NovelToon NovelToon
Shanna

Shanna

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Mafia / CEO / One Night Stand
Popularitas:550k
Nilai: 4.8
Nama Author: sgt

* * *

Gadis cantik dengan mata teduh, hidung mancung dan kulit putih selembut sutra itu bernama Maria Shanna. Wanita berusia 22 tahun yang dulunya menjalani hidup bak seorang putri ...

Namun, dalam sehari gelarnya berubah menjadi Mommy, Daddy dan juga kakak untuk kedua adiknya. karena kedua orang tuanya meninggal akibat kecelakaan tragis.

Shanna yang saat itu masih duduk dibangku SMA kelas dua dipaksa kuat untuk menjadi sandaran bagi adik-adiknya.

Kehidupan Shanna dan kedua adiknya berubah 360 derajat ...

Hingga empat tahun berlalu, Shanna akhirnya bertemu pria bernama Dave Abraham, seorang CEO dan juga ketua mafia.

Pria dingin dan angkuh yang memintanya menjadi istrinya karena kesalahan yang mereka lakukukan membuahkan hasil ...

Tanpa Shanna ketahui, Dave menikahinya hanya untuk mendapatkan hak atas bayi yang dikandungnya ...

Bagaimana kelanjutan kisahnya?

Mampukah Shanna membuat Dave bertekuk lutut di hadapannya?

* * *

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon sgt, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

32

Mobil mewah yang mereka kendarai pagi tadi menuju perusahaan, kini kembali melaju kencang dijalanan yang cukup ramai dengan kendaraan yang berlalu lalang.

Mike gemetar ketakutan, ia mengencangkan sabuk pengamannya dan berpegangan erat pada hand grip mobil yang berada tepat diatas kepalanya.

"Dave, jika seperti ini bukan hanya kau yang akan kehilangan anak-anakmu, tetapi aku juga akan kehilangan nyawaku." ucap Mike dengan bibir bergetar, pasalnya Dave melajukan mobilnya dengan kecepatan penuh. Bunyi klakson terus bersautan dari mobil yang dinaikinya maupun mobil-mobil yang merek lewati. Ia sangat yakin pengendara lain tengah mengumpati mereka yang mengendarai mobil dengan sangat brutal.

"diam." sentak Dave. Berakhirlah Mike dengan ekspresi tegangnya, ia memilih memejamkan mata sambil berdoa memasrahkan diri pada tuhan.

* * *

ciiiiiiiiiiiiiiiiiiit!

Akhirnya mobil yang dikendarai Dave tiba, tepat didepan klinik yang ia tau didalamnya ada Shanna yang akan menggug*rkan kandungannya.

Seluruh pandangan orang-orang yang berada diluar klinik beralih kearah mobilnya, karena jarak klinik yang tepat berada di depan jalan raya. Sehingga bunyi decitan rem mobil Dave sampai keindra pendengaran mereka.

"huuuueeek ... Huuueeek ... Huuueeek."

Dave bergegas keluar tanpa menutup kembali pintu mobil. Meninggalkan Mike yang kini tengah duduk bersandar pada bagian luar mobil, sambil mengeluarkan seluruh isi perutnya. Ia bersumpah tidak akan lagi naik mobil jika dikemudikan oleh boss laknatnya itu.

Kini, langkah pasti Dave bersautan pada lantai klinik yang tidak terlalu besar itu. Wajahnya memancarkan aura iblis yang siap menghabisi lawan. Membuat siapa saja yang melihanya bergidik ngeri, suasana mencekam sangat terasa seiring langkah kakinya mendekat, tidak ada satupun suara yang keluar dari orang-orang yang ia lewati. Seolah terbungkam oleh aura mematikan yang terpancar darinya.

"Shannaaaaa..." Teriakannya menggelegar diseluruh penjuru klinik.

"Shannaaaaa..." setiap langkahnya diiringi teriakan, memanggil nama Shanna dengan rahang mengeras.

Pria itu melewati begitu saja meja resepsionis, pandangannya berkabut amarah. Fikirannya hanya tertuju pada wanita yang tengah mengandung benihnya. Bahkan, petugas resepsionis terlihat enggan untuk mendekat apalagi mencegahnya masuk. Beberapa saat kemudian, terlihat dua orang pria bertubuh besar masuk dan berbicara pada petugas yang berjaga.

sementara didalam ruangan dokter...

