Satu tahun telah berlalu, banyak hal yang terjadi. Namun Chen Xuan, pangeran sampah dari Istana Raja Chen telah bangkit menjadi praktisi terkuat di usia 18 tahun. Mengguncang Benua Timur dengan Pedang Penguasa Naga Hitam. Menghancurkan Faksi Laut Biru dan mempermalukan mantan tunangannya yang telah menghina ibunya.
Tapi meski demikian, setelah semua itu berakhir. Chen Xuan masih harus terus maju. Membuka rahasia besar tentang masa lalu dan masa mendatang, memenuhi janjinya kepada Ling Xia, serta mencari keberadaan ibunya.
Namun di saat janji begitu penting, Chen Xuan sekali lagi di hadapkan dengan pilihan sulit antara melindungi anaknya yang akan lahir atau terus maju dengan hati dingin ke arah takdir yang di tentukan!!.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Soccer@, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 9 ~ RAPAT FAKSI ~
Di dalam kamar mukim mewah Klan Xu, Chen Xuan duduk bersila dengan tenang di atas kasur yang dihiasi dengan kain sutra elegan. Dengan mata tertutup, kedua tangannya terangkat dan bertaut, membentuk segel pelatihan misterius yang merupakan simbol kekuatan dan kesempurnaan.
Di sekelilingnya, udara bergetar dengan energi yang tak terlihat. Awan biru samar muncul dan berputar perlahan-lahan, seolah-olah tertarik ke dalam tubuh Chen Xuan. Energi murni tersebut masuk ke dalam dirinya melalui segel yang terbentuk oleh kedua tangannya.
Kondisi kamar yang tenang dan sunyi memperkuat kesan misterius dari segel tersebut. Cahaya lembut yang menembus jendela kamar memperjelas siluet Chen Xuan, menambahkan kesan ketenangan dan kekuatan pada dirinya.
Chen Xuan membuka matanya perlahan, menghembuskan nafas dalam-dalam setelah waktu yang cukup lama. Dia baru saja mencapai tahap Dao Spirit Emperor, melompati beberapa level dalam kekuatannya. Namun, dia menyadari bahwa Qi tempur di dalam tubuhnya mengalami ketidakstabilan.
Ini adalah fenomena normal yang dialami praktisi saat mengalami lonjakan kekuatan. Kultivasi membutuhkan proses bertahap, membangun pondasi yang kuat dan stabil. Jika fondasi awal lemah, maka bangunan spiritual akan rapuh dan rentan roboh. Hal ini dapat menyebabkan penyimpangan Qi, menghambat kemajuan spiritual di masa depan.
Chen Xuan memahami pentingnya stabilitas Qi dan berusaha menyeimbangkannya untuk mencapai kesempurnaan spiritual.
Meskipun Chen Xuan mengalami lompatan kekuatan yang signifikan, dia menyadari pentingnya menstabilkan kekuatannya terlebih dahulu. Stabilitas ini akan menjadi fondasi yang kuat untuk mencapai tahap selanjutnya dalam perkembangan spiritualnya.
Suara gesekan pintu yang lembut mengisi ruangan. Pintu kamar perlahan terbuka, dan Xu Murong melangkah masuk dengan elegan. Kehadirannya membawa cahaya hangat ke dalam ruangan, serta senyum manis yang menarik perhatian Chen Xuan dari kultivasinya.
Xu Murong mendekati Chen Xuan dengan langkah ringan, kemudian duduk di sampingnya dengan senyum lembut. "Sudah selesai?" tanyanya dengan nada hangat, menunjukkan perhatian dan kepedulian terhadap hasil kultivasi Chen Xuan.
Chen Xuan mengangguk singkat, lalu bertanya dengan rasa penasaran, "Bagaimana persiapan?"
