Seorang gadis cantik, bermata bulat berpipi chubby yang hidup sebatang kara tak memiliki orang tua, dan tinggal di panti asuhan berjuang keras untuk mencapai nilai tinggi agar bisa bersekolah di sekolah ternama di jakarta.
Sampai disana banyak kejutan besar terkuak,bagaimana kisah nya yuk simak!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon putrinw, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB.5 perlengkapan
"Sayang hari ini kita belanja kebutuhan sekolah kamu ya"
"Tapi apa ibu punya uang? sahut nya ragu, dia tak ingin merepotkan ibu nya itu.
"Ada sayang, kan kemarin ibu banyak orderan, dan juga Alhamdulillah uang nya bisa buat sekolah anak ibu yang cantik ini.
"Ibu maaf aku merepotkan ibu"
"Tidak sayang, kamu tak merepotkan ibu nak, jadi kamu jangan merasa sendiri, karena sekarang kamu tanggung jawab ibu.
"Terima kasih ibu, aku sayang ibu"
Setelah jam 10 pagi mereka telah bersiap siap ingin pergi ke mall untuk membeli kebutuhan sekolah sang anak.
"Claudia memakai Hoodie oversized dan juga rok bunga bunga selutut beserta sepatu kets.
Penampilan nya begitu cantik, mata bulat yang indah dan pipi chubby yang menggemaskan.
"Wah anak ibu cantik sekali, bagaimana baju nya kamu suka kan?
"Suka ibu, aku terlihat seperti seorang putri ucap nya terkekeh lucu.
Yaps, Bu Jena lah yang memilih baju sang anak, dia juga yang mendandani sang anak agar terlihat menarik dipandang.
"Kamu suka pilihan ibu sayang?
"Suka ibu" ucap nya antusias.
"Ayok kita telat nanti nunggu taksi nya.
"Okey ibu.
Saat berjalan menuju ke depan disana terlihat ada geng 3 serangkai yang sedang bergosip ria.
"Wah mau kemana Bu Jena? ucap Bu Ida yang kepo.
"Saya mau ke mall buk, mau membeli kan perlengkapan sekolah claudia ucap nya tersenyum tipis.
"Wah masa orang seperti Bu Jena ke mall sih, apa punya uang? ucap Marni meremehkan.
"Alhamdulillah buk, kalau untuk perlengkapan sekolah anak saya cukup kok'' ucap nya tak nyaman melihat mereka yang sok tau tentang hidup nya.
"Ayok Bu jangan dengerin mereka" bisik claudia yang merasa mereka terlihat meremehkan dia dan ibu nya.
"Mereka seperti tak suka kepada ku dan ibu,mereka seperti orang orang panti yang bermuka dua batin claudia memandang tajam para ibu ibu itu.
"Aduh kalau saran saya ya, udah ga mampu itu ya gausah bergaya berlebihan buk, entar ga sanggup ngikutin trend sahut Bu Yati.
"Deg"
mendengar ucapan itu membuat Claudia menoleh tajam ke arah ibu ibu itu, dia tak suka ibu nya direndahkan seperti ini.
"Maaf ya buk, bukan nya saya tak sopan, tapi ucapan ibu ibu ini terlalu meremehkan keluarga kami, kalau ga tau apa apa mending gausah terlalu mencampuri urusan kami, ayok ibu kita pergi, disini banyak biang gosip yang gajelas" ketus claudia yang merasa kesal.
"cih dasar tak sopan" gerutu Bu Ida kepada ibu dan anak itu yang pergi meninggalkan mereka tanpa basa basi lagi.
"Biasa orang belagu memang seperti itu" ucap Bu Marni.
Sesampainya di taksi yang dipesan secara online kini Bu Jena dan juga claudia memandang jalanan kota yang terdapat para bangunan tinggi di jalanan.
"Sayang ibu bangga sama kamu ucap Jena pelan sambil tersenyum ke arah nya.
"Ibu maaf, aku terbawa emosi, aku tak bisa saat mendengar ibu dihina seperti itu, aku sudah terbiasa di hina, tapi jangan ibu aku tak sanggup mendengar nya ucap nya dengan mata berkaca kaca.
"Ya tuhan, anak ibu sudah besar rupanya, dia lebih dewasa dari sebelumnya nya ,ibu sangat bangga kepada gadis kecil ini ucap Jena dengan senyum manis nya.
"Grep"
"ihh ibu jangan seperti ini, aku malu ucap pelan.
Sedangkan sang supir taksi itu terharu melihat pemandangan ibu dan anak itu.
Setelah beberapa saat akhirnya mereka sampai ke mall....