NovelToon NovelToon
Rahim Tebusan (Terpaksa Hamil Anak Suami Musuhku)

Rahim Tebusan (Terpaksa Hamil Anak Suami Musuhku)

Status: tamat
Genre:Tamat / cintapertama / Poligami / Ibu Pengganti / Nikah Kontrak
Popularitas:2M
Nilai: 4.9
Nama Author: D'wie

Akibat kesalahannya di masa lalu, Freya harus mendekam di balik jeruji besi. Bukan hanya terkurung dari dunia luar, Freya pun harus menghadapi perlakuan tidak menyenangkan dari para sesama tahanan lainnya.

Hingga suatu hari teman sekaligus musuhnya di masa lalu datang menemuinya dan menawarkan kebebasan untuk dirinya dengan satu syarat. Syarat yang sebenarnya cukup sederhana tapi entah bisakah ia melakukannya.

"Lahirkan anak suamiku untuk kami. Setelah bayi itu lahir, kau bebas pergi kemanapun yang kau mau."

Belum lagi suami teman sekaligus musuhnya itu selalu menatapnya penuh kebencian, berhasilkah ia mengandung anak suami temannya tersebut?


Spin of Ternyata Aku yang Kedua.

(Yang penasaran siapa itu Freya, bisa baca novel Ternyata Aku yang Kedua dulu ya.)

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon D'wie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Cemoohan

Acara akad nikah itu dilangsungkan di kediaman Abidzar dengan suasana tertutup. Acara itu juga hanya dihadiri beberapa saksi dari pihak Abidzar, yaitu Tirta, pak penghulu, dan pak RT serta istrinya.

Saat ini jarum jam sudah menunjukkan hampir pukul 9, orang-orang yang bersangkutan pun telah tiba. Hingga tibalah waktunya untuk mengucapkan ijab dan kabul. Freya pun keluar ditemani Bi Asih menuju ke meja tempat pelaksanaan akad.

Bila biasanya wajah calon pengantin akan bersinar, berbeda dengan pasangan itu. Freya justru tampak tegang karena dihinggapi rasa takut, sedangkan Abidzar menegang karena diliputi api kebencian.

"Freya ... " Gumam Tirta dengan mata terbelalak saat melihat calon pengantin sepupunya. Bukan rahasia umum, ketenaran Freya semasa SMA memang memukau nyaris setiap lawan jenis. Tirta tahu itu. Tirta pun termasuk salah satu laki-laki yang mengagumi paras seorang Freya.

Namun ia tak pernah menyangka bila ia akan dipertemukan lagi dengan Freya dalam situasi seperti ini. Apalagi ia sangat tahu betapa sepupunya itu membenci Freya atas sakit hati yang pernah diberikan perempuan itu di masa lalu.

Lafaz ijab qobul telah terucap, seruan suara sah pun menyentak Tirta yang sedari tadi melamun.

SAH ...

SAH ...

SAH ...

Tirta meraup wajahnya kasar. Ia harap sepupunya itu tidak melampiaskan kebenciannya pada perempuan itu. Apalagi ia dapat melihat, Freya yang sekarang bukanlah Freya yang dulu. Entah mendapatkan keyakinan dari mana, Tirta hanya bisa meyakini saja.

Tirta menatap nanar pada Freya. Penampilannya sungguh jauh berbeda dengan Freya yang ia kenali. Namun satu yang pasti, meskipun tubuhnya terlihat jauh lebih kurus, tirus, dan ringkih, tapi Freya tetap cantik. Wajahnya hanya dipoles bedak dan lipstik tipis, tapi tetap mampu memancarkan aura kecantikannya. Sederhana, tapi tetap memikat.

Penghulu meminta Freya menyalami tangan Abidzar dan menciumnya. Namun saat sedikit lagi bibir Freya menyentuh punggung tangan Abidzar, laki-laki itu justru segera menariknya.

Pedih. Itu yang Freya rasa. Tapi Freya maklum. Mungkin laki-laki itu merasa jijik dengannya, si perempuan mantan narapidana.

Begitu pula saat penghulu meminta Abidzar mencium kening Freya, belum juga bibir laki-laki itu menempel di dahi Freya, ia justru segera menariknya. Perih. Namun apa mau dikata, ia paham alasannya.

...***...

"Bi, bisa bicara sebentar," ucap Tirta pelan setelah semua orang telah pergi dari sana.

Abidzar mengangguk lantas mengajak Tirta ke ruang kerjanya.

"Ada apa?" tanya Abidzar penasaran.