Xu Murong menjawab dengan suara lembut dan senyum hangat, "Semuanya sudah siap. Undangan untuk para pemimpin kekuatan penting di Kekaisaran Chen telah dikirimkan dan mereka telah berkumpul di ruang perjamuan. Mereka menunggu rapat penting pembentukan Faksi yang akan dilaksanakan hari ini."
Chen Xuan mengelus puncak kepala Xu Murong dengan lembut dan penuh kasih sayang. "Kamu melakukannya dengan sangat baik, Murong," katanya dengan nada hangat. Xu Murong merespons dengan senyum bahagia dan mata yang berbinar kegembiraan.
Chen Xuan bangkit dari duduknya, melambaikan tangan, dan berjalan menuju pintu. "Mari kita pergi, saatnya bertemu dengan para pemimpin tua," katanya dengan nada tenang.
Xu Murong mengikuti dari belakang, melangkah dengan elegan dan mengiringi Chen Xuan keluar dari kamar.
Saat pintu kayu terbuka, sinar matahari menerpa wajah tampan Chen Xuan, membuatnya menyipitkan mata. Dengan gerakan lembut, Chen Xuan mengangkat tangan, melindungi wajahnya dari cahaya terik matahari yang menyilaukan.
Setelah beberapa saat, Chen Xuan bertanya dengan nada tenang, "Rong'er, apakah ada tamu lain yang datang bersama keluarga kekaisaran?"
Xu Murong menggelengkan kepala dengan lembut. "Tidak, hanya Kaisar Chen sendiri yang datang mewakili keluarga kekaisaran," jawabnya singkat.
Chen Xuan mengangkat alisnya, lalu melangkah maju dengan percaya diri. "Mari kita pergi!" katanya dengan nada tegas, mengajak Xu Murong mengikutinya.
..
Setelah melewati halaman belakang Klan Xu, Chen Xuan dan Xu Murang tiba di aula pertemuan dengan cepat. Di dalam aula yang megah, terdapat meja kayu besar berbentuk lingkaran, melambangkan kesetaraan dan persatuan.
Para tokoh penting sudah hadir, siap memulai pertemuan historis. Yun Ma Xing dari Klan Yun, Yan Fang dari Klan Yan, Patriak Xu sebagai tuan rumah dan perwakilan Klan Xu, serta Kaisar Chen yang mewakili kekuasaan tertinggi, duduk dengan tenang dan penuh antisipasi.
Suasana di aula dipenuhi dengan keheningan dan ketegangan, menunggu dimulainya pertemuan yang akan menentukan nasib kekaisaran.
Saat Chen Xuan dan Xu Murong memasuki aula, perhatian semua orang terfokus pada pasangan tersebut. Berbagai ekspresi terukir di wajah mereka, mencerminkan kompleksitas hubungan dan konflik yang telah terjadi.
Yun Ma Xing mengalihkan pandangannya, menghindari kontak mata dengan Chen Xuan. Perselisihan masa lalu masih terasa, meninggalkan luka yang belum sembuh.
Di sampingnya, Yan Fang menatap Chen Xuan dengan dingin, matainya berkilauan dengan kemarahan dan dendam. Pembunuhan pemimpin Klan Yan dan penghinaan terhadap Yan Ruo masih terasa sebagai luka yang dalam.
Sementara itu, Patriak Xu dan Kaisar Chen menatap Chen Xuan dengan ekspresi yang lebih tenang, namun tetap waspada, menunggu langkah selanjutnya dari pemuda yang telah mengubah keseimbangan kekuatan di kekaisaran.
Di ujung meja, Patriak Xu menyambut Chen Xuan dengan senyum hangat dan menganggukkan kepala sebagai tanda penghormatan. Chen Xuan membalas gestur tersebut dengan anggukan sopan, menunjukkan rasa hormat kepada patriak Klan Xu.
Chen Xuan melirik ke arah kursi kosong di sudut ruangan, yang telah disiapkan khusus untuk Patriak Mu. Namun, kehadiran patriak tersebut tidak terwujud, memicu rasa penasaran.
