NovelToon NovelToon
Ketika Hati Memilih Tuhan

Ketika Hati Memilih Tuhan

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Diam-Diam Cinta / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu / Keluarga / Romansa
Popularitas:968
Nilai: 5
Nama Author: syahru

> "Dulu, namanya ditakuti di sudut-sudut pasar. Tapi siapa sangka, pria yang dikenal keras dan tak kenal ampun itu kini berdiri di barisan para santri. Semua karena satu nama — Aisyah.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon syahru, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 12: Pencarian Kedamaian

Bab 12: Pencarian Kedamaian

"Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: ‘Tuhan kami adalah Allah,’ kemudian mereka istiqamah, maka tidak ada rasa takut kepada mereka dan mereka tidak akan bersedih hati."

(QS. Al-Ahqaf: 13)

---

Melepaskan Masa Lalu

Setelah beberapa bulan tinggal di desa dan melanjutkan proses belajar agama, Fahri mulai merasa semakin jauh dari kehidupan lamanya. Kenangan tentang masa lalu, tentang Aisyah, dan tentang segala godaan yang dulu ada dalam hidupnya, semakin memudar. Tetapi, ada kalanya rasa rindu itu datang kembali, menyentuh hati yang belum sepenuhnya sembuh.

Pagi itu, Fahri duduk di bawah pohon besar di halaman pesantren, merenungkan apa yang telah ia jalani. Dalam hening, ia bisa mendengar suara riuh dari para santri yang sedang belajar, namun pikirannya tetap saja melayang ke masa lalu. Ia tahu, untuk bisa benar-benar maju, ia harus melepaskan Aisyah sepenuhnya.

"Aisyah, mungkin kamu memang bukan untukku, tetapi aku tetap akan mendoakan yang terbaik untukmu. Aku tidak akan lagi menginginkanmu, karena aku tahu sekarang, kebahagiaanku bukan lagi bersamamu," ujar Fahri dalam hati, mencoba meyakinkan dirinya.

---

Berjuang untuk Menjadi Lebih Baik

Hari-hari Fahri kini dipenuhi dengan berbagai kegiatan. Tidak hanya mengaji dan mengikuti pengajian, ia juga membantu para santri muda belajar, dan semakin merasa nyaman dengan peran barunya sebagai seorang pembimbing. Namun, di balik semua itu, Fahri tahu bahwa perjalanan dirinya belum selesai.

Suatu hari, saat ia sedang mengajar di musholla, seorang pemuda baru datang dengan wajah penuh kebingungan. Pemuda itu tampak kelelahan, dan matanya seakan membawa beban yang berat.

"Ustadz, saya merasa terhimpit oleh kehidupan saya. Saya tidak tahu harus kemana lagi," kata pemuda itu dengan suara penuh kesedihan.

Fahri mengamati pemuda itu dengan hati-hati. Ia tahu betul bagaimana rasanya berada dalam posisi yang penuh kebingungan, tidak tahu arah. Dengan lembut, Fahri memanggil pemuda itu untuk duduk di sebelahnya.

"Ada apa dengan kamu? Ceritakanlah," ujar Fahri dengan suara lembut.

Pemuda itu menghela napas panjang dan mulai bercerita tentang masa lalu yang penuh dengan kekerasan dan keputusan yang salah. Fahri mendengarkan dengan penuh perhatian. Ia bisa merasakan bahwa pemuda itu membutuhkan bantuan dan jalan keluar dari kegelisahannya.

"Ketahuilah, dalam hidup ini, kita pasti akan menghadapi banyak ujian. Namun, jika kita tetap berpegang pada Allah dan bersabar, Dia pasti akan menunjukkan jalan," kata Fahri, menenangkan pemuda itu.

Pemuda itu menatap Fahri dengan penuh harap, dan Fahri pun memberikan nasihatnya dengan tulus. Ia merasa bahwa menjadi bagian dari perjalanan orang lain adalah bagian dari tugasnya sebagai hamba Allah.

