😍😍😍
ngehaluin perjalanan kisah cinta bang devan dan sienna yg penuh drama,seru,lucu,konyol,bikin emosi paket komplit intriknya 😘😘😘
🤩😘wiexelsvan😘🤩
bang felix bisa adja nichh bikin q ketawa ngakak di tengah malam 🤣🤣🤣
cemburunya bang devan bikin gemesh athi thorrr 😅😅😅
🤩😘wiexelsvan😘🤩
belum di bawa ke rumah dan di kenalin ma" vallery ehh malah ketauan ya bang 😄😄😄
🤩😘wiexelsvan😘🤩
emang dasar felly ulet gatel, tukang sirik jg lampir😡😡😡
gemesh pengen q tenggelamin ke laut thorrr🤪😂😂😂
🤩😘wiexelsvan😘🤩
smoga d pesta itu sienna jg dateng jd ntar mereka berdua bs bertemu lg ya thorrr 🤗😉
🤩😘wiexelsvan😘🤩
eeeaaallaaahhh ternyata ohhh ternyata bang devan ma sienna udah terhubung benang merah sedari 4 th yg lalu 🤗🤗🤗
🤩😘wiexelsvan😘🤩
alhamdulillah
bang devan masih waras dan gak nyakitin sienna dgn olah raga ranjang 😍😍😍
jangan khawatir ya bang karena sienna jodoh masa depanmu 😘😘😘
🤩😘wiexelsvan😘🤩
waduhhhhh sienna pasti ntar mabuk berat nich 😁😁
bang devan jgn di apa"in ya sienna 😅😅😅
🤩😘wiexelsvan😘🤩
hayyyy thorrrr 🙋🏻
mampir absen donk😉😍
boleh donk ikut ngehaluin kisah cinta sienna 🥰🥰
sunshine wings
Hahahaaa.. Singa mengaum 🤣🤣🤣🤣🤣
sunshine wings
lanjut author 🥰🥰🥰🥰🥰
sunshine wings
Hahahaaa.. Felix, Felix..
Devano galau 🤭🤭🤭🤭🤭
sunshine wings
🥰🥰🥰🥰🥰
sunshine wings
Ini baru namanya penerimaan yg berkelas 😍😍😍😍😍
sunshine wings
😘😘😘😘😘
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!