NovelToon NovelToon
Aku Bisa Mendengar Kata Hatimu

Aku Bisa Mendengar Kata Hatimu

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi / Percintaan Konglomerat / Teen School/College / Kelahiran kembali menjadi kuat / Misteri Kasus yang Tak Terpecahkan / Balas dendam dan Kelahiran Kembali
Popularitas:32.6k
Nilai: 5
Nama Author: Lily Dekranasda

Chen Miao Miao, gadis kaya yang hilang sejak kecil, ditemukan kembali oleh keluarganya di usia 17 tahun. Namun, kebahagiaannya hancur karena kelicikan Chen Xiao Wan, anak angkat yang merebut kepercayaan keluarga.

Dalam kecelakaan tragis, orang tua Miao Miao memilih menolong Xiao Wan terlebih dahulu, karena kelicikannya. ketika kedua orang tuanya kembali untuk menolong Miao Maio, mobil tersebut tiba-tiba meledak.

Mama dan Papa nya meninggal karena kesedihan nya, ketiga kakak nya tewas dengan tragis dan Xiao Wan menikmati harta keluarga mereka.

Takdir membawa Miao Maio kesempatan kedua ketika Papa dan Mama nya menjemputnya dari panti asuhan, membawa ingatan masa depan kematian keluarga nya.

Tanpa sepengetahuan Miao Miao, keluarga dan jodohnya kini dapat mendengar kata hatinya. Dengan kesempatan ini, bisakah ia melindungi keluarganya dan membalas dendam pada Xiao Wan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lily Dekranasda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Semoga Cepat Sadar

Miao Miao, yang tidak ingin memperpanjang drama pagi itu, segera berpamitan kepada Papa Chen dan Mama Fang. "Aku pergi dulu, Ma, Pa. Sampai nanti," ucapnya sambil melambaikan tangan dan keluar rumah dengan santai.

Sementara itu, Zhi Hao dan Li Ming sibuk mengobati luka di kaki Xiao Yan, yang sesekali meringis kesakitan. Zhi Hao, yang biasanya terlihat keras, kali ini mencoba bersikap lembut. “Tahan sebentar, Xiao Yan. Ini tidak akan lama.”

Xiao Yan, dengan raut wajah sedih, membiarkan air mata kecil mengalir di pipinya. Ia mengucapkan beberapa kalimat manis dan penuh rasa terima kasih kepada Zhi Hao dan Li Ming. Sikap ini membuat kedua kakak Miao Miao itu kembali merasa iba, meskipun apa yang terjadi tadi masih mengganjal di pikiran mereka.

Setelah selesai diobati, Li Ming membantu mengantar Xiao Yan ke kamarnya, sementara Zhi Hao mengikuti mereka dari belakang untuk memastikan semuanya baik-baik saja.

Kini, di ruang makan, hanya tersisa Papa Chen, Mama Fang, dan Xiang Yan. Mama Fang yang penasaran mulai bertanya, “Xiang Yan, sebenarnya apa yang dikatakan Miao Miao saat berbisik padamu tadi?”

Xiang Yan tersenyum kecil, lalu menjawab, “Dia bilang, ‘Kamu akan melihat sesuatu yang menarik sebentar lagi.’ Awalnya aku ingin membalas ucapannya, tapi sebelum aku sempat merespons, aku mendengar sesuatu jatuh. Dan... ya, akhirnya itulah yang terjadi.”

Mama Fang dan Papa Chen saling mengangguk tanda mengerti setelah mendengar penjelasan Xiang Yan. Ekspresi mereka perlahan berubah, menyiratkan rasa kesal yang tertahan.

Papa Chen mendesah panjang, lalu berkata dengan nada kecewa, “Kedua kakakmu itu benar-benar bodoh. Bisa-bisanya percaya begitu saja pada anak angkat itu. Apa salahku dulu mengambilnya dari jalanan karena kehilangan Miao Miao? Kupikir aku melakukan hal yang benar, tapi ternyata dia selicik ini. Kenapa Papa baru sadar sifat aslinya sekarang?”

Mama Fang menepuk lengan suaminya pelan, mencoba menenangkannya. “Sudahlah, Pa. Kita harus tetap bijak. Lagipula, kita sekarang sudah bersama Miao Miao lagi. Kita harus melindunginya, dan jangan biarkan Xiao Yan memuluskan rencana nya. Bukankah papa hari ini akan menyewa detektif untuk mematai Xiao Yan dan mencari informasi latar belakangnya?”

"Betul juga." ucap papa Chen mengiyakan.

