NovelToon NovelToon
Lara Berselimut Cinta

Lara Berselimut Cinta

Status: tamat
Genre:Cintapertama / Poligami / Keluarga / Tamat
Popularitas:3.3M
Nilai: 4.8
Nama Author: moon

Selama 10 tahun lamanya, pernikahan yang Adhis dan Raka jalani terasa sempurna, walau belum ada anak diantara mereka.

Tapi, tepat di ulang tahun ke 10 pernikahan mereka, Adhis mengetahui bahwa Raka telah memiliki seorang anak bersama istri sirinya.

Masihkah Adhis bertahan dalam peliknya kisah rumah tangganya? menelan pahitnya empedu diantara manisnya kata-kata cinta dari Raka?

Atau, memilih meladeni Dean, mantan kekasih serta calon tunangannya dimasa lalu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon moon, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

#5•

#5

“Ayo, pulang, sudah maghrib, Papa harus kembali ke Rumah Sakit,” bujuk Raka pada Qiran. gadis kecil itu masih betah memainkan gamelan dengan tongkat kecilnya. Raka membelikannya tongkat Drum sebagai pengganti pemukul gamelan yang terlalu besar untuk ukuran genggaman tangannya, agar Qiran bisa dengan mudah memukul gamelan tua yang ada di pendopo rumah orang tuanya.

Tapi Qiran menggeleng, “nda …” tolaknya dengan bahasa yang belum sempurna. 

“Tunggulah sebentar lagi, Qiran merindukan kamu, karena kamu hanya mengunjunginya dua kali dalam seminggu, Adhis pasti melarangmu kemana-mana, kan?” sindir Bu Dewi, ketus seperti biasa. Membuat Raka geram, karena lagi-lagi Adhis yang disalahkan oleh ibundanya. Padahal Raka sudah menuruti kemauan Bu Dewi untuk menikahi Anggita, agar Bu Dewi tak terus-terusan merongrong Adhis perihal belum hadirnya anak diantara mereka.

“Bu …” tegur Raka singkat, karena jika dilanjutkan keduanya bisa kembali bertengkar hebat.

“Iya … iya … Ibu tahu, tak boleh menjelekkan Adhis,” gerutu Bu Dewi sambil meneguk wedang jahe favoritnya. “Padahal apa hebatnya wanita itu, hanya bisa bersolek aja, tapi seorang anak pun tak bisa ia lahirkan, mana bisa disebut wanita sempurna,” lanjut Bu Dewi, membuat Raka kembali bereaksi.

“Ibu … sampai kapan Ibu akan terus mengungkit-ungkit kekurangan istriku? apa salah Adhis, Bu? ia selalu baik dan menghormati Ibu dengan layak, lantas hanya karena Adhis belum pernah hamil, Ibu boleh menghina dan mengungkit-ungkit kekurangannya?” Raka tak bisa lagi membendung emosinya, ia bahkan tak peduli ada Anggi dan Qiran di dekatnya, biar saja, toh selama ini Anggi tahu posisinya di hati Raka. Dia memang istri yang melahirkan anak untuk Raka, tapi untuk cinta, Raka belum bisa menjanjikannya.

“Ibu tidak mengungkit-ungkit, tapi kenyataannya memang demikian,” lanjut Bu Dewi tak mau kalah, karena baginya seorang wanita jika belum bisa melahirkan anak, tak bisa dikatakan wanita sempurna.

Dan seolah merasakan suasana tak nyaman, Qiran seketika menangis kencang. Raka yang menyadari kesalahannya segera menggendong Qiran, hanya ditimang dan dibujuk sebentar, Qiran sudah kembali tenang dan tertawa.

“Anak Papa pintar, ya.” 

“Tatik …”

“Oh cantik? tentu saja, kan anak perempuan,” puji Raka gemas. Tak bisa Raka pungkiri, memiliki seorang anak, sangatlah membahagiakan. Hidupnya lebih berwarna, walau walau rasa bersalah karena membohongi istrinya, terus bersemayam.

“Kapan hari, dia bilang kalau dia ganteng, jadi sekarang aku menstimulusnya  dengan kata-kata cantik, agar di paham, kalau julukan untuk anak perempuan adalah cantik.” Anggi menjelaskan, Raka mengangguk paham.

