NovelToon NovelToon
AKU YANG KALIAN CAMPAKKAN

AKU YANG KALIAN CAMPAKKAN

Status: sedang berlangsung
Genre:Peran wanita dan peran pria sama-sama hebat / Konflik etika / Selingkuh / Diam-Diam Cinta / Mengubah Takdir / Angst
Popularitas:267.9k
Nilai: 5
Nama Author: Cublik

“Tega kau Mas! Ternyata pengorbanan ku selama ini, kau balas dengan pengkhianatan! Lima tahun penantianku tak berarti apa-apa bagimu!”

Nur Amala meremat potret tunangannya yang sedang mengecup pucuk kepala wanita lain, hatinya hancur bagaikan serpihan kaca.

Sang tunangan tega mendua, padahal hari pernikahan mereka sudah didepan mata.

Dia tak ubahnya seperti 'Habis manis sepah di buang'.

Lima tahun ia setia menemani, dan menanti sang tunangan menyelesaikan studinya sampai menjadi seorang PNS. Begitu berhasil, dia yang dicampakkan.

Bukan hanya itu saja, Nur Amala kembali dihantam kenyataan pahit. Ternyata yang menjadi selingkuhan tunangannya tidak lain ...?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Cublik, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 15

“Harusnya tadi, Abang jangan menghalangi! Biar dulu kami memberikan pelajaran kepada wanita gila itu!” Wahyuni sedikit menaikkan intonasi suaranya, napasnya masih memburu, emosinya belum stabil. Saat ini mereka sudah berada di ruang tamu rumah mewah Agam.

“Ya, dan berakhir kalian membuat rusuh di pesta pernikahan orang lain. Sesudahnya, berbulan-bulan menjadi gunjingan mulut tajam para warga. Kau sudah menjadi ibu, Wahyuni! Seharusnya lebih pandai lagi mengontrol emosi!” Agam berkata datar, tatapannya menghujam manik hitam adik perempuannya.

“Nirma sudah keterlaluan, Bang! Apalagi keluarga Yasir yang haus pujian itu! Seenaknya saja mereka menyindir, mencaci maki sahabatku,” kilah Wahyuni, masih tak mau sadar diri. Hatinya meradang mengingat kejadian satu jam yang lalu. Hampir saja dirinya dan juga Dhien menghancurkan pesta pernikahan Nirma.

Sayang seribu sayang, sang abang menghentikan aksi heroik mereka. Yang lebih membuat kesal sewaktu dirinya ditarik paksa dari area pesta setelah menggulingkan satu meja bulat. Padahal hatinya belum puas membuat onar, setidaknya tunggu dulu sampai berhasil menghancurkan pelaminan.

Tak jauh dari Wahyuni duduk, Dhien juga masih menahan kesal, penampilannya jauh dari kata cantik. Baju gamis berwarna merah jambu yang dia kenakan sudah berubah warna menjadi belang-belang akibat siraman kuah rendang. Belum lagi rambutnya yang macam bulu leher Singa jantan. Dhien terlibat aksi jambak menjambak dengan salah satu sepupu Yasir.

Hasan suami dari Wahyuni, hanya bisa geleng-geleng kepala. Dia masih sulit percaya kalau istrinya bisa sekeren itu, sebenarnya tadi tangannya sudah gatal ingin ikut membantu ibu dari anaknya. Namun, segan dengan abang iparnya.

Sedangkan Amala dan Mak Syam, disuruh pulang oleh Agam.

“Abang, apa boleh Yuni memberi kabar kepada Nyak?” tiba-tiba Wahyuni bertanya, menatap sayu abangnya yang duduk di sofa berseberangan dengan dirinya.

“Wahyuni ingin bilang ke Nyak, kalau Amala tidak jadi menikah dengan tunangannya. Supaya Nyak segera pulang, lalu melamar Amala untuk Abang,” tutur Wahyuni.

“Sudah berapa kali Abang ingatkan! Jangan ikut campur dalam hal ini, Yuni!” hardik Agam.

“Lalu ... apa Abang kira selama ini Yuni senang? Yuni nggak sanggup kalau terus-terusan menyaksikan bagaimana saudara kandung Yuni, hanya mampu menatap gadis yang sangat dia cintai dari jarak jauh, melindunginya dalam diam, memperhatikannya di kegelapan malam, hati Yuni tersiksa, Bang!”

“Biar itu menjadi urusan Abang, Yun. Kau cukup berbahagia dan urus keluarga kecilmu saja!”

