NovelToon NovelToon
Lara Berselimut Cinta

Lara Berselimut Cinta

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Poligami / Keluarga
Popularitas:36k
Nilai: 5
Nama Author: moon

Selama 10 tahun lamanya, Pernikahan yang Adhis dan Raka jalani terasa sempurna, walau belum ada anak diantara mereka.

Tepat di ulang tahun ke 10 pernikahan mereka, Adhis mengetahui bahwa Raka telah memiliki seorang anak bersama istri sirinya.

Masihkah Adhis bertahan dalam peliknya kisah rumah tangganya? menelan pahitnya empedu diantara manisnya kata-kata cinta dari Raka?

Atau, memilih meladeni mantan kekasih yang belakangan ini membuat masalah rumah tangganya jadi semakin pelik?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon moon, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

#5•

#5

“Ayo, pulang, sudah maghrib, Papa harus kembali ke Rumah Sakit,” bujuk Raka pada Qiran. gadis kecil itu masih betah memainkan gamelan dengan tongkat kecilnya. Raka membelikannya tongkat Drum sebagai pengganti pemukul gamelan yang terlalu besar untuk ukuran genggaman tangannya, agar Qiran bisa dengan mudah memukul gamelan tua yang ada di pendopo rumah orang tuanya.

Tapi Qiran menggeleng, “nda …” tolaknya dengan bahasa yang belum sempurna. 

“Tunggulah sebentar lagi, Qiran merindukan kamu, karena kamu hanya mengunjunginya dua kali dalam seminggu, Adhis pasti melarangmu kemana-mana, kan?” sindir Bu Dewi, ketus seperti biasa. Membuat Raka geram, karena lagi-lagi Adhis yang disalahkan oleh ibundanya. Padahal Raka sudah menuruti kemauan Bu Dewi untuk menikahi Anggita, agar Bu Dewi tak terus-terusan merongrong Adhis perihal belum hadirnya anak diantara mereka.

“Bu …” tegur Raka singkat, karena jika dilanjutkan keduanya bisa kembali bertengkar hebat.

“Iya … iya … Ibu tahu, tak boleh menjelekkan Adhis,” gerutu Bu Dewi sambil meneguk wedang jahe favoritnya. “Padahal apa hebatnya wanita itu, hanya bisa bersolek aja, tapi seorang anak pun tak bisa ia lahirkan, mana bisa disebut wanita sempurna,” lanjut Bu Dewi, membuat Raka kembali bereaksi.

“Ibu … sampai kapan Ibu akan terus mengungkit-ungkit kekurangan istriku? apa salah Adhis, Bu? ia selalu baik dan menghormati Ibu dengan layak, lantas hanya karena Adhis belum pernah hamil, Ibu boleh menghina dan mengungkit-ungkit kekurangannya?” Raka tak bisa lagi membendung emosinya, ia bahkan tak peduli ada Anggi dan Qiran di dekatnya, biar saja, toh selama ini Anggi tahu posisinya di hati Raka. Dia memang istri yang melahirkan anak untuk Raka, tapi untuk cinta, Raka belum bisa menjanjikannya.

“Ibu tidak mengungkit-ungkit, tapi kenyataannya memang demikian,” lanjut Bu Dewi tak mau kalah, karena baginya seorang wanita jika belum bisa melahirkan anak, tak bisa dikatakan wanita sempurna.

Dan seolah merasakan suasana tak nyaman, Qiran seketika menangis kencang. Raka yang menyadari kesalahannya segera menggendong Qiran, hanya ditimang dan dibujuk sebentar, Qiran sudah kembali tenang dan tertawa.

“Anak Papa pintar, ya.” 

“Tatik …”

“Oh cantik? tentu saja, kan anak perempuan,” puji Raka gemas. Tak bisa Raka pungkiri, memiliki seorang anak, sangatlah membahagiakan. Hidupnya lebih berwarna, walau walau rasa bersalah karena membohongi istrinya, terus bersemayam.

“Kapan hari, dia bilang kalau dia ganteng, jadi sekarang aku menstimulusnya  dengan kata-kata cantik, agar di paham, kalau julukan untuk anak perempuan adalah cantik.” Anggi menjelaskan, Raka mengangguk paham.

“Jadi anak Papa baru berkenalan dengan kata-kata baru …” Raka kembali menciumi Pipi dan perut Qiran, membuat bocah itu tertawa geli.

Mereka terus melangkah meninggalkan halaman rumah. “Cantiknya anak Papa, jangan sakit lagi, ya?” 

“Ya,” jawab gadis kecil itu. 

“Yuk, sekarang sama Mama dulu, Papa harus kembali kerja.” Anggi nampak mencoba mengambil alih gadis kecil itu dari pelukan Raka. 

“Dak mahu … mahu Papa,” rengeknya, sambil kembali memeluk erat leher Raka. 