Meskipun demikian, Chen Xuan tidak terlalu mempermasalahkannya. Ia menyadari bahwa Klan Mu berada di bawah pengaruh Mu Xue, sehingga kemungkinan besar mereka tidak akan melakukan tindakan yang bertentangan dengan keinginannya. Ketergantungan ini membuat Chen Xuan yakin bahwa Klan Mu tidak akan mengambil keputusan yang berisiko.
Setelah menyapa semua orang, Chen Xuan dan Xu Murong duduk dengan tenang di kursi kepala. Dengan pandangan percaya diri, Chen Xuan menyapu mata ke seluruh ruangan dan berkata dengan nada tegas:
"Kalian semua pasti sudah mengetahui alasan kalian diundang ke sini. Maka, aku tidak akan berpanjang lebar. Kalian memiliki dua pilihan: bergabung dengan Faksi yang akan aku bentuk atau menjadi musuhku. Keputusan ada di tangan kalian!"
Suasana ruangan berubah secara drastis. Senyum dan keramahan yang terlihat saat menyapa berubah menjadi keseriusan dan kekakuan, begitu suara Chen Xuan terdengar. Ekspresi semua orang berubah, mencerminkan kekhawatiran dan ketegangan yang tiba-tiba muncul.
Patriak Xu menghela napas pelan, menggelengkan kepala dengan sedikit kekecewaan. "Pemuda ini memang sangat tulus, tapi kurang pandai berdiplomasi," gumamnya dalam hati.
Keheningan yang tegang akhirnya terpecahkan oleh suara tawa lembut Yun Ma Xing. Senyumnya merekah, menunjukkan kekaguman akan keberanian Chen Xuan.
"Memang benar, Tuan Chen Xuan sangat berterus terang," kata Yun Ma Xing dengan nada menghargai. "Saya tidak menyadari perkembangan di Kekaisaran Chen karena urusan lain, namun nama besar Tuan Chen Xuan dan prestasinya telah mencapai Klan Yun. Atas nama Klan Yun, saya dengan senang hati menerima tawaran membentuk aliansi dengan Tuan Chen Xuan."
Yan Fang duduk dengan postur tegang di samping, wajahnya mencerminkan keraguan. Setelah mengambil napas dalam-dalam, dia berbicara dengan suara berani:
"Tuan Chen Xuan, sebagaimana diketahui, ada permusuhan antara Anda dan Nona Muda kami. Jika Klan Yan memutuskan bergabung, apakah Anda bersedia menjamin kesetaraan dan keadilan, serta tidak akan menindas kami?"
Mendengar pertanyaan Yan Fang, Chen Xuan menjawab dengan nada tenang dan percaya diri: "Tuan Fang, meskipun ada permusuhan antara saya dan Yan Ruo, saya tidak akan membiarkan perasaan pribadi mempengaruhi keputusan saya. Jika Klan Yan bergabung, saya akan menyambut kalian dengan tangan terbuka dan memberikan hak-hak yang layak, serta memperlakukan kalian dengan adil dan setara."
Yan Fang menghela napas lega, wajahnya yang tegang berubah menjadi lebih santai. Dengan gerakan mantap, dia menganggukkan kepala.
"Baiklah, Klan Yan menerima tawaran Tuan Chen Xuan. Kami setuju membentuk aliansi dan berkomitmen untuk bekerja sama demi kepentingan bersama."
Chen Xuan mengangguk, lalu memandang Kaisar Chen dengan tajam. "Chen Tua, sepertinya Anda ingin menyampaikan sesuatu. Silakan, saya siap mendengarkan."
Kaisar Chen menggelengkan kepala dengan tegas, matanya bersinar dengan tekad. "Keluarga kekaisaran kami menolak tawaran aliansi ini!"
Suasana ruangan berubah drastis. Wajah Yun Ma Xing dan Yan Fang, yang baru saja berkomitmen bergabung, menunjukkan kekagetan dan kecurigaan.
...