“Mana bisa seperti itu! Kebahagiaan Yuni akan menjadi lengkap, bila Abang juga bisa berbahagia dengan wanita yang Abang sayangi. Cobalah bergerak lagi! Ayo kita ajukan kembali lamaran yang sudah tiga kali ditolak oleh Mak Syam. Mungkin saja yang keempat kali ini diterima. Dulu Beliau menolak lantaran Amala sudah dijodohkan dengan anak sahabat almarhum suaminya, tetapi kini statusnya tidak lagi ada yang punya.”

Wahyuni berlutut, menggenggam tangan abangnya. Air matanya sudah berderai, dirinya mencoba membujuk laki-laki yang sangat dihormati sekaligus sayangi ini.

Namun, Agam tak menanggapi, dia menarik lembut pergelangan tangan adiknya agar berdiri lalu duduk disebelahnya. Jemarinya menghapus lembut lelehan air mata di pipi Wahyuni. Setelahnya Agam beranjak, menghela napas panjang.

“Nggak semudah itu, Wahyuni. Ini bukan perihal status yang sudah kembali melajang, tetapi tentang perbedaan suku. Almarhum bapaknya Nur, hanya menginginkan keturunannya menikah dengan laki-laki yang satu suku dengannya. Jelas kalau itu bukan Abang.”

Perkataan Agam membungkam mulut lainnya, jelas mereka kalah sebelum berperang. Mau protes pun tidak tahu bagaimana caranya, orang yang membuat peraturan sudah meninggal dunia.

“Lalu, apa Abang mau begini terus? Kalau memang tidak ada jalan menujunya, berbalik lah, Bang! Cari gadis lainnya, walaupun Yuni sangat setuju bila Abang bersanding dengan Amala, tetapi kalau bersatu dengannya adalah hal yang mustahil. Yuni ikhlas,” ditatapnya pilu wajah salah satu pria kesayangannya, pahlawannya.

Agam bergeming, dia menutup rapat mulutnya. Tanpa kata meninggalkan ruang tamu berjalan menaiki tangga dengan bahu sedikit bungkuk.

Hiks hiks hiks.

Wahyuni menangis setengah meraung. Dirinya selalu lemah dan cengeng bila menyangkut kisah asmara tak sampai abangnya.

Dhien menghampiri sahabatnya, dia memeluk erat badan Wahyuni. Hasan dan Zikri hanya bisa terdiam tidak tahu harus bagaimana. Mau membantu pun bingung harus menempuh jalan mana, semua arah terasa buntu.

Selama ini bila dihadapan Amala, mereka berpura-pura bersikap biasa saja. Tidak ada yang membahas soal perasaan Agam yang memendam cinta kepada Amala. Semua itu tentu saja atas permintaan anak sulung Nyak Zainab.

Di lantai atas, Agam duduk termenung seorang diri. Dia membuka pintu balkon. Netra tajamnya menatap rumah tua di seberang jalan.

‘Mengapa begitu sulit menuju ke arahmu Nur Amala? Kau begitu dekat, tetapi susah digapai. Apa sudah saatnya diri ini menyerah?’ batin Agam begitu berisik, antara terus maju atau memilih mundur.

“Tidak. Jangan menyerah! Selagi Amala belum dimiliki oleh siapapun, aku masih memiliki kesempatan,” gumamnya penuh tekad.

Ya, dia mencintai Amala dalam diam. Perasaan sayang ini sudah ada semenjak 10 tahun yang lalu. Ketika itu umur Amala masih 13 tahun dan dirinya 17 tahun. Perasaan cintanya hadir jauh sebelum Amala bertunangan dengan Yasir.

Namun, belum sempat menyatakan sudah dihantam kenyataan pahit. Orang tua si gadis hanya menginginkan menantu serumpun.

Pada waktu itu Agam tak berputus asa, masih begitu gigih ingin memiliki Amala. Lebih mirisnya lagi, ketiga lamaran yang diajukan, tidak satu pun diketahui oleh Amala. Mak Syam menyimpan rapat-rapat hal tersebut.

Almarhum ayahnya pernah sekali menemui Mak Syam, pada saat itu umur Amala masih 14 tahun, sang ayah berniat melamar anak sulung almarhum bapak Abidin, tetapi kembali membawa kekecewaan. Tak lama kemudian ayahnya meninggal akibat kecelakaan di kota provinsi.

Setahun kemudian, ibunya yang datang melamar, tetap ditolak. Tahun berikutnya, ibu dan Wahyuni yang datang kembali hendak meminang, masih juga ditolak. Setahun nya lagi, Amala bertunangan dengan Yasir. Semenjak itu Agam berhenti. Baginya gadis yang sudah dipinang pantang untuk didekati.