Xiang Yan, yang mendengar percakapan itu, hanya menghela napas dan tersenyum tipis. Ia tahu konflik ini tidak akan mudah selesai. “Ya sudah, Pa, Ma, aku pergi dulu ke sekolah. Sampai nanti,” ucapnya sambil mengambil tasnya.

“Baiklah, hati-hati di jalan, Nak,” jawab Mama Fang dengan senyum lembut, meski pikirannya masih dipenuhi kekhawatiran akan situasi di rumah.

Papa Chen mengangguk pelan. “Jangan terlalu memikirkan apa yang terjadi tadi pagi, Xiang Yan. Fokus saja ke sekolahmu.”

Xiang Yan mengangguk dan beranjak pergi, meninggalkan suasana ruang makan yang mulai sedikit mereda dari ketegangan sebelumnya.

Papa Chen berdiri, merapikan jasnya, dan menatap Mama Fang dengan senyuman kecil yang penuh arti. “Ya sudah, Ma. Papa pamit ke kantor. Urus kedua anak kita itu, semoga mereka cepat sadar seperti kita,” ucapnya sambil mengambil tas kerjanya.

Mama Fang mendesah, lalu berkata dengan nada lembut, “Berarti mereka benar-benar keturunan kita, pa. Bukankah kita juga dulu dibodohi olehnya?”

Papa Chen terdiam sejenak, lalu tertawa kecil. “Benar juga, ya. Hahaha... Semoga mereka cepat sadar. Ya sudah, Papa berangkat dulu.”

Mama Fang mengangguk dan tersenyum. “Hati-hati di jalan, Pa.”

Setelah Papa Chen pergi, hanya Mama Fang yang tersisa di ruang makan. Ia duduk sambil menyesap teh, matanya sesekali melirik ke arah tangga, menunggu kedua anaknya turun. Dalam hatinya, ia berdoa agar Li Ming dan Zhi Hao segera membuka mata terhadap kebenaran, karena Xiao Yan tidak akan berhenti berusaha memperdaya mereka.

Tak berselang lama, Li Ming dan Zhi Hao turun dari tangga dengan wajah tenang. Melihat mereka, Mama Fang segera menghampiri.

“Bagaimana keadaan Xiao Yan?” tanya Mama Fang dengan nada penuh perhatian, meskipun dalam hatinya ia tahu betul apa yang sebenarnya terjadi.

“Dia sudah baikan, Ma,” jawab Zhi Hao. “Sekarang sudah kami suruh istirahat di kamarnya.”

Li Ming menambahkan, “Lukanya juga sudah kami obati, tidak terlalu parah, Ma.”

Mama Fang mengangguk perlahan, menyembunyikan ekspresi skeptisnya. “Baguslah kalau begitu. Tapi kalian juga harus berhati-hati ke depannya, ya. Jangan terlalu percaya pada orang lain begitu saja,” ucapnya dengan nada halus namun penuh makna.

Kedua anaknya hanya saling bertukar pandang, mengira ucapan itu hanya sebuah nasihat biasa.

“Kalau begitu, Ma, kami pamit kerja dulu,” ujar Zhi Hao, diikuti anggukan Li Ming.

Mama Fang tersenyum tipis. “Hati-hati di jalan, ya. Jangan lupa makan siang, jangan terlalu memforsir diri.”

Setelah mereka pergi, Mama Fang kembali duduk di ruang makan, menghela napas panjang sambil bergumam pada dirinya sendiri, "Semoga kalian cepat sadar siapa yang benar-benar ada di pihak kalian."

1
Sribundanya Gifran
lanjut up lagi thor
DN
Miao Miao anak kandung bukan angkat
Salsabila Arman
lanjut
DN
ini Miao Miao knp sich....ngelamun aja
Asna
Luar biasa
DN
Baguss Miao Miao. maju terus pantang mundur !!!
Sribundanya Gifran
lanjut
Dinda Siti
haha yaampun gemes banget ngeliatnya/Facepalm//Facepalm/
Miea™
tetap semangat terus update nya Thor
Sribundanya Gifran
lanjut up lagi thor
Dinda Siti
lanjutt
Sribundanya Gifran
lanjut
R@3f@d lov3😘
buang jauh" kedua kakaknya Miao Miao 😏itu..sama sampah itu..
Armyati
lannjjuuuttttt kakkk 😍🙏 semangat semangat 💪💪💪
Sribundanya Gifran
lanjit up lagi thor
Sribundanya Gifran
lanjut
DC
Luar biasa
Sribundanya Gifran
lanjut
Dinda Siti
lanjut thor
Wiecipa Wicipha
/Rose//Rose//Heart//Heart/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!