Domanick Limson seorang Casssnova yang terkenal di negaranya, pria yang menganggap wanita hanyalah sebuah mainan dikala dirinya jenuh dengan pekerjaan, maka dia akan memainkan mainannya ( wanita ) tapi setelah dia bosan maka dia akan menyingkirkannya.
Pria yang tidak pernah jatuh cinta sekalipun dalam hidupnya, memiliki segudang perusahaan legal mau pun ilegal group Limson. Hidupnya seketika berubah disaat sepupunya sendiri bernama Lindsey Caroline mengejarnya dan membawa segenggam cinta untuk Domanick.
Sementara orangtua Lindsey telah menjodohkannya dengan laki-laki lain.
Akankah Domanick bisa jatuh cinta dan bisa bersatu dengan Lindsey?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sopi_sopiah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 32
Dibukanya kemeja tersebut dari tubuh Domanick sementara Domanick justru senang-senang saja mendapatkan perlakuan berani dari Lindsey, tapi bisa Domanick pastikan bahwa jantung Lindsey pasti memompa lebih cepat dari biasanya.
Gadis cantik itu akan tremor sendiri bila melihat laki-laki telan jang didepan kedua matanya.
"Kalau mau membantu ku berganti pakaian jangan setengah-setengah, masa baju doang yang kau buka! Celananya juga lah Sey,"
"Kak Nick sengaja kan mau mengerjai ku? Kakak pikir aku tidak berani membuka celana mu?"
"Memang benar kan, kau tidak berani?"
Tak mau disepelekan oleh Domanick, Lindsey lantas meraih resleting celana bahan kerja yang dikenakan oleh Domanick, hingga celana itu pun jatuh kelantai! Menyisakan penutup terakhir dari lobak import yang membuat Lindsey seketika membelalakkan kedua bola matanya.
Bagaimana bisa sesuatu menjendol sebesar itu dari balik penutup akhir yang dikenakan oleh Domanick. Besar sekali, kedua mata Lindsey berkedip-kedip.lebih cepat bahkan dikuceknya kedua mata itu oleh Lindsey karena tidak percaya ada tonjolan besar dibalik penutup akhir milik Domanick.
Kalau diperhatikan besar dan panjangnya persis seperti lobak import yang dimasak oleh pelayan sore tadi.
"Kau mau pegang? Bukankah kau baru pertama kali melihat tubuh polos laki-laki, mau aku buka sekarang agar kau bisa melihatnya lebih jelas?" Domanick semakin mendekat kearah Lindsey.
Sementara Lindsey malah semakin mundur.
"Stop! Kak Nick mau apa hah?"
Ditariknya pinggul Lindsey hingga tubuh keduanya rapat dan otomatis membuat si lobak import yang sedang haus akan belaian itu menempel pada bagian perut Lindsey.
"Ih geli kak, emtth,"
"Setiap hari aku semakin tidak tahan dengan mu Sey, akan aku lakukan secepatnya agar kau juga bisa menikmati lobak import milikku!" setelah mengatakan itu ditelinga Lindsey dilepaskannya pinggul ramping Lindsey oleh Domanick sambil tersenyum puas karena melihat wajah gugup Lindsey bersentuhan dengan lobak import miliknya.
"Dasar mes um," Lindsey buru-buru keluar dari dalam kamar Domanick sebelum Domanick semakin mengajarinya hal-hal berbau me sum lainya.
Melihat istrinya berlari ketakutan seperti itu, Domanick justru tersenyum senang.
Keesokan harinya mereka berangkat ke kantor bersama, tidak banyak pembicaraan dipagi hari karena Domanick sibuk memeriksa email yang masuk ditablet yang berada dalam genggamannya. Lindsey menuju meja kerjanya sementara Domanick menuju ruangan kerjanya bersama dengan Gilbert.
"Bert ada yang berani menguntit ku, cari tau siapa yang sudah berani mengirim foto-foto ku pada Lindsey, kejadiannya semalam di restoran!"
"Baik Tuan, kalau begitu aku permisi!"
Pagi hingga siang hari Domanick sibuk dengan pekerjaannya bahkan makan siang nanti Domanick akan menuju markas group Limson untuk membahas metode penyebaran barang baru (barang ilegal) yang baru saja mereka produksi.
"Kemana dia?" gumam Lindsey.
"Siapa!" Leon mengagetkan karena tiba-tiba ada disamping wajah Lindsey.
"Astaga Leon kau mau membuat ku kena serangan jantung, bikin kaget saja!"
"Kau cari siapa nona cantik? Tuan Nick ya? Dia pergi saat jam makan siang tadi, buru-buru kelihatannya!"
"Oh ya? Pasti karena aku terlalu fokus pada berkas-berkas ini sampai engga lihat dia lewat, apa dia bersama Gilbert?"
