Araa frendzone Berlin mau tak mau harus menukar posisi mengantikan kakak tirinya Catlin frendzone Berlin untuk menikah dengan CEO sekaligus mafia berdarah dingin🥶.
Aston zesnard Phoenix lelaki berusia 30 tahun yang kini duduk di bangku kebesarannya menawarkan pernikahan kepada Lelaki tua yang perusahaannya di ambang kebangkrutan.
Bima frendzone Berlin tidak memiliki cara lain menyelamatkan perusahaannya kecuali dengan menerima penawaran lelaki di hadapannya ini.
Haruskah dia menyerahkan satu putrinya??
Lalu siapa putri yang akan menjadi istri aston??
Bagaimana ceritanya? Yuk ikuti novel mom lin sekarang dan nikmati alurnya jangan lupa like komen dan vote💋💋💋
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Momy ji ji, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 7
SAH 1.
tak terasa hari yang ditentukan untuk pernikahan Araa dan Aston akan diselenggarakan beberapa jam kedepan. utusan Jack terlihat memerintah orang yang bertugas mengurus perlengkapan dan persiapan yang dibutuhkan saat berlangsungnya acara yakni bagian vendor wedding.
mereka menggunakan Satu gedung mewah bak istana yang didekor sedemikian rupa. Area sekitar gedung tersebut diperketat dan dijaga oleh anak buah Aston. sehingga siapapun tidak akan mudah untuk akses masuk kecuali yang di undang secara khusus oleh Aston sendiri, tentu saja acara itu di private agar tidak jadi konsumsi publik.
disisi lain Aston berada di sebuah ruangan khusus, dimana hanya dirinya dan Jack berada. Aston terlihat diam sambil memandang pemandangan kota dari lantai teratas gedung tersebut, tidak lain yaitu Penthouses pribadinya.
Jack melihat tuanya diam dia merasakan sesuatu yang sulit di artikan. sambil menatap lama punggung itu, ada perasaan lega juga cemas di hatinya.
'Tuan dan nyonya besar. semoga keputusan saya tidak mengecewakan anda kedepannya, saya berharap suatu saat tuan Aston bisa mencintai Nona Araa dan memperkenalkannya kepada kalian' batin Jack.
tak lama ponselnya berdering lalu dia angkat panggilan itu.
"baiklah kami akan segera datang" ucap Jack membalas seseorang di sebrang sana.
"Tuan. semuanya sudah siap, anda diminta agar segera hadir" ucap Jack.
"hmm" balasnya singkat. masih pada posisinya, Aston tak kunjung melangkah dari tempatnya.
melihat itu Jack memberanikan diri untuk bertanya.
"Apa tuan ragu. mau dibatalkan saja tuan?, semuanya belum terlambat" tanya Jack memastikan apa yang di inginkan oleh Aston sehingga membuat pria itu tenggelam dalam pikirannya dari tadi.
Aston berbalik dan menatap lekat jack.
"baik tuan saya mengerti" ucapnya kemudian mereka melangkah bersama meninggalkan gedung itu menuju tempat dimana dia akan menjadikan seseorang sebagai istrinya.
di satu ruangan MUA sedang memoles dan mendandani Araa. terlihat beberapa orang disana yang membantu, Araa membiarkan mereka mengubah dirinya sedemikian rupa. tidak ada protes, dia benar-benar diam dan pasrah sambil menatap pantulan dirinya di cermin.
"Nona, Anda sungguh cantik sekali. tuan sangat pintar memilih istri" puji MUA tersebut melihat hasil tangannya pada wajah Araa.
memang dia terlihat sangat cantik dengan polesan make up hingga membuat wajahnya terlihat lebih dewasa, gaun putih yang dikenakannya pun membuatnya seperti pengantin wanita tercantik. tubuhnya yang putih bak susu bodynya yang ramping membuat gaun yang dikenakannya terlihat lebih elegant dan mewah.
'andai kalian tahu aku hanya istri kontrak pasti pandangan kalian akan berbeda padaku' Batin Araa menatap pantulan dirinya sungguh miris sekali.
disisi lain Meri dan Catlin juga sedang bersiap mereka ikut di poles oleh MUA dan beberapa orang yang terlihat membantu. setelah mereka selesai dengan kegiatannya, Meri memerintah orang-orang dalam ruangan itu untuk segera keluar sehingga menyisakan dirinya dan sang putri.
"Catlin, setelah ini kau harus mencuri hati Aston. jangan biarkan gadis itu bertingkah. kamu tahu kan kalau dia hanya istri senilai perusahaan ayahmu yang hampir bangkrut. ibu yakin, Aston hanya akan menjadikannya budak seperti yang dikatakannya" Ujar Meri pada catlin.
Ibu dan anak itu rupanya memiliki niat lain pada Araa, mereka tidak akan membiarkan Araa memiliki kebahagiaan dalam bentuk apapun itu.
"sebelumnya aku tidak tertarik dengan semuanya Bu, tapi setelah perlakuan Aston dan gadis kurang ajar itu. kupastikan membuatnya tergila-gila padaku hingga gadis itu berlinang air mata darah di kakiku. kita lihat saja" balasnya menyeringai penuh maksud.
"Gadis pintar" puji Meri menyunggingkan senyum pada Catlin sambil pengusap kepalanya.
"rambutku bisa rusak Buuu!" Timpalnnya kesal.
di Aula pernikahan, terlihat Aston sudah berada di altar bersama Jack disampingnya. para tamu undangan yang tak lain beberapa kerabat dari pihak Araa sudah duduk di tempatnya, dan hanya beberapa orang dari pihak Aston.
terlihat MC mengatakan di mikrofon agar pengantin wanita segera menghadiri altar untuk dilangsungkan sumpah setia seumur hidup dua pasangan ini.
