Reyhan Anggara seorang staff marketing di PT. DARWIN PROPERTIES perusahaan yang bekerja dibidang properti terbesar di Indonesia.
Bekerja selama 3 tahun diperusahaan itu membuat Reyhan mendapat promosi jabatan menjadi menantu pemilik perusahan dan akan diberi kepercayaan memegang salah satu perusahaan tersebut.
Larissa Darwin, putri tunggal Cristian Darwin terpaksa menikahi staff marketing ayahnya demi mengambil haknya sebagai pewaris tunggal.
"Tidak akan aku biarkan kamu memiliki apa yang seharusnya aku miliki." Larissa.
"Buktikan." Reyhan.
Akan kah pernikahan mereka berjalan sebagai mana mestinya atau kah terjadi konflik perebutan hak waris?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tri Haryani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB. 32 Dion
Dion tiba dirumahnya sudah larut malam dan waktu menunjukan pukul sebelas lewat lima belas menit. Ia bergegas mencari sang daddy diruang keluarga dan diruang kerjanya namun ia tidak menemukan daddynya itu.
Ia kemudian bertanya pada pelayan dirumahnya dan dijawab oleh pelayan kalau daddynya itu sudah tidur. Dion memutuskan untuk membicarakan hal ini dengan daddynya esok hari.
Keesokan harinya.
Dion bangun lebih awal yakni pukul enam pagi. Ia segera membersihkan diri kemudian bersiap dengan stelan kantor.
Ia keluar dari kamar dan duduk dimeja makan sembari menunggu daddynya turun. Ia takut kalau hal ini tidak dibicarakan sesegera mungkin maka ia akan melupakannya.
Tepat pukul tujuh pagi Jhonatan keluar dari kamarnya dan segera turun menuju meja makan.
"Tumben kamu sudah duduk dimeja makan Di?" tanya Jhonatan.
"Iya nih tumben sekali" ucap Marisha.
"Ada yang ingin aku bicarakan dengan daddy ini sangat penting jadi aku memilih menunggu daddy disini" ucap Dion.
"Mau bicara dimana disini apa diruang kerja daddy?" tanya Jhonatan.
"Diruang kerja daddy saja dad" ucap Dion.
"Baiklah kalau begitu ikut daddy" ucap Jhonatan.
"Mommy boleh ikut tidak Di?" tanya Marisha.
"Boleh mom" ucap Dion.
Mereka segera menuju ruang kerja Jhonatan untuk berbicara.
Kini mereka sudah tiba diruang kerja Jhonatan dan Dion segera mengutarakan maksudnya.
"Dad, apa daddy tahu kalau Larissa akan menikah?" tanya Dion.
Deg.
Jhonatan terkejut dengan fakta itu pasalnya bila Larissa menikah maka perusahaan milik Cristian akan dikelola oleh menantunya dan itu akan mempengaruhi perusahaannya. Bukan hanya Jhonatan saja yang terkejut melainkan Marisha juga. Marisha lebih memilih untuk mendengarkan tanggapan dari suaminya itu dibandingkan ikut berbicara.
"Siapa calon suaminya Larisaa?" tanya Jhonatan.
"Dia salah satu staff marketing dikantor om Cristian" ucap Dion.
"Siapa namanya?" tanya Jhonatan.
"Reyhan, aku hanya tahu nama depannya dad" ucap Dion.
"Namanya Reyhan dari staf marketing? Apa itu Reyhan Anggara?" tanya Jhonatan.
"Daddy mengenalnya?" tanya Dion balik.
Jhonatan tidak menjawabnya ia kemudian mengeluarkan ponsel dari saku jasnya lalu membuka berita bisnis, ia mencari berita beberapa bulan terkhir ini dan menemukannya. Kemudian menunjukan berita itu pada Dion.
"Apa ini orangnya?" tanya Jhonatan menunjukan foto Reyhan yang sedang presentasi.
"Benar dad itu orangnya" ucap Dion.
"Ini tidak bisa dibiarkan!" ucap Jhonatan.
"Memangnya kenapa dad?" tanya Dion.
"Apa kamu tahu Reyhan Anggara adalah pria yang terkenal didunia bisnis karena keahliannya memasarkan sesuatu, ia juga dijuluki Raja Marketing Darwin selama satu tahun terakhir ini. Daddy sudah lama mengincar pria itu untuk bergabung dengan perusahaan kita tapi belum bisa, ia terus saja menolak tawaran pekerjaan dari daddy" ucap Jhonatan.
"Benarkah dad? Aku kira ia hanya orang biasa yang beruntung bekerja sebagai staff marketing diperusahaan om Crist" ucap Dion.
"Kamu salah Di, dia itu pria yang benar-benar genius" ucap Jhonatan.
"Lalu dad bagaiman kalau Larissa jadi menikah dengan pria itu?" tanya Marsha setelah puas mendengarkan perbincangan antara anak dan suaminya.