"Ann, kenapa bulu kudukku terasa berdiri ya?" bisik Nora pada Shanna yang kini mulai berdiri, bersiap untuk naik pada ranjang pasien. Ia menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, tiba-tiba saja ia merasa suasana menjadi berbeda.

"apa kau medengar sesuatu? sepertinya ada yang memanggilku!" Balas Shanna berucap lirih.

"Silahkan nona," Acara bisik-bisik pun terputus oleh suara dokter yang meminta Shanna agar segera berbaring.

* * *

ceklek

Ceklek

Ceklek

pintu pertama, pintu kedua dan pintu ketiga. Dave membuka setiap pintu tanpa permisi, tetapi tidak mendapati sosok yang ia cari.

Bahkan, tanpa rasa bersalah atau sekedar mengucapkan kata maaf. Pria itu pergi begitu saja, kemudian menutup kembali pintu-pintu itu dengan sangat kasar, membiarkan orang-orang didalam sana tersentak kaget beserta ekspresi kebingungan karena pintu ruangannya dibuka secara tiba-tiba.

"Shannaaaaa... Bruuuuuuuk." Ia menendang pintu keempat, tetapi Shanna belum juga ia temukan. Rahangnya semakin mengeras, giginya saling mengatup hingga menimbulkan suara. Urat-uratnya hampir saja keluar jika tak dihalangi oleh kulit.

Ia memandangi satu pintu yang belum ia buka, ruangan yang berada diujung koridor. Terletak sekitar lima puluh meter dari tempatnya berdiri saat ini, Ia yakin Shanna berada diruangan itu.

Dengan langkah panjang, ia membawa tubuh kekarnya mendekat pada pintu yang tengah tertutup rapat itu. Matanya berembun, sepertinya ingin menangis. Nafasnya memburu, seolah pisau telah menghujam tepat pada jantungnya. Ia merasakan sakit yang teramat saat membayangkan anak-anaknya akan dibun*h.

Ia mengepalkan tangannya, bersumpah akan melenyapkan semua orang yang berada didalam sana.

Brraaaaaaaaaaaakkkkk....

Dengan sekali tendangan, pintu itu terbuka sempurna. Menampakkan empat orang wanita yang tengan memandanginya dengan sorot mata berbeda-beda, salah satunya adalah Shanna yang kini tengah berbaring dengan perut sedikit terbuka, serta bagian bawahnya yang hanya ditutupi kain rumah sakit berwarna hijau botol.

"Dave Abraham?" Nora berucap lirih, sangat lirih hingga terlihat seperti sebuah isyarat. Ia mengenali wajah itu, meski baru pertama kali melihat secara langsung. Tetapi ia tau siapa pemilik wajah itu. Secara reflek, ia menggeser tubuhnya menjauh dari ranjang tempat Sahanna berbaring. Ia merasakan suasana yang mencekam serta hal buruk akan segera terjadi.

Begitupun dengan dokter obgin dan suster yang berada didalam ruangan itu, mereka menggeser tubuhnya secara perlahan. Seolah alam bawah sadar menuntun mereka untuk melindungi diri.

Keheningan berlangsung beberapa detik..

Shanna membulatkan matanya, begitu kaget dengan apa yang ia lihat saat ini. Matanya beradu pandang dengan Dave, ini bukanlah bagian dari rencana sahabatanya Nora Frederick.

Tak ... Tak ... Tak ... Tak

Bunyi langkah yang berasal dari sepatu Dave terdengar seolah menusuk-nusuk bagian jantung Shanna. Semakin Dave mendekat, semakin ia merasa ciut. Ketakutan mulai menjalari seluruh tubuhnya. Bagaimana tidak, ia melihat jelas wajah penuh amarah yang seolah ingin menelannya hidup-hidup.

Shanna kesulitan menelan salivanya... Ia bersipa untuk bangun. Namun, dengan gerakan cepat Dave mengangkat tubuhnya seperti anak kecil yang akan digendong.

"ap-apa yang kau lakukan!" Sentak Shanna kerepotan merapihkan pakaiannya. Dave mengangkat dan menurunkannya masih ditempat yang sama, kini keduanya berdiri saling berhadapan.

"seharusnya aku yang bertanya, apa yang sedang kau lakukan di tempat ini." teriaknya sambil mencengkram leher Shanna. Membuat wanita itu kesulitan bernafas.

"hey, lepaskan sahabatku!" Nora ikut berteriak, tidak terima sahabatnya diperlakukan kasar. Ia mendekat, berusaha melepaskan tangan Dave, namun kekuatannya tidak sebanding dengan pria bertubuh tegap itu.

"tuan, ini di tempat umum. saya bisa menuntut anda atas perbuatan tidak menyenangkan." saut dokter menimpali perkataan Nora.

Dave memicingkan telinga, ia melepaskan cengkramannya. "uhhuuuuk .. Uhhuuuk..." Shanna terbatuk-batuk.

"keluar! ... Keluar atau aku akan membuat kalian terkubur bersama reruntuhan klinik ini." sentaknya, tidak perduli dengan ancaman dokter itu.

Dua orang pria bertubuh besar yang kini telah berada didepan pintu, bergegas masuk dan memberi kode agar Nora, dokter dan juga suster untuk keluar.

tanpa banyak membantah, ketiganya bergegas keluar. Sesaat Nora menatap Shanna. "maaf... Aku masih ingin hidup Ann. setidaknya aku yakin monster ini tidak akan membun*hmu " ucapnya namun dalam hati.

"jangan pergi, jangan tinggalkan aku. Ini adalah rencanamu Nora Frederick..." Balas Shanna namun juga didalam hati, ia menatap tajam kearah Nora yang perlahan berbalik dan berjalan serta menghilang diambang pintu.

kini, hanya tinggal Shanna dan juga Dave yang berada diruangan itu.

"apa kau membun*hnya?" suara Dave lirih, namun terasa begitu dingin. Pria itu merasakan nafasnya tercekat, tidak siap dengan apa yang akan didengarnya. Ia menatap penuh harap pada Shanna.

Sementara Shanna, wanita itu hanya menunduk. Ia tidak tau harus menjawab apa. Tubuhnya bergetar takut.

"jawab aku!" Dave mulai meninggikan suara.

"ma-mam maaf, ak-aku..." Shanna terbata-bata, butiran keringat mulai membasahi wajahnya yang telah memucat. Ia meremas-remas ujung dressnya.

Dave mencengkram lengan Shanna, menariknya hingga kini tubuh mereka saling menempel. "katakan, apa kau telah membun*h anak-anakku!" Bentaknya tepat didepan wajah Shanna, yang hanya berjarak sejengkal dengan wajahnya.

*

*

*

1
Sahna Yulianto
Kecewa
Sahna Yulianto
Buruk
Erni Fitriana
semoga sukses skripsi nya..dipermudah dan langsung di acc ...sukses all the best aurhor
Cintaku
semangat thor semoga sehat dan skripsi nya lancar dan mendapat hasil yang memuaskan 🤲🤲🤲
Ari_nurin
kirain up .. tiwas seneng 🤔 ternyata zonk ... 😏
Hafiza Izza
semangat ya thoor....aq tunggu update nya dan SMG lulus dgn nilai yg memuaskan👍👍🥰🥰🥰
Has Meiliyani
jangan sad ending Thor ceritanya, buat mereka happy ending
Fera Susanti
semangat thor...lancar juga buat kuliah nya..
Ris Andika Pujiono
kaget kirain upp... semoga sukses terus
𝕗𝕠𝕣𝕣𝕫𝕒𝟘𝟝𝟘𝟡
semangat kak...
semoga dilancarkan segala urusannya...
ditunggu bab selanjutnya...
Yulia Wati
oke thor ditunggu yahhh.. jgn lama2😉
Risna Wati
meweeeek thor
Heriah Riduan Nasir
semangat ya ka,
Rainah Suhandi
😊
Rainah Suhandi
semangat ka
di tunggu kelanjutan karya terimakasih
Azzam Azzam
tetap setia menunggu kelanjutannya
Risna Wati
Buruk
sgt🐣: sayang banget novel toon blm ada format utk blokir akun. dan kalau menurut kakak buruk, kenpa masih di baca kak? hehe. pdahal kakak gk perlu repot2 ngotorin kolom komentar kalo gk suka loh. yah tinggal di skip aja kan bisa😊
total 1 replies
Erni Fitriana
thorrrrttt....kemana shana...kok belum muncul"🤔🤔🤔🤔🤔
Heriah Riduan Nasir
maaf thor ini ending sampai sini aja ya
Ari_nurin
lama banget up nya .. smp lupa dg cerita nya .. hhuufff .. 😏🤨
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!