NovelToon NovelToon
Gairah Istri Kesepian

Gairah Istri Kesepian

Status: sedang berlangsung
Genre:Selingkuh / Cinta Terlarang / Pelakor
Popularitas:346.2k
Nilai: 4.8
Nama Author: Momoy Dandelion

Lina kira setelah menikah suaminya akan lebih banyak waktu dan perhatian untuknya. Namun, ia harus rela menjalani kehidupan yang membosankan setiap kali ditinggal kerja suaminya. Meski nafkah uang cukup, namun nafkah batinnya tak terpenuhi. Apalagi sang suami seakan enggan setiap kali diajak bercinta. Rasanya ada yang kurang dalam dirinya. Ia juga ingin menikmati kehangatan dekapan pasangannya dan ingin merasakan kepuasan.

Suatu ketika, Lina pindah ke kota lain mengikuti suaminya. Ternyata tetangga barunya adalah mantan kekasihnya saat SMA. Sang mantan kekasih juga telah menikah dengan orang lain, sama seperti dirinya. Melihat keharmonisan dan keromantisan tetangganya, ia merasa iri. Apalagi suaminya masih tetap sibuk bekerja. Terbersit dalam pikirannya, seandainya saja yang menjadi suaminya adalah mantan pacarnya.

Bagaimana langkah yang diambil Lina untuk menepis rasa kesepiannya sebagai seorang istri?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Momoy Dandelion, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 18: Tingkah Aneh Rudi

Sepanjang hari, berbagai macam wahana telah dicoba oleh rombongan Lina. Meskipun awalnya menolak, namun akhirnya Lina tetap mau mencoba menaiki wahana-wahana yang cukup ekstrem seperti roller coaster, perahu kora-kora, dan kincir putar. Bahkan ia mau ikut masuk ke dalam rumah hantu yang terus membuatnya menjerit setiap langkah.

Saat di rumah hantu yang gelap, beberapa kali Lina salah memeluk orang. Bukan Rudi yang ia peluk, melainkan Trian. Untung saja kondisinya cukup gelap, sehingga Dara dan Rudi tidak menyadarinya. Bahkan sepanjang jalan, Trian terus memegangi tangan Lina yang ketakutan.

Rasa puas dan bahagia tergambar di wajah mereka berempat. Saking senangnya, tak terasa hari sudah sore. Mereka beristirahat sejenak di tepi pantai sembari menikmati makanan yang telah mereka pesan.

"Euh! Bau apa ini?" tanya Dara sembari mengendus-endus sesuatu.

"Bau apa, sih? Sepertinya tidak ada bau apa-apa," tepis Lina yang juga ikut mengendus-endus aroma di sekitarnya. Ia tak mencium apa-apa selain aroma dari seafood yang dipesannya.

"Benar, ini ada bau seperti kotoran hewan. Sumpah! Ganggu banget!" protes Dara yang memiliki hidung sangat sensitif. Ia memang tipe orang yang tidak segan untuk mengatakan isi hatinya.

"Mungkin ada kucing buang kotoran sembarangan di sekitar sini. Atau mungkin juga bau dari lautnya, soalnya laut di sini memang sangat kotor," ujar Trian.

"Duh! Aku jadi hilang selera makan. Baunya menusuk hidung!" gerutu Dara sembari menutup hidungnya.

"Hoek! Hoek!"Dara sampai mau muntah-muntah saking terganggu baunya.

"Kamu kenapa sih? Apa jangan-jangan kamu sedang hamil, ya?" tanya Lina asal. Sejauh yang ia tahu, orang hamil memang sensitif terhadap bau dan juga gampang merasa mual.

"Kalau aku hamil, mana mungkin aku berani naik wahana ekstrem, Lina. Seharusnya aku sudah keguguran setelah turun dari Perahu Kora-Kora. Ini memang bau banget! Ganggu! Hoek!" tutur Dara.

"Sayang, aku ke toilet sebentar, ya!" pamit Rudi seraya memegangi perutnya.

"Perlu aku temani?" Trian menawarkan diri.

"Ah, tidak usah. Aku titip Lina dulu. Aku sakit perut, tidak bisa ditahan," ucap Rudi seraya berlari menuju toilet.

