Tak disangka, Alfano Yudhistira seorang CEO angkuh terkena jebakan musuhnya yang memiliki dendam karena lelaki itu telah menghancurkan bisnisnya dengan memberikan obat yg menyebabkan Alfano bermalam bersama gadis yang tidak ia kenal.
Disisi lain, gadis itu merupakan karyawan swasta yang baru saja dipecat dari perusahan besar yang tak lain adalah perusahaan Alfano karena dikhianati oleh pacar sekaligus partner kerja. Ia bernama Asmara Raniata, gadis desa yg berhasil merantau di ibukota tapi naas, kegadisannya diambil oleh CEO mantan perusahaan tempat dia bekerja.
Apakah dari hubungan semalam itu menumbuhkan benih kehidupan dan membuat ikatan antara kedua manusia tak saling kenal menjadi takdir hidup bersama ?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SariRani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Wanita ingin dikejar
Benar saja, pagi ini Alfano meeting tanpa ditemani oleh Jaka tapi ditemani oleh sekretaris khusus di kantor yg bernama Sisi. Tapi jangan khawatir, Sisi itu adalah wanita bersuami dan ibu dari 2 anak. Memang Alfano sengaja mencari sekretaris yang sudah menikah dan dinilai tidak genit.
Tau sendirikan Alfano tuh trauma ditinggal sama mantan kekasihnya, Si Alexa tuh mangkanya sejak itu ia tidak tergoda oleh rayuan wanita. Eh sekarang hidupnya jadi rumit ketika terjerat oleh rasa bersalah pada Asmara.
Setelah meeting pertama selesai jam 10 pagi, Alfano memerintahkan Sisi untuk menyiapkan meeting selanjutnya pukul set 11 karena ia harus menghubungi Jaka untuk mendapatkan informasi terbaru dari rumah yg akan ia beli.
"Bu Sisi, tolong siapkan ruang meetingnya untuk next pertemuan dengan perusahaan client dari Surabaya. Saya izin ke ruangan dulu mau telepon Jaka" perintah Alfano ketika keluar ruang meeting.
"Baik, Pak" sahut Sisi.
Alfano berjalan menuju kantornya yang masih berada di lantai yg sama dengan ruang meeting.
Sesampainya di ruangan, Alfano duduk di kursi CEO lalu mengambil HP nya di saku celana. Nama Jaka yg ia cari , ia jadikan nomer emergency atau darurat 1. Jadi tinggal tekan nomor 1 aja sudah langsung memanggil si asisten itu.
Telepon terhubung dan Alfano menunggu panggilan itu diterima Jaka. 3 kali berdering, panggilan CEO batu bara akhirnya diterima.
"Hello, bos. Mau tanya progres pembelian rumahnya ya?" sapa Jaka langsung tau tujuan Alfano meneleponnya.
"Hei Jak, kamu tau aja hahaha. Iya bener tebakanmu, jadi gimana kamu udah kontak penjual rumahnya lagi?" tanya Alfano terkesan tidak sabar.
"Aman. Aku udah deal sama dia soal harga dua rumah itu sebesar 5 miliar, tinggal nunggu perjanjian jual beli yang udah aku kirim ke dia buat ditanda tangani baru aku mau chat kamu minta duitnya" jawab Jaka dalam mood senang dan santai karena ia sudah puas tidur hari ini.
"Wah mantaap. Oke, aku bikinkan cek sekarang, kamu bisa ambil di kantor. Oh bentar bentar, kamu gak bisa kontrak jual beli kalau gak ketemu langsung gak sih? Rencana ketemu notaris dimana memang? Penjualnya sekarang lokasi dimana?" tanya Alfano detail, lupa bahwa proses jual beli harus bertemu langsung antar kedua pihak.
"Tenang Fan, aman. Penjualnya juga stay di Jakarta. Notaris juga udah ditentukan, tapi tetep aja perlu kamu nanti buat tanda tangan sertifikat rumahnya" jawab Jaka.
"Oh soal sertifikat tanah, pake namamu aja. Aku gak mau rumah itu atas namaku, nanti dibilang aku pamer kekayaaan didepan Asmara. Biar itu atas namamu dan nanti ketika aku main kesana atau tinggal disana, aku ada alasan ini rumahmu. Aku numpang aja" sahut Alfano.
"Hmmmm emang orang kaya anggap 5 miliar itu 500 ribu kali ya. Terserah deh itu maumu, aku tinggal ngurus. Kalau memang itu jadi rumahku, jangan marah kalau aku gadain" goda Jaka.
"Coba aja kalau kamu berani gadain, bisa aku boikot kamu dari seluruh perusahaan di Jakarta" sahut Alfano enteng.
"Hahahahahhaa candaaaaaa. Okedeh, jadi ini aku urus full ya. Habis ini aku ke kantor buat ambil ceknya dan surat kuasa jangan lupa bikinin biar bisa nyairin duitnya" kata Jaka.