"Dia ... Freya yang itu kan?"

Abidzar menghela nafasnya kemudian mengangguk.

"Aku tahu kamu mungkin masih sakit hati dengannya, tapi aku harap jangan manfaatkan momen ini untuk membalas dendam, oke. Aku harap kau tidak menjadi laki-laki brengsek. Lupakan semua masa lalu. Sekarang kau sudah memiliki Erin. Jalani saja semuanya sesuai kesepakatan. Setelah selesai, lepaskan dia dengan baik-baik. Tak ada guna memupuk dendam," ucap Tirta bijak yang khawatir Abidzar akan memanfaatkan pernikahannya untuk membalas dendam.

Ia sangat tahu bagaimana terpuruknya Abidzar dulu karena sakit hati. Bukan masalah ditolaknya, tapi akibat penolakan yang dilakukan Freya dengan cara tak terduga lah yang membuatnya kecewa. Ia sampai menjadi bulan-bulanan para teman kencan Freya. Abidzar sampai tak mau sekolah selama berhari-hari. Puncak dari sakit hatinya adalah dia memilih pindah sekolah untuk menghindari orang-orang yang kerap menghina dan merundungnya.

"Ck ... kau pikir aku akan sepicik itu. Sudahlah, tak perlu kau mengkhawatirkan dia. Seharusnya kau mengkhawatirkan aku. Bagaimana kalau dia membunuhku seperti dia ingin membunuh istri CEO TJ Group waktu itu. Kau tak mau bukan kehilangan sepupu terbaikmu ini." Kekehnya membuat Tirta mendelik sinis tapi tak pelak tersenyum lega.

...***...

Freya melangkahkan kaki keluar dari dalam kamar mandi, sudah mengganti kebaya yang ia pakai tadi dengan pakaian santai yang diberi bi Asih. Sebenarnya bukan pemberian bi Asih, tapi pakaian itu bi Asih yang membelinya di pasar atas perintah Erin. Bukan pakaian mahal, hanya pakaian biasa yang ada di pasar. Erin mengatakan jijik dengan pakaian yang ia bawa dari penjara. Khawatir membawa kuman dan bibit penyakit katanya.

Ya, mau bagaimana lagi, hanya beberapa lembar pakaian itulah yang Freya miliki. Saat ia ditangkap polisi, ia tak membawa apapun selain baju di badan. Baju itupun ia dapat saat ada acara penyuluhan di lapas. Di akhir acara, ada pembagian pakaian.

Pemandangan yang Freya lihat saat keluar dari dalam kamar mandi adalah Abidzar. Ia sedang berdiri sambil menatap keluar jendela. Freya sampai menegang melihatnya. Freya takut. Apalagi Freya sangat mengingat eskpresi Abidzar setiap kali mata mereka tak sengaja bersirobok.

Tiba-tiba saja Abidzar menoleh ke arah Freya dengan sorot mata tajamnya. Tubuh Freya kian tegang. Tangannya telah saling mere mas satu sama lain. Keringat dingin mengucur deras.

Freya menunduk takut. Lidahnya kelu, tak sepatah katapun keluar dari bibirnya.

"Bagaimana rasanya bisa menikahi pria kaya? Senang?" ejek Abidzar membuat mata Freya memanas.

Apakah pria itu pikir dia mau menikah dengannya karena dia kaya? Tidak. Freya hanya bisa menjerit dalam hati. Andai bisa menghindar, andai ada jalan lain, ia lebih memilih menghindar ataupun memilih jalan lain itu. Ia pun tak mau jadi orang ketiga. Ia pun sudah jera menikah dengan laki-laki yang tidak mencintainya.

Tapi sayang, Freya tak bisa menyuarakan itu. Lidahnya seakan-akan kaku untuk menyangkal. Dirinya bukanlah Freya yang dulu yang lantang dan berani. Dirinya hanyalah Freya yang rapuh dan lemah.

"Mengapa diam? Apa aku benar? Ya, tentu saja aku benar karena sejak dulu begitulah kau. Murahan. Sejujurnya aku muak dan jijik padamu, tapi demi Erin aku terpaksa menerima pernikahan ini. Kau dengar itu, aku terpaksa. Jadi jangan harap kau bisa menjadi istriku yang sebenarnya. Jangan pula kau harap rencana busuk mu itu akan berakhir sempurna sesuai harapan mu. Apalagi kau sampai berniat menggantikan Erin. Tidak. Tidak akan pernah aku biarkan. Kau tidak pantas menjadi seorang istri dari Abidzar Putra Sadewa."