Agam memilih menyibukkan diri memperluas jaringan bisnisnya. Memperkokoh ekonomi serta memperkaya diri dan keluarganya. Dia berambisi menjadi orang sukses sehingga kelak kalau memiliki kesempatan mendapatkan Amala, dirinya sudah sangat siap.

Saat ini kesempatan itu ada, tetapi kembali dirinya gamang. Meminang dalam keadaan kacau balau seperti ini, sudah pasti bukan hanya Mak Syam yang menolak. Amala tentu menjadi yang pertama mengatakan tidak. Hal itu akan berimbas dengan renggangnya hubungan antar tetangga, dirinya tidak akan bisa lagi mendekati dengan dalih memberikan pertolongan.

***

Sementara di tempat lain.

“Nirma! Kau lihat! Akibat kelakuan anarkis kakakmu beserta antek-anteknya, keluargaku menanggung malu! Hampir saja pestamu porak poranda!” bi Atun memekik tertahan, geliginya sampai bergemeletuk.

Seandainya saja tidak dicegah oleh orang paling kaya di desa Jamur Lubok, bahkan se kecamatan. Sudah dapat dipastikan acara tadi harus dihentikan.

Niat hati mau merendahkan besannya, malah dirinya yang mendapatkan malu. Kalau saja bukan menantu pak camat yang menjadi salah satu biang rusuh, dirinya pasti meladeni sampai titik darah penghabisan.

Kali ini bi Atun mengaku kalah telak. Status Agam yang kaya raya, di tambah Wahyuni menantu pak camat, dan Hasan pengusaha perhiasan sukses sekaligus anak orang berpengaruh. Bi Atun tidak memiliki keberanian untuk sekedar menghardik apalagi melawan.

Nirma yang tengah dimarahi hanya bisa diam sambil menahan rasa kesal. Pesta pernikahan impiannya menjadi tidak sempurna, harusnya pukul 10 malam baru selesai, ini baru mau menjelang magrib sudah dibubarkan.

“Mana emas yang tadi dikasih oleh ibu miskin mu, Nirma? Bawa kemari!” titah bi Atun.

“Untuk apa, Buk …?”

.

.

Bersambung.

1
Fatmawatiiska Fatmawatiiska
semangat kk,aku nungguin lho, cap cup cup,sama misua aja kk🤣🤣🤣,dable up ya🙏🏻🙏🏻
BigDeal
pake helm rani, malu.
Sugiharti Rusli
si Tia sama Dhien memang kompak yah dan biang usil kali mereka😅😅😅
BigDeal
ngaku² 🤣
BigDeal
tia, tos dulu kita.
Lala Kusumah
pastinya malu tuh si Rani 😂😂🤭
BigDeal
mode penjilat ON
BigDeal
HUAHAHAHHAHA
BigDeal
bagus dhien ang ang ang ang 🤣
BigDeal
ketimbang elu, ngembat milik kakak sendiri lalu tinggal di daerah yg sama.
BigDeal
ngapa? kau nak rampas juga? pernah kena sebat pakai ekor pari kau nirma? sini,
BigDeal
yaiyalah wong di ucapin kakaknya bener semua 🤣
Ponikem Pemalang
lanjut thour....
Nisa Ramadani
wkwkwk wkwekwkkwwkkwkwk wkwekwkkwwkkwkwk wkwekwkkwwkkwkwk wkwekwkkwwkkwkwk wkwekwkkwwkkwkwk wkwekwkkwwkkwkwk wkwekwkkwwkkwkwk
bu bidan mati kutu
charis@ŕŕa
jangan bergantung dong lanjut gemes q
Ciebungsu Bungadesa Ygtrsendiri
lanjuuuuuuut othor lanjuuuuuuut 😆😆😆😅
Cublik: Tak mencari wangsit dulu, Kak😆
total 1 replies
Ciebungsu Bungadesa Ygtrsendiri
dengan amal gitu dek tia biar bidan rani langsung kejang kejang 😆😆
Cublik: Macam orang kesurupan 😆😆
total 1 replies
Dewi Eka
Aduh thor bikin penasaran sih
Cublik: Biar kangen selalu dengan Amala dan Bang Agam Kak ✌️😁🥰
total 1 replies
Irma
hhmmm di gantung
Cublik: Biar kangen terus Kakak nya 🙏✌️❤️
total 1 replies
Watini Salma
haduh kok ngegantung sih, penasaran kan jadi nya
Cublik: Biar kangen Kak dengan Amala dan lainnya 😁✌️🥰
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!