"Oke siap. Buruan kesini, keburu aku ada meeting 20 menit lagi" ujar Alfano.
"Beres, ini aku emang lagi perjalanan ke kantor kok. Udah feeling kamu bakal manggil aku kesana hahaha. Yaudah, tunggu aku. 5 menit lagi sampek" ucap Jaka.
"Siap, hati hati" kata Alfano lalu mengakhiri panggilan.
Setelah panggilan Alfano berakhir, eh layar mobil Jaka menerima panggilan lagi dari Alfani.
"Tumbenan wanita ini telepon jam segini?" lirih Jaka heran mendapatkan panggilan dari kembaran bosnya sekaligus wanita yang ia sukai diam diam.
Meskipun heran tapi Jaka juga senang karena mendapatkan panggilan dari Alfani.
"Hello Jaka" sapa Alfani lebih dulu.
"Halo, Alfani. Tumbenan telepon, ada apa?" balas sapa Jaka.
"Ini kamu lagi dimana? Di kantor sama Alfano kah?" tanya Alfani.
"Ini lagi nyetir mau ke kantor. Hari ini aku ada misi khusus dari kembaranmu yg aneh itu tapi beruntung juga gara gara itu aku hari ini libur" jawab Jaka.
"Wah lagi nyetir ya. Mumpung kamu libur juga nanti jam istirahat mau ngopi bareng aku? Di cafe deket kantorku?" ajak Alfani.
Jaka tanpa pikir panjang langsung semangat mengiyakan.
"Boleeh banget. Jam 12an gitu ya?" tanya Jaka.
"Iyaa. Nanti aku habis sholat langsung ke cafe" jawab Alfani.
"Siap, beres. Kalau mau aku imamin deh, tapi kita nikah dulu hahahhahaa, bercandyaaaaa" gombal Jaka.
"Hahahaha boleh, kamu nantangin nih atau mau ngelamar aku?" sahut Alfani balas menggoda.
Sebenarnya, Alfani tau kalau Jaka menyukainya dan dia pun ada rasa kepada lelaki ini. Tapi mengingat hubungan Jaka dan Alfano sangat dekat, jadi perasaannya ia kenali sebagai rasa antar saudara saja. Lagi pula, Alfani saat ini sudah memiliki kekasih yang sedang berada di Australia untuk proyek disana. Yup, sama sama berprofesi sebagai arsitek.
"Ya kita lihat saja nanti ya, kamu siap siap aja jika benar benar ingin aku lamar. Gercep banget aku mampir ke rumah ketemu Tante Laras dan minta kamu jadi istriku" kata Jaka serius membuat Alfani diam. Boomerang sendiri kan 🤣
Jaka yg merasa ungkapannya itu membuat Alfani tak bersuara, merasa khawatir akan mempengaruhi hubungannya dengan wanita itu.
"Eh eh, bercandaaa. Jangan diambil hati yaaa, aku tau ada Rama dihatimu. Aku tidak akan menyakiti sesama lelaki hanya demi wanita" ucap Jaka dengan nada santai.
Alfani pun jadi bimbang, ada Rama dihatinya sejak satu tahun lalu tapi sebelum itu hatinya sudah ada rasa dengan Jaka. Tapi mengingat ia juga tidak ingin hubungannya dengan sahabat kembarannya itu canggunh, akhirnya Alfani bersikap kembali normal.
"Hahahahaha santai ajaa, ini aku diam soalnya tiba tiba ada anak buahku masuk kantorku, jadi aku mute" bohong Alfani.
Namun informasi itu membuat Jaka merasa lega. Setelah disepakati tempat dan waktu untuk mereka bertemu, akhirnya panggilan itu diakhiri.
"Andai aku lebih gentlemen untuk mendapatkanmu, Alfani" lirik Jaka ketika panggilan itu selesai dan melanjutkan menyetir mobilnya hingga masuk ke parkiran perusahaan Batu Bara.
Sedangkan di sebuah ruangan seorang arsitek, ada wanita yang menatap foto dalam pigora yang mengabadikan 3 orang bersama yaitu dirinya, Jaka dan Alfano. Yah, wanita ini adalah Alfani.
"Aku tidak akan merusak hubungan persahabatanmu dengan kembaranku jika kita ada masalah nantinya. Tapi kenapa kalau kamu benar benar suka aku , gak merjuangin? Dasar cowok. Syukurlah ada Rama yang mencintaiku, aku harap dia sabar untuk mendapatkan seluruh hatiku" lirih Alfani.
Eh seperti sudah terikat oleh sang kekasih, tiba tiba ponselnya berbunyi dan tertera nama Rama dengan icon ❤️.
"Dia memang terbaik!" seru Alfani kembali bahagia sebelum ia menerima panggilan dari Rama.
Sepasang sejoli berbeda negara itu sedang berkomunikasi dan menyalurkan rindu, Alfani pun kembali melupakan perasaanya pada Jaka karena kehadiran Rama.