Menceritakan kisah perjalanan mc kita bernama shim wol untuk menjadi orang terkuat di murim dan mendapatkan julukan kaisar api
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DANTE-KUN, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Persiapan
Di kamp utama Fraksi Unortodoks, suasana mencekam terasa di tenda besar milik Patriark Sekte Naga Hitam, Jung Tae. Hari itu, satu hari setelah kedatangan Lima Pilar Neraka, Jung Tae sedang berbicara dengan Api Neraka, ketua tim elit tersebut.
Dengan tangan terlipat di depan dada dan alis yang terangkat tajam, Jung Tae menatap lurus ke arah Api Neraka. Wajahnya serius, sorot matanya penuh ketegangan.
"Ada sebuah hal yang ingin aku minta dari kalian," katanya dengan nada tegas.
Api Neraka, dengan tubuh kekar dan aura demonic yang mencekam, hanya menatapnya tanpa ekspresi, menunggu kata-kata selanjutnya.
Jung Tae melanjutkan, "Ada seorang pemuda di pasukan Aliansi. Dia menggunakan teknik pedang api yang mencolok. Pemuda itu berhasil menghentikan serangan kejutan kami seorang diri, bahkan membunuh Zhong Li, salah satu murid terbaik dari sekte kami."
Ia menarik napas panjang, seolah menahan amarah dan frustrasi yang membuncah di dadanya. "Aku ingin kalian melancarkan serangan kejutan di malam hari dan membunuh pemuda itu secara senyap."
Mendengar permintaan itu, Api Neraka langsung memancarkan aura demonic yang kuat. Ia menggebrak meja di depannya dengan kepalan tangan, hingga meja tersebut bergetar keras. Wajahnya menunjukkan amarah yang jelas.
"Apa kau menganggap kami ini orang bodoh?!" bentaknya dengan nada rendah namun tajam. "Bagaimana mungkin kami bisa melancarkan serangan seperti itu? Bahkan mendekati kamp mereka saja akan sangat sulit dengan penjagaan yang begitu ketat. Dan kau meminta kami melakukan itu diam-diam?"
Jung Tae terdiam, menyadari kesalahan dalam permintaannya. Ia merundukkan kepala sedikit, menunjukkan sikap lebih tenang, sebelum akhirnya mengangguk pelan.
"Maafkan aku," katanya, suaranya lebih tenang sekarang. "Aku terlalu khawatir dengan keberadaan pemuda itu hingga tidak bertindak rasional. Kehadirannya adalah ancaman yang terlalu besar bagi kita."
Api Neraka menghela napas panjang, ekspresi amarahnya perlahan mereda. "Hah… Baiklah, aku akan memaafkan kebodohanmu kali ini. Tapi lain kali, pikirkan baik-baik sebelum meminta sesuatu seperti ini."
Jung Tae mengangguk, lalu melanjutkan, "Bagaimana jika begini? Pada serangan besar yang akan kita lakukan besok, aku ingin timmu fokus untuk menyingkirkan si pengguna pedang api itu terlebih dahulu. Teknik pedangnya yang mencolok akan memudahkan kalian mengenalinya di medan perang."
Api Neraka terdiam sejenak, merenungkan rencana tersebut. Setelah beberapa detik berpikir, ia akhirnya memberikan jawaban.
"Jika seperti itu, mungkin kami bisa melakukannya," katanya singkat namun penuh keyakinan.
"Baiklah," Jung Tae berkata dengan nada yang lebih mantap. "Aku mengandalkan kalian untuk hari esok. Pastikan dia tidak menjadi ancaman lagi."
Api Neraka mengangguk singkat, lalu berdiri. Dengan langkah mantap dan aura demonic yang terus memancar, ia meninggalkan tenda, mempersiapkan strategi untuk pertempuran yang akan datang.
Pagi harinya, suasana di kamp Fraksi Unortodoks berubah menjadi hiruk-pikuk persiapan perang. Para prajurit sibuk mengasah senjata, memeriksa perlengkapan, dan memastikan semuanya siap untuk serangan besar yang akan segera dimulai. Sekitar seribu prajurit telah dipilih untuk menjalankan misi kali ini, dengan Api Neraka, pemimpin tim Lima Pilar Neraka, sebagai komandan utama pasukan.
Api Neraka berdiri di atas podium kecil. Aura demonic yang memancar dari tubuhnya menciptakan tekanan berat di sekitar, membuat para prajurit di bawahnya menegakkan tubuh dengan tegang. Dengan suara yang keras dan penuh wibawa, ia berteriak, suaranya menggema hingga ke seluruh penjuru kamp.
"CEPAT BERSIAP! KITA AKAN MENYERANG PARA ORTODOKS BAJINGAN ITU SEKARANG JUGA!"
Suara teriakannya seperti ledakan yang membangkitkan semangat para prajurit. Mereka, yang sebelumnya sibuk dengan tugas masing-masing, kini berdiri tegap, memberikan respons dengan serentak.
"BAIK, PAK!"
Gema jawaban para prajurit membuat atmosfer di kamp semakin membara. Semangat perang mereka tampak menyala-nyala, dipicu oleh kehadiran Api Neraka yang karismatik sekaligus menakutkan.
Melihat pasukannya siap, Api Neraka menyeringai dingin. "Hari ini, kita akan menunjukkan kepada mereka apa itu kekuatan Fraksi Unortodoks! Pastikan kalian membawa kehancuran pada kamp mereka! Jangan biarkan satu pun dari mereka lolos hidup-hidup!"
Teriakan dukungan dari para prajurit kembali menggema. Pasukan itu, yang terdiri dari petarung-petarung pilihan, bersiap meninggalkan kamp dengan semangat dan amarah yang membakar. Di bawah komando Api Neraka, mereka yakin kemenangan akan berada di pihak mereka.
oh iya tolong bantu karya ku ya bg
terima kasih