---

Menemukan Ketenangan di Tengah Kesulitan

Setelah percakapan itu, Fahri merasa hatinya lebih ringan. Ia tahu bahwa menjadi seorang pembimbing bukanlah hal yang mudah, tetapi ia merasa bahwa itu adalah jalan yang benar. Setiap kali ia memberi nasihat kepada orang lain, ia merasa semakin dekat dengan kedamaian yang selama ini ia cari.

Suatu malam, setelah sholat Isya, Fahri duduk sendiri di halaman pesantren, menatap langit yang gelap. Ia merasa tenang meskipun dunia di luar sana penuh dengan masalah dan cobaan. Ia tahu bahwa kebahagiaan tidak datang dari apa yang ada di luar dirinya, tetapi dari kedamaian yang ada di dalam hati.

"Sungguh, Tuhan itu dekat. Ketika kita memohon kepada-Nya dengan tulus, Dia pasti akan menjawabnya. Aku akan terus berusaha menjadi lebih baik," bisik Fahri dalam hati.

---

Langkah Kecil Menuju Perubahan

Esok harinya, Fahri memutuskan untuk mengikuti sebuah perjalanan dakwah ke desa lain. Ini adalah kesempatan baginya untuk memperdalam ilmunya dan juga menguatkan tekadnya untuk terus berjalan di jalan yang benar. Dengan langkah penuh harapan, ia meninggalkan pesantren dan melangkah menuju desa yang lebih jauh.

Perjalanan itu tidak mudah. Di tengah perjalanan, ia harus melewati hutan lebat dan sungai yang deras. Namun, setiap langkah yang diambilnya seakan-akan menguatkan hati dan tekadnya. Ia tahu bahwa Allah selalu bersamanya.

Setelah beberapa hari perjalanan, Fahri sampai di desa yang dituju. Di sana, ia bertemu dengan seorang ulama yang sudah lama dikenal dengan kebijaksanaannya. Ulama itu menyambut Fahri dengan hangat dan memberi banyak pelajaran berharga tentang kehidupan.

"Fahri, ingatlah selalu bahwa setiap langkah yang kita ambil di jalan Allah adalah langkah menuju kebahagiaan yang hakiki," ujar ulama tersebut. "Jangan pernah lelah untuk memperbaiki diri, karena kehidupan ini adalah kesempatan untuk terus menjadi lebih baik."

---

Kembali ke Jalan yang Benar

Setelah beberapa minggu tinggal di desa itu dan mengikuti dakwah bersama ulama tersebut, Fahri merasa semakin mantap dalam perjalanan hidupnya. Ia menyadari bahwa hidup ini penuh dengan ujian, namun yang terpenting adalah bagaimana kita menyikapi ujian itu. Ia memutuskan untuk kembali ke pesantren dan melanjutkan perjuangannya untuk menjadi pribadi yang lebih baik.

Di perjalanan pulang, Fahri tersenyum kecil, merasa bahwa ia telah menemukan banyak hal baru yang berharga. Ia telah belajar banyak tentang kesabaran, ketulusan, dan keteguhan hati. Setiap hari adalah kesempatan untuk berubah dan menjadi lebih baik. Dan ia tahu, meskipun perjalanannya masih panjang, ia tidak akan pernah berhenti untuk mencari kebenaran.

---

Fahri merasa hatinya lebih tenang, lebih yakin dengan jalan yang ia pilih. Ia tahu bahwa kebahagiaan bukan datang dari hal-hal duniawi, tetapi dari kedamaian yang datang ketika seseorang menyerahkan segala urusan kepada Tuhan. Dengan tekad yang semakin kuat, ia melanjutkan langkahnya, siap menghadapi segala ujian dan tantangan yang akan datang.

---

1
Ilham
ini cerita tentang Fahri apa tentang Rudi sih bg
Syahru Ramadhan: Fahri ,maaf ya saya sudah revisi
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!