Bima menggandeng Araa memasuki Aula tanpa sadar Aston menatap Araa tanpa berkedip.
'shit, kenapa dia bisa cantik sekali. eh tidak dia kan cuman gadis ingusan, lagipula bukan tipeku' batin Aston mencoba memungkiri perasaannya kalau wanita yang sedang kearahnya ini memanglah cantik.
Araa sudah berdiri tepat didepan Aston. sumpah setia keduanya terdengar menggema ke telinga semua orang termasuk Catlin dan Meri yang menatap tak suka.
para tamu yang datang menatap takjub pada dua pengantin di depan mereka. sungguh perpaduan yang sempurna.
'wah mereka serasi sekali ya'
'wah pengantin wanitanya sangat cantik'
'wah pengantin prianya sangat tampan'
'pasangan yang sempurna'
begitu kira-kira pujian dan obrolan terdengar dari para tamu undangan yang hadir.
sorak para tamu memenuhi ruangan pernikahan itu ketika keduanya sudah SAH menjadi suami istri.
Aston dan Araa sudah duduk di kursi pelaminan. di samping Aston berdiri Jack yang bersiap siaga disaat sang tuan memberi titah nanti.
"Jack bagaimana kondisi diluar?" tanya Aston berbisik di samping jack.
"Semua aman terkendali tuan. tidak ada satupun wartawan, acara anda berjalan lancar" Balas Jack memberi tahu.
Araa yang mendengar itu hanya berdiam. dia tidak tahu harus berbuat apa dan memulai obrolan apa pada pria di sampingnya ini. sungguh pernikahan yang kaku, pengantinnya seperti robot. begitu mungkin yang dirasakan dan dipikirannya.
dari kejauhan dua wanita itu memandang benci kepada Araa.
sesi pemotretan hanya dilakukan beberapa kali saja. karena Aston tidak mau terlalu panjang acaranya dan berasa basi.
******
Waktu sudah menunjukan pukul 10 malam. seluruh rangkaian acara sudah selesai, begitu juga dengan para tamu undangan yang sudah pulang ke rumah masing-masing.
kini Araa berada di sebuah Mansion milik Aston. diperjalanan tadi, dia di antar oleh Jack sebagai kemudi dan dibelakang dia duduk dengan Aston di sampingnya. tidak ada perbincangan apapun hingga dirinya sampai di tempat tinggal pria ini.
di sebuah kamar, Araa di bantu oleh MUA yang membantunya make up tadi. dari melepaskan pakaiannya dan menghapus sisa-sisa make up yang tertinggal.
pintu kamar itu terbuka, terlihat seorang maid masuk membawa beberapa peralatan mandi untuk Araa. yang secara khusus diminta oleh Jack, tentu saja perintah dari Aston. lalu maid itu masuk ke kamar mandi menyiapkan air hangat untuk Araa membersihkan diri.
"Nona bisa langsung mandi. sudah saya siapkan air hangat untuk anda, pakaian Anda juga sudah diletakkan di lemari ruang ganti. jika membutuhkan sesuatu bisa panggil saya melalui telefon di nakas tempat tidur anda nona. saya permisi" ucap Maid membungkuk lalu meninggalkan kamar Araa.
Araa masuk ke kamar mandi dan membersihkan diri setelahnya dia keluar dan menuju ruang ganti baju. di salah satu meja dia melihat totebag putih diatasnya ada secarik kertas. lalu Araa membuka dan membacanya.
'pakailah untuk malam ini' itu isi surat yang dibacanya
tanpa berfikir panjang dia memakainya dan memandangi dirinya di cermin. kemudian dia keluar dari ruang ganti terlihat MUA itu masih ada di dalam kamarnya, dan berdiri tepat di samping meja rias.
"apakah kamu dari tadi menungguku?" tanya Araa memandangi MUA tersebut.
"tentu saja nona. saya harus menyiapkan dan memastikan anda bisa tampil cantik di depan tuan nanti" ucapnya ramah sambil tersenyum.
'terserah, lakukanlah apa maumu Tuan Tuan Tuan' batinnya malas lalu membiarkan MUA itu mengerjakan tugasnya.
"Wahh nona, Anda memang cantik sekali. Anda memang pantas memakai apapun" pujinya pada Araa.
"wanita cantik memang beda ya. tuan pasti terpesona melihat kecantikan Anda" pujinya lagi.
"terimakasih kak hihihi. aku biasa saja kok, tuanmu pasti sudah banyak melihat wanita cantik sehingga tidak akan terpesona hanya karena melihatku. tapi terimakasih ya sudah membuatku tampil cantik hari ini" balas Araa tersenyum tulus.
"tidak perlu berterimakasih nona. dengan job ini saya sudah sangat bersyukur dan merasa beruntung bisa merias langsung istri dari CEO Phoenix grup. ini momen sekali seumur hidup saya nona, Anda sangat beruntung" ucapnya berterimakasih dan memuji Araa.
'beruntung ya. terserahlah' batin Araa.
"Nona, tugas saya sudah selesai. saya pamit pulang, semoga malam pertama anda menyenangkan" ucapnya sambil tersenyum penuh arti pada Araa.
"baiklah. sekali lagi terimakasih dan berhati-hati di perjalannya kak" balasnya salah tingkah.
MUA tersenyum melihat reaksi nonanya ini. lalu keluar di antar Araa sampai didepan pintu. setelah MUA itu menghilang di balik pintu Araa menutupnya dan berjalan menuju kasur. dia pingin membaringkan tubuhnya saja, rasanya capek sekali.
bersambung........