NovelToon NovelToon
Mantan Prajurit

Mantan Prajurit

Status: tamat
Genre:Action / Tamat / Identitas Tersembunyi / Romansa
Popularitas:534.5k
Nilai: 4.8
Nama Author: Eka Magisna

“Gun ... namamu memang berarti senjata, tapi kau adalah seni.”

Jonas Lee, anggota pasukan khusus di negara J. Dia adalah prajurit emas yang memiliki segudang prestasi dan apresiasi di kesatuan---dulunya.
Kariernya hancur setelah dijebak dan dituduh membunuh rekan satu profesi.
Melarikan diri ke negara K dan memulai kehidupan baru sebagai Lee Gun. Dia menjadi seorang pelukis karena bakat alami yang dimiliki, namun sisi lainnya, dia juga seorang kurir malam yang menerima pekerjaan gelap.
Dia memiliki kekasih, Hyena. Namun wanita itu terbunuh saat bekerja sebagai wartawan berita. Perjalanan balas dendam Lee Gun untuk kematian Hyena mempertemukannya dengan Kim Suzi, putri penguasa negara sekaligus pendiri Phantom Security.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eka Magisna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Fragmen 1

“Aku tidak membunuhnya!” Jonas Lee menyangkal tuduhan. Cepat menarik bangkit tubuh, menjauh dari seonggok raga tanpa nyawa di atas tanah sangat dekat dari hadapan.

Dua orang berseragam army baru saja datang seketika diserang keterkejutan yang maha dahsyat, gegas keduanya merendahkan tubuh, memeriksa mayat. “Dia mati.”

Dengan sorot tajam rahang mengetat, satu di antaranya mendongak wajah pada Jonas, memberi tatapan kelam.

“Pisau itu ada di tanganmu!” geramnya.

Jonas mengangkat naik tangan kanannya.

Benda itu tergenggam dengan lumuran darah yang masih basah, sontak mematahkan sangkalannya secara bukti. Jelas mereka akan memberi pandangan skeptis.

Jonas menjatuhkan pisau itu dengan cepat lalu menggeleng. “Tidak! Aku hanya mencabutnya dari perut Rowan.” Jasad itu dilihatnya sembari menelan ludah. “Aku menemukannya sudah dalam keadaan seperti ini.”

“Dan kami menemukanmu sebagai orang terakhir!” hardik yang lain dari dua pria itu seraya bangkit berdiri, sorot matanya diselimut amarah yang sudah pecah di ubun-ubun. “Rowan bahkan masih hidup sepuluh menit lalu! Aku bersamanya menemani Maria di tenda dapur dan kami masih tertawa-tawa!”

“Benar! Dia pergi hanya untuk buang air kecil!” Temannya menguatkan fakta tanpa ikut berdiri. “Dan sekarang kami menemukannya dalam keadaan mati ... bersamamu!”

“Bukankah tidak masuk akal jika orang lain yang melakukannya di waktu sesingkat itu?!”

“Kau orang yang kami dapati di akhir hidupnya dengan pisau sialan yang penuh darah!”

Jonas Lee bergeming, dua orang itu terus mencecarnya tanpa memberikan kesempatan untuk menjelaskan. Demi tak mempertahankan apa yang diyakini, dia tetap menyangkal, “Tidak! Sungguh bukan aku!”

Pria yang berdiri memelototi dengan raut kelam. “Jika benar-benar bukan kau ... buktikan sebisamu! Selamatkan dirimu dari jeratan hukum!”

Pasang mata Jonas Lee melebar sempurna.

Jeratan hukum, itu artinya?

Beberapa waktu kemudian ....

“Kau kami tangkap! Jelaskan apa pun yang kau tahu di ruang interogasi kepolisian!”

Tidak melawan atau berkata lagi, Jonas merelakan dirinya digelandang aparat menuju sebuah mobil dengan bunyi sirine nyaring. Kedua tangannya terborgol di depan, ekspresinya sedatar lantai.

Semua orang menatapnya dengan ekspresi berlainan.

Ada yang marah dan memaki. Mereka adalah yang sangat menyayangkan kenapa prajurit emas itu harus membunuh.

Ada yang menatap sinis. Mereka dari kubu yang membenci karena beberapa keunggulan yang mereka tak punya namun dipunyai Jonas.

Ada pula yang menatap sedih. Mereka adalah para prajurit terdekat Jonas yang terbentuk dalam sebuah konsep sederhana; 'pertemanan'.

