Else, gadis yatim piatu yang mendapatkan pelecehan dan berusaha membela diri yang membuatnya harus mendekam di penjara.
Namun, Else mendapatkan penawaran jika ingin bebas dari tuntutan dan dihapus semua catatan hukumnya.
Else harus bersedia menjadi istri palsu dari anak tertua keluarga Duke.
Apakah Else akan menerima tawaran itu?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DHEVIS JUWITA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Merajuk!
Anggap saja Else adalah perumpaan pasar malam yang akan Hugo coba malam ini.
Mungkin terlihat sederhana tapi sangat menyenangkan.
Pertama-tama Else membeli tiket untuk naik kora-kora.
"Aku tidak main seperti itu," Hugo mencoba menolak.
Namun, lagi-lagi Else memaksa lelaki itu sampai Hugo mau naik.
Terdengar teriakan Else saat menaiki kora-kora sementara Hugo memegang kursi di depannya dengan kuat dan mencoba tidak bersuara.
Saat kora-kora berhenti, Hugo buru-buru turun untuk mengatur nafasnya.
"Apa kau baik-baik saja sayang?" tanya Else.
Hugo berdehem dan berusaha tidak terjadi apapun. "Hanya seperti itu, aku bisa menahannya!'
"Kalau begitu, lanjut...." Else menggandeng tangan Hugo untuk mencoba wahana selanjutnya.
Sebelum itu, Else membeli kembang gula yang sudah lama tidak dia makan.
"Kau mau?" Else mencoba menyuapi Hugo.
"Aku tidak pernah makan yang seperti itu," tolak Hugo spontan.
"Ya ampun sayang sekali, minimal seumur hidup kau harus mencobanya sayang," Else tetap memaksa Hugo memakan makanan manis itu.
Else mengambil sedikit kembang gulanya dan Hugo seperti anak kecil yang mencoba sesuatu yang baru.
"Bagaimana?" tanya Else setelah berhasil membuat Hugo mencoba kembang gula.
Seperti sebelumnya, Hugo memasang wajah datar walaupun dalam hatinya merasa terkejut.
"Biasa saja," ucapnya.
Else mengerucutkan bibirnya seperti bebek karena melihat ekspresi Hugo yang tidak berubah.
"Ayo beli tiket lagi kalau begitu!" Else melanjutkan naik wahananya dan kali ini dia akan membeli tiket bianglala.
Hugo melihat wahana itu seraya mengadah, dia pikir hanya anak kecil yang naik wahana seperti itu.
"Sayang, apa yang sedang kau pikirkan? Apa kau takut?" tanya Else.
"Mana mungkin," Hugo buru-buru mengelaknya.
Akhirnya bianglala pun berhenti dan Else mengajak Hugo masuk ke dalam.
Dengan susah payah Hugo masuk karena pintunya yang terasa kecil untuk tubuhnya yang besar.
Saat pintu tertutup, bianglala mulai berputar lagi.
Else menikmati dengan matanya yang terus bergerak liar mengamati seluruh pemandangan pasar malam.
Tepat saat sampai di atas, bianglala berhenti lagi.
Bersamaan dengan itu, kembang api meluncur ke atas. Else dan Hugo bisa melihatnya dengan jelas.
"Bukankah kita sangat beruntung sayang?" Else terlihat sangat menikmati kembang apinya.
Fokus Hugo justru tertuju pada wajah Else yang terlihat bahagia melihat hal seperti itu.
"Apa kau sesenang itu?" tanya Hugo.
Else menjawab hanya dengan anggukan kepalanya.
"Aku jarang menikmati hal seperti ini karena sibuk bekerja," ungkap Else kemudian.
"Lalu, apa yang akan kau lakukan setelah kontrak kita selesai?" tanya Hugo lagi.
"Aku sedang memikirkannya, kalau aku tidak punya ide sepertinya akan ikut bersama Christine," jawab Else.
Mendengar itu membuat Hugo tidak suka.
"Kau akan menjadi penipu sepertinya?" tanya Hugo gusar.
Else melirik ke arah Hugo karena suara lelaki itu jadi berubah, dia bisa melihat wajah kesal dari suaminya.
"Setelah kontrak kita selesai, bukankah aku bisa melakukan apapun yang aku mau?" Else justru menambah bumbu dramatis.
Dan Hugo tidak bisa mengelak lagi.
Ketika bianglala sudah berputar beberapa kali akhirnya pasangan palsu itu bisa keluar.
Hugo berjalan duluan karena ingin kembali ke villa.
"Kita pulang!" serunya.
Else mengikuti lelaki itu dari belakang, dia justru tertawa karena Hugo terlihat seperti anak kecil yang tengah merajuk.
Kenapa dia terlihat begitu menggemaskan?
kara apakah dia mau menerima ajakan menikah riftan ???
bawa ke tempat rukiah aja itu si Elsa..
😀😀😀❤❤❤❤
lanjut lagi thor
gol A, B, atau O
else mkin g wajar takut krna bayinya udah kena jiwa iblis