Usai mengucapkan kata-kata penuh cemoohan itu, Abidzar pun segera berlalu. Sepeninggal Abidzar, Freya pun luruh ke lantai. Ia menangis sejadi-jadinya. Hatinya hancur. Ternyata masa lalunya masih saja membayangi dirinya. Seolah enggan pergi. Membuat siapapun yang melihatnya terus memandangnya hina.

...***...

"Kau dari mana, mas?" tanya Erin.

"Dari belakang." Jawab Abidzar santai sambil melepaskan kancing lengan kemejanya. Kemudian ia pun membuka satu persatu kancing bajunya dari atas hingga terbuka semua dan melepaskannya.

Erin lantas mendekat dan mendekap tubuh Abidzar sambil tersenyum manis.

"Ingat mas, misi kita hanya sampai dia hamil. Aku tidak mau kau terus menyentuhnya. Dan satu hal yang lebih penting, jangan gunakan perasaan. Aku tak mau kau sampai jatuh hati padanya. Aku tak mau kau terluka lagi. Cukup dulu kau terluka. Aku sampai sedih saat melihat semua orang memperolok mu. Dan makin sedih saat kau tiba-tiba menghilang. Untung saja orang tua kita saling mengenal jadi aku bisa kembali bertemu denganmu. Kau paham kan maksudku, mas." Ucap Erin seraya mengusap dada Abidzar.

Abidzar menggenggam tangan Erin, "tak perlu khawatirkan itu." Ucap Abidzar seraya tersenyum tipis. "Aku mau mandi dulu dan kembali ke kantor. Banyak yang harus aku kerjakan."

"Tidak nanti saja, mas. Selesai makan siang mungkin."

"Nggak bisa. Kalau aku pergi terlalu siang, bisa-bisa aku pulang larut nanti."

"Memangnya kenapa kalau pulang larut? Jangan-jangan mas sudah tidak sabar untuk ... "

"Ssst ... Jangan sembarangan bicara. Ya sudah, aku mandi dulu. Kau sepertinya mau pergi? Hati-hati di jalan." Ucap lagi saat menyadari penampilan istrinya telah berubah.

Erin mencebikkan bibirnya seraya mengagguk.

"Mas." Panggil Erin lagi saat Abidzar hendak masuk ke dalam kamar mandi.

"Ya."

"Aku lupa bilang, besok sampai seminggu ke depan aku mau liburan sama temen-temen aku, nggak papa kan?" Ucapnya seraya tersenyum manis.

Abidzar menghela nafasnya, "hmmm ... tapi usahakan pulang secepatnya dan jaga diri."

"Pasti." Ucap Erin sumringah. Lantas ia mendekati Abidzar dan mengecup pipinya. Setelah itu ia pun segera berlalu dari hadapan Abidzar.

...HAPPY READING 😍😍😍...

1
#ayu.kurniaa_
.
Ratna Dewi
Alhamdulillah.... bahagia kabeh...
Ratu Fadira
sepertinya ibu abi baik
Ratu Fadira
kasian freya walaupun dulunya dia jahat krn obsesi tp kan sdh tobat dia, semoga dpt kebahagiaan ya fre
syamil mauza
nama calon besan hampir mirip ,, kirain typo
syamil mauza
kasian ya Tirta padahalkan niatnya cuma ngebantu,, jangan judes² neng ana entar ditinggal kejer baru tau ras
Ratna Dewi
Ya ampuuunn..maap Bang Haji...
syamil mauza
kocak bgt sih neneknya Tirta,seru pasti klo dirumah ada "neli"
syamil mauza
ANA kah yg diliat tirta
syamil mauza
Tirta,, Tirta ,, bener² Lo ye, anak orang apa panas dingin
syamil mauza
yang sabar ya Freya,, nanti Abi pasti malah bucin deh
syamil mauza
Tirta aq padamu
Elicia Yeung
Luar biasa
Hlmh
njirr gue nangis baca ny😭🤣
Hilmiya Kasinji
hmmmm.....jodoh ditangan kak author
Hilmiya Kasinji
ceritanya 👍
Hilmiya Kasinji
🤣🤣🤣kok lucu ya...la kalo dipikir Yo lucu anak sama bekas bapak sambung. gak masuk akal DECH pikiranne
Hilmiya Kasinji
hmmm...Mariki Tirta menjauh, ana merasa kehilangan. sip wes
Hilmiya Kasinji
ya Allah seandainya punya nenek kyk gini wuihhh enak banget 😂
Hilmiya Kasinji
nah , Iki baru teges
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!