Lina keheranan dengan sikap suaminya. Menurutnya saat berangkat kondisi Rudi baik-baik saja. Makanan yang mereka makan juga biasa, tidak ada yang pedas.

"Kok baunya hilang? Jangan-jangan Rudi mencret di celana, ya?" celetuk Dara sembari mengendus-endus sekelilingnya.

"Hus!" Trian langsung menutup mulut istrinya. Ingin rasanya ia memasukkan Dara ke dalam karung dan menghanyutkannya ke laut. Bisa-bisanya dia segamblang itu bicara di depan istri Rudi.

Lina terkejut dengan ucapan Dara barusan. Ia tidak berpikir sampai ke sana. Ia yakin suaminya hanya sakit perut biasa. Lagipula, ia juga tidak mencium bau apapun.

"Jangan diambil hati, Lina. Dara memang mulutnya perlu ditutup lakban," ucap Trian yang merasa tidak enak hati terhadap Lina.

Lina tersenyum kikuk. Ucapan Dara memang menohok.

"Lina, maaf, ya. Aku hanya asal tebak. Soalnya tadi waktu ada Rudi bau banget. Tapi pas Rudi pergi baunya hilang," kata Dara.

Tampak raut muka Lina agak kesal. Sejujurnya ia malu suaminya dikatakan seperti itu. Mau kenyataannya demikian, ia harap tidak ada yang berbicara jelek tentang suaminya.

"Mungkin Rudi hanya kentut. Sudahlah, kamu heboh banget perkara bau. Harusnya bersyukur bisa mencium bau artinya hidungmu masih normal!" Trian menjitak pelan kepala Dara. Wanita itu benar-benar merepotkannya.

"Iya, iya ... Aku minta maaf, Lina. Kalau kata-kataku keterlaluan," ucap Dara menyesal.

"Iya, tidak apa-apa, kok. Mungkin juga kamu benar," kata Lina yang masih terlihat kikuk.

Ia jadi bertanya-tanya sebenarnya apa yang terjadi terhadap suaminya? Apa memang Rudi sudah tidak bisa menahan sampai keluar di celana? Lina jadi bingung sendiri.

"Ayo lanjutkan makannya! Sayang sudah kita pesan kalau tidak dimakan," ajak Trian.

Ketiganya kembali menyantap makanan yang mereka pesan. Mereka makan sembari menikmati semilir angin pantai yang sejuk meskipun diiringi aroma amis dari arah laut. Meskipun pantainya agak kotor, tak menyurutkan beberapa orang untuk bermain air dan pasir di sana.

Lima belas menit berlalu. Makanan mereka juga hampir habis. Tapi, Rudi belum juga kembali dari toilet. Lina tampak cemas dan berkali-kali menoleh ke arah toilet. Ia berharap suaminya segera kembali.

"Apa perlu aku susul Rudi? Dia lama sekali belum kembali," kata Trian menawarkan diri.

"Iya. Kenapa Rudi lama sekali? Aku kan masih mau lanjut ke wahana Taman Dinosaurus," keluh Dara.

Trian memberikan tatapan tajam ke arah Dara supaya istrinya itu diam dan tidak bicara sembarangan.

"Tunggu sebentar, aku coba telepon dulu," kata Lina seraya mengambil ponsel dan menghubungi Rudi.

"Halo, Sayang, kamu dimana?" tanya Lina setelah ponsel tersambung.

"Maaf, Sayang. Tiba-tiba aku ada panggilan kerja penting. Sepertinya aku tidak bisa kembali secepatnya. Kamu bareng Trian dan Dara dulu, ya!" sahut Rudi dari sebrang telepon.

Lina terdiam. Suaminya semakin aneh. Sudah lama di toilet, tiba-tiba pergi begitu saja meninggalkan dia.

"Apa kata Rudi, Lin?" tanya Trian. Ia sudah bersiap untuk menyusul Rudi jika memang lelaki itu tersesat atau kesulitan di toilet.

"Rudi ada kerjaan mendadak. Dia bilang tidak bisa balik ke sini lagi," kata Lina.