"Kita harus mencegahnya mom jangan sampai Larissa menikah dengan Reyhan, kalau itu terjadi maka perusahaan Darwin Properties akan berkembang jauh lebih pesat dibandingkan sekarang" ucap Jhonatan.
"Bukannya itu tidak apa-apa dad yang pentingkan om Crist tidak mengusik harta warisan dari opah" ucap Dion.
"Pantas saja perusahaan sama sekali tidak ada perkembangan saat kamu yang memimpin tiga bulan terakhir ternyata seperti itu cara pikir kamu" sindir Jhonatan pada putranya.
Dion mencebikan mulutnya tanda tak suka dengan sindiran dari daddynya.
"Kamu tahu kan meski Cristian tidak mengambil warisannya tapi dia itu tetap diberikan saham oleh opah kamu sebanyak 25% diperusahaan kita, dan kalau perusahaannya itu semakin maju dalam waktu dekat maka para investor bisa saja meminta perusahaan kita agar dipimpin oleh Cristian juga" ucap Jhonatan.
"Kalau begitu jangan sampai hal itu terjadi dad" ucap Dion.
"Kamu usaha dong cari cara bagaimana caranya Larissa agar tidak menikah dengan Reyhan" ucap Jhonatan.
"Jujur saja dad aku takut menghadapi Reyhan secara gantle dia itu pria yang tangguh. Aku dan ketiga temanku kalah telak dihajar olehnya karena memperingati dia dad" ucap Dion.
"Ck!, bukannya selamai ini kamu belajar bela diri lalu kenapa kamu masih bisa kalah olehnya?" tanya Jhonatan.
"Ilmu bela dirinya tinggi dad aku bukan lawannya" ucap Dion.
"Kita pikirkan nanti lagi Di sekarang kita sarapan dan berangkat kekantor" ucap Jhonatan.
"Iya dad" ucap Dion.
Mereka kemudian kembali kemeja makan dan sarapan bersama lalu bergegas berangkat kekantor.
...****************...
Dirumah Reyhan.
Larissa terbangun pukul setengah enam pagi.
Luka dikaki dan tangannya sudah lebih baik, ia juga sudah bisa berjalan seperti sebelumnya.
Ia mengambil ponselnya yang berada didalam tas dan coba menghidupinya namun ponsel tersebut tak mau menyala karena kehabisan daya. Ia kemudian mengambil charger dan mulai mengisi daya batrai ponselnya.
Ia melihat sikembar sudah bangun lebih dulu darinya dan sudah memakai baju seragam sedang merapihkan tempat tidurnya.
Larissa ikut merapihkan tempat tidurnya sendiri namun tidak bisa, ia kemudian meminta bantuan pada Alana.
"Al, bisa tolong ajari aku merapihkan tempat tidur?" tanya Larissa.
"Bisa mba" jawab Alana kemudian menghampiri Larissa untuk mengajari gadis itu merapihkan tempat tidurnya.
"Ini mba, seprainya mba kibasin dulu pakai selimut kemudian dirapihkan tarik semua sisinya" ucap Alana.
Larissa mengangguk kemudian mempraktekan apa yang diajari Alana.
"Terus?" tany Larissa.
"Bantal dan gulingnya nya mba tepuk dulu biar rapih terus mba tumpuk di kasur bagian kepala " Ucap Alana.
"Udah nih" ucap Larissa setelah melakukan apa yang Alana Arahkan.
"Terus mba lipat selimutnya" ucap Alana.
"Caranya?" tanya Larissa.
"Mba pegang kedua ujung selimutnya terus mba satukan kedua ujung ini kemudian lipat dan lipat lagi sampai ukurannya seperti bantal" ucap Alana.
Alana dengan sabar mengajari Larissa merapihkan tempat tidur. Ia memaklumi calon kakak iparnya itu yang tak bisa merapihkan tempat tidur. Maklum saja kalau putri kaya seperti Larissa tidak bisa melakukannya karena memang ia tak pernah melakukannya karena sudah dilakukan pelayan dirumahnya.
Larissa mepraktekan apa yang Alana arahkan namun ia tak bisa, selimut yang ia lipat justru terpuntal.
Larissa tak menyerah ia mengulanginya lagi hingga enam kali dan lipatan selimut terakhir lumayan rapih.
"Selimutnya sudah mba ini lumayan rapih, besok kita belajar lagi" ucap Alana.
"Iya Al besok ajari aku lagi ya" Pinta Larissa.
"Iya mba" ucap Alana.
Alana kemudian melanjutkan merapihkan tempat tidurnya sendiri dan menyiapkan keperluan untuk sekolah.
"Al, apa tante Mayang sudah masak?" tanya Larissa.
"Sudah dari jam lima pagi mba" ucap Alana.
"Yahh aku terlambat Al" ucap Larissa.
...****************...