NovelToon NovelToon
Lara Berselimut Cinta

Lara Berselimut Cinta

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Poligami / Keluarga
Popularitas:588.7k
Nilai: 4.9
Nama Author: moon

Selama 10 tahun lamanya, Pernikahan yang Adhis dan Raka jalani terasa sempurna, walau belum ada anak diantara mereka.

Tepat di ulang tahun ke 10 pernikahan mereka, Adhis mengetahui bahwa Raka telah memiliki seorang anak bersama istri sirinya.

Masihkah Adhis bertahan dalam peliknya kisah rumah tangganya? menelan pahitnya empedu diantara manisnya kata-kata cinta dari Raka?

Atau, memilih meladeni mantan kekasih yang belakangan ini membuat masalah rumah tangganya jadi semakin pelik?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon moon, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

#5•

#5

“Ayo, pulang, sudah maghrib, Papa harus kembali ke Rumah Sakit,” bujuk Raka pada Qiran. gadis kecil itu masih betah memainkan gamelan dengan tongkat kecilnya. Raka membelikannya tongkat Drum sebagai pengganti pemukul gamelan yang terlalu besar untuk ukuran genggaman tangannya, agar Qiran bisa dengan mudah memukul gamelan tua yang ada di pendopo rumah orang tuanya.

Tapi Qiran menggeleng, “nda …” tolaknya dengan bahasa yang belum sempurna. 

“Tunggulah sebentar lagi, Qiran merindukan kamu, karena kamu hanya mengunjunginya dua kali dalam seminggu, Adhis pasti melarangmu kemana-mana, kan?” sindir Bu Dewi, ketus seperti biasa. Membuat Raka geram, karena lagi-lagi Adhis yang disalahkan oleh ibundanya. Padahal Raka sudah menuruti kemauan Bu Dewi untuk menikahi Anggita, agar Bu Dewi tak terus-terusan merongrong Adhis perihal belum hadirnya anak diantara mereka.

“Bu …” tegur Raka singkat, karena jika dilanjutkan keduanya bisa kembali bertengkar hebat.

“Iya … iya … Ibu tahu, tak boleh menjelekkan Adhis,” gerutu Bu Dewi sambil meneguk wedang jahe favoritnya. “Padahal apa hebatnya wanita itu, hanya bisa bersolek aja, tapi seorang anak pun tak bisa ia lahirkan, mana bisa disebut wanita sempurna,” lanjut Bu Dewi, membuat Raka kembali bereaksi.

“Ibu … sampai kapan Ibu akan terus mengungkit-ungkit kekurangan istriku? apa salah Adhis, Bu? ia selalu baik dan menghormati Ibu dengan layak, lantas hanya karena Adhis belum pernah hamil, Ibu boleh menghina dan mengungkit-ungkit kekurangannya?” Raka tak bisa lagi membendung emosinya, ia bahkan tak peduli ada Anggi dan Qiran di dekatnya, biar saja, toh selama ini Anggi tahu posisinya di hati Raka. Dia memang istri yang melahirkan anak untuk Raka, tapi untuk cinta, Raka belum bisa menjanjikannya.

“Ibu tidak mengungkit-ungkit, tapi kenyataannya memang demikian,” lanjut Bu Dewi tak mau kalah, karena baginya seorang wanita jika belum bisa melahirkan anak, tak bisa dikatakan wanita sempurna.

Dan seolah merasakan suasana tak nyaman, Qiran seketika menangis kencang. Raka yang menyadari kesalahannya segera menggendong Qiran, hanya ditimang dan dibujuk sebentar, Qiran sudah kembali tenang dan tertawa.

“Anak Papa pintar, ya.” 

“Tatik …”

“Oh cantik? tentu saja, kan anak perempuan,” puji Raka gemas. Tak bisa Raka pungkiri, memiliki seorang anak, sangatlah membahagiakan. Hidupnya lebih berwarna, walau walau rasa bersalah karena membohongi istrinya, terus bersemayam.

“Kapan hari, dia bilang kalau dia ganteng, jadi sekarang aku menstimulusnya  dengan kata-kata cantik, agar di paham, kalau julukan untuk anak perempuan adalah cantik.” Anggi menjelaskan, Raka mengangguk paham.

“Jadi anak Papa baru berkenalan dengan kata-kata baru …” Raka kembali menciumi Pipi dan perut Qiran, membuat bocah itu tertawa geli.

Mereka terus melangkah meninggalkan halaman rumah. “Cantiknya anak Papa, jangan sakit lagi, ya?” 

“Ya,” jawab gadis kecil itu. 

“Yuk, sekarang sama Mama dulu, Papa harus kembali kerja.” Anggi nampak mencoba mengambil alih gadis kecil itu dari pelukan Raka. 

“Dak mahu … mahu Papa,” rengeknya, sambil kembali memeluk erat leher Raka. 

“Biarkan saja dulu, lagipula aku pun masih ingin menggendongnya,” timpal Raka, yang kemudian menggendong anak itu, hingga tiba di bawah pohon mangga yang sebentar lagi akan masuk masa panen, Raka terus menemani Qiran berceloteh sambil menatap langit yang mulai gelap. 

“Kalau begitu, aku siapkan makan malam, ya? biar Mas, gak perlu makan malam di Rumah Sakit,” tawar Anggi.

Raka mengiyakan dengan senyuman, seperti halnya Adhis, Anggi pun terampil memasak hidangan. Tapi tetap saja cita rasanya berbeda, dan jika disuruh menebak dengan mata tertutup, sudah pasti Raka bisa membedakan, yang mana masakan Adhis, dan mana masakan Anggi.

Raka menatap sekeliling, suasana mulai lengang, karena awal malam telah datang. Tanpa sengaja matanya menatap sebuah mobil yang samar-samar ia hafal warnanya, sayangnya Raka tak bisa melihat dengan jelas, Raka bermaksud mendekat demi memastikan kebenarannya. tapi sepertinya si pemilik mobil memang hanya beristirahat sejenak, karena tak lama kemudian mobil menyala dan meninggalkan lingkungan tersebut.

1
Jossy Jeanette
adhis g nyadar juga klo telat ya mau punya debaygt juga pak dokter guanteng lhaaa g nyadar juga😅
Lina aja
y betul juga iti
Asri Widiastuti
bener dech, adhis pst hamil tp blm menyadarinya, krn Dean sprt org ngidan
Retno Harningsih
lanjut
C I W I
Luar biasa
Nar Sih
seperti nya sikap dean yg lgi manja mungkin bnr bawaan calon byi yg munngkin secara ngk sdr adhis sedang hamil dan suami yg ngidam
Siti Ariani
itu fakta kak moon Krn suamiku begitu🤣
Siti Ariani
kalo aku sih terserah kak moon tapi menurutku dengan depresi pun sudah menyiksa Anggi dan pendosa sekalipun memiliki hak untuk bahagia Krn Allah pun maha pemaaf bila hambaNya mau bertaubat sebab gak ada manusia yg sepenuhnya baik, dalam diri manusia terdapat dua sisi yaitu sisi baik dan sisi buruk maka kita sendiri lah yg bisa mengendalikan keduanya agar tidak salah jalan dlm hidup😁
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar ●⑅⃝ᷟ◌ͩ
Dean yg ngidam nih 🤣
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar ●⑅⃝ᷟ◌ͩ
Apa Adhis hamil 🤭
Sukhana Ana lestari
Ono ono ae.. mosok yo masak karo nggendong tah... 😅😅😅
Sukhana Ana lestari
Pastinya ya.. yg paling tampan saat ini dimata Adhis.. di tambah lg sendiri krn Aaron sekolah.. 😀😀
Esther Lestari
biarkan Anggi bahagia dengan Raka thor, apapun masa lalu nya.
Nanti kalau Anggi sudah sembuh, minta maaf atas perlakuan nya dulu ke Adhis. meskipun saat itu bu Dewi yg meminta Anggi utk menikah dgn Raka

Kalau bu Dewi dibuat sakit parah setuju saja, karena semua keruwetan ini bu Dewi lah tokoh utama nya
Eni RayYa
pokoknya ga mau Anggita bahagia enak bgt punya anak punya suami harta ada beh karmanya cuma gila ja aplgi Raka wlpun kehilangan Adhis tp dia punya anak ga sepadan bgt dg penderitaan Adhis dulu dh dikhianati kehilangan anak juga
G** Bp
sepertinya Dean junior akan segera launching...
Yana Phung
episode yg tenang
bikin adem
yg bikin gerah lagi diumpetin kak author (bu dewi 🤣🤣🤣)
Moh Zaini Arief
bagus
Dedeh
kalaupun mau dibuat baikan lagi Raka Anggi ngga apa apa kak mereka korban keegoisan Bu Dewi. kalau nasib Bu Dewi terserah kakak moon aja 😁
fima12
kirain adhis langsung test pack... oke lah...
moon: kan ekspektasi adhis, sudah dalam tahap, ya sudahlah, sudah gak lagi memikirkan soal anak. Jadi dia gak berpikir kalau itu adalah tanda-tanda kehamilan.
total 1 replies
NNPAPALE🦈🦈🦈🦈
keplak'en sirahe kuwi dhis si dean...fix si dean blendung🤣🤣🤣🤣
moon: eh jangan dong, orang ganteng itu gak pernah salah /Joyful//Joyful/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!