Trian ikut bingung dan heran. "Terus, kita bagaimana? Apa kita pulang saja sekarang?" tanyanya.

"Aduh, jangan pulang dulu! Aku masih mau main di Taman Dinosaurus!" rengek Dara.

"Dara, kapan-kapan kan bisa. Kasihan Lina sendirian, suaminya ada kerjaan mendadak." Trian mencoba menasihati Dara.

"Sebentar saja, please ...." Dara tetap merajuk.

"Ya sudah, tidak apa-apa. Kalau aku tidak mengganggu, aku ikut kalian," kata Lina.

Dara langsung memeluk Lina karena senang. "Mana ada yang mengganggu? Kita ke sini kan untuk bersenang-senang bersama!" ucapnya.

"Iya, ikut saja, Lina. Setelah ini kuta pulang bersama," ajak Trian.

Akhirnya, mereka bertiga melanjutkan acara jalan-jalan tanpa Rudi. Dara tampak kegirangan menggandeng tangan Lina berjalan menuju wahana yang diinginkannya.

Melihat kelakuan Dara yang seperti itu, Lina jadi berpikir jika Dara punya kepribadian ganda. Terkadang bisa bersikap dan bertingkah dewasa, terkadang bisa bertingkah seperti anak-anak. Wajar saja jika Trian mengatakan seperti mengasuh anak kecil.

Sepanjang jalan, tatapan Trian hanya terfokus pada Lina. Ia suka memandangi wajah manis yang tersenyum itu. Ia kembali mengingat kejadian di rumah hantu sebelumnya. Mereka bergandengan tangan. Trian bahkan memeluk Lina.

Ada rasa rindu akan kebersamaan mereka. Sesaat Trian ingin mengulang masa mudanya kala mereka masih berpacaran. Namun, ia menyadari jika kini Lina telah menjadi istri orang.

1
fatimatuz zuhriyah
👍
Rosliza Maznah
minta sambungan
Rosliza Maznah
gratis bangat
🍁Naura❣️💋
wah trian dah bisa jinakan anaknya lina tinggal lina nya
🍁Naura❣️💋
oh ternyata itu ulah trian biar s arjun pergi ngurusin harta hahahaha
Bunda 4 K
Biasa
Abelia Sanjaya
bravo
Eka Bundanedinar
knnpa jelmaan ankmu g da sifat drmu trian g bisa sadar dong klo dia ankmu tp dr hati trian nyaman dg anknya
Eka Bundanedinar
memang gila kamu trian g gitu jg kali pindahin semua ikan dan pnyelam duyung nya
kok bisa sahan trian lbh besar dr keluarga dara pdhl yg punyya kekayaan kn kluarga dara aku vote deh buat kegilaan trian
Soraya
lanjut thor
phity
gk sabar nunggu saat trian mengingat semuanya spya ia bsa menerka klo janu itu adlh anaknya krn janu mirip dgnnya wktu kecil. ayo trian cpt lah sembuh spy kmu tes dna dgn bgitu lina bsa kmu miliki ad anak lo diantara kalian
Rosliza Maznah: hebat
Eka Bundanedinar: bukanya janu lbh mirip ke lina ya kak jd si trian liat nya g lngsung ngeh anknya tp ikatan batin sama anknya kuat buktinya dkat dg janu mrasa tenang
total 2 replies
phity
semanagt trian.aku mendukungmu rebut lina sja toh janu adlh anakmu
Eka Bundanedinar
knpa kluarga triuan mau kuasai harta kluarga dara ya
dwi widia ningrum
jadi pelajaran sih,dari cerita ini.kita sebagai wanita harus bisa mandiri jga meskipun sudah punya suami.kita tidak tau masa depan.jngan terlalu bergantung dengan pasangan.karena klo jodoh sudah berakhir kesulitan sendiri karena sudah terlalu bergantung dari org lain
Daryati Idar
lanjut thor
Nikmatul Hasanah
Luar biasa
🍁Naura❣️💋
idih arjun nyosor
🍁Naura❣️💋
dah sanah pergi km itu gila harta sama kaya bapaknya
Astrianingsih
jangan lama2 up thor.. semangat ✌️
Kumala Siti kumala sari
Lumayan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!