“Jadi anak Papa baru berkenalan dengan kata-kata baru …” Raka kembali menciumi Pipi dan perut Qiran, membuat bocah itu tertawa geli.

Mereka terus melangkah meninggalkan halaman rumah. “Cantiknya anak Papa, jangan sakit lagi, ya?” 

“Ya,” jawab gadis kecil itu. 

“Yuk, sekarang sama Mama dulu, Papa harus kembali kerja.” Anggi nampak mencoba mengambil alih gadis kecil itu dari pelukan Raka. 

“Dak mahu … mahu Papa,” rengeknya, sambil kembali memeluk erat leher Raka. 

“Biarkan saja dulu, lagipula aku pun masih ingin menggendongnya,” timpal Raka, yang kemudian menggendong anak itu, hingga tiba di bawah pohon mangga yang sebentar lagi akan masuk masa panen, Raka terus menemani Qiran berceloteh sambil menatap langit yang mulai gelap. 

“Kalau begitu, aku siapkan makan malam, ya? biar Mas, gak perlu makan malam di Rumah Sakit,” tawar Anggi.

Raka mengiyakan dengan senyuman, seperti halnya Adhis, Anggi pun terampil memasak hidangan. Tapi tetap saja cita rasanya berbeda, dan jika disuruh menebak dengan mata tertutup, sudah pasti Raka bisa membedakan, yang mana masakan Adhis, dan mana masakan Anggi.

Raka menatap sekeliling, suasana mulai lengang, karena awal malam telah datang. Tanpa sengaja matanya menatap sebuah mobil yang samar-samar ia hafal warnanya, sayangnya Raka tak bisa melihat dengan jelas, Raka bermaksud mendekat demi memastikan kebenarannya. tapi sepertinya si pemilik mobil memang hanya beristirahat sejenak, karena tak lama kemudian mobil menyala dan meninggalkan lingkungan tersebut.

1
leli siregar
hebat juga adhis ya. usia 13 tahun sudah benar mengenal cinta ... 😅😅
moon: itu ... sebenarnya hanya annu 👉👈
total 1 replies
Norlehaarsad95 Norlehalela
bodoh punya cerita
𝒮🍄⃞⃟Mѕυzу​​​᭄
hwaiting
Sari Utami
penasaran sama ending nya
Linda Liddia
Cerein aja bininya itu cari aja istri muda yg lebih baik dari bulan dewi
Alif
sip thor aq setuju
Alif
loh dl itu sbnernya raka tinggal serumah sama emaknya ap gmn toh, pdhl seingtku si anggi udah di belikan rumah sendiri
Sri Wahyuni Djafar
lagian lu kan juga udah belaki. ngadi²
Rully Mikela
waduhhhhh kok jdnya sama dean sih thor
Rully Mikela
tuh kannnn bener. sesuai dugaan. moga pisah aja deh
Rully Mikela
jangan2 pas adis pulang ada anggita dirumah. wis lengkap sudah
Rully Mikela
thor terasa sampe ke hati ceritanya. et dahhhh mewek gue dua2 meninggalkan luka yg sama, mudah2an ada tokoh baru yg bisa terima adis dan membahagiakannya
Rully Mikela
thorrrrrr pinter banget sih nyusun katanya. terasaaaaa kyk kebawa gitu....
Rully Mikela
baru awal dah nyesek bacanya
Hanachi
hal hal seperti ini terkadang terasa ga adil bagi karyawan lain.
Hanachi
padahal Bu Deewi sendiri cuma bisa ngelahirin satu anak yaitu Raka.
Hanachi
ada dianggap pengganggu, tak ada malah rindu /Chuckle/
Hanachi
iya lho .. biar gimana juga Aaron itu masih 11 tahun, beda lagi kalau udah 17 tahun ke atas.
Hanachi
anak 11 tahun sudah sedewasa ini pemikirannya dan bisa mengerti apa yang terjadi.
Hanachi
kalau aku sih ogah juga sama Dean. soalnya dah terlanjur diinjek harga dirinya Adhis.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!