"Tidak, Tuan Nick pergi sendiri! Kau sangat khawatir dengan suami mu itu Sey?"
"Eh apa-apaan tidak begitu aku hanya kepo saja kok!"
Handphone Lindsey berdering panggilan masuk dari David, Lindsey pun mengangkat telepon masuk tersebut.
"Halo Dev,"
"Halo Sey, kau sibuk?"
"Tidak kok, sedang break makan siang!"
"Makan diluar yuk, sudah lama kan kita tidak ngobrol-ngobrol? Ajak teman mu juga yang lain!"
"Boleh, boleh kebetulan teman-teman ku belum makan siang!"
"Aku on the way ya! Tunggu di loby kantor mu saja, aku jemput,"
"Oke Dev, bye!"
Lindsey menutup teleponnya!
"Siapa Sey?" tanya Leon.
"David, dia mantan gebetan ku! Kau mau ikut makan siang tidak ajak Rachel juga?"
"Mantan gebetan? Apa nanti Tuan Nick tidak marah?"
"Kan rame-rame, lagipula hanya makan siang bersama saja kok!"
"Oke deh ayo kebetulan aku sudah lapar! Rachel kau jangan kerja terus ayo kita makan siang dulu!" teriak Leon.
"Oke!" teriak Rachel lalu menutup laptopnya.
Mereka bertiga pergi bersama turun ke loby lalu menunggu David menjemput, berhubung kantor David tidak jauh dari kantor Domanick, mobil David tiba menjemput Lindsey dan teman-temannya! Mereka pergi menuju ke salah satu tempat makan yang tak jauh dari sana.
Sambil menunggu pesanan mereka diantar, mereka pun mengobrol satu sama lain.
"Sey, bagaimana apa kau lebih bahagia semenjak sudah menikah?"
"Ya begitulah Dev, kadang marahan kadang juga baikan,"
"Kau harus banyak sabar Sey memang rumah tangga begitu, tapi jika aku jadi Nick aku pasti akan selalu membahagiakan mu!"
"Tuan Dev, kau kan tampan dan bijaksana sekali kenapa si kau belum juga menikah?" tanya Rachel.
"Tadinya mau menikah, eh calonnya diserobot orang jadi engga jadi nikah!"
Hahahaha...
Saat sedang tertawa bersama itu pun seseorang terlihat memotret keceriaan Lindsey dengan David, namun foto tersebut diambil seolah hanya ada Lindsey dan David yang makan siang berdua.
Berada di markas group Limson, Domanick sedang mengecek pasokan senjata ilegal yang akan dikirim, dan juga mengecek narkotika dan miras buatan pabrik Group Limson apakah di gudang.
"Kenapa stok jenis red paradise lebih sedikit dibandingkan black paridise?"
"Itu karena barang jenis red paradise di wilayah timur dan Utara serta luar negeri lebih laris Tuan, jadi stok di gudang kita menipis!"
"Aduh kalau memang lebih laris aturan stop saja produksi black paradise, ganti saja dengan red paradise agar stoknya banyak dulu! Baru nanti lanjut produksi yang black paridise, pokoknya saya tidak mau stok red paradise di gudang sedikit seperti ini!"
"Baik Tuan, akan saya laksanakan!"
Dert..
Dert..
Handphone Domanick bergetar, dirogohnya handphone miliknya dari saku celana! Dan sebuah nomor baru mengirimkan saat Lindsey dan David tertawa bersama tertera juga waktu pengambilan gambar di foto tersebut.
"Bajingan, siapa sebenarnya yang dari kemarin-kemarin mengajakku bercanda? Akan aku keluarkan otak dari kepala!" Domanick mengepalkan tangannya.
Setelah urusan di markas group Limson selesai, Domanick buru-buru kembali ke kantor! Domanick berjalan menuju meja kerja Lindsey, namun Domanick sama sekali tak menyapa Lindsey malah melengos begitu saja.
"Dasar suami macam apa yang seharian ini sama sekali tidak menyapa istrinya!" gerutu Lindsey.
Membuka pintu ruangan kerjanya dengan kesal! Di sana sudah ada Gilbert yang menunggu.
"Tuan kau sudah kembali!"
"Bagaimana kau sudah mengantongi identitas orang yang menguntit ku?"
"Sudah Tuan, sore ini aku akan membekuknya!"
"Siapa dia? Apa orang suruhan dari salah satu musuhku?"
"Hanya kurir paket biasa Tuan, aku belum mengetahui siapa dia sebenarnya!"
Dert..
Dert..
(Ini hanya permainan kecil untuk laki-laki tidak bertanggung jawab seperti mu) isi pesan masuk pada handphone Domanick.
mampir yuk ke novel aku❤☺