Jonas Lee menyapukan tatapan pada mereka tanpa makna, kemudian menemukan seraut wajah dengan seringai jahat. “Aston!” pekiknya dalam hati, matanya melebar menatap pria dengan nama yang baru saja dia sebutkan. Namun kemudian pria itu mundur menjauh lalu menghilang ditelan gelap. “Dia?”

“Masuk!”

Seruan polisi menyentak imajinya dengan sembarang. Tubuhnya didorong kasar masuk ke dalam mobil lalu terbenam di sana tanpa berontak.

“JOOOOO!” Teriakan teman-temannya di luar seperti melodi yang menghancurkan. Mereka terlihat berlari mendekat lalu frustrasi karena mobil mulai melaju meninggalkan camp prajurit khusus yang sudah mereka tinggali tiga bulan belakangan ini.

“Kita kehilangan Jonas.”

“Aku yakin bukan dia pelakunya!”

“Tentu saja! Prajurit sehebat dia mana mungkin harus membunuh!”

“Semoga dia bisa kembali dan terlepas dari hukuman.”

....

Dalam duduk diamnya di dalam mobil, Jonas merunduk menatap borgol besi yang mengikat dua pergelangan tangannya.

“Benarkah aku akan berakhir seperti ini saja?” Suara hatinya mencuat ke kepala lalu memikirkannya mendalam. “Aku tidak membunuh Rowan.”

Tapi siapa yang akan percaya dengan bukti sekongkret itu.

Jonas mengingat bagian dimana dirinya menemukan Rowan yang sekarat dengan tancapan pisau tepat di perut, di belakang tenda darurat yang sangat sepi.

Saat di penghujung napas, Rowan dengan kesulitan ingin mengatakan sesuatu, namun malaikat maut menariknya lebih cepat sebelum kata terlontar dari mulut lelaki yang terkenal dengan kejahilannya di camp tersebut.

Saat yang sama, bayangan wajah Aston dengan seringai mengerikan tadi ikut berbaur dalam pikiran. Kening Jonas Lee mengerut tebal, memikirkan lagi.

“Mungkinkah dia pembunuhnya?”

Jonas mulai merangkai perangai pria itu di kepalanya.

Sejauh ini Aston memang selalu menunjukkan ketidaksukaannya.

Semua berawal dari Pulau Own. Posisi pasukan khusus di pantai timur pulau itu saat pembebasan budak oleh sekelompok bajak laut, dimandatkan kepemimpinannya pada Jonas Lee oleh kepala pasukan mereka sebagai penyerang garis depan. Aston tak suka itu. Dia merasa dipergunakan hanya sebagai cadangan dengan berposisi di garis ketiga dari belakang.

Dan keberhasilan Jonas yang tanpa cela dari misi itu, semakin membuat Aston meradang kebencian hingga tidak terukur sebesar apa.

Sesingkat itu yang Jonas tahu tentang pria yang sama sekali tak pernah dianggapnya musuh.

Untuk saat ini tidak ada jalan memastikan. Hanya dinilai dari seringai yang seolah memperolok, Jonas tak bisa mengasumsikan secara yakin jika pria itu adalah pembunuh Rowan yang sebenarnya.

Bisa saja Aston hanyalah ber-euforia karena dirinya lenyap dari kesatuan, sementara pembunuh sebenarnya masih berkeliaran tanpa diketahui.

Tak terasa mobil melaju semakin jauh meninggalkan camp yang berada di tepi gurun pasir selatan tempat para para prajurit tinggal dan Rowan mati terbunuh.

Kegelapan menyelimuti area yang dilintas. Pepohonan berjejer tinggi sepanjang jalan yang kadang membuat laju mobil tidak seimbang karena serat jalanan yang bergelombang.

Cahaya yang dihasilkan hanya dari sorotan mata lampu bagian depan mobil.

Dari pikiran yang mulai kusut, tatapan Jonas Lee jatuh pada sosok aparat di sampingnya. Nampak tenang dengan pandangan ke depan, sementara pistol masih di tangan.

Curian pandang berikutnya jatuh ke muka, ada pengemudi yang juga berseragam aparat dan satu rekan di kursi sampingnya. Sementara jauh di depan, mobil yang membawa jenazah Rowan percaya diri jadi pemimpin.

“Aku tidak bersalah! Aku tidak ingin menjadi pesakitan dengan mengorbankan diriku sendiri menggantikan pembunuh yang sebenarnya. Jangan harap!”

Mata Jonas melirik tajam kiri dan depan, mengamati situasi untuk memulai sebuah tindakan.

“Baiklah!”

GREPP!

Dua kaki prajurit ini menendang kepala petugas di sampingnya dan dengan cepat merebut pistol dari tangannya.

Suasana di dalam mobil mendadak gaduh.

Sampi selang beberapa waktu kemudian .....

Desing peluru tak terhitung jumlah membelah udara menjadi gelombang kejut di keheningan hutan Algasa, menembus kecepatan suara.

“CEPAT TANGKAP DIA!”

“LARINYA KE ARAH SANA!”

Teriakan petugas sahut bersahutan menantang langit.

Jonas Lee, dia berhasil kabur.

Saat ini sepasang tungkai kakinya berlari cepat menembus gelap yang dikuasai pepohonan tinggi di dalam hutan.

Tidak ada acara menoleh ke belakang. Terus lari, jangan berhenti sampai mereka tak sanggup mengejar lagi.

Terkabul di menit kelima puluh.

Dia menghentikan larinya. Dengan napas memburu menoleh ke belakang dalam kewaspadaan tinggi.

Sepi!

Tidak ada derap lari kencang banyak kaki seperti tadi, tidak ada desing peluru peringatan yang menjengkelkan. Hanya ada suara burung malam yang memberi kesan sumbang dan sedikit horor.

“Mereka menyerah begitu saja?” Jonas tersenyum kecut. “Pengecut!”

Setelah mencela, langkah kembali diayunnya. Sedikit terseok karena deraan lelah yang menguras banyak tenaga.

“Sial! Alih-alih naik pangkat, aku malah terdampar dan jadi buronan hukum.”

1
❤️Rizka Aulia ❤️
terima kasih Author untuk karyanya ❤️❤️❤️❤️❤️ ,maaf baru baca karya Author karena aku baru tau .Semangat berkarya dengan novel terbaru .
❤️Rizka Aulia ❤️
suka alur cerita ini ,ada tegangnya ,ada romantisnya ,ada actionya semua jd satu
Wariyanti Pramudyo
karyamu keren bgt thor... semoga rizkimu berlimpah n berkah Amiinn....
❤️Rizka Aulia ❤️
apa dy Gun
Endro Budi Raharjo
nomor 1 berarti....
Endro Budi Raharjo
disumpahin....
Nunung Setiawan
Luar biasa
ⱮαLєƒι¢єηт: Maksih ulasan dan rating sempurnanya, Kak❤️
sehat selalu😊
total 1 replies
Nunung Setiawan
Lumayan
Riezki Arifinsyah
KEREN THOR alur ceritanya
ⱮαLєƒι¢єηт: Maksih, Kak. Senang bisa menghibur🤗
total 1 replies
Penyet Tako
Luar biasa
ⱮαLєƒι¢єηт: Maksih untuk rating sempurnanya, Kak.
Sehat selalu❤️
total 1 replies
Penyet Tako
Kecewa
Riezki Arifinsyah
Luar biasa
ⱮαLєƒι¢єηт: Makasih ulasan dan bintang limanya, Kak.
sehat selalu ya, Kak Rizki/Smile/
total 1 replies
Riezki Arifinsyah
Drakor bangett ini seeeehh
ⱮαLєƒι¢єηт: Ember, Kak. aku kan tukang nongkrong di sana.🤣
total 1 replies
Riezki Arifinsyah
wow keren Thor
Riezki Arifinsyah
keren kaya film2 Hollywood
ⱮαLєƒι¢єηт: Keren kayak kak Rizki dong🤣
total 1 replies
IR WANTO
taii bodoh jae won
sang pangeran
satu kata author,karyamu luar biasa, kata-kata tersusun rapi sehingga mudah untuk di pahami,,,,sangat menarik 💙
ⱮαLєƒι¢єηт: Maksih banyak apresiasinya, Yang Mulia😁
Sehat selalu ya...🥰
total 1 replies
Bunk. Franz Tototrihartoko
Biasa
ⱮαLєƒι¢єηт: Terima kasih sudah menyempatkan baca.
total 1 replies
sang pangeran
dari sekian banyak novel yang aku baca sampai tamat,novel yang satu ini lain dari biasanya karena kisah ini jika tidak salah di negara Korea seol,bagus dan menarik untuk di baca 🙏
ⱮαLєƒι¢єηт: Mkasih ulasan dan bintangnya, Kak.
sehat selalu, ya....😊
total 1 replies
dyno
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!