“Biarkan saja dulu, lagipula aku pun masih ingin menggendongnya,” timpal Raka, yang kemudian menggendong anak itu, hingga tiba di bawah pohon mangga yang sebentar lagi akan masuk masa panen, Raka terus menemani Qiran berceloteh sambil menatap langit yang mulai gelap. 

“Kalau begitu, aku siapkan makan malam, ya? biar Mas, gak perlu makan malam di Rumah Sakit,” tawar Anggi.

Raka mengiyakan dengan senyuman, seperti halnya Adhis, Anggi pun terampil memasak hidangan. Tapi tetap saja cita rasanya berbeda, dan jika disuruh menebak dengan mata tertutup, sudah pasti Raka bisa membedakan, yang mana masakan Adhis, dan mana masakan Anggi.

Raka menatap sekeliling, suasana mulai lengang, karena awal malam telah datang. Tanpa sengaja matanya menatap sebuah mobil yang samar-samar ia hafal warnanya, sayangnya Raka tak bisa melihat dengan jelas, Raka bermaksud mendekat demi memastikan kebenarannya. tapi sepertinya si pemilik mobil memang hanya beristirahat sejenak, karena tak lama kemudian mobil menyala dan meninggalkan lingkungan tersebut.

1
𝕃α²¹ℓ 𝐒єησяιтα🇮🇩
Nahh lohh tau semuanya kan? biarkanlah... daripada ditutupi mo sampai kapan juga?
𝕃α²¹ℓ 𝐒єησяιтα🇮🇩
Rakaa itu udah kek Maling teriak maling, lempar batu sembunyi tangan lahh yaak...udah tak betul klo pria, emosi trs ngangkat tangan.

dahhlahh yaak Gulung si Raka
𝕃α²¹ℓ 𝐒єησяιтα🇮🇩
hilihhhhh pria macam apa itu? lain di mulut lain di hati. intinya sama-sama di kasih ikan wlpn beda jenisnya kucing tetap memakan nya kan?
Lia Sakking
berhasil bikin pembaca emos
Wahyuningsih
penasaran siapa yg moto in dean sm adhis?🤔
Siji Bae11
setuju mending adhis cerai sama Raka..
Rahmawati
akhirnya skrg semua orang akan tahu kalo raka sudah mendua,, ayo ayah bima ambil Adhis kembali, raka dan keluarganya sudah menyakiti adhis
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar ●⑅⃝ᷟ◌ͩ
Kisah yg benar" menyentuh hati, semangat Adhis 💪👍
Marsiyah Minardi
Duarrr jeng jeng jeng, memang sudah waktunya terbongkar semuanya
Semangat tuk membahagiakan diri Adhis, keluargamu tak pernah meninggalkan kamu
yellya
tegang,serasa mnyaksikan lngsng perseteruan mereka 😬😬
Laztrii Aryyanna
Gala,,, aku padamu .Raka playing victim bet dah 🤧
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar ●⑅⃝ᷟ◌ͩ
setuju 👍
Nona Aan Chayank
Untuk Raka dn keluarga nya, inilah awal kehancuran kalian,,, 😕😕
Nona Aan Chayank
Aku malah curiga ma²nya Raka yg nyuruh org utk memfoto Adhis dn Dean..

Gk mungkin Anggita, karena utk biaya RS ibunya saja Raka yg tanggung..
Nona Aan Chayank
Untuk Raka,,
inilah awal kehancuran mu dn keluargamu..
Nona Aan Chayank
Makasih thor syg,,,
ini yg kita mau😊
Bangkai yg disembunyikan Raka dn keluarga nya akhirnya tercium dn diketahui oleh keluarga besar Adhis 😊
Dena
upnya ditunggu selalu Thor
semangat......
moon: siyap kak... /Determined//Determined/
total 1 replies
Dena
Jelaskan semua pada ayah biar semua jelas terang benderang hingga terjadi loh Gue end
Esther Lestari
bagus kalo ayah Bima tahu.
Raka yg mendua tetapi tetap Adhis yg disalahkan hanya karena ada yg iseng memfoto Adhis saat bersama Dean. tanpa Raka mau tahu knp Adhis sama Dean.

ayah Bima keburu muncul, padahal msh ingin lihat Gala memukul Raka
🌺🍃yeyeeen🥀🌹☘️
nah kan akhirnya Bima tau,aku gk sabar buat liat kehancuran Raka dan emaknya,kesombongan si emak yg mengantar kehancuran buat anaknya😤semoga othor berbaik hati buat up lagi,makin penasaran kelanjutannya😁
moon: simpan teplonnya buat besok, ada mak lampirr sekalian datang besok /CoolGuy/
🌺🍃yeyeeen🥀🌹☘️: yaaaaaa udh mau hantam teflon buat raka gk jd deh/Facepalm/semangat2 buat kasih pelajaran ekstra buat Raka yg sok terdzolimi pdhl dia yg